Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat pada saat
ini yaitu pelayanan di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan di Indonesia dibagi menjadi
pelayanan primer (puskesmas), pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (rumah sakit tipe
D sampai tipe A). Dimana rumah sakit merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
perseorangan (UKP) dan puskesmas merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP). UKM dan UKP dikelola
oleh dinas kesehatan sebagaimana di sebutkan dalam PP No. 41 tahun 2007. 1

Dalam PP No. 41 tahun 2007, bahwa dinas kesehatan kabupaten mengelola rumah sakit
tipe B dan C, dan juga Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 499/MENKES/SK/III/2000,
menjelaskan bahwa RSU R.A Kartini merupakan rumah sakit umum daerah tipe B non
pendidikan. Tata kelola keuangan RSU R.A Kartini menggunakan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan Surat Keputusan
Bupati Jepara Nomor 267 tahun 2008.3 Dinas kesehatan kabupaten Jepara juga mengelola
puskesmas, salah satunya puskesmas Mlonggo dan puskesmas Pakis Aji.

Berdasarkan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan PERMENKES No. 75


tahun 2014, RSUD R.A. Kartini, Dinas Kesehatan, puskesmas Mlonggo dan puskesmas
Pakis Aji dalam menjalankan programnya perlu didukung oleh adanya struktur organisasi,
rencana strategis, serta sistem penganggaran yang baik. Untuk mengetahui hal -hal tersebut
maka dalam laporan ini kami memaparkan hasil pengamatan dari aspek struktur
organisasi, rencana strategis, tipe pelayanan, penganggaran dan kepemilikan Rumah Sakit
Umum Daerah RA Kartini, Dinas Kesehatan, puskesmas Mlonggo dan puskesmas Pakis
Aji.1

1.2 Batasan Judul

Laporan dengan judul Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi, dan
Langkah Strategis) Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan RSU R.A Kartini,
Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015
mempunyai batasan-batasan sebagai berikut :

1
2

a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

b. Rencana Strategis

Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

c. Tipe Layanan Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat.

d. Penganggaran
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam
ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi.

e. Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol
terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan
pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau public

f. RSU RA Kartini, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.
Tempat pengumpulan data dan sasaran penelitian.
3

g. Tahun 2015
Periode berlakunya Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi, dan Langkah
Strategis) Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan RSU R.A Kartini, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.

1.3 Batasan Operasional


Lokasi : RSU RA Kartini, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Puskesmas
Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.
Waktu : 24 november 5 november 2015
Sasaran : RSU RA Kartini, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Puskesmas
Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji.
Materi : Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi, dan Langkah Strategis)
Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan
Metode : Wawancara dan pengumpulan data.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui dan mendeskripsikan Struktur Organisasi, Rencana Strategis (Visi, Misi,


dan Langkah Strategis) Tipe Layanan, Penganggaran dan Kepemilikan di RSU R.A.
Kartini Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, Puskesmas Pakis Aji pada tahun
2015 serta menganalisisnya berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, PERMENKES No. 56 tahun 2014, PERBUP Jepara No. 36 tahun 2010 tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dan PERMENKES
No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.9

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui dan mendeskripsikan data Struktur Organisasi yang terdapat di RSU


R.A. Kartini Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis
Aji pada tahun 2015
4

2. Menganalisis data Struktur Organisasi yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara,
Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan UU
No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan PERMENKES No. 75 tahun 2014
tentang Puskesmas.

3. Mengetahui dan mendeskripsikan data Rencana Strategis yang terdapat di RSU R.A.
Kartini Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji
pada tahun 2015

4. Menganalisis data Rencana Strategis yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan, UU No 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas.

5. Mengetahui dan mengidentifikasi data tipe pelayanan yang terdapat di RSU R.A.
Kartini Jepara Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada
tahun 2015

6. Menganalisis data Tipe Pelayanan Kesehatan yang didapat di RSU R.A. Kartini
Jepara, Dinas Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji
berdasarkan ,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

7. Mengetahui data anggaran yang terdapat di RSU R.A. Kartini Jepara Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015.

8. Menganalisis data anggaran yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan
,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

9. Mengetahui data kepemilikan yang terdapat di RSU R.A. Kartini Jepara Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2015.
5

10. Menganalisis data kepemilikan yang didapat di RSU R.A. Kartini Jepara, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Mlonggo, dan Puskesmas Pakis Aji berdasarkan
,PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
dan PERMENKES No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.

Tipe Struktur Organisasi

Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik
sesuai dengan kebutuhannya.

1 Struktur Tradisional
Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang
mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis otoritas
yang jelas di seluruh level manajemen.

2. Struktur Lini
adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan
perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai
untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur
seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka
memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat
desentralisasi.

3. Struktur Lini dan Staff


6

meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang
kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini
dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana
informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi
staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff
memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan
keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan
melupakan formalitas didalamnya.

4. Struktur fungsional
jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka
lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam
organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice
President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen
produksi, departemen Akunting dan Administratif

5. Struktur Divisional
Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-
struktur ini dibagi kedalam:
- Struktur produk struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan
kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga
jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk
tersebut
- Struktur pasar struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan
pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa
pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam
struktur.
- Struktur geografis organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya
ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona
wilayah.

6.Struktur Matrix
Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan
ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini
7

adalah struktur organisasi yang paling kompleks.


Penting untuk menemukan struktur organisasi yang terbaik untuk organisasi, karena
penetapan yang keliru akan merusak fungsi organisasi

1.5.2 Rencana Strategis

Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam
berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-
tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.

Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :

1. Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentukbentuk


perencanaan lainnya yang harus di ambil.

2. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-


bentuk perencaaan lainnya.

3. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-


bentuk perencaaan lainnya.

Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas
sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain
dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau
perusahaan, hal ini disebabkan karena:

1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting

2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas

3. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap


kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
8

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi
yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai
kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses
perencanaan strategis memuat unsur-unsur:

(1) perumusan visi dan misi,

(2) pengkajian lingkungan eksternal,

(3) pengkajian lingkungan internal,

(4) perumusan isu-isu strategis,

(5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan
sasaran).

Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah
satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah
ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan
langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka
diimplementasikan dengan terlebih dahulu menyusun rencana-rencana kerja.

1.5.3 Tipe Layanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.2 Pelayanan kesehatan promotif adalah
suatu kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Pelayanan kesehatan
preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/
penyakit. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Pelayanan kesehatan rehabilitatif
adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita
ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya. 7
9

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat. 7

Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam


Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum diklasifikasikan
menjadi:
a. Rumah Sakit Umum Kelas A
b. Rumah Sakit Umum Kelas B
c. Rumah Sakit Umum Kelas C
d. Rumah Sakit Umum Kelas D
Rumah Sakit Umum Kelas D diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Umum kelas D
b. Rumah Sakit Umum kelas D pratama
Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A
b. Rumah Sakit Khusus Kelas B
c. Rumah Sakit Khusus Kelas C

Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tipe B paling sedikit terdiri dari
pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang non klinik, dan pelayanan rawat
inap. 6

Pelayanan medik paling sedikit terdiri dari pelayanan gawat darurat, pelayanan
medik spesialis dasar, pelayanan medik spesialis penunjang, dan pelayanan medik
spesialis, pelayanan medik subspesialis, dan pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.
Pelayanan gawat darurat harus diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus.
Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak,
bedah, dan obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi
pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi
medik. Pelayanan medik spesialis lain, paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan
dari 13 (tiga belas) pelayanan yang meliputi pelayanan mata, telinga hidung
tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa,
10

paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik.
Pelayanan medik subspesialis, paling sedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan subspesialis
dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi pelayanan subspesialis di bidang
spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, dan obstetri dan ginekologi.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, paling sedikit berjumlah 3 (tiga) pelayanan
yang meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, dan orthodonti. 6

Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan


dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik pelayanan keperawatan dan
kebidanan meliputi asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.6

Pelayanan penunjang klinik meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif


untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam
medik.6

Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laundry/linen, jasa


boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans,
sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan
kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.6

Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut jumlah
tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari seluruh
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah, jumlah tempat tidur perawatan kelas
III paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta, jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik
swasta.6

Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan


pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Rumah Sakit Umum Kelas D harus
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan
Medik Spesialis Dasar. 4

Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan


pelayanan medik paling sedikit dua pelayanan medik spesialis dasar.4
11

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada


masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.

Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada


kebutuhan dan kondisi masyarakat, puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan
karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.

Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya Puskesmas dikategorikan menjadi:3


a. Puskesmas kawasan Perkotaan
b. Puskesmas kawasan Pedesaan
c. Puskesmas kawasan Terpencil dan sangat Terpencil
Puskesmas kawasan perkotaan merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
a. Aktivitas lebih dari 50% penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa
b. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km,
memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
c. Lebih dari 90% rumah tangga memiliki listrik
d. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan sebagaimana
dimaksud pada huruf b
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas kawasan perkotaan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. memprioritaskan pelayanan UKM
b. pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
c. pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
d. optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
e. pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan
yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan
Puskesmas kawasan pedesaan merupakan puskesmas yang wilayah kerjanya
meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan pedesaan
12

sebagai berikut:
a. Aktivitas lebih dari 50 % penduduk pada sektor agraris
b. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel
c. Runah tangga dengan listrik kurang dari 90%
d. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas sebagaimana dimaksud pada
huruf B
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
b. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang dislenggarakan oleh masyarakat
c. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
d. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat pedesaan
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan Puskesmas yang
wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir.
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi
dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang
ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca, dan
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga
kesehatan
b. dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan
tertentu bagi dokter, perawat dan bidan
c. pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local
d. pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
13

e. optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan


jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
f. pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster
dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas. 3
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan puskesmas dikategorikan
menjadi:Puskesmas non rawat inap; dan Puskesmas rawat inap. Puskesmas non rawat
inap adalah Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali
pertolongan persalinan normal. Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi
tambahan sumber daya untuk meenyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. 3

Upaya kesehatan masyarakat di puskesmas meliputi pelayanan promosi


kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana, pelayanan gizi; dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk.
rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care;
dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. 3

Bidang pelayanan kesehatan di Dinas kesehatan membawahi seksi pelayanan


medik, seksi gizi dan seksi kesehatan keluarga Dinas kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang kesehatan. 8

1.5.4 Penganggaran

Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi


(pemasaran, produksi dan keuangan); anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan


dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

Karakteristik Anggaran:
14

1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis


2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja
ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3. Mencakup periode satu tahun.
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban
tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang
oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,
dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Tujuan Pokok Anggaran:

Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang
akan datang
Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.

Manfaat Penganggaran:

Anggaran menunjukkan kepada manajemen,

Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.


Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode
anggaran yang akan datang.
Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.

Keterbatasan Penganggaran

Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta


situasi nyata di lapangan
Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg
jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya.
15

Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan


manjemen.
Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan
dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik
memainkan peran esensial.

1.5.5 Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang
kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk
tujuan pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau publik.

Anda mungkin juga menyukai