Awalnya, wajib pajak diawasi oleh fiskus, kalo ada salah dikasi SKPKB/SKPLB, dll
(semua SKP).
SKP2 itu bisa nimbulin ketidakpuasan dr WP soalnya bisa aja kita dianggap kurang
bayar, padahal rasanya udah bener. Atau, pas kita ngarep lebih bayar, ternyata dapet
SKPN, dll. Atau ada pemungutan dr pihak ketiga yg dilakukan berdasarkan uu
Pasal 25 UU KUP
Untuk masalah bea cukai, juga bisa diajukan keberatan dengan maksimal 30 hari sejak tanggal
penetapan dan menyerahkan jaminan sebesar bea masuk yang harus dibayar
Pajak dan retribusi daerah juga bisa digituin dengan nyerahin SKPD
Bicara soal ranah hokum, masalah sengketa pajak masih bocara dalam ranah yang sama yaitu
direktorat Jenderal pajak, sehingga disebut : PERADILAN ADMINSTRASI TIDAK MURNI
atau PERADILAN DOLEANSI
Kalo gak memenuhi syarat, gak dianggap surat keberatan sehingga surat tidak dipertimbangkan
dan dicatat dalam buku register penerimaan surat keberatan. Tp jika masih dalam jangka waktu
sesuai uu, kantor pajak bisa mintain persyaratannya. Kantor pajak kan baikk hmmm.
KEPUTUSAN KEBERATAN
a. Ditolak
b. Diterima sebagian
c. Diterima seluruhnya
d. Menambah ketetapan pajak
Jika bukti dan alasan tidak cukup, DJP akan menolak. Dr sini, konsekuensinya Cuma 2 :
Maunya keberatan malah bikin dikit, eh setelah diperiksa malah tambah banyak