Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lydia Anjar Kusuma

NIM : H3515025
Prodi : D3 Agrofarmaka
Tugas : FITOFARMAKA

1. Mencari 10 bahan tanaman obat beserta penjelasannya


a. Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.)
1). Senyawa aktif : Ekstrak Etanol 70% daun kumis kucing
2). Fungsinya : Digunakan untuk menurunkan tekanan bola mata (TIO) atau
biasa disebut Glaukoma
3). Mekanisme : Penurunan tekanan bola mata oleh ekstrak etanol daun kumis
kucing berhubungan dengan khasiatnya sebagai diuretik.
Terjadinya diuresis akan mengurai cairan ekstra sel dan
mengurangi kadar natrium didalamnya termasuk cairan dibola
mata
4). Sumber : Sunaryo, hadi. 2012. Pemanfaatan Daun Kumis Kucing
(Orthosiphon spicatus B.B.S.) Sebagaai Anti Glaukoma. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi 17 (1) : 16 20.

b. Mengkudu (Morinda citrifolia L)


1). Senyawa aktif : Xeronine
2). Fungsinya : Digunakan untuk mengurangi alergi dan mencegah penyakit asma
3). Mekanisme :Apabila kita mengkonsumsi jus buah mengkudu maka enzim
didalam dinding usus besar kita akan membentuk suatu zat aktif
yaitu xeronine. Xeronine ini kemudian akan masuk kedalam
aliran darah menuju semua sel tubuh. Sel tubuh yang dimasuki
xeronine akan menjadi aktif, lebih sehat dan terjadi perbaikan
struktur maupun fungsinya
4). Sumber : Rahmawati, anita. 2009. Kandungan Fenol Pada Buah
Mengkudu. Jakarta : FK Universitas Indonesia Press.
c. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)
1). Senyawa aktif : Daun mengandung sulfur, asam format, tanin dan kalium sitrat,
sedangkan buah nya mengandung senyawa flavonoid dan
triterpenoid
2). Fungsinya : Digunakan untuk mengobati sariawan, antiradang
3). Mekanisme :Senyawa fenol dan turunannya memiliki fungsi antibakteri yang
dapat bekerja dengan menghambat fungsi kerja membran
sitoplasma, apabila pada kondisi konsentrasi yang rendah dapat
menyebabkan kerusakan pada sitoplasma sehingga menyebabkan
kebocoran pada metabolit penting yang dapat mengaktifkan
sistem enzim bakteri, sedangkan apabila pada konnsentrasi yang
tinggi mampu mengendapkan protein sel dan juga merusak
membran sitoplasma.
4). Sumber : Tim Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman obat 431
Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia
Pustaka.
d. Pegagan (Centella asiatica [L] Urb.)
1). Senyawa aktif : Asiatikosida, asam asiatik, madekasida, dan madekasosida
termasuk golongan triterpenoid, sementara sitosterol dan
stigmasterol termasuk golongan steroid serta vallerin brahmosida
golongan saponin
2). Fungsinya : Digunakan untuk efek antineoplastik, efek pelindung tukak
lambung, menurunkan tekanan dinding pembuluh, mempercepat
penyembuhan luka, analgesik, antiinflamasi, hepatoprotektor,
peningkatan kecerdasan, antisporasis, anti agregasi platelet dan
anti trombosis
3). Mekanisme : Triterpenoid merupakan senyawa paling penting dalam tanaman
pegagan. Triterpenoid berfungsi meningkatkan fungsi mental dan
memberi efek menenangkan. Senyawa ini juga dapat
merevitalisasi pembuluh darah sehingga memperlancar peredaran
darah menuju otak. Asiatikosida merupakan bagian dari
triterpenoid yang berfungsi menguatkan sel-sel kulit dan
meningkatkan perbaikannya, menstimulasi sel darah dan sistem
imun, dan sebagai antibiotik alami. Brahmosida
4). Sumber : Sutardi. 2016. Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan dan
Khasiatnya untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Jurnal
Litbang Pertanian 35 (3) : 121 130.

e. Temulawak (Curcuma xanthorhiza)


1). Senyawa aktif : kurkuminoid dan minyak atsiri.
2). Fungsinya : Kandungan kurkuminoid dalam temulawak berfungsi sebagai
anti-bakteria, anti-kanker, anti-tumor, serta mengandung
antioksidan. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba.
3). Mekanisme : Mekanisme kerja kurkumin rupanya dia dapat terikat dengan
enzim aminopeptidase N, (APN) dan menghambat aktivitas
enzimatiknya. APN adalah suatu enzim yang terdapat pada
jaringan membran di dalam tubuh (dikenal sebagai zinc-
dependent metalloproteinase) dan bertanggung jawab terhadap
angiogenesis dan pertumbuhan tumor. APN tersebut yang
berfungsi membongkar protein pada permukaan sel jaringan
tubuh sehingga sel kanker dapat mengambil alih kedudukan sel
jaringan tadi dan tumbuh tak terkendali. Dugaan sementara,
kemungkinan besar ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), alfa dan
beta di sekitar gugus keton pada kurkumin membentuk ikatan
kovalen dengan dua nukleofil asam amino yang terdapat pada
situs aktif APN dan mampu menghambat (inhibit) aktivitasnya
secara tak-dapat balik (irreversible).Sekarang ini bahkan senyawa
kurkumin telah masuk fase pertama uji coba klinis untuk menahan
kanker usus besar. Walaupun hasil penelitian ini juga
menginpirasi kalangan ilmuwan untuk meniru atau memodifikasi
sruktur kurkumin, namun kelebihan senyawa kurkumin hasil
isolasi dari kunyit adalah sifatnya yang alami dan kemungkinan
hanya sedikit memberikan efek samping terhadap penderita
kanker
4). Sumber : Dermawaty, D.E. 2015. Potential Extract Curcuma (Curcuma
Xanthorrizal, Roxb) As Antibacterials. J MAJORITY
4 (1) : 5 11.

f. Keji Beling (Clerodendron calamitosum L.)


1). Senyawa aktif :Daun keji beling mempunyai kandungan polifenol, saponin,
alkaloid, kalium dan kalsium. Selain itu juga ditemukan kumarin,
flavonoid, iridoid, triterpen, dan sterol
2). Fungsinya :Daun keji beling digunakan sebagai obat batu saluran kencing,
batu kandung empedu, kencing kurang lancar, wasir, sembelit,
dan kencing manis (diabetes melitus)
3). Mekanisme : Kejibeling memiliki kandungan kalium yang berperan pada
mekanisme penurunan tekanan darah, yang mana kalium yang
tinggi dalam darah akan menyebabkan penurunan kontraksi otot
polos vaskuler yang kemudian menyebabkan penurunan
aldosteron dan penurunan kontraksi dari miokardium. Penurunan
kontraksi dari miokardium ini kemudian akan menyababkan
penurunan tekanan darah. Begitu pula dengan penurunan
aldosteron yang nantinya akan mengakibatkan peningkatan
ekskresi garam dan air oleh ginjal lalu volume cairan
intravaskuler akan menurun sehingga menyebabkan penurunan
cardiac output yang disertai dengan penurunan tekanan darah.
4). Sumber : Setiyaningsih, dwi. 2008. Uji Efek Infusa Daun Keji Beling
(Clerodendron calamitosum L.) Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Kelinci Jantan. Surakarta : Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

g. Daun Jarak (Jatropha curcas L)


1). Senyawa aktif : senyawa fenol, flavonoid, saponin, senyawa alkaloid,
kaemfeserol, sitesterol, stimosterol, amirin, dan torakserol.
2). Fungsinya :
Biji mengandung zat kimia minyak jarak (oleum ricini/kastrolo) yang
mengandung berbagai macam trigliserida, asam palmitat, asam risinoleat, asam
oleat, dan asam linileat. Selain itu juga mengandung alkaloida risinin dan
beberapa macam enzim diantaranya enzim lipase dan - glukosa yang memiliki
aktifitas antifungi, toksalbumin, dan curcin yang memiliki aktivitas sebagai
antifungi dan juga bermanfaat sebagai anti kanker. Ampas dari bijinya juga
diperas, minyaknya mengandung nitrogen, fosfat, dan kalsium. Minyak jarak
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat biodiesel
Daun mengandung saponin, senyawa flavonoida antara lain kaempferol,
nikotoflorin, kuersitin, astragalin, risinin, dan vitamin C
3). Mekanisme : Cara kerja flavonoid dan saponin untuk efek antiinflamasi, yaitu
dengan menghambat enzim siklooksigenase, sehingga sintesis
prostaglandin dapat dihambat
4). Sumber : Sarimole emma. 2014. Manfaat Jarak Pagar (Jatropha curcas)
Sebagai Obat Tradisional. Papua: Prosiding Seminar Nasional
Raja Ampat

h. Alpukat (Persea americana mill)


1). Senyawa aktif : Dalam daging buah alpukat terkandung protein, mineral Ca, Fe,
vitamin A, B, dan C
2). Fungsinya :
aleic acid yang terbukti mampu meningkatkan kadar lemak sehat dalam tubuh,
dan mengontrol diabetes
Alpukat juga mengandung potassium 30%. Potassium sangat bermanfaat bagi
tubuh untuk mengurangi resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi, serangan
jantung, dan kanker.
3). Mekanisme : Mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah
adalah kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan
vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer
total dan meningkatkan output jantung, kalium dapat menurunkan
tekanan darah dengan berkhasiat sebagai diuretika, kalium dapat
mengubah aktivitas sistem renin-angiotensin, kalium dapat
mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan
darah. Kalium (potassium) merupakan ion utama didalam cairan
intraseluler. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan
konsentrasinya didalam cairan intraseluler ehingga cenderung
menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan
darah
4). Sumber : Imammudin, P, W. 2016. Hubungan Antara Asupan Kalium
Dengan Tekanan Darah pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia
Ngudi Waras di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu,
Karanganyar, Jawa Tengah. Surakarta : UMS Press.
i. Sambiloto (Andrographis paniculata)
1). Senyawa aktif : Kandungan kimia sambiloto adalah saponin, flavanoid dan tanin,
serta senyawa aktif nya yaitu andrografolida beserta turunannya
2). Fungsinya : Menyembuhkan maag, mencegah pembentukan radang,
memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan
(antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun.
kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan
tekanan darah dan typus abdominalis.
3). Mekanisme : Andrograpolida berkhasiat sebagai analgesik dan antipiretik
adalah dengan cara meningkatkan kadar betaendorfin dalam
plasma, betaendorfin merupakan suatu neurotransmitter yang
dapat berefek analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik
(penurun demam). Dan andrograpolida juga berkhasiat sebagai
antidiabetes. Dimana kondisi stres akan dapat mengacaukan
metabolisme tubuh sehingga pasien akan sulit mengendalikan
kadar gula darah
4). Sumber : Sunardi. 2008. Teknik Pembibitan dan pemanfaatan
Sambiloto. Buletin Teknik Pertanian 13 (1) : 37 39.
j. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa L.)
1). Senyawa aktif : Pada daun dan kulit buah terdapat alkoloid, pada kulit buah
terdapat flavonoid, Zat polifenol ditemukan pada daun mahkota
dewa dan saponin ditemukan pada kulit buah dan daun mahkota
dewa.
2). Fungsinya : Dapat berfungsi untuk mengobati penyakit kanker, disentri,
psoriasis, eksim, diabetes, memperbaiki sistem imun dan jerawat
3). Mekanisme : Kandungan flavonoid berperan untuk melancarkan peredaran
darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah, antiinflamasi dan analgetik. Flavonoid kemudian
mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran
sitoplasma, sehingga sel dapat rusak serta menghambat
pertumbuhannya bahkan dapat menyebabkan pertumbuhan sel bakteri
tersebut mati.
4). Sumber : Masruroh, elli. 2014. Analisis Awal Fitokimia pada Tanaman
Meniran (Phillanthus niruri L). Universitas Negeri Surabaya :
Prosiding Seminar Nasional Kimia.

Anda mungkin juga menyukai