Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM


TATA UDARA DI TERMINAL KARGO
BANDARA SOEKARNO HATTA

Budi Yanto Husodo1 ,Novitri Br Sianturi2


1,2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia
Email: husodo2008@gmail.com

Abstrak - Saat ini peningkatan sebelumnya menggunakan R-22


barang yang melalui Terminal Kargo menjadi R-290.
di Bandara Soekarno Hatta sangat Penelitian ini diharapkan dapat
pesat sehingga semakin bertambah menjadi referensi untuk
para pengguna jasa yang akan mendapatkan peluang penghematan
melakukan kegiatan operasionalnya.. Energi pada sistem tata udara yang di
Namun dikarenakan adanya pasang di Gedung perkantoran
keterbatasan kapsitas penggunaan Terminal kargo bandara Soekarno
catu daya listrik maka hal ini Hatta.
membuat adanya pembatasan Dari hasil penelitian yang dilakukan
terhadap tenant yang akan menyewa bahwa dengan melakukan
lokasi di Terminal Kargo,untuk itu penggantian refrigerant dapat
perlu adanya cara penghematan dilakukan penghematan sebesar 29%
energi listrik yang dilakukan. dengan nilai biaya sekitar Rp.
Penggunaan energi terbanyak 134.459.316,8,-/tahunnya.Dengan
adalah dari sistem tat udara dimana penggantian ini tidak ada sistem
beberapa gedung perkantoran di yang diubah dan kenyaman para
Terminal Kargo bandara Soekarno pengguna jasa tetap menjadi prioritas
Hatta menggunkan AC Sentral yang Kata kunci : penghematan energi
mana peralatan ini paling banyak listrik ,sistem tata udara, refrigerant
mengambil energi listrik. Maka
penghematan energi difokuskan pada PENDAHULUAN
sistem tata udara (AC). Ada beberapa Energi merupakan salah satu
cara dalam penghematan energi hal yang sangat penting dalam
dimana salah satunya adalah dengan mendukung kegiatan yang
penggantian refrigerant yang berlangsung di Terminal Kargo

Vol.5 No.3 September 2014 138


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

Bandara Soekarno - Hatta terutama Hatta serta mencari peluang untuk


penggunaan energy listrik dimana penghematan energi berdasarkan
porsi pemakaiannya serta alokasi kondisi aktual di lapangan.
dana untuk penyediaanya adalah Rumusan Masalah
yang terbesar. Hal ini demi 1. Apakah ada peluang untuk
terciptanya kelancaran Operasional pengehematan energi dan
dan kenyamanan bagi pengguna jasa penghematan biaya pada
di dalam Bandara itu sendiri. Sistem Tata udara berdasarkan
Besarnya porsi pemakaian energi kondisi di lapangan?
listrik ini dapat kita lihat dari 2. Berapakah peluang
banyaknya peralatan pendukung penghematan energi dan
yang terdapat di Bandara Soekarno penghematan biaya yang dapat
Hatta seperti lampu-lampu, pompa, diperoleh?
lift, escalator , mesin X-Ray sampai Batasan Masalah
pada sistem pengkondisian Audit rinci dan analisa untuk
udara. Usaha-usaha penghematan penghematan konsumsi energi terkait
energi listrik telah dilaksanakan oleh kinerja sistem tata udara yang ada di
pihak Pengelola dalam hal ini adalah Gedung Perkantoran Terminal Kargo
PT.Angkasa Pura II seperti melakukan Bandara Soekarno Hatta
penjadwalan operasional peralatan, Metodologi Penelitian
penggantian lampu-lampu dengan lampu 1. Studi Pustaka, Dilakukan untuk
hemat energi, pemasangan kapasitor bank, mendapatkan referensi yang
akan tetapi biaya operasional energi listrik berkaitan dengan Audit energi
masih tetap melebihi standar yang telah sistem kelistrikan dalam
ditentukan. Untuk menanggulangi masalah mencari peluang penghematan
tersebut perlu dilakukan efisiensi energi. energi.
Tujuan 2. Observasi
Adapapun maksud dan tujuan Lapangan, Pengumpulan data
dari penelitian ini dengan melakukan observasi
adalah mengevaluasi penggunaan langsung ke lokasi lapangan
energi pada system udara di untuk mendapatkan data yang
Terminal Kargo Bandara Soekarno

Vol.5 No.3 September 2014 139


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

akurat terhadap objek masalah media/zat atau fluida lainnya.


yang ada. Media/zat atau fluida yang saling
3. Analisa, Dari hasil observasi ditukarkan energinya dapat
lapangan yang dilakukan, merupakan media/zat atau fluida
penulis dapat menganalisa yang sama tetapi berbeda
apakah sistem Tata Udara di temperaturenya. Oleh sebab itu teori
Gedung Perkantoran Terminal yang mendasari prinsip kerja maupun
Kargo sudah memenuhi standar kinerja penukar kalor adalah teori
SNI atau tidak. perpindahan panas.
Thermodinamika Udara
LANDASAN TEORI Secara garis besar unsur unsur
Penukaran Penukaran Kalor yang terkandung di udara adalah
sering dipergunakan dalam Nitrogen (78%), Oksigen (21 %),
kehidupan sehari hari dan juga di Uap air, Karbondioksida, Argon dan
gedung dan industri. Contoh kegiatan lain-lain (hanya 1 %). Dalam
penukaran kalor dalam kehidupan keseharian ketiga unsur nitrogen,
sehari hari adalah aktifitas masak oksigen dan uap air sering disebut
memasak, radiator/pendingin sebagai udara dan dalam pengertian
temperatur mesin pada alat teknik udara di bagi dalam dua
transportasi atau pendingin ruangan. bagian yaitu udara kering dan udara
Berikut adalah bagan lembab.
perpindahan kalor konveksi dari plat Udara kering adalah udara yang
: dominan terdiri dari dua unsur yaitu
nitrogen dan oksigen atau udara yang
tidak mengandung uap air dengan
komposisi seperti table di bawah,
sedangkan udara lembab adalah
udara yang biasa yang mengandung
ketiga unsur nitrogen, oksigen dan
Ditinjau dari fungsinya penukar kalor uap air atau udara yang mengandung
adalah menukarkan/transfer energi uap air. Sifat sifat utama yang perlu
yang dimiliki oleh media/fluida ke diketahui adalah Temperatur (T),

Vol.5 No.3 September 2014 140


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

tekanan (P), kelembaban dan


entalphi (h).
Komponen Utama Mesin
Pendingin
1. Kompresor, berfungsi
menghisap gas/fluida dari
refrigerant yang akan ditekan Gambar Siklus Refrigerasi
dengan tekanan tinggi sehingga 5. Refrigeran, merupakan salah satu
temperature akan naik fluida kerja yang sangat penting
kemudian dialirkan ke dalam siklus refrigerasi yang
kondensor. dapat memindahkan panas.
2. Kondensor, berfungsi untuk Audit Energi
melakukan melepaskan panas Audit energi yang dilakukan adalah
dari dalam menuju temperature dengan menghitung besarnya
udara luar yang lebih rendah penggunaan energi listrik yang
dan mengubah fulida/media terpakai kemudian menghubungkan
dari gas menjadi cair. terhadap rekening pembayaranyang
3. Expansive Valve, berfungdi dikeluarkan. Jika audit energi awal
untuk menurunkan tekananan sudah dilakukan maka selanjutnya
fluida yang bebentuk cair adalah menghitung energi listrik
menuju tekanan rendah dengan berdasarkan kondisi actual di
temperature yang sama. lapangan kemudian dilakukan
4. Evaporator, berfungsi untuk perhitungan terhadap konsumsi
melnghisap udara panas energi dengan luas bangunan
disekitar dan mengubah tersebut.
fluida/media cair menjadi gas
dan mengalirkan kembali METODE PENELITIAN
menuju kompresor Objek kajian, Lokasi dan Waktu
Berikut ditampilkan siklus Penelitian dilakukan di gedung
refrigerasi perkantoran Terminal kargo dengan
mengambil beberapa data yang

Vol.5 No.3 September 2014 141


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

diperlukan terhitung mulai bulan Metode Pengumpulan Data


Februari 2014 Metode yang digunakan dalam
Profil Terminal Kargo Bandara rangka pengumpulan data - data
Soekarno - Hatta yang diperlukan dalam penelitian ini
Terminal kargo merupakan adalah studi literatur yaitu dari
terminal barang dimana memiliki sumber sumber kepustakaan
bebrapa Regulated Agent (RA), sebagai landasan dalam menganalisa
Gudang dan gedung perkantoran pembahasan yang akan dibuat dalam
serta fasilitas lainnya. Di gedung penyusunan Penelitian.
perkantoran itu yang menjadi objek Metode Analisa
penelitian terdapat 2 lantai dan lebih Melakukan studi literature
dari 40 ruangan bagi para pengguna kemudian melakukan pengumpulan
jasa. data terhadap gedung yang dijadikan
Pada panel utama di gedung tersebut objek penelitian yang selanjutnya
digunakan MCCB dengan kapasitas data ini akan menjadi data historis.
400 A dimana dengan kapasitas Selanjutnya melakukan perhitungan
tersebut digunakan untuk semua besarnya nilai IKE dan mencari
peralatan pada gedung pekantoran. kemungkina peluang penghematan
Data energi . Setelah itu dilakukan analisa
Data yang digunakan yaitu terhadap peluang penghematan
Data Kuantitatif dimana data ini energi yaitu dengan cara
berbentuk angka-angka atau data membandingkan potensi perolehan
yang dapat dihitung, seperti data hemat energi yang akan
perhitungan tagihan listrik tiap direkomendasikan tanpa mengubah
bulannnya dalam Kwh meter, analisa sistem, mengurangi kenyamanan
jumlah AC Split Duct yang para pengguna jasa maupun
dipergunakan untuk mengetahui produktivitas di lingkungan kerja.
jumlah penggunaan energi listrik
yang diperlukan, sehingga konsumsi
listrik pada Gedung perkantoran
yang berada di Terminal Kargo dapat
diketahui

Vol.5 No.3 September 2014 142


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

ANALISA DAN EVALUASI Implementasi peluang


DATA penghematan Energi pada
Menghitung Intensitas Konsumsi pengkondisian sistem tata udara.
Energi (IKE) Listrik Salah satu cara untuk melakukan
Untuk Untuk memenuhi pneghematan energi pada sistem tata
kebutuhan di bidang kelistrikan, udara adalah dengan cara melakukan
Gedung perkantoran Terminal Kargo penggantian Refrigeran, dimana
disuplay dengan daya yang berasal sebelumnya di gedung perkantoran
dari Panel utama dengan MCCB Terminal Kargo menggunakan R-22
berkapasitas 400A. Daya yang kemudian dilakukan penggantian ke
terpasang pada beban yang R-290.
digunakan pada Gedung perkantoran INDIKATOR R-22 R-290
ini yaitu kategori non essensial yang Power Faktor (Cos ) 0,85 0,85
adalah perangkat pendukung di Volatage (V) 365,3 365,3
Arus (A) 10,5 7,4
Gedung perkantoran Terminal Kargo o
Temperatur ( C) Ruangan 26,5 25,5
seperti Air Conditioning (AC), Tekanan Hisap Kompresor
80 75
lampu, komputer, dispenser dan tv (Psi)
Tekanan Buang Kompresor
serta peralatan kerja lainnya yang 260 200
(Psi)
menggunakan energi listrik. o
Temperatur Gas Tinggi ( C) 52,4 50,6
Dapat dilihat perbandingan Frekuensi 50,06 50,06
Energi Listrik (kW) 5,64 3,97
penggunaan AC dengan peralatan Biaya Listrik (Rp) - -
o
lainnya, dimana jumlah energi yang Temperatur ( C) Luar Ruanga 29,8 29,8

digunakan lebih dari 80% dari catu


Dimana dengan penggantian ini,
daya yang tersedia.
T OT AL
tidak perlu adanya perubahan sistem
NAMA DAYA P ersen
KAT E JENIS KONSUMSI
NO.
GORI BEBAN
BANGU maupun peralatan yang harus di
NAN (Watt) kWh/hari (%)
inventariskan dikarenakan baik R-22
T at a
Lant ai 1
1 Udara
&2
179.041 2.148,48 81,3 dan R-290 mempunyai beberapa poin
Non (AC)
Essensi
P eralat
yang sama untuk dijadikan media
al
an Lant ai 1
2
List ik &2
41.148 493,77 81,7 dalam sistem refrigerasi sistem tata
Lainny
udara.
Dengan menggunakan R-22
Dik : I (A) = 10,5 A

Vol.5 No.3 September 2014 143


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

Cos = 0,85 P = 3 V I cos


V = 365,3V
Maka besarnya Daya yang
dihasilkan ialah:
P = 3 V I cos
P = 3 365,3 10,5 0,85
P = 5.640,32 watt
P = 5,64 kW
Jika kita masukkan harga per kWh
dengan tarif yang berlaku pada saat
ini adalah Rp.1.531,86, maka :
Jumlah biaya =
P Jumlah jam nyala tarif kWh
= 5,64 12 Rp.1.531,86,-
= Rp.103.682,22,-/ hari
Dari data diatas dengan mengetahui
besarnya Arus yang didapat melalui
alat ukur,kita dapat menghitung
biaya penggunaan AC Sentral
dengan kapasitas 5 PK sebagai alat
pengujian jika menggunakan
Refrigerant R-22,
berikut disampaikan hasil
perhitungan jika kita menggunakan
R-290
Dengan menggunakan R-290
Dik : I (A) = 7,4 A
Cos = 0,85
V = 365,3V
Maka besarnya Daya yang dihasilkan
ialah:

Vol.5 No.3 September 2014 144


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

P = 3 365,3 7,4 0,85


P = 3.975,08 watt
P = 3,97 kW
Jika kita masukkan harga per kWh
yang berlaku pada tarif yang sama
adalah Rp.1.531,86, maka :
Jumlah biaya =
= P Jumlah jam nyala tarif kWh
= 3,97 12 Rp.1.531,86,-
= Rp.72.977,81,-/ hari
Jika kita hitung dalam pembayaran per
tahunnya maka akan didapatka bahwa
estimasi jumlah biaya yang harus
dikeluarkan untuk penggunaan
refrigerant R-22 adalah
Rp.454.102.124,65,- ,penghematan
yang dapat dihasilkan dengan
menggunakan R-290 adalah sekitar
29% sehingga penghematan biaya
menjadi Rp.319.642.807,8,- .
KESIMPULAN
Bahwa dengan adanya keterbatasan
catu daya di Terminal Kargo
Bandara Soekarno Hatta maka
penghematan perlu dilakukan terutama
pada sistem udara, dimana peralatan ini
paling banyak menggunakan energi
listrik. Penghematan yang dilakukan
adalah dengan mengganti refrigerant R-
22 menjadi R-290, dimana dari
penelitian yang dilakukan maka

Vol.5 No.3 September 2014 145


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 20869479

besarnya daya yang dapat dipangkas DAFTAR PUSTAKA


adalah 20,04 kWh dengan biaya 1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
sebesar Rp.134.459.316,8,- atau 03-6196-2000, Konversi Energi
sekitar 29% dari pemakaian Sistem Tata Udara Pada
sebelumnya. Bangunan Gedung dan SNI 03-
Saran 6196-2000, Prosedur Audit
Senyawa halokarbon R-290 Energi pada Bangunan Gedung
merupakan cairan yang mudah 2. ASHRAE Handbook Jan 2001.
terbakar sehingga perlu pelatihan American Society of Heating,
khusus bagi para teknisi dalam Refrigerating, and Air-
melakukan pengisian refrigerant Conditioning Engineers, Inc
tersebut. 3. TRANE Air Conditioning Clinic.
Hasil penelitian akan lebih baik jika 2000 . Cooling and Heating Load
didukung dengan data rekening Estimation TRG-TRC002-EN
pembayaran listrik untuk dapat 4. Direktorat Jenderal Perhubungan
mengetahui historis biaya yang Udara. Dokumen Rating
dikeluarkan sebelumnya sehingga Airconditioning System. Jakarta :
hasil perhitungan yang diperoleh Direktorat Fasilitas Elektronika dan
akan lebih akurat. Listrik Penerbangan.

Vol.5 No.3 September 2014 146

Anda mungkin juga menyukai