Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Aplikasi persamaan diferensial

Dalam teori persamaan diferensial, masalah utama yang dihadapi adalah mengetahui

adanya penyelesaian persamaan diferensial (adanya suatu fungsi terdiferensialkan dan memenuhi

persamaan diferensial). Oleh karena itu, diperlukan teorema yang menjamin adanya suatu

penyelesaian (Siswanto, 1997).

Persamaan diferensial eksak yang merupakan bagian dari persamaan diferensial memiliki

penyelesaian sebagai berikut:

1. F(x, y) = + = c

Pilih sebarang titik (x0, y0) secara bijaksana pada daerah dimana fungsi-fungsi M, N, turunan-

turunan parsial My dan Ny kontinu. Titik (x0, y0) diperoleh secara bijaksana, tetapi hal tersebut

tidaklah mudah (Finizio dan Ladas, 1988).

2. Pengelompokan

Menyelesaikan persamaan diferensial eksak dengan mengelompokkan kembali suku-sukunya,

harus diketahui bahwa masing-masing kelompok adalah diferensial total dari suatu fungsi

(Ayres, 1981).
3. F(x, y) = + c(y)

c(y) = (Ross, 1984)

Dari ketiga cara penyelesaian persamaan diferensial eksak, cara ketiga merupakan cara

yang sistematik (Finizio dan Ladas, 1988). Ditambahkan Ross (1984), cara ketiga merupakan

cara yang standar dalam menyelesaikan persamaan diferensial eksak.

Penyelesaian persamaan diferensial eksak dengan menggunakan rumus

standar F(x,y)=+ c(y) atau F(x,y) = + c(x). Jika dikaji dari langkah - langkah pengerjaannya,
maka peneliti tertarik agar rumus penyelesaian persamaan diferensial eksak disederhanakan

sehingga langkah-langkah penyelesaian soal-soal persamaan diferensial eksak lebih sederhana.

Eksistensi suatu rumus untuk menyelesaikan persamaan diferensial eksak merupakan hal yang

esensial untuk dibuktikan dan dijelaskan. Bagi yang awam tentang matematika, persoalan ini

bukan merupakan pemikiran bagi mereka, artinya mereka hanya menggunakan hasil

penyederhanaan tersebut tanpa pernah muncul pertanyaan dalam pikirannya mengapa

penyelesaian itu caranya berbeda. Sementara bagi orang matematika hal tersebut harus dapat

dibuktikan dan dijelaskan.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, peneliti akan mengadakan penelitian dengan

judul: Penyederhanaan penyelesaian persamaan diferensial eksak.

Batasan Masalah

Pada penelitian ini pembahasan diferensial eksak dibatasi yaitu:

1. Persamaan diferensial tingkat satu dan derajat satu untuk dua variabel dengan bentuk umum

persamaan diferensial M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0

2. = M(x, y), = N(x, y) dan =

3. Rumus penyelesaiannya adalah F(x, y)=+ c(y) atau F(x, y) = + c(x)

1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
Bagaimana cara menyederhanakan rumus F(x,y) = + c(y) dan F(x,y) = + c(x), sehingga c(y) =
+ c dan c(x) = + c.

2. Tujuan Penelitian
Pada prinsipnya penelitian ini berusaha untuk menjawab masalah-masalah yang

dipaparkan pada latar belakang dan rumusan masalah yaitu untuk menyederhanakan

penyelesaian persamaan diferensial eksak.

3. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Dari peneliti, manfaat yang dapat diambil adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang ada

pada peneliti.

2. Dalam kaitannya dengan pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan tinjauan baru dalam teori persamaan diferensial eksak.

3. Informasi yang diberikan dalam penelitian ini akan membuka peluang diadakan penelitian lebih

lanjut dengan melibatkan bentuk-bentuk persamaan diferensial yang lain.

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial pada matematika diskrit khususnya adalah Persamaan suatu fungsi
matematika yang memiliki satu variabel atau lebih, dimana fungsi tersebut saling berhubungan
antara fungsi itu sendiri dan turunanya. Selain dalam matematika diskrit, Persamaan diferensial
ini juga digunakan dalam ilmu hitung lainya baik dari ilmu fisika, ekonomi dan ilmu lainya

Persamaan diferensial adalah persamaan matematika yang memepelajari fungsi yang tidak
diketahui nilai dari satu atau beberapa variabel yang saling berhubungan, nilai-nilai fungsi itu
sendiri dan turunannya dari berbagai operasi matematika. Persamaan diferensial memainkan
peran penting dalam aplikasi matematika pada bidang teknik, fisika, ekonomi, dan disiplin
lainnya.Persamaan diferensial kerap muncul dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya setiap kali terdapat hubungan deterministik yang melibatkan beberapa
elemen yang terus menerus bervariasi (dapat dibuat model matematika dengan menggunakan
fungsi) dan tingkat perubahan elemen-elemen tersebut dalam ruang dan / atau waktu (dinyatakan
sebagai turunan).
Hal ini kerap diilustrasikan dalam mekanika klasik, di mana gerakan digambarkan oleh posisi
dan kecepatan yang dipengaruhi oleh waktu. Hukum Newton memungkinkan seseorang
(mengingat posisi, kecepatan, percepatan dan berbagai kekuatan bertindak pada tubuh) untuk
menyatakan variabel-variabel dinamis sebagai persamaan diferensial untuk posisi yang tidak
diketahui tubuh sebagai fungsi waktu. Dalam beberapa kasus, persamaan diferensial (disebut
persamaan gerak) dapat dipecahkan Contoh aplikasi matematika menggunakan persamaan
diferensial adalah penentuan kecepatan bola jatuh melalui udara, jika variabel yang digunakan
hanya gravitasi dan hambatan udara. Percepatan bola ke arah tanah dihiung dari percepatan
gravitasi dikurangi perlambatan karena hambatan udara. Diasumsikan gravitasi dianggap
konstan, dan hambatan udara dapat dimodelkan sebagai berbanding lurus dengan kecepatan bola.
Hal ini mengindikasikan percepatan bola, yang merupakan turunan dari fungsi kecepatannya,
yang tergantung pada kecepatan. Mencari kecepatan sebagai fungsi atas waktu membutuhkan
pemecahan sebuah persamaan diferensial.
Persamaan diferensial secara matematis dipelajari dari perspektif yang beranekaragam, sebagian
besar mereka peduli dengan solusi-himpunan fungsi yang memenuhi persamaan (tujuannya
hanya berupa perkembangan ilmu). Hanya persamaan diferensial sederhana umumnya
mendapatkan hasi formula sebuah formula eksplisit. Namun, beberapa sifat-sifat dari solusi dari
persamaan diferensial yang diberikan dapat ditentukan tanpa menemukan solusi yang tepat dari
pemecahan persamaan diferensial tersebut. Jika solusi analitik tidak dapat ditemukan, solusi
dapat diestimasi secara numerik menggunakan komputer. Teori sistem dinamik menekankan
pada analisis kualitatif sistem dijelaskan oleh persamaan diferensial, sementara metode numerik
yang telah dikembangkan untuk menentukan solusi dengan tingkat galat tertentu.

Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak
diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan
turunan parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan diferensial biasa, namun
klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama untuk
persamaan diferensial linear orde dua, sangatlah penting. Baik persamaan diferensial biasa
maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier.
Klasifikasi lain adalah tergantung pada banyaknya fungsi-fungsi yang tidak diketahui.Jika
hanya terdapat fungsi tunggal yang akan ditentukan maka satu persamaan sudah cukup. Akan
tetapi jika terdapat dua atau lebih fungsi yang tidak diketahui maka sebuah sistem dari
persamaan diperlukan. Untuk contohnya, persamaan Lotka-Volterra atau predator-pray adalah
contoh sistem persamaan yang sangat penting yang merupakan model dalam ekologi.
Persamaan tersebut mempunyai bentuk: dx/dt = ax - axydy/dt = -cy+ xy
Persamaan diferensial sendiri dapat dibagi menurut :
1. Menurut jenis atau tipe : yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial
parsial.
2. Menurut orde: orde persamaan diferensial adalah orde tertinggi turunan fungsi yang ada
dalam persamaan. d3y/dx3 adalah orde tiga d2y/dx2 adalah orde dua dy/dx adalah orde
satu.
3. Menurut derajat: derajat suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari
turunan fungsi orde tertinggi. Sebagai contoh: ( d3y/dx3)2 + ( d2y / dx2)5 + y/x2+1 =ex
adalah persamaan diferensial biasa, orde tiga, derajat dua.

Penerapan persamaan diferensial pada kehidupan sehari-hari dan Matematika diskrit


Dalam penerapanya Persamaan Diferensial ini dalam matematika adalah pencarian
nilai fungsi turunan untuk memudahkan perhitungan, sedangkan untuk penerapan lain
ilmu yang dipengaruhi oleh Persamaan diferensial ini adalah Ilmu Fisika misal dalam
hukum newton, Percepatan dan Kecepatan, Perhitungan Radio Nuklir dan masih banyak
lagi.

Anda mungkin juga menyukai