BAB II Tugas Buk Armaita Komunitas
BAB II Tugas Buk Armaita Komunitas
PEMBAHASAN
A.PERENCANAAN MIKRO
B. .LOKAKARYA
1.Tahapan Kegiatan
Lokakarya mini Bulanan yang Pertama Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama
merupakan Lokakarya penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas.
a. Masukan
b. Proses
c. Keluaran
1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA) Puskesmas tahunan.
2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA.
3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
a. Masukan
b. Proses
c. Keluaran
Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
Rencana kerja bulan yang baru
Setelah dipahami tujuan dari Lokakarya dan dari tahapan kegiatan tersebut di
atas, dapat diketahui materi yang akan diberikan/dibahas, maka selanjutnya untuk
dapat menyelenggarakannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
2. Peserta
3. Waktu
4. Acara
Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifat dinamis, dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi Puskesmas
setempat.
Pembukaan
Dinamika kelompok
Pengenalan program baru
POA Puskesmas
Analisa beban kerja petugas
Pembagian tugas dan desa binaan
Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
Pembukaan
Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
Pengenalan program baru
Inventarisasi kegiatan bulan lalu
Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
Pembagian tugas bulan yang akan datang
Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
5. Tempat:
6. Persiapan :
Dalam jangka panjang, pola pembinaan melalui stratifikasi puskesmas akan terus
ditingkatkan ruang lingkupnya sehingga meliputi seluruh kegiatan yang menjadi
tanggung jawab puskesmas dalam wilayah kejanya termasuk kegiatan adalah rangka
membina usaha kesehatan swasta.
Pelaksanaan Stratifikasi
1. Mencakup seluruh aspek puskesmas meliputi puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, hasil pembinaan peran serta masyarakat misal posyandu.
3. Melaksanakan setahun sekali secara menyeluruh dan serentak di semua puskesmas dan
bertahap sesuai dengan jenjang administrasi sampai ke pusat.
a. Di tingkat Puskesmas
Dilaksanakan sendiri oleh masing-masing puskesmas dan merupakan kegiatan mengukur
kemampuan penampilan puskesmas dalam rangka mawas diri. Dengan tujuan agar kepala
puskesmas dan staf mengetahui kelemahan dan masalah yang dihadapi untuk berusaha
memperbaikinya.
b. Di tingkat Dinas Kesehatan Dati II / Kandep
Menghimpun laporan hasil stratifikasi puskesmas untuk diolah dan di analisa sehingga
mendapatkan gambaran keadaan dan fungsi masing-masing puskesmas dalam wilayahnya
dalam rangka pembinaan dan pengembangannya.
c. Di tingkat Dinas Kesehatan Dati I / Kanwil / Pusat
Menghimpun laporan hasil stratifikasi dari masing-masing dinas kesehatan dati II untuk
diolah dan dianalisa sehingga mendapatkan gambaran tingkat perkembangan fungsi
puskesmas di wilayah masing-masing kabupaten kodya (propinsi) dalam rangka pembinaan
dan pengembangannya tahun yang akan datang.
4. Menentukan Strata puskesmas dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur variabel
5. Penetapan waktu kegiatan
a. Tingkat Puskesmas
1) Pengumpulan data Desember Januari
2) Pengolahan data Awal Februari
3) Peninjauan Dinkes DT II Januari-Februari
4) Konsultasi kabupaten Akhir Februari
5) Analisa masalah, rencana Awal Maret
penanggulangan, penyusun laporan
6) Laporan ke Dati II Pertengahan Maret
b. Dati II
1) Pengumpulan data/rekap Maret-April
2) Checking on the spot Pertengahan April
3) Analisa masalah, menyusun rencana Akhir April
penanggulangan
4) Kirim ke propinsi dan kirim umpan Permulaan Mei
balik ke puskesmas
c. Dati I
1) Pengumpulan laporan / rekapitulasi Mei
2) Analisa masalah dan menyusun rencana Mei-Juni
3) Kirim ke pusat Akhir Juni
4) Kirim umpan balik ke dati II Permulaan Juli
d. Pusat
1) Penerimaan laporan/rekapitulasi dan Juli
rencana penanggulangan masalah
2) Pertemuan evaluasi pelaksanaan Agustus
stratifikasi 27 propinsi di pusat
3) Pengelolaan data dan analisa masalah Agustus
4) Distribusi laporan yang bersangkutan Akhir Agustus
5) Menyusun rencana penanggulangan September
6) Kirim umpan balik ke hasil stratifikasi Oktober
Nasional
Tahap-Tahap Stratifikasi
Dilakukan dalam 3 tahap, sebagai berikut :
1. Tahap I
Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I, II, dan III
2. Tahap II
Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor yang menghambat dan menunjang
3. Tahap III
Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana kerja atau rencana pembinaan
untuk meningkatkan kemampuan puskesmas berdasar hasil analisa dan masalah yang
dijumpai di semua tingkat.
Manfaat stratifikasi
1. Bagi Puskesmas
Mendapat gambaran tingkat perkembangan prestasi kerja secara menyeluruh sehingga dapat
diambil berbagai upaya untuk memperbaikinya dalam rangka mawas diri.
2. Bagi dinas kesehatan dati II
a. Mendapat gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah dati II yang bersangkutan tiap
tahun
b. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan puskesmas yang disebabkan
oleh sumber daya maupun lingkngan
c. Menentukan langkah serta bantuan yg diperlukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi
puskesmas melalui penyusunan rencana tahunan
d. Mendapat gambaran mengenai kemampuan managemen tiap puskesmas wilayah Dati II
3. Bagi dinas kesehatan dati I / Kanwil Propinsi
Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yangg dialami oleh dinkes dati I
Kandep selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya
yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh Dinas dati I/Kanwil propinsi melalui
penyusunan rencana tahunan
4. Depkes Pusat
Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yg dialami dinkes dati I/Kanwil
selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya yang
perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh pusat antara lain melalui penyusunan rencana
tahunan
7.Perencanaan Mikro (Micro Planning)
Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas
untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
Tujuan umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Tujuan khusus
1. Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangka waktu lima tahun secara tertulis.
2. Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja lima
tahunan.
Ruang lingkup
1. Rencana yang mencakup seluruh kegiatan pokok puskesmas.
2. Dibatasi sesuai dengan masalah yang dihadapi, dengan memperhatikan prioritas,
kebijaksanaan, dan strategi yang telah ditetapkan oleh pusat, Dati I dan Dati II.
Perencanaan yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang disususn secara sistematis,
dengan urutan sebagai berikut:
Penentuan waktu
Penentuan lokasi dan sasaran
Pengorganisasian
b. Proses
1). Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah binaan.
2). Analisis beban kerja tiap petugas.
3). Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan.
4). Penyusunan rencana kegiatan (POA) puskesmas tahunan berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas (RPK).
c. Keluaran (output)
1). Rencana kegiatan (POA) puskesmas tahunan.
2). Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA.
3). Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
2) Lintas sektor. Dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Tujuan dari pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor yang dilakukan per tiga
bulanan, yakni :
a) memperoleh kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan
mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
b) mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahkan masalah yang terjadi serta menyusun
upaya
pemecahan masalah dalam bentuk rencana kerjasama.
Dalam pelaksanaannya proses manajemen puskesmas ini belum terlaksana dengan
baik, dimana dari beberapa puskesmas yang dilakukan supervisi pelaksanaan lokakarya mini
ini masih ditemukan kurangnya pemahaman yang benar tentang pelaksanaan lokakarya mini
ini. Puskesmas masih belum memedomani secara benar pelaksanaan lokakarya mini lintas
program dan lintas sektor. Hal ini dapat dilihat dari dokumen yang mencatat tentang
pelaksanaan lokakarya mini (notulen rapat) dan laporan lokakarya mini serta susunan
acaranya. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya supervisi lokakarya mini yang masih
akan dilaksanakan hingga tanggal 2 November 2011 mendatang, Puskesmas dapat
memperoleh pemahaman yang benar tentang pelaksanaan Lokakarya Mini dan pada supervisi
ke depannya Puskesmas telah mampu mengaplikasikannya dalam pelaksanaan Lokakarya
Mini baik lintas program maupun lintas sektor secara benar sesuai dengan pedoman yang ada.
Kegiatan supervisi ini sebagai bentuk kepedulian dari Kemitraan AIPMNH dan Pemerintah
Kota Kupang dalam peningkatan proses manajemen puskesmas yang diharapkan dapat
menghasilkan perencanaan yang berkualitas dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir.