Dalam perumpamaan atau kiasan ini Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "pokok anggur yang
benar" dan murid-murid-Nya sebagai "ranting". Dengan tetap terpaut pada-Nya sebagai Sumber
kehidupan, mereka dapat menghasilkan buah. Allah dilukiskan sebagai tukang kebun yang
memelihara ranting-ranting itu supaya tetap berbuah (ayat Yoh 15:2,8). Allah mengharapkan agar kita
semua berbuah
"Ranting-ranting" ini Bapa bersihkan supaya menjadi makin lebat buahnya, yaitu Bapa
menyingkirkan segala sesuatu dari kehidupan mereka yang mempersulit mengalirnya hidup yang vital
dari Kristus. Buah adalah kualitas tabiat Kristen yang memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian
(lih. Mat 3:8; 7:20; Rom 6:22; Gal 5:22-23; Ef 5:9; Fili 1:11).
(b) Tinggal di dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus
(ayat Yoh 15:4), murid akan berbuah banyak (ayat Yoh 15:5), berhasil dalam doa (ayat Yoh
15:7) dan sukacita menjadi penuh (ayat Yoh 15:11).
(c) Dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan
untuk berbuah (ayat Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (ayat Yoh 15:2,6).