Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,


keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik
di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan (undang-undang republik Indonesia
nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan).
Menurut Karsinah (dalam Wirawan 1998), perawat adalah salah satu
unsur vital di Rumah Sakit. Perawat, dokter, dan Pasien/klien merupakan satu
kesatuan yang saling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa perawat,
kesejahtraan klien akan terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak
pertama dan terlama dengan klien, mengingat pelayanan keperawatan
berlangsung terus-menerus selama 24 jam sehari. Pelayanan keperawatan
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan
serta kurangnya pengertian klien terhadap kemampuan melaksanakan kegiatan
secara mandiri.
Era Globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi menuntut
perawat, sebagai suatu profesi, dapat memberi pelayanan kesehatan yang
optimal, tak terkecuali perawat asing. Mereka juga akan berkompetensi untuk
mengisi Rumah sakit berstandar Internasional, yang saat ini sudah sangat
menjamur di Indonesia. Dapat dibayangkan betapa ruginya perawat Indonesia
bila ternyata, pasien nantinya lebih memilih untuk dirawat oleh perawat asing
hanya karena mereka lebih ramah, sopan, peduli, terampil dari perawat
Indonesia itu sendiri.

1
Alternatif strategi perawat Indonesia dalam menghadapi Asuhan
keperawatan di masa mendatang adalah the Nurse should do no harm to your
self (Ninghtingale). Persyaratan ini berarti semua tindakan Keperawatan harus
dapat memenuhi kebutuhan pasien tanpa adanya risiko negative yang
ditimbulkan. Strategi yang harus ditempuh meliputi : Peningkatan pendidikan
bagi perawat, pengembangan ilmu keperawatan, pelaksanaan riset yang
berorientasi pada masalah di klinik, komunitas, identifikasi peran manajer
perawat professional dan menerapkan model dan metode Asuhan Keperawatan
Profesional terbaru (MAKP).
Dalam suatu organisasi manajemen sangat diperlukan, organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi
tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan. Griffin mengemukakan bahwa
paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya, seperti sumber daya
manusia (human resources), sumberdaya alam (natural resource), sumber daya
dana (financial resource) atau keuangan (funds), serta sumber daya informasi
(informational resource).
Manajemen diperlukan bila terdapat sekumpulan individu yang
umumnya memiliki perbedaan karekteristik dan sejumlah sumber daya yang
harus dikelolah agar tujuan organisasi dapat tercapai.manajemen adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian
kegiatan berupa perencanaan, pengoorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya manusia serta sumber daya organisasi lainnya.
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/keluarga & masyarakat (Gilles,
1989). Keberhasilan pengelola pelayanan keperawatan dapat menciptakan pula
keberhasilan Asukan keperawatan yang diberikan oleh perawat pelaksana.
Demikian pula keberhasilan kerja para perawat akan sangat bergantung pada
upaya menajerial keperawatan.

2
Manajer adalah individu yang bertanggung jabwab secara langsung
untuk memastikan kegiatan dalam organisasi dijalankan bersama anggoota
organisasi. Dalam institusi layanan keperawatan, para manajer bertugas untuk
memastikan bahwa seluruh tujuan yang telah direncanakan dapat diwujudkan
melalui rangkaian kegiatan manajemen.
Dalam institusi layanan keperawatan, Kepala bidang keperawatan
adalah Manajer keperawatan, yang menggunakan proses manajemen untuk
mencapai tujuan keperawatan yang telah ditentukan melalui orang lain.
Seorang pimpinan keperawatan perlu memiliki ketrampilan kepemimpinan,
sehingga efektif dalam mengelolah pelayanan dan Asuhan keperawatan sesuai
dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Ia harus mampu menginformasikan,
mengkoordinasikan serta mengartikan filosofi institusi dan pelayanan
keperawatan, agar seluruh kegiatan menuju kea rah yang disepakati bersama.
Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan keperawatan harus
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga. Dilain pihak pimpinan
keperawatan harus mampu membawakan dirinya (mengelola) untuk menjalin
hubungan yang teraupetik dengan atasan, staf dan tim kesehatan lainnya dan
mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan
sesuai dengan rencana. Hubungan yang efektif dapat dilakukan pimpinan
apabila pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang efektif dan
dapat memotivasi bawahan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
perawat.
Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen diperlukan
beberapa keahlian manajemen yang diperlukan oleh manajer keperawatan yang
terlibat dalam kegiatan keperawatan. Setiap perawat memiliki potensi yang
berbeda dalam kepemimpinan, namun keterampilan ini dapat dipelajari
sehingga selalu dapat ditingkatkan.

3
B. RUMUSAN MASALAH
Dari Uraian di atas terlihat pentingnya Manajemen Pelayanan Keperawatan
agar tercapai hasil pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien.

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat untuk mengetahui, memahami agar dapat menerapkan
Konsep Dasar Manajemen dalam Pelayanan Keperawatan dan sebagai tugas
dalam mata kuliah Manajemen Keperawatan, Mahasiswa Semester VI kelas
Tulehu Stikes Pasapua Ambon.

Anda mungkin juga menyukai