Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Disusun oleh :
Nama : Dea Lestari
Nim : 160523610820
Prodi : S1 Teknik Sipil/Offering B

DOSEN :
Dr. H. Ahmad Dardiri, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL / S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016/2017
Rangkuman Materi Bab 6, 7, 8 dan 9
Karakteristik Material dan Kontruksi Bekisting / Cetakan Beton
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton
dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Fungsi bekisting :
Digunakan untuk membentuk suatu konstruksi beton
Menyerap suatu beban yang ditimbulkan oleh spesi beton yang menghendaki bekesting
dan getaran
Bisa dipasang, dilepas dan dipindahkan secara sederhana
Mencegah hilangnya basahan dari beton yang masih baru

Syarat Bekisting :
Syarat kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting tidak patah ketika menerima beban
Syarat kekakuan, bagaimana material bekisting tidak berubah saat digunakan
Syarat stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang perancah tidak runtuh
tiba-tiba akibat gaya yang bekerja
Ekonomis
Kokoh dan kuat
Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
Mampu menahan gaya horizontal

Jenis Bekisting Dalam Struktur Bangunan


1. Bekisting Konvensional
Bekisting konvensional adalah bekisting yang biasa digunakan untuk proyek rumah
tinggal dan ruko atau bangunan tipe menengah, dengan menggunakan bahan dari kayu,
papan maupun triplek.
Kelebihan :
Bahan kayu mudah didapat dan tidak memerlukan proses yang rumit.
Pohon hanya perlu dipotong dengan bentuk tertentu kemudian siap digunakan.
Kayu tersebut juga masih dapat digunakan untuk elemen struktur lain.
Kekurangan:
Penggunaan kayu terus menerus dapat merusak keseimbangan ekosistem dan lebih
mudah rapuh.

2. Bekisting Knock Down


Jenis bekisting ini terbuat dari baja atau besi hollow yang kuat. Bekisting ini digunakan
untuk proyek bangunan yang berskala besar. Jenis bekisting ini dapat digunakan
berulang-ulang.
Kelebihan :
Mempunyai kekuatan yang lebih besar
Dapat digunakan berulang-ulang sampai beberapa kali, sehingga menghemat
pengeluaran.
Kekurangan :
Logam SDA yang tidak dapat diperbarui
Harganya lebih mahal

3. Bekisting Fiberglass
Pada umumnya Bekisting Fiberglass ini mirip dengan Bekisting Konvensional hanya saja
materi kayu yang digunakan diganti dengan bahan dari plastik yang dikompositkan
dengan bahan fiberglass. Bekisting Fiberglass ini merupakan Bekisting inovasi baru
Kelebihan :
Bekisting fiberglass tidak berkarat
Tidak lembab
Ringan namun kuat
Dapat didaur ulang
Kelemahan :
Bekisting Fiberglass Membutuhkan proses penyetakan.
mempunyai harga yang relative mahal.
Pelaksanan Pengecoran dan Perawatan Beton
Karekteristik Bahan Pekerjaan Dinding ( Masonry ) dan inovasi bahan alam
Pengertian Masonry
Masonry atau yang biasa disebut sebagai konstruksi batu merupakan pekerjaan yang
berhubungan erat dengan pasangan, dimana dalam hal ini pasangan yang dimaksud adalah
pasangan batu bata, plesteran, ubin, rooster, paving block, dan lain-lain.
Sebagian besar kegiatan yang dilakukan saat mendirikan sebuah bangunan berhubungan
erat dengan masonry, misalnya: pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding, pemasangan paving
block, pemasangan rooster.

Karakteristik Bahan Pekerjaan Dinding

1. DINDING BATU-BATA
terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu tinggi.
Dinding bata merah dapat ditutup dengan plester untuk pengerjaan pengecatan
ataupun dapat dibiarkan terbuka untuk mengekspos warna dan tekstur bata tersebut.
Dinding bata merah relatif anti bocor dan rembes.
Dinding bata merah ini juga kuat dan tahan lama namun pengerjaan dinding bata
merah ini memakan waktu yang cukup lama sehingga biayanya pun jadi relatif mahal.

2. DINDING BATAKO
Batako berasal dari kata bata kosong karena kebanyakan batako memiliki rongga
ditengahnya yang timbul karena proses pengepresan bisa juga untuk menghemat bahan.
Batako memiliki dua jenis, yakni:
batako putih yang terbuat dari kapur dan air lalu dibakar
batako press, campuran semen PC, pasir dan abu batu lalu di press. Material ini relatif
berpotensi terjadi rembesan dan retak karena terdapat rongga di dalamnya.

3. DINDING BATA RINGAN


Bata ringan berukuran besar dan mudah dipotong, sehingga meminimalkan
contruction waste. Pada proses pemasangan dan aci, sama sekali tidak memerlukan
pasir.
Bata jenis ini memiliki bobot yang ringan sesuai namanya, sehingga jauh mengurangi
beban pada konstruksi bangunan.
Kekurangan dari bata ringan ialah, memiliki ukuran yang presisi, sehingga diperlukan
tukang dengan keahlian khusus untuk memasanganya, karena apabila asal-asalan,
akan membuat kepresisian itu hilang.
Bata ringan tidak bisa dipaku karena material bersifat perforated (JEBOL), bila ingin
menggantung lukisan atau furnitur di dinding dengan bata ringan, harus menggunakan
baut dengan fisher.
harga bata ringan lebih mahal dari bata merah ataupun batako, penjualan biasanya
dilakukan dengan hitungan meter kubik atau skala besar.

4. DINDING BATU ALAM


Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang
selang-seling.
Karakteristik bahan bahan inovasi penutup dinding

Anda mungkin juga menyukai