Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Isolasi Sosial


Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena
orang lain dan sebagai suatu pernyataan negatif atau mengancam (NANDA, 2015-2017).
Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasin merasa ditolak,
tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
disekitarnya (Keliat, 2011).
Isolasi sosial adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu
terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghadiri interaksi dengan orang
lain dan lingkungannya (Dalami dkk, 2009).
2. Etiologi (Penyebab)
a. Faktor predisposisi
1) Faktor perkembangan
Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk berhubungan sosial berkembang sesuai
dengan proses tumbuh kembang mulai dari usia bayi sampai dewasa lanjut untuk
dapat mengembangkan hubungan sosial yang positif., diharapkan setiap tahapan
perkembangan dapat dilalui dengan sukses. Sistem keluarga yang terganggu dapat
menunjang perkembangan respon sosial maladaptif.
2) Faktor biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif
3) Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan berhubungan. Hal ini
diakibatkan oleh norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, tidak
mempunyai anggota masyarakat yang kurang produktif seperti lanjut usia, orang
cacat dan penderita penyakit kronis. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma,
perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas.
b. Faktor presipitasi
1) Stress sosiokultural
Stress dapat ditimbulkan oleh karena menurunnya stabilitas unit keluargadan berpisah
dari orang yang berarti, misalnya karena dirawat di rumah sakit.
2) Stressor psikologis
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntunan untuk berpisah dengan orang terdekat
atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat
menimbulkan ansietas tingkat tinggi.

3. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan isolasi sosial menurut Keliat (2011)
adalah sebagai berikut:
a. Gejala Subjektif
1) Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2) Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3) Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
4) Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
5) Klien merasa tidak berguna
6) Klien menjawab dengan jawaban yang singkat, contoh: ya, tidak, atau tidak
tahu
b. Gejala Objektif
1) Tidak memiliki teman dekat
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
4) Asyik dengan pikirannya sendiri
5) Tidak ada kontak mata
6) Tampak sedih, afek tumpul

4. Rentang Respon

5. Pohon Masalah
Resiko Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

6. Data Subjektif dan Data Objektif berdasarkan Skenario


Data Subjektif :
Keluarga mengatakan :
- Sudah satu bulan klien mengurung diri di kamar
- Klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain
- Klien dapat berbicara namun hanya menjawab pertanyaan ibunya dengan jawaban
yang pendek.
- Klien sering diolok olok temannya ketika SD
- Klien tidak mempunyai teman dekat dan tidak terbuka
- Klien tidak bisa konsentrasi
Data Objektif :
- Pandangan kosong
- Murung
- Pandangan selalu menunduk
- Selalu melamun

Anda mungkin juga menyukai