Anda di halaman 1dari 2

Ini merupakan cerita dari seorang anak yang tinggal di desa Ngijo.

Anak
tersebut bernama Mas Dwi dengan usia yang masih menginjak belasan yang sedang
duduk di kelas 5 di SD Mergosono 1. Desa Ngijo tempat ia tinggal merupakan sebuah
desa yang jauh dari hiruk-pikuk keramaian. Jumlah warga disana masih relative
sedikit dan akses menuju desa tetangga pun sangat sulit. Untuk menuju desa terdekat
harus melewati lembah dan bukit serta harus menyeberangi sebuah sungai dengan
jeram yang deras.
Mas Adi tinggal dengan kedua orang tuanya dan seorang adik perempuannya
bernama Tyas. Keluarga Mas Adi adalah keluarga yang sederhana, namun kedua
orang tuanya menginginkan mas adi dan adiknya bisa mengenyam pendidikan secara
layak. Sekolah SD Mas Adi berada di desa sebelah yaitu desa Mergosono, karena
pada desanya belum ada sekolah SD. Setiap pagi ia harus berangkat ke sekolah
dengan berjalan kaki dengan ditemani oleh seorang teman seperjuangan yang
bernama Mas Osas. Setiap pagi mereka harus berjalan jauh untuk sampai ke sekolah.
Tidak hanya perjalanan jauh yang yang harus ditempuh namun medan terjal saat
perjalanan juga harus dilalui, selain itu dia juga harus menyeberangi sungai dengan
jeram yang deras agar sampai ke sekolah. Tentu ini bukanlah suatu hal yang mudah
untuk anak kelas 5 SD seperti Mas Adi dan Mas Osas. Bila musim hujan tentunya
perjuangan untuk sampai ke sekolah sangatlah berat dengan medan yang terjal dan
licin, serta jeram sungai yang semakin besar tentu menjadi perjuangan yang sangat
besar agar bisa mengenyam pendidikan, bila salah sedikit saja bisa saja mereka
hanyut terseret aliran sungai.
Setiap hari dia dan temannya melewati hari-harinya dengan perjuangan yang
sulit untuk bisa mengenyam pendidikan secara layak. Akhirnya dia dan temannya
lulus sekolah dasar dengan perjuangan berat yang dilaluinya. Hingga mereka
melanjutkan sekolah SMP dan SMA mereka tetap melalui medan yang sama untuk
sampai ke sekolah. Tanpa disadari mereka sudah lulus SMA dengan hasil yang sangat
memuaskan. Namun setelah lulus SMA Mas Adi bingung apakah dia akan
melanjutkan kuliah atau berhenti untuk bekerja membantu perekonomian keluarga.
Mas Adi dalam keadaan yang dilematis, dia sangat ingin melanjutkan studi ke
perguruan tinggi namun dengan kondisi perekonomian keluarga yang pas-pasan tentu
akan sangat berat untuk melanjutkan studinya. Akhirnya ia memilih untuk bekerja
dan menanggalkan keinginannya untuk melanjutkan ke bangku kuliah.
Berbekal pendidikan yang diterimanya, ia mulai merintis usaha kecil
didesanya. Namun ia merasa miris dengan apa yang sudah dilaluinya selama masih
sekolah, dan masih sama dengan apa yang ia alami saat berjuang untuk mengenyam
pendidikan. Dan akhirnya ia bertekad untuk menggerakkan warga setempat dan
meminta bantuan dari pamong desa untuk memperbaiki jalan dan membuat jembatan
bambu, agar anak-anak sekolah termasuk adiknya tidak mengalami hal yang sama
seperti yang ia alami untuk dapat mendapatkan pendidikan. Namun bukanlah hal
yang mudah untuk menggerakkan warga agar mau melakukan seperti apa yang
diinginkannya. Dengan tekad dan semangat yang besar agar perjuangan untuk
mendapartkan pendidikan tidak seberat apa yang ia lalui, akhirnya jembatan bambu
sederhana bisa didirikan. Setidaknya bisa mempermudah akses untuk anak-anak
menuju ke sekolahnya, dan mengurangi resiko yang bisa saja terjadi bila harus
melewati jeram sungai secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai