Anda di halaman 1dari 21

Berexperimen Komunikasi Data Kecepatan Tinggi Pada Band

GHz

Onno W. Purbo, YC0MLC

Mungkin tidak banyak anggota Amatir Radio Indonesia (ORARI) yang menyadari bahwa tingkat
penggalang (YC) dan Penegak (YB) mempunyai ijin untuk berexperimen pada frekuensi GHz, seperti,
1.240-1.3GHz, 2.3-2.45GHz, 3.3-3.5GHz, 5.65-5.85GHz, 10.45-10.5GHz dan masih banyak lagi.

Tulisan ini akan mencoba menjelaskan teknik sederhana untuk bekerja pada frekuensi GHz ini
menggunakan peralatan Wireless Internet yang banyak tersedia dipasaran. Modal yang dibutuhkan
berkisar antara Rp. 350.000 (sebagai client) sampai sekitar Rp. 1-2 juta (sebagai server / access point).

Sekedar catatan, band GHz ini tidak murni milik amatir radio. Band GHz ini merupakan sharing band
di mana Amatir Radio merupakan penghuni sekunder di band GHz tersebut. Yang menarik, kita di
Amatir Radio yang hanya iuran sekitar Rp. 50.000 / tahun, mempunyai kesempatan yang sama dengan
para operator telekomunikasi yang membayar sekitar Rp. 24+ juta / tahun / link untuk menggunakan
frekuensi GHz ini.

Bagi anda yang tertarik lebih lanjut sisi komersial dari Band GHz, dapat di jelaskan bahwa frekuensi
2.3-2.4GHz dan 3.3-3.5GHz saat ini sedang dialokasikan untuk WiMAX yang merupakan teknologi
Wireless Internet kecepatan tinggi yang tampaknya akan mengguncangkan dunia. Para operator
telekomunikasi Indonesia sedang berantem untuk alokasi 3.4-3.5GHz karena ini merupakan alokasi
Extended C Band satelit Palapa. 5.8GHz juga merupakan medan yang menarik terutama untuk jaringan
tulang punggung Internet berkecepatan tinggi.

Kita harus bersyukur sebagai Amatir Radio Indonesia mempunyai hak untuk bekerja pada band-band
yang sangat luar biasa ini dengan biaya ijin Rp. 50.000 / tahun dan nanti akan di tunjukan bahwa
peralatan yang dibutuhkan jauh lebih murah daripada peralatan HF SSB maupun VHF atau UHF yang
biasa digunakan oleh kebanyakan amatir radio di Indonesia. Fokus akan dilakukan pada frekuensi
2.4-2.45GHz yang pada hari ini relatif lebih bebas penggunaanya di Indonesia. Tentunya sudah banyak
beredar peralatan untuk band-band lain, hanya saja sering kali kita perlu sedikit mencuri-curi
experimen karena IPPRA untuk peralatan ini biasanya tidak pernah mau di keluarkan oleh pemerintah.

Bagi anda yang ingin belajar lebih lanjut sangat di sarankan untuk membaca-baca materi yang ada di
DIKLAT ORARI pada situs,

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/
http://125.160.17.21/speedyorari/index.php?dir=orari-diklat/teknik/2.4ghz

Bagi anda yang ingin serius berexperimen sangat di sarankan untuk membaca buku,

2005, Onno W. Purbo, "Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot", Elexmedia
Komputindo.
2007, Onno W. Purbo, "Panduan Praktis RT/RW-net", Infokomputer.
Dasar Wireless Internet Berbasis WiFi di 2.4GHz

Keuntungan Menggunakan Teknologi WiFi / Wireless Internet

Murah - sebuah Access Point dapat di peroleh seharga Rp. 450.000,-


Cepat - kecepatan rata-rata antara 11-54Mbps. Sangat tinggi di bandingkan dengan Internet
lainnya.

Kekurangan

Mengcover wilayah terbatas - dengan antenna external dapat mengcover s/d 2-5 km.
Banyak Interferensi

Prinsip Dasar Internet Murah

Internet pada dasarnya tidak murah, terutama jika dipakai sendiri, dan menggunakan servis di
luar negeri.
Internet hanya akan murah jika akses Internet di sharing, dan menggunakan servis di dalam
negeri atau di dalam jaringan LAN sendiri.
Biaya Internet unlimited yang sekitar Rp. 750.000,- / bulan di bagi oleh jumlah pelanggan yang
tersambung.

Topologi Dasar Wireless Internet

Dalam sebuah Wireless Internet, harus ada satu buah komputer atau router yang tersambung ke
Internet. Dala gambar sambungan dilakukan menggunakan router atau modem Speedy.
Router membagi akses ke LAN maupun di sambungkan ke Access Point.
Access Point di letakan di atas tower atau pipa ledeng di atap rumah agar dapat menjangkau
jarak yang cukup.
Antenna external berupa antenna omni-directional atau antenna sektoral di pasang di Access
Point untuk menguatkan sinyal.
Di sisi pelanggan, kita dapat menyambungkan komputer pelanggan menggunakan antenna
wajanbolic e-goen

Teknik ini yang kemudian hari di sebut sebagai RT/RW-net. Perlu di catat bahwa Indonesia merupakan
negara tersebar di dunia yang menginstalasi RT/RW-net berbasis Wireless.
Beberapa Tampilan Peralatan Wireless Yang Digunakan

Access Point

Pada pusat RT/RW-net atau Internet Service Provider (ISP), kita biasanya membutuhkan sebuah Access
Point (AP) untuk memberikan servis pada client wireless. Access Point pada dasarnya berfungsi
sebagai bridge antenna jaringan wireless dan jaringan kabel LAN melalui konektor UTP RJ-45 yang
umumnya tersedia di belakang Access Point.

Beberapa Access Points (AP) mempunyai beberapa fungsi


complex, seperti DHCP server, firewall, proxy server semua
menjadi satu di dalamnya. Seringkali kita dapat mengganti
antenna sebuah Access Point dengan antenna external.

Beberapa mekanisme proteksi biasanya tersedia di Access Point


agar hanya card dengan MAC address tertentu yang dapat
mengakses-nya. Kadang mengenkrip data yang dikirim agar
orang tidak dapat
melihat informasi
yang kita kirim.
.
Pada gambar adalah Linksys BEFW11S4 sebuah Access
Point dengan 4-port switch (http://www.linksys.com) dan
Access Point D-Link DWL 2000AP (http://www.dlink.com).
Pada hari ini beberapa Access Point jenis ini, seperti dari
JAHT, Edimax, Planet, LevelOne dapat di peroleh dengan
harga murah sekitar Rp. 450.000-an. Sebetulnya terus terang
saja, modal-nya sebetulnya sekitar US$20-an kalau di
Taiwan, sayang biaya masuk ke Indonesia lumayan
membuat kita semua pusing kepala.

Tentunya bagi anda yang serius bermain menggukana


peralatan Wireless Internet ini dapat menggunakan Access
Point yang profesional, seperti, Mikrotik atau Motorola Canopy. Hanya saja harganya lumayan juga
sekitar Rp. 4 juta per buahnya.
USB WiFi

Peralatan yang sering digunakan untuk pelanggan / client pada saat ini adalah USB WiFi. Bentuknya
agak lebih besar sedikit dari USB flash disk yang biasa kita gunakan. Harga USB WiFi ini sekitar Rp.
175-220.000,- pada saat tulisan ini ditulis. Kemungkinan harga akan semakin hari semakin murah.

USB Wifi ini akan menjadi kunci Wireless Internet murah pada frekuensi 2.4GHz yang banyak
digunakan di Indonesia pada saat ini.
Antenna Wireless Internet di 2.4GHz

Salah satu experimen yang paling dahsyat yang dilakukan oleh rekan-rekan Indonesia untuk bekerja di
frekuensi 2.4GHz adalah pada sisi Antenna-nya dan sedikit modifikasi peralatan radio agar dapat
diletakan di luar ruangan. Beberapa contoh experimen mereka dapat di baca di Web / Blog, seperti,

Antenna BiQuad http://mednet.wordpress.com/2007/11/18/membuat-antena-sederhana-


berkualitas/
Antenna Panel 21dBi http://ngoprek.org/2008/06/20/antenna-panel-21dbi/
Antenna Omni 14dBi http://ngoprek.org/2008/06/11/membuat-omni-14dbi/
Antenna Wajanbolic e-goen http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Wajanbolic_e-
goen

Tentunya masih banyak lagi modifikasi peralatan & antenna yang dapat kita lakukan. Akan tetapi
tampaknya tidak akan mencukupi untuk di jelaskan dalam ruang yang tersedia disini.

Pada kesempatan ini akan di jelaskan lebih detail tentang Antenna Wajanbolic e-goen yang di rancang
oleh Pak Gunadi dari Indosat Jatiluhur.
Membuat Sendiri Antenna Wajanbolic e-goen

Beberapa material yang dibutuhkan untuk membuat antenna wajanbolic e-goen adalah

wajan, semakin besar diameter semakin baik.


pipa pralon 3 inch
tutup / dop pipa pralon 3 inch
lak ban aluminium, sekitar Rp. 20-40.000 di Ace Hardware.
baut + mur beberapa buah

Peralatan Wireless Internet 2.4GHz yang dibutuhkan pada wajanbolic e-goen

USB WiFi
Wajanbolic e-goen dapat dilihat di situs
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Wajanbolic_e-goen. Contoh Wajanbolic e-goen
yang sudah jadi dari situs pak Gun tampak pada gambar.

Perhatikan ada sedikit bagian pipa pralon yang tidak di beri lak ban aluminium yang menempel pada
penggorengan. Panjang dari pipa pralon yang tidak di beri lakban aluminium ini kira-kira belasan cm.
Hal ini sangat penting, karena wilayah tanpa lakban aluminium adalah tempat fokus dari
penggorengan.

Perlu di catat baik-baik disini bahwa semua ukuran di atas harus di ukur dan di hitung dengan benar
agar dapat beroperasi dengan baik. Wajanbolic e-goen bukan antenna mainan, tapi merupakan antenna
betulan yang harus dihitung dengan baik untuk dapat beroperasi dengan baik.
Salah satu kesulitan utama dari pembuatan wajanbolic e-goen adalah membuat kabel USB yang
panjang. Pada situs pak Gun, di jelaskan dengan detail teknik membuat kabel USB yang panjang
menggunakan kabel UTP pada bagian USB Extender pake kabel UTP. Hasil akhirnya tampak pada
gambar berikut.

Beberapa laporan yang masuk menunjukan bahwa teknik memperpanjang USB menggunakan kabel
UTP cukup baik s/d 10 meter-an. Untuk jarak yang lebih panjang, mungkin ada baiknya menggunakan
USB repeater sebelum dimasukan ke kabel USB yang di perpanjang menggunakan UTP.
Perhitungan Antenna Wajanbolic e-goen

Perhitungan untuk antenna wajanbolic e-goen dapat di peroleh di beberapa handbook / makalah di situs
DIKLAT ORARI

http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=orari-diklat/teknik/2.4ghz/antenna/Handbook.pdf
http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=orari-diklat/teknik/2.4ghz/Workshop_nDeso_Makalah.pdf

Untuk memudahkan rekan-rekan, detail perhitungan tidak akan di sertakan disini. Anda hanya perlu

Pada gambar di perlihatkan sebuah wajanbolic, beberapa parameter yang tetap karena material yang
digunakan adalah

Dw - Diameter Wajan
dw - kedalaman Wajan
D - Diameter Pralon, untuk frekuensi 2.4GHz sebaiknya menggunakan pralon 3 (9 cm).

Beberapa parameter disain yang harus di tentukan / di hitung, yaitu,

fw - titik fokus Wajan, menentukan daerah pipa pralon yang tidak ada lakban aluminium.
L - panjang pipa pralon yang di beri lakban aluminium = 20 cm
S - titik lubang untuk USB WiFi atau connector N = 5.2cm
Perhatikan bahwa total panjang pipa pralon 3 adalah fw + L. Yang menarik disini adalah titik fokus
Wajan fw, nilainya sangat tergantung pada diameter dan kedalaman Wajan.

Menghitung titik fokus Wajan fw relatif mudah melalui persamaan

Dw 2
fw=
16 dw

Beberapa rekan tampaknya lebih menguntungkan jalan ke toko-toko loak dan mencari antenna bekas
Indovision atau astro. Beberapa rekan dapat piringan antenna Indovision seharga Rp. 100-150.000,-
bekas, mungkin kalau di tawar atau antar teman bisa dapat lebih murah lagi. Piringan antenna
Indovision atau Astro jauh lebih baik daripada Wajan, kemungkinan akan dapat membuat antenna yang
jauh lebih baik lagi.
Detail proses pembuatan antenna wajanbolic e-goen

Langkah 1 - Siapkan material yang dibutuhkan USB WLAN, wajan / penggorengan, pipa pralon 3",
pipa pralon 1.25" dan tutup pipa pralon, kabel USB yang di perpanjang dan USB Extender jika di
perlukan.
Langkah 2 - Lubangi wajan tepat di tengah-tengah. Siapkan dop pralon 3". Bor di tengah dop pralon
3. Baut dop pralon ke wajanbolic. Dop pralon akan digunakan untuk memegang pipa pralon 3 yang
akan menjadi seperti antenna kaleng.
Langkah 3 Buat dop untuk penutup pipa pralon 3. Bor di tengah dop pralon 3 maupun di dop
pralon 1.25. Lapisi dop pralon 3 dengan lak ban aluminium. Dop pralon 1.25 digunakan untuk
memperkuat konstruksi pegangan bagi USB Wireless yang akan digunakan.
Langkah 4 potong pipa pralon 3 sesuai perhitungan yang dilakukan sebelumnya. Lapisi pipa pralon
3 dengan lak ban aluminium. Biasanya harus lebih panjang dari 17 cm wilayah yang harus di tutupi
oleh lak ban aluminium. Lubangi pipa pralon pada posisi USB Wifi, biasanya sekitar 4 cm.
Langkah 5 siapkan USB WiFi. Masukan ke pelindung cuaca agar tidak fatal jika hujan. Salah satu
caranya adalah menutupi dengan karet silikon. Bisa juga dengan cara-cara lainnya yang penting pastik
yang melindungi dari air hujan.
Langkah 6 Letakan USB Wifi ke pralon 1.25 untuk pegangan. Ukur pralon 1.25 agar sesuai dengan
panjang yang dibutuhkan.
Langkah 7 Masukan USB WiFi yang sudah di letakan dalam pralon 1.25 ke dalam pipa pralon 3.
Langkah 8 Tutup dop pralon 3 yang telah tersedia dop 1.25 ke pipa pralon 3. Semua dinding dop
pralon 3 ditutup dengan lak ban aluminium. Kombinasi dop pralon yang di lapisi lak ban alumunium
dan pipa pralon yang ditutupi lak ban aluminium sebetulnya menjadi konstruksi antenna kaleng.
Tampak pada gambar USB WiFi telah di letakan di dalam pipa pralon 3 yang telah tertutup di satu
sisinya.
Langkah 9 Masukan sisi pipa pralon 3 yang tidak ada dop-nya ke dop yang telah terpasang di wajan.
Selesai sudah konstruksi antenna wajanbolic e-goen.
Penutup

Mudah-mudahan tulisan ini dapat menggugah rekan-rekan untuk berexperimen pada frekuensi GHz.
Dan menjadi pionir di dunia Internet Wireless Indonesia.

Selamat Berjuang!

73 de YC0MLC

Anda mungkin juga menyukai