P1337424717008
KEBIDANAN
1
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
dari berbagai aspek bisa dari medis, sosial, budaya, ilmu lingkungan dan ilmu
masih banyak lagi.
Cara pendekatan komprehensif mendorong cara kerja efektif dan
efisien, tidak seperti pendekatan spesifik atau parsial. Pendekatan spesifik
merupakan pendekatan masalah yang hanya melihat dari satu aspek/satu sisi
persoalan saja. Contohnya suatu masalah hanya didilihat dari ilmu ekonomi saja
tanpa melihat aspek lain yang dapat mempengaruhinya. Sehingga masih bisa
menimbulkan problem atau masalah.
Cara pendekatan komprehensif juga berkaitan dengan cara pendekatan
empiris. Empiris bersifat kuantitatif menggunakan batas pengamatan indera
menggunakan cara kerja yang tepat, presisi akurat dan serba terukur. Dalam hal
ini cara berfikir empiris dapat mengenali masalah secara utuh atau tuntas.
Sehingga tidak akan menjadi masalah karena sudah ditemukan metode solutik
yang tepat dan terpercaya.
c. Normatif
Cara berfikir atau pendekatan masalah yang selalu melihat dari aspek
yang seharusnya bukan yang apa adanya dan penuh dengan syarat
pertimbangan etis. Pendekatan normatif lebih mendekatkan kepada problem
atau inti permasalahan yang kita hadapi.
Hal ini berbeda dengan pendekatan empiris yang selalu beranjak dari
fakta yang nampak saja atau menggunakan indrawi atau panca indera sebagai
cara pemecahan masalah. Cara pendekatan empiris bisa menimbulkan persepsi
yang berbeda beda dan terlalu menempatkan pada fakta sehingga menimbulkan
proses lama dan menimbulkan kekacauan.
2
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
dan mampu melepaskan dari pikiran subjektifitas seperti faktor emosional, sistem
kepercayaan/keyakinan, dan unsur-unsur perasaan yang berkepentingan pribadi.
Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu antara lain:
a. Ketika ada masalah, kita dapat melihat dan mencari tahu akar
permasalahannya (problem oriented). Kemudian dapat membiasakan diri
menggunakan cara kerja / metode yang tepat, tidak menggunakan berbagai
cara atau coba coba, tapi menggunakan prosedur dan kepastian metode.
Sehingga kita bisa menemukan metode yang solutik yang bisa menjawab
masalah.
b. Dapat bermanfaat praktis bagi tugas pekerjaan karena selalu terkait dengan
cara kerja ilmu yang objektif, rasional, logis, metodologis dan sistematis.
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis dalam menganalisis berbagai hal yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi karena dihadapkan dengan
berbagai teori pengetahuan ilmiah (rasionalisme, empirisme, kritisisme,
rasionalisme kritis, idealisme/spiritualisme, materialisme, kapitalisme,
positivisme). Selain itu dapat mengasah ketajaman analisis ilmiah, dan
menumbuhkan kesadaran tanggung jawab moral ilmuwan/seseorang)
d. Dapat berpikir masalah yang esensial sehingga bisa fokus pada masalahnya.
Esensial adalah cara berpikir yang selalu terarah pada inti atau akar
permasalahannya (substansi), mengabaiakan sesuatu yang dianggap tidak
terlalu penting (aksidensi) dan melepaskan dari pikiran subjektifitas.
e. Dapat berpikir masalah dengan pendekatan komprehensif dan holistik.
Komprehensif dan holistik adalah cara pendekatan masalah melihat dari
faktor-faktor penyebab dan berbagai dimensinya, dengan tujuan mengetahui
masalah secara menyeluruh, utuh, tidak terpotong potong/ sebagian sehingga
mendorong cara kerja efektif dan efisien.
f. Dapat berpikir masalah dengan pendekatan normatif. Berpikir secara normatif
berarti memiliki kemampuan mempertimbangkan dan memahami kaidah
kaidah yang berpegang pada moral,etik, agama. Sehingga kita tidak
3
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
4
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
1. Ontologis
Ontologis berfungsi sebagai pijakan yang kokoh, tolak ukur, pegangan
yang kuat. Pengenalan ontologi untuk mengerti sifat sifat dasar. Pentingnya
ontologis (hakikat ilmu) dilakukan untuk mengenal lebih dalam suatu ilmu
/sifat-sifat dasar ilmu baik itu mempelajari ilmu secara utuh, menemukan
masalah serta dapat menemukan solusi dalam memecahkan masalah.
2. Epistomologi
Epistomologi merupakan metode/ cara tepat melakukan sesuatu hal
dalam pengembangan ilmu. Kriteria metode yang tepat adalah metode yang
solutik. Solutik berarti dapat menjawab masalah. Kesalahan yang sering
terjadi dalam menerapkan metode yaitu masalah yang out of think, bukan
akar masalah sebenarnya dan menyusun masalah tidak jelas.
Untuk menggunakan metode yang tepat perlu memahami dan mencari
akar masalahnya. Setelah itu berpikir secara esensial agar pikiran jernih
terarah pada masalah, fokus tertuju pada permasalahan dan lokus mampu
membatasi masalah yang ditemukan. Menghindari dari faktor subjektifitas
yang melatarbelakangi kepentingan pribadi. Sehingga ditemukan solusi yang
terarah.
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan persoalan yang berkaitan dengan norma, etik dan
agama.
5
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
6
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN
semakin kuat dan dapat dilanjutkan, sebaliknya ketika uji ulang menemukan
teori baru yang berbeda dari yang lama dan berkembang lebih efektif maka teori
lama berkembang menjadi teori baru yang ditemukan. Kebenaran ilmiah tidak
diciptakan sekali untuk selamanya.
7
IHROM FATMA SAPUTRI
P1337424717008
KEBIDANAN