Bab Xi Keputusan
Bab Xi Keputusan
2 Bina Nusantara Tujuan: Mahasiswa mampu menunjukkan cara membuat keputusan secara
logis.
3 Bina Nusantara Pengertian Keputusan Dalam keputusan orang mengambil sikap terhadap
kenyataan (memungkiri/mengakui sesuatu). Keputusan adalah perbuatan akal budi manusia
dalam mengakui atau memungkiri kesatuan hubungan antara dua hal (subjek dan predikat).
Contoh: Saya belajar (S=P), saya tidak belajar (S tidak sama dengan P). Keputusan itu satu-
satunya ucapan yang benar atau tidak benar.
5 Bina Nusantara Beberapa catatan penting: Lazim dijabarkan menjadi keputusan dengan
bentuk: S = P atau S P. Lazim Term subjek disebut juga subjek logis dan tidak harus selalu
berarti subjek kalimat dalam tata bahasa. Untuk menemukan term predikat logis, perlu
dicermati apa yang hendak diberitakan dalam satu kalimat. Dialah yang mencuri buah apel
itu, yang mencuri buah apel itu (S) adalah dia.
6 Bina Nusantara Keputusan disebut negatif jika kata penghubungnya negatif. Contoh:
Orang yang tidak datang akan dihukum atau Orang yang tidak berlari akan terbakar.
Kata tidak datang dan tidak berlari tidak mempengaruhi kata penghubung. Maka, kalimat
ini positif/afirmatif dan bukan kalimat negatif.
8 Bina Nusantara Keputusan Hipotetis: P menerangkan S dengan suatu syarat (namun tidak
mutlak). K.H. Kondisional: jika, maka. K.H. Disyungtif: atauatau K.H.
Konyungtif: tidak sekaligusdan
9 Bina Nusantara Keputusan Kategoris Tunggal dibagi jadi: Menurut materinya: K. Analitis:
P menyebutkan sifat hakiki yang ada pada S (Ricy berbudi). K. Sintetis: P menyebutkan sifat
tidak hakiki/tidak niscaya pada S, namun dapat dikaitkan dengan S. Ini biasa terjadi karena
pengalaman (Rian itu pedagang roti).
13 Bina Nusantara Luas Predikat: Dalam K. Afirmatif: seluruh isi P diterapkan pada isi S,
seluruh luas S dimasukkan dalam luas P (Kuda adalah binatang). Dalam K. Negatif: isi P
(tidak semua unsurnya) tidak diterapkan pada S, luas P tidak masuk dalam luas S (Kuda
bukan tikus).
14 Bina Nusantara Hukum Luas Predikat: P adalah singular jika dengan tegas menunjuk 1
individu/barang/golongan tertentu (Dialah yang pertama- tama sampai ke gunung itu).
Dalam Keputusan Afirmatif, predikat partikular (kecuali kalau ternyata singular). Ini juga
berlaku untuk K. afirmatif partikular (Semua kuda adalah binatang). Dalam keputusan
negatif, Predikat Universal (kecuali kalau singular), S dipisahkan dari P dan sebaliknya
(Semua manusia bukan kuda, Beberapa manusia bukan kuda)