Anda di halaman 1dari 9

Respirasi pada tumbuhan

abstrak

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh


makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di
dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam
contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat
secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer
merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).

Pengertian

Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi


senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi
didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob
diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam
respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa
selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit
energi (Lovelles, 1997).

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


Pembuktian pristiwa respirasi

Pembuktian pristiwa respirasi


Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraaian suatu senyawa dapat
menghasilkan energi. Energi berasal dari lepasnya ikatan kimia yang menyusun
peresenyawaan. Contoh katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi
(syamsuri, 1980)

Respirasi
Yang dimaksud dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-
sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang
maupun malam (syamsuri, 1980).

Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan

energi, tumbuhan juga. Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh

tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar,

batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada

karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan fotosintesis. Pada respirasi

pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua

bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka

respirasi terjadi pada sel (jasin, 1989).

Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi

respirasi (sebaik-baiknya proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia

membolehkan mencampur dengn fungsi dari enzim memperbat enzim atau

dengan mengkombinasi dengan sisi aktifnya. Penggunaan ini akan dapat

dilihat hasilnya pada inhibitor dari aktivitas enzim (mertens, 1966).

Sistem pernapasan adalah pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh

organisme dan bertujuan mendapatkan energi. Alat respirasi pada berbagai

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


hewan berbeda-beda. Pada hewan tingkat rendah O2 langsung berdifusi

melalui permukaan tubuh, pada serangga adalah trakea, kalajengking dengan

paru-paru buku, ikan dengan insang, katak dengan paru-paru, kulit dan

rongga mulut, reptile dengan paru-paru, dll (panduan primagama).

Respirasi juga terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses

menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Respirasi pada manusia

bisa memiliki gangguan seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau

yang disebut juga (ISPA), hal ini merupakan salah satu masalah kesehatan di

Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak

balita. Untuk mencegahnya bisa digunakan sanitasi rumah, yaitu usaha

kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap

struktur fisik, dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang

mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana tersebut antara lain

ventilasi, suhu, kelembapan, padatan hunian, penerangan alami, kontruksi

bangunan, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia

dan penyediaan air bersih ( nindya, sulistyorini, 2005).

Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi


dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

Respirasi Aerob (aerob)

Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas

untuk mendapatkan energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara

sederhana dapat dituliskan:

C6H12O6 + 6H2O >> 6H2O + 6CO2 + 675 kal

Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan

yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs dan transport

elektron (syamsuri, 1980).

Respirasi aerob meliputi :

Glikolisis

Kata glikolisis berarti menguraikan gula dan itulah yang tepatnya terjadi selama

jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga.

Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk

membuat dua molekul piruvat (champbell, 2002)

NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah

persenyawaan berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan

tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-

reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh.

Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi glikolisis terjadi di

sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs adalah

asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan

dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada

hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam

piruvat diubah menjadi asetil KoA

Siklus krebs

Glikolisis melepas energi kurang dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam
glukosa, sebagian besar energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul piruvet. Jika
ada oksigen molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria dimana enzim siklus krebs
menyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya (champbell, 2002)
Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi
asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai
macam zat yang akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2)
dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen.
ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi
digabungkan dengan penerima hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem
transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan
dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan
memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria
(Syamsuri, 1980).

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


Siklus krebs

Sistem Transpor Elektron

Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua macam.
Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (Guanin
Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan.
Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin
Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua
macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses transfer
elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan
FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai. Setiap kali
dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik
(P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen
sebagai penerima, sehingga terbentuklah H2O. katabolisme 1 glukosa melalui
respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP. Setiap reaksi pada glikolisis, siklus krebs dan
transport elektron dihasilkan senyawa senyawa antara. Senyawa itu digunakan
bahan dasar anabolisme (Syamsuri, 1980).

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


Respirasi Anaerobik (Anaerob)

Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk

mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik

menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal

dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol.

Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan

tumbuhan yang terendam air, biji biji yang kulit tebal yang sulit ditembus

oksigen, sel sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik

pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa,

galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya

adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap

menjadi air dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil

dibandingkan respirasi aerobik. Reaksinya :

C6H12O6 Ragi >> 2C2H5OH + 2CO2 + 21Kal

Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan.

Bahkan bakteri anaerobik seperti klostidrium tetani (penyebab tetanus) tidak

dapat hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat

terjadi jika luka tertutup sehingga member kemungkinan bakteri tambah

subur (Syamsuri, 1980).

respirasi pada makhluk hidup

Pada percobaan ini menguunakan 5 buah tabung yang diletakkan dalam

raknya. Masing-masing tabung diisi dengan 20 tetes phenol red, fungsinya

adalah sebagai indikator untuk melihat perubahan warna. Menjadi kuning,

membuktikan adanya respirasi. Setelah itu masing-masing tabung diisi dengan

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


sekrup sampai ke dasar tabung, fungsinya untuk mencegah bahan praktikum

agar tidak tercelup ke dalam phenol red. Masing-masing tabung diberi tanda.

Tabung reaksi I diisi dengan 15 kecambah kacang hijau, disini kacang hijau

berfungsi sebagai bahan yang akan dibuktikan respirasinya pada subjek

tumbuhan. Tabung reaksi II diisi denngan 15 kacang kedelai, fungsinya sama

dengan kecambah kacang hijau, hanya saja pada kedelai volumenya lebih

besar dibandingkan dengan kacang hijau,hal ini digunakan untuk

membuktikan bahwa semakin besar individu itu maka lebih cepat mengubah

warna phenolnya menjadi kuning dan itu membuktikan bahwa individu itu

lebih banyak dan lebih cepat menghirup udara. Tabung reaksi III diisi dengan

jangkrik, jangkrik berfungsi sebagai bahan yang akan dibuktikan respirasinya

pada hewan. Praktikum ini menggunakan kecambah dan jangkrik bertujuan

untuk membandingkan antara respirasi hewan dengan tumbuhan. Tabung

reaksi IV diisi dengan kerikil, dan tabung reaksi V diisi dengan kertas tissu

yang telah dicelupkan dalam air gula. Kedua bahan ini digunakan untuk

membuktikan proses respirasi pada benda mati, yang ternyata tidak

mengalami perubahan warna pada phenol rednya. Hal ini dikarenakan benda

mati tidak mengalami proses respirasi. Kemudian tabung reaksi ditutup

dengan menggunakan alumunium foil, sebagai alat yang menghindarkan bahan

praktikum dari pengaruh lingkungan. Kemudian alumunium foil itu diikat

dengan karet gelang agar tidak mudah lepas. Setelah ditunggu beberapa

menit,phenol red yang lebih dulu berubah warna adalah tabung III atau

tabung yang berisi jangkrik, karena jangkrik beraktivitas lebih banyak

daripada yang lain sehingga membutuhkan udara lebih banyak dan proses

respirasinya lebih cepat. Setelah itu tabung reaksi II yang berisi kecambah

kacang kedelai, dan disusul dengan tabung reaksi I yang berisi kacang hijau.

Penyebabnya adalah volume kedelai lebih besar daripada kacang hijau

sehingga proses respirasinya lebih cepat kacang kedelai. Pada respirasi

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


jangkrik, dia menggunakan pembuluh darah terbuka untuk mengikat oksigen.

Dia juga menggunakan indoskeleton sebagai pengganti hemoglobin.

Mekanisme respirasi hewan jangkrik yaitu corong hawa (trakea) adalah alat

pernafasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh

trakea bermuara pada lubang kecil yang ada dikerangka luar (eksoskeleton)

yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat

kitin, yang terletak berpasangan pada setiap sekmen tubuh. Spirakel

mempunyai tutup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan

menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Umumnya spirakel terbuka

selama serangga terbang, dan menutup saat beristirahat. Oksigen dari luar

masuk lewat spirakel. Kemudian udara dan spirakel menuju pembuluh

pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi

cabang halus yang disebut trakeolus. Sehingga dapat mencapai seluruh

jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis titin, terisi

cairan dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi

antara trakeolus dengan sel sel tubuh. Trakeolus mempunyai fungsi yang

sama dengan kapiler. Pada sistem pengangkutan pada vertebrata. Mekanisme

pernapasan pada serangga ini, misalnya belalang adalah : jika otot perut

belalang berkontraksi maka trakea menyerpi sehingga udara kaya CO2 keluar.

Sebaliknya, jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea kembali pada

volume semula. Sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan

tekanan diluar sebagai akibatnya udara diluar yang kaya oksigen masuk ke

trakea, sistem trake berfungsi mengangkut oksigen dan mengedarkan

keseluruh tubuh, sebaliknya mengangkut karbondioksida hasil respirasi

dikeluarkan dalam tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya

berfungsi mengangkut sari makanan dan tidak mengangkut gas. Di bagian

ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.

Mekanisme respirasi tumbuhan memberi manfaat pada tumbuhan.

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV


Manfaatnya terlihat pada respirasi dimana terjadi pemecahan senya organik,

dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkan senyawa antara yang penting

sebagai building block merupakan senyawa yang penting dalam tubuh.

Senyawa tersebut meliputi, asam amino, untuk protein nukleotida, untuk

asam nukleat dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan

sitokinin), lemak, steron,karotenoit, pigmen flafonoit. Seperti antosianin dan

senyawa aromatik tertentu lainnya seperti likmin. Telah diketahui hasil akhir

dari respirasi adalah CO2 dan H2O, terjadi bila substrat secara sempurna

dioksidasi. Namun bila berbagai senyawa diatas terbentuk substrat awal

respirasi tidak seluruhnya diubah menjadi CO2 dan H2O.

Respirasi menghasilkan panas

Tabung reaksi diletakkan pada raknya dan diberi tanda. Tabung reaksi I diisi

kecambah kacang hijau besar setengah bagian, sedangkan tabung reaksi II

diisi kecambah kacang hijau segar setengah bagian tujuannya adalah untuk

membuktikan ssemakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas

yang dihasilkan. Tabung III diisi dengan kacang hijau yang telah direbus

setengah bagian. Setelah itu tabung reaksi ditutup dengan sumbat karet dan

disisipi denga termometer, fungsinya untuk mengetahui suhu dan atau

kenaikannya karena yang dicari adalah pembuktian bahwa respirasi

menghasilkan panas. Tabung yang mengeluarkan suhu yang paling tinggi

adalah tabung yang no I karena volume kecambah didalamnya lebih besar

dibanding kecambah pada tabung no II yang dipotong tiga perempat bagian.

Sedangkan pada tabung ketiga yidak mengalami kenaikan suhu karena

kecambah didalamnya tidak mengalami respirasi lagi disebabkan sel sel

didalamnya telah mati setelah melalui proses perebusan.

Windi triana_ 10310784_Kelas C_ semester IV

Anda mungkin juga menyukai