abstrak
Pengertian
Respirasi
Yang dimaksud dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-
sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang
maupun malam (syamsuri, 1980).
tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar,
batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada
bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka
Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi
paru-paru buku, ikan dengan insang, katak dengan paru-paru, kulit dan
Respirasi juga terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses
bisa memiliki gangguan seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau
yang disebut juga (ISPA), hal ini merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan
yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat
Glikolisis
Kata glikolisis berarti menguraikan gula dan itulah yang tepatnya terjadi selama
jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga.
Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk
reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh.
sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs adalah
asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan
hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam
Siklus krebs
Glikolisis melepas energi kurang dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam
glukosa, sebagian besar energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul piruvet. Jika
ada oksigen molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria dimana enzim siklus krebs
menyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya (champbell, 2002)
Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi
asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai
macam zat yang akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2)
dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen.
ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi
digabungkan dengan penerima hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem
transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan
dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan
memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria
(Syamsuri, 1980).
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua macam.
Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (Guanin
Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan.
Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin
Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua
macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses transfer
elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan
FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai. Setiap kali
dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik
(P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen
sebagai penerima, sehingga terbentuklah H2O. katabolisme 1 glukosa melalui
respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP. Setiap reaksi pada glikolisis, siklus krebs dan
transport elektron dihasilkan senyawa senyawa antara. Senyawa itu digunakan
bahan dasar anabolisme (Syamsuri, 1980).
dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol.
tumbuhan yang terendam air, biji biji yang kulit tebal yang sulit ditembus
oksigen, sel sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik
pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa,
galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya
adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap
dapat hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat
agar tidak tercelup ke dalam phenol red. Masing-masing tabung diberi tanda.
Tabung reaksi I diisi dengan 15 kecambah kacang hijau, disini kacang hijau
dengan kecambah kacang hijau, hanya saja pada kedelai volumenya lebih
membuktikan bahwa semakin besar individu itu maka lebih cepat mengubah
warna phenolnya menjadi kuning dan itu membuktikan bahwa individu itu
lebih banyak dan lebih cepat menghirup udara. Tabung reaksi III diisi dengan
reaksi IV diisi dengan kerikil, dan tabung reaksi V diisi dengan kertas tissu
yang telah dicelupkan dalam air gula. Kedua bahan ini digunakan untuk
mengalami perubahan warna pada phenol rednya. Hal ini dikarenakan benda
dengan karet gelang agar tidak mudah lepas. Setelah ditunggu beberapa
menit,phenol red yang lebih dulu berubah warna adalah tabung III atau
daripada yang lain sehingga membutuhkan udara lebih banyak dan proses
respirasinya lebih cepat. Setelah itu tabung reaksi II yang berisi kecambah
kacang kedelai, dan disusul dengan tabung reaksi I yang berisi kacang hijau.
Mekanisme respirasi hewan jangkrik yaitu corong hawa (trakea) adalah alat
trakea bermuara pada lubang kecil yang ada dikerangka luar (eksoskeleton)
yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat
selama serangga terbang, dan menutup saat beristirahat. Oksigen dari luar
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis titin, terisi
cairan dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi
antara trakeolus dengan sel sel tubuh. Trakeolus mempunyai fungsi yang
pernapasan pada serangga ini, misalnya belalang adalah : jika otot perut
belalang berkontraksi maka trakea menyerpi sehingga udara kaya CO2 keluar.
Sebaliknya, jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea kembali pada
tekanan diluar sebagai akibatnya udara diluar yang kaya oksigen masuk ke
dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkan senyawa antara yang penting
asam nukleat dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan
senyawa aromatik tertentu lainnya seperti likmin. Telah diketahui hasil akhir
dari respirasi adalah CO2 dan H2O, terjadi bila substrat secara sempurna
Tabung reaksi diletakkan pada raknya dan diberi tanda. Tabung reaksi I diisi
diisi kecambah kacang hijau segar setengah bagian tujuannya adalah untuk
membuktikan ssemakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas
yang dihasilkan. Tabung III diisi dengan kacang hijau yang telah direbus
setengah bagian. Setelah itu tabung reaksi ditutup dengan sumbat karet dan