BAB 1 Ikm Alex
BAB 1 Ikm Alex
PENDAHULUAN
Dalam PP No. 41 tahun 2007, bahwa dinas kesehatan kabupaten mengelola rumah sakit
tipe B dan C, dan juga Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 499/MENKES/SK/III/2000,
menjelaskan bahwa RSU R.A Kartini merupakan rumah sakit umum daerah tipe B non
pendidikan. Tata kelola keuangan RSU R.A Kartini menggunakan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan Surat Keputusan
Bupati Jepara Nomor 267 tahun 2008.3 Dinas kesehatan kabupaten Jepara juga mengelola
puskesmas, salah satunya puskesmas Mlonggo dan puskesmas Pakis Aji.
Laporan dengan judul Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi, dan
Langkah Strategis) Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan RSU R.A Kartini,
Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015
mempunyai batasan-batasan sebagai berikut :
1
2
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
b. Rencana Strategis
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
d. Penganggaran
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam
ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi.
e. Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol
terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan
pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau public
f. RSU RA Kartini, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.
Tempat pengumpulan data dan sasaran penelitian.
3
g. Tahun 2015
Periode berlakunya Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi, dan Langkah
Strategis) Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan RSU R.A Kartini, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.
1.4 Tujuan
2. Menganalisis data Struktur Organisasi yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara,
Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan UU
No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan PERMENKES No. 75 tahun 2014
tentang Puskesmas.
3. Mengetahui dan mendeskripsikan data Rencana Strategis yang terdapat di RSU R.A.
Kartini Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji
pada tahun 2015
4. Menganalisis data Rencana Strategis yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan, UU No 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas.
5. Mengetahui dan mengidentifikasi data tipe pelayanan yang terdapat di RSU R.A.
Kartini Jepara Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada
tahun 2015
6. Menganalisis data Tipe Pelayanan Kesehatan yang didapat di RSU R.A. Kartini
Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji
berdasarkan ,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
7. Mengetahui data anggaran yang terdapat di RSU R.A. Kartini Jepara Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015.
8. Menganalisis data anggaran yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan
,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
9. Mengetahui data kepemilikan yang terdapat di RSU R.A. Kartini Jepara Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015.
5
10. Menganalisis data kepemilikan yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan
,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.
Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik
sesuai dengan kebutuhannya.
1 Struktur Tradisional
Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang
mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis otoritas
yang jelas di seluruh level manajemen.
2. Struktur Lini
adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan
perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai
untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur
seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka
memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat
desentralisasi.
meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang
kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini
dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana
informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi
staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff
memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan
keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan
melupakan formalitas didalamnya.
4. Struktur fungsional
jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka
lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam
organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice
President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen
produksi, departemen Akunting dan Administratif
5. Struktur Divisional
Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-
struktur ini dibagi kedalam:
- Struktur produk struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan
kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga
jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk
tersebut
- Struktur pasar struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan
pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa
pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam
struktur.
- Struktur geografis organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya
ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona
wilayah.
6.Struktur Matrix
Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan
ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini
7
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam
berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-
tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas
sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain
dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau
perusahaan, hal ini disebabkan karena:
Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi
yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai
kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses
perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
(5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan
sasaran).
Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah
satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah
ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan
langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka
diimplementasikan dengan terlebih dahulu menyusun rencana-rencana kerja.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tipe B paling sedikit terdiri dari
pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang non klinik, dan pelayanan rawat
inap. 6
Pelayanan medik paling sedikit terdiri dari pelayanan gawat darurat, pelayanan
medik spesialis dasar, pelayanan medik spesialis penunjang, dan pelayanan medik
spesialis, pelayanan medik subspesialis, dan pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.
Pelayanan gawat darurat harus diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus.
Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak,
bedah, dan obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi
pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi
medik. Pelayanan medik spesialis lain, paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan
dari 13 (tiga belas) pelayanan yang meliputi pelayanan mata, telinga hidung
tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa,
10
paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik.
Pelayanan medik subspesialis, paling sedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan subspesialis
dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi pelayanan subspesialis di bidang
spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, dan obstetri dan ginekologi.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, paling sedikit berjumlah 3 (tiga) pelayanan
yang meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, dan orthodonti. 6
Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut jumlah
tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari seluruh
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah, jumlah tempat tidur perawatan kelas
III paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta, jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik
swasta.6
sebagai berikut:
a. Aktivitas lebih dari 50 % penduduk pada sektor agraris
b. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel
c. Runah tangga dengan listrik kurang dari 90%
d. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas sebagaimana dimaksud pada
huruf B
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
b. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang dislenggarakan oleh masyarakat
c. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
d. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat pedesaan
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan Puskesmas yang
wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir.
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi
dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang
ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca, dan
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga
kesehatan
b. dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan
tertentu bagi dokter, perawat dan bidan
c. pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local
d. pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
13
1.5.4 Penganggaran
Karakteristik Anggaran:
14
Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang
akan datang
Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran:
Keterbatasan Penganggaran
1.5.5 Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang
kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk
tujuan pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau publik.