Kelompok 11 :
1. Niko Agustia 110419059 (TIDAK KERJA)
2. Mathias Dumatubun 110419242
3. Reva A. Ismail 120419766 (TIDAK KERJA)
4. Betxy B. Makatita 140421119
5. Putri A. Rinding 140421452
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyelarasan antar bisnis strategi dengan teknologi informasi (IT) merupakan
permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Seringkali keputusan untuk melakukan
pengembangan dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah
perangkat lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut telah
sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Tentu penggunaan aplikasi yang
canggih dapat memberikan keuntungan dalam bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan.
Tetapi keuntungan yang diberikan dengan cara ini tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila
ternyata ada perangkat lunak baru dengan kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan
yang dimiliki tentu akan ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak yang baru
tersebut.
Strategi ialah suatu tehnik ataupun perencanaan yang dipilih untuk mengantar ke masa
depan yang direncanakan sebagai suatu tujuan maupun sebagai suatu solusi dari sebuah masalah.
Pengertian lain dari strategi adalah suatu rencana cermat mengenai suatu kegiatan untuk
mencapai suatu sasaran khusus. Perencanaan strategis adalah suatu perencanaan yang digunakan
di perusahaan untuk mengatur arah jalan perusahaan, pengalokasian sumber daya perusahaan
yang bersifat jangka panjang dan menyeluruh. Perencanaan strategis juga berperan dalam
penentuan tujuan dalam organisasi, pemilihan strategi, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk pencapaian tujuan. Dalam penerapannya perencanaan
strategis merupakan hal penting dalam organisasi, berikut adalah beberapa alasan pentingnya
perencanaan strategi dalam organisasi :
Berbagai pemahaman yang dibentuk pada saat perencanaan strategis akan mempermudah
pemahaman yang akan dibuat pada perencaan-perencanaan yang selanjutnya.
Perencanaan strategis adalah sebuah perencanaan dasar yang akan melandasi perencanaaan-
perencanaan yang berikutnya. Dapat memperjelas konsep yang akan menjadi ciri khas utama
perusahaan dan mampu mengarahkan penggunaaan sumber daya perusahaan secara efisien dan
efektif.
Dengan adanya perencanaan strategis, keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan
akan lebih terjamin. Adapun hal-hal yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan antara
lain adalah dibentuknya visi dan misi perusahaan, mempersiapkan manajer apabila terjadi
perubahan dalam lingkungan organisasi, dan adanya kemungkinan dibentuk strategi
pengembangan lanjutan.
Dalam penerapannya di dalam perusahaan, perencanaan strategis juga dibantu oleh
sumberdaya lain di dalam perusahaan salah satunya adalah sumber daya sistem informasi dan
teknologi informasi. Dengan adanya Perencanaan strategis IS/IT pengembangan bisnis
perusahaan dapat didukung dan nantinya akan dapat menghasilkan competitive advantage di
dalam persaingan bisnis.
Perencanaan strategi IS/IT ini akan dapat lebih bermanfaat apabila penerapannya sesuai
dengan visi dan misi perusahaan. Karena faktor itulah semakin banyak perusahaan-perusahaan
besar yang menerapkan perencanaan strategis IS/IT dalam mencapai tujuannya. Beberapa
perusahaan besar IT seperti Google, Facebook, dan perusahaan e-commerce menjadikan
perencanaan IS/IT sebagai strategi utama dalam mencapai tujuan perusahaan.Tapi disini kami
akan lebih menjelaskan mengenai Skema atau perencanaan bisnis dari perusahaan Google.
PERUSHAAN GOOGLE
8. iGoogle
iGoogle adalah halaman homepage yang bisa dipersonalisasi sesuai keinginan anda.
Banyak wigdet yang tersedia di iGoogle yang lebih memperkaya informasi pada halaman
homepage broeser anda. Kegunaanya mensentralisasi semua kebutuhan informasi yang
bisa anda gunakan untuk penulisan artikel blog anda pada satu halaman yang terpadu.
Yang perlu diingat iGoogle memerlukan setting penerimaan cookies yang aktif pada
browser anda.
9. Blogger
Blogger adalah platform blogging terkenal yang telah diakuisisi oleh Goggle dari Pyra
Labs. Pasti anda sudah cukup familiar dengan produk yang satu ini dengan domain
belakang (dot)blogspot. Blogger menyediakan banyak fitur yang sudah dirancang untuk
memudahkan anda dalam berblogging ria. Bahkan integrasi dengan Google Adsense dan
Feedburner yang juga dibeli Google. Kegunaannya blogger bisa anda manfaatkan sebagai
salah satu platform pendukung aktifitas blogging anda. Blogger sangat cocok sekali jika
anda berniat memonetisasi blog anda dengan Google Adsense.
10. Feedburner
Feedburner adalah tool berbasis web yang membantu pemilik blog dan podcaster untuk
mengorganisir RSS feed dan mencatat kegunaan dari subscriber mereka. Penggunanya
dapat mencari tau seberapa banyak orang yang telah mensubscribe feed meraka dan
program apa yang dipakai untuk mensubscribenya. Kegunaanyaanda bisa mengolah atau
menganalisis blog anda salah satunya dari jumlah subscriber yang membaca blog anda.
Feedburner juga memungkinkan untuk melakukan monetisasi melalui pilihan advertising
system Feedburner.
11. Gmail
Gmail a.k.a Google Mail adalah layanan email gratis dari Google. Anda sudah pasti
mengenal layanan email ini jika sudah pernah membuat akun Google karena semua
produk Google terintegrasi dengan Gmail. Fitur Gmail yang sangat menarik adalah
conversation view yang mirip thread pada forum-forum dan adanya fasilitas labeling
dan filtering pada pesan-pesan di inbox anda. Tidak perlu khawatir karena Gmail
menyediakan free storage sebesar 7 GB. Jika anda memiliki kantor atau organisasi yang
ingin menggunakan Gmail sebagai layanan email bisa mencoba Google Apps.
Kegunaanya sebagai layanan email client anda.
31. Android
Android merupakan OS Mobile yang Open Source pertama di Dunia dan merupakan OS
paling fenomenal. OS ini telah mendominasi pasar mobile OS di Dunia Smartphone.
Pada strategi ini, google menggungakan TI ERP. Google akan mendesain system ERP berupa
Nama karyawan, tanggal, umur, tanggungan, fasilitas tersedia, absen kantor. Dengan adanya
ERP dapat membantu perusahaan mengetahui kebutuhan apa saja yang telah habis, dan agar
karyawan dengan muda dapat mengakses sema fasilitas melalui aplikasi. Sedangkan kolom
absen kantor itu digunakan karyawan untuk melihat kesempatan yang diberikan google untuk
seiap karyawan libur. Jadi karyawan dapat memantau sudah digunakan berapa hari kesempatan
berlibur , sehingga jika ada karyawan yang sering mengambil jatah cuti dapat mengetahui
kesempatan berlibur yang dimiliki sudah terpakai berapa hari.
3. Smartphone Development
Dewasa ini smartphone menjadi salah satu kewajiban bagi setiap orang untuk memilikinya,
dengan bantuan internet dan smartphone segala informasi dapat dengan mudah ditemukan.
Google juga mengembangkan salah satu unsur penting dari smartphone, yaitu Operating
Systematau OS. Google mengembangkan OS Android untuk smartphone yang sampai saat ini
masih berkembang. Android OS terbukti lebih populer dibanding dengan iOS maupun Windows
yang digunakan di Windows Phone. Hal ini juga terlihat dari segi aplikasi yang disajikan.
Android OS memiliki lebih dari 600.000 aplikasi sedangkan OS lainnya hanya mencapai
300.000 aplikasi. Dengan sifatnya yang Open-Source membuat OS ini dapat terus berkembang
dan mendukung pengguna Android dalam kemudahan pencarian informasi.
beberapa strategi Google yang memerlukan bantuan IS/IT secara lebih mendalam adalah :
1. Penyediaan Infromasi Lokal
Strategi Google yang satu ini memerlukan dukungan IS/IT yang besar dan berkala, kecepatan
pengembangan produk penyedia informasi diperlukan agar strategi ini dapat terus diterapkan.
Dengan adanya bantuan IS/IT seperti server yang stabil dan keakuratan data akan lebih
mendukung berjalannya strategi ini.
2. Smartphone Development
Dukungan IS/IT seperti pengembangan hardware dan software diperlukan untuk menjamin
berjalannya strategi Google yang satu ini. Dengan adanya Android sebagai OS
pada smartphone informasi akan lebih cepat ditemukan. Keunggulan ini akan lebih terjamin
dengan adanya hardware yang mumpuni dan software yang lebih berkualitas.
Kedua strategi Google diatas adalah beberapa dari startegi Google yang membutuhkan bantuan
IS/IT secara lebih mendalam. Dengan diterapkannya pernecanaan IS/IT pada keduanya, Google
dapat dengan mudah mencapai tujuannya untuk menyediakan segala informasi kepada seluruh
penggunanya.
Enterprise Architecture
Enterprise Architecture merupakan salah satu cara yang digunakan Google untuk
menghubungkan antara strategi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dengan sistem informasi
yang digunakan. Enterprise Architecture merupakan proses untuk mendefinisikan arsitektur
untuk penggunaan informasi dalam mendukung kegiatan bisnis. Enterprise Architecture adalah
model utuh dari sebuah perusahaan; perencanaan yang dibuat untuk menghubungkan aspek
bisnis seperti tujuan, visi, misi, strategi, dan tata kelola, aspek operasi dalam bisnis seperti
struktur organisasi, proses, dan data, aspek otomatisasi seperti sistem aplikasi dan basis data dan
infrastruktur teknologi yang digunakan seperti komputer, sistem operasi dan jaringan. Pembuatan
EA ditujukan untuk membuat pengembangan dan perencanaan jangka panjang dari implementasi
TI dalam perusahaan Google.
Ada banyak kerangka kerja untuk membuat EA secara komprehensif. Contohnya adalah
Zachmann Framework, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Meta Architecture
Framework. Kerangka kerja ini memiliki kesamaan dalam sudut pandang apa yang harus
ditangkap dan dianalisa dalam mengembangkan EA. Kerangka kerja EA harus mendukung
integrasi antar arsitektur bisnis, arsitektur sistem, dan arsitektur teknologi dengan tetap
memberikan dukungan terhadap tujuan strategis dari perusahaan.
langkah langkah yang dapat dilakukan untuk membangun EA dalam rencana
pengembangan TI :
Definisikan ruang lingkup dari perusahaan google. Definisikan apa yang dimaksud dengan
perusahaan dan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Contohhnya, Google adalah
sebuah perusahaan yang meyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan. Jadi semua data yang
dibutuhkan akan di input atau disedikan oleh perusahaan goole dengan menggunakan dukungan
TI. Berdasarkan ruang lingkup ini, arahan strategis dari perusahaan juga harus di
dokumentasikan.
Tentukan arahan srategis dimasa yang akan datang. Seperti telah dijelaskan diatas, strategi
berarti melakukan kegiatan yang berbeda dengan pesaing atau melakukan kegiatan yang sama
dengan cara yang berbeda. Arahan strategis dimasa yang akan datang akan menuntun
pengembangan dari tiap komponen EA.
Dokumentasikan Arsitektur yang ada saat ini. Lakukan dokumentasi terhadap arsitektur bisnis,
arsitektur sistem, arsitektur teknologi yang telah digunakan saat ini.
Rancang arsitektur untuk asa yang akan datang. Lakukang perancangan arsitektur bisnis,
arsitektur sistem, dan arsitektur teknologi. Arsitektur bisnis mendeskripsikan bagaimana
lingkungan dan proses bisnis dilakukan, arsitektur sistem mendefinisikan aplikasi yang relevan,
dan arsitektur teknologi mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan.
Lakukan analisis jarak antar arsitektur saat ini dengan arsitektur dimasa yang akan datang.
Analisis ini diperlukan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan dilakukan dalam
perusahaan.
Evaluasi ROI. Biaya, waktu resiko, dan sumberdaya harus ditentukan untuk proses peruabahan
yang akan dilakukan. Jika ROI dapat diterima oleh perusahaan, rencana perubahan dapat
dilakukan. Jika ROI tidak dapat diterima, dapat dilakukan analisa untuk mencari alternatif yang
lebih sesuai untuk perusahaan.
Database
Saat ini Google telah berkembang menjadi raksasa Internet yang sangat pintar, yang telah
menjadi guru tempat bertanya apa saja di dunia maya Internet. Boleh dikatakan terlalu naif bila
ada pengguna Internet yang mengaku tidak tahu Google. Google telah menjadi bagian hidup para
penjelajah dunia maya. Menjadi milik semuanya dan memiliki semuanya.
Pada awal kelahirannya, Google dibekali dengan teknologi yang disebut PageRank yang telah
menjadikannya search engine yang unik karena teknologi tersebut belum pernah dimiliki oleh
search engine yang telah ada sebelum Google.
Namun, bukan hanya itu. Google juga telah mampu mengelola, memanfaatkan, dan
memberdayakan limpahan data yang membludak pada era Ledakan Informasi ini. Google bahkan
telah mampu mengolah dan memberdayakan keberadaan Big Data jauh sebelum istilah itu
diperbincangkan banyak orang. Google memiliki teknologi crawler yang mampu mendownload
seluruh web page yang ada di dunia Internet secara terus menerus mengikuti update pada jutaan
web page tersebut. Google memiliki media penyimpanan data yang dikenal dengan nama Google
File System (GFS) yang menyimpan data secara terdistribusi dalam ribuan komputer. Kapasitas
penyimpanan GFS ini bisa terus diperbesar hanya dengan menambah jumlah komputer yang
disertakan didalamnya. Google memiliki teknologi pengolahan data yang disebut MapReduce,
yang mampu mengolah data yang disimpan dalam GFS secara paralel menggunakan ribuan
komputer sehingga mampu mengolah data ukuran raksasa dalam waktu berkali lipat lebih cepat
daripada system konvensional. Google juga memiliki system database yang disebut Bigtable,
yang mampu menyajikan data berukuran raksasa yang sudah tak mampu lagi ditangani oleh
system database yang telah ada. Dan masih banyak lagi. Jadi, intinya, Google telah mampu
melihat potensi pada Big Data, kemudian mengolah dan memberdayakannya jauh sebelum istilah
Big Data mulai diperbincangkan. Sehingga Big data menjadu kunci kesuksesan google saat ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara tradisional organisasi sebuah perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun
perusahaan jasa, umumnya dibagi atas beberapa fungsi, yaitu fungsi pemasaran, fungsi
keuangan, fungsi produksi dan fungsi administrasi umum. fungsi yang saling berkaitan antara
yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu dijumpai yaitu :
Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini
langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan
konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan
konsumen.
Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan
aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan
perkembangan unit usaha dapat dipertahankan.
Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan
kepada konsumen. Ada manajemen produksi dalam sistem produksi, terkait karakteristik,
pengukuran kinerja serta ruang lingkup keputusan yang perlu diambil serta strategi
operasi yang merupakan penjabaran dari strategi bisnis/ korporasi.
Administrasi umum dan personalia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan
segala aktivitas untuk menunjang kegiatan perusahaan (untilities function) serta melengkapi
perusahaan dengan sumber daya manusia.
Fokus perhatian pada makalah ini adalah fungsi produksi (production function atau production
system). Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa fungsi produksi merupakan fungsi yang ada
di sebuah perusahaan manufaktur atau jasa yang mengemban fungsi untuk menciptakan
kegunaan bentuk (form utility). Dalam keberadaan seperti itu, maka fungsi produksi atau operasi
menjadi tempat terjadinya proses perubahan secara fisik atau sumber daya produksi (intput)
menjadi keluaran (output).
Dari hal tersebut maka kami akan membahas tentang proses produksi atau manajemen produksi
pada suatu perusahaan baik manufaktur maupun jasa, baik dari segi garis umum, konsep,
pengertian, ruang lingkup, kriteria kinerja, strategi, perkembangannya dan lainnya.
TUJUAN
Memberikan pengenalan dan wawasan tentang sistem produksi dan manajemen produksi
serta ukuran kinerjanya.
Memberikan pengetahuan tentang keputusan yang perlu dilakukan di dalam manajemen
produksi serta ruang lingkupnya.
Memberikan pengetahuan tentang kaitan antara strategi bisnis / korporasi dengan strategi
operasi.
IDENTIFIKASI MASALAH
Penjelasan-penjelasan di atas telah menyimpulkan pentingnya fungsi produksi atau operasi
dalam perusahaan Princilan Group berupa sistem produksi maupun manajemen produksi atau
operasi terkait tugasnya dalam menghasilkan produk barang maupun jasa (output) dari bahan
baku atau sember daya produksi (input).
Oleh karena itu, perusahaan harus mengoptimalkan potensi yang ada berupa fungsi-fungsi
perusahaan agar dapat berjalan secara sinergi, khususnya fungsi produksi atau operasi yang
sangat berpengaru besar dalam pembentukan produk (output) yang akan dihasilkan dengan cara
optimalisasi fasilitas, potensi dan sumber daya produksi yang ada.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Proses Produksi
Pada masa lalu pengertian proses produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu
yang menghasilkan barang barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian
produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Proses produksi sering diartikan sebagai
aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output).
Secara garis besar, proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya
produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan keluaran
(output, barang maupun jasa) yang sesuai dengan ketentuan. Dengan demikian maka kegiatan
usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb
menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:
Produk yang Ditawarkan dari Princilan Group :
1. Meja ( meja tamu, meja makan, meja belajar)
2. Kursi (Rusi taman, kursi kayu jati, kursi tamu)
3. Sofa (sofa traditional, sofa modern, sofa country,sofabed)
4. Lemari (Lemari pakaian)
5. Pintu ( pintu kayu, pintu plastic, dan pintu kaca)
6. Buffet
Jenis barang-barang yang dimiliki memang sama dengan perusahaan manufaktur lainnya, tetapi
produk yang ditawarkan disini bentuknya bias sesuai request dari costomer. Contohnya seorang
costomer ingin membuat meja tamu yang berbentuk Love, maka costomer akan mendapatannya
dengan cara memesan barang terlebih dahulu , melihatkan model seperti apa, ukuran, warna,
jumlah. Jadi costomer dapat memesan model untuk funiture sesuai keinginan.
Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi produksi dapat
dibedakan atas :
Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif
tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai dengan permintaan
konsumen
Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak.
Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
Flow shop dapat dibedakan atas :
Flow line / batch
Assembly line
Continuous
Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau
beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
MANAJEMEN PRODUKSI
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut
sebagai faktor faktor produksi yaitu :
Material atau bahan
Mesin atau peralatan
Manusia atau karyawan
Modal atau uang
Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain.
Dengan demikian manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor faktor produksi
sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan
konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya. Sekilas telah disebutkan dari
uraian di atas bahwa manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkannya
keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan
tepat pada waktunya. Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem
operasi dapat diukur dari :
1. Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur dengan
keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas bahwa sistem produksi hanyalah
salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur
seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian keuntungan bukanlah hal yang
mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil ukuran waktu operasi
tertentu (biasanya dalam waktu satu tahun)
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk / jasa
ketangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat
dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen
2. Kualitas Produk / Jasa.
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih produk/jasa yang harganya murah
namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi
juga diukur dari kualitas produk/jasa yang dihasilkan. Ukuran kualitas produk yang dimaksudkan
disini tentunya yang disesuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi
semata.
3. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih dinilai dari
pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada konsumen itu sendiri. Berbicara
mengenai tingkat pelayanan (service level) merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur,
sebab banyak dipengaruhi oleh faktor faktor kualitatif, walaupun demikian beberapa ukuran
obyektif yang sering digunakan antara lain :
Ketersediaan (availability) dan kemudahan untuk mendapatkan produk / jasa.
Kecepatan pelayanan baik yang berkaitan dengan waktu pengiriman (delivery time)
maupun waktu pemrosesan (processing time)
Agar dapat dicapai kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer produksi / operasi
dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi, yaitu
Kompetensi Teknikal yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas teknologi
proses produksi dan pengetahuan atas jenis jenis pekerjaan yang harus dikelola. Tanpa
memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang manajer produksi / operasi tidak akan
mengerti apa yang sebenarnya harus diperbuat
Kompetensi Manajerial yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber sumber daya (faktor faktor produksi) serta
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini sangat diperlukan
mengingat penguasaan pengelolaan atas faktor faktor produksi serta menjalin
koordinasi dan kerjasama dengan fungsi fungsi lain yang ada didalam suatu unit usaha
merupakan keharusan yang tak dapat dihindarkan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pentingnya Manajemen Produksi
Secara harfiah, Manajemen Produksi terbangun atas dua kata, yaitu Manajemen dan Produksi.
Manajemen memiliki dua makna, manajemen sebagai posisi dan manajemen sebagai proses.
Manajemen Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,
pengkoordinasian, penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis
atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan masukan (input, sumber daya produksi)
menjadi keluaran (output, produk barang maupun jasa) dengan nilai tambah yang lebih besar.
Dari pengertian tersebut, Manajemen Produksi memiliki beberapa unsur utama, yaitu:
Manajemen Produksi adalah sebuah proses manajemen, sehingga kegiatannya berawal
dari aktivitas perencanaan dan berakhir pada aktivitas pengendalian.
Manajemen Produksi mengkaji kegiatan pengolahan masukan menjadi keluaran tertentu,
baik barang maupun jasa.
Manajemen Produksi bertujuan untuk memberikan nilai tambah atau manfaat lebih besar
kepada organisasi atau perusahaan.
Manajemen Produksi adalah sebuah sistem yang terbangun dari subsistem masukan,
subsistem proses pengolahan, dan subsistem keluaran.
Selanjutnya, kita perlu malihat definisi Manajemen Produksi atau Operasinal sebagai suatu tipe
ilmu manajemen dari manajemen fungsional perusahaan menurut pandangan para pakar
Manajemen Produksi atau Operasional. Menurut Chase dan Aquilano (1995), Chase, Aaquilano
dan Jacobs (2001), Russel dan Taylor (2000), Adam dan Ebert (1992) pada pokoknya merupakan
sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pendesainan, kegiatan transformasi (operations),
dan perbaikan sistem yang berfungsi untuk menciptakan dan menyerahkan keluaran yang
dihasilkan oleh perusahaan, baik produk barang maupun jasa.
Melihat pengertian Manajemen Produksi atau Operasional menurut para pakar di atas, maka ada
tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan
jangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan
dihasilkan, desain atas lokasi, dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan
yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi
perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan produksi atau
operasi ini berjangka pendek, berkaitan tentang keputusan taktis dan operasi. Di dalamnya terkait
jadwal produksi, gilir kerja (shift) dari personil pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan
masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau
penyelesaian produk.
Keputusan atau kebijakan perbaikan secara terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya
berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijaksanaan tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang
tercangkup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran,
keefektifan dan keefesinan sistem, kapasitas, dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana
kerja atau mesin, serta perbaikan terus menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan
produk.
Berpijak pada definisi tersebut maka Manajemen Produksi atau Opersional dibangun atas tiga
keputusan dan aktivitas utama, yaitu keputusan dan aktivitas desain, transfrmasi, dan perbaikan
terus-menerus atas sistem.
Derajat kesesuaian antara jadwal permintaan dan penyerahan Kehilangan nama baik
(goodwill) akibat tidak puasnya pelanggan:
Ketunamutuan produk
Keterlambatan penyerahan
Ketunamutuan pelayanan
Perkembangan teknologi
Tahapan Otomatisasi Kegiatan Manufaktur
Tahapan Aktivitas Contoh Tahun
Mekanisasi Mengganti tenaga kerja manusia dengan mesin Ban berjalan 1775. Otomatisasi
Mengganti kontrol manusia atas mesin dengan kendali otomatis NC/CNC
M R P 1950
Otomatisasi Secara Sistem Mengintegrasikan otomatisasi individu dengan lingkungan
internalnya untuk mengelola bagian tertentu dari proses manufaktur MRP II
Catatan:
MRP (Material Requipment Planning) adalah pengendalian bahan yang mengintegrasikan
kebutuhan sesuai rencana produksi (Master Production Scheduling) dengan status sediaan
(inventory record) dan struktur bahan dari produk yang akan dibuat (Bill of Material).
FMS merupakan singkatan dari Flexible Manufacturing System.
MRP-II merupakan pengendalian material Manufacturing Resource Planning.
3. Tujuan (Objective)
Tujuan fungsi operasi dapat dinyatakan dalam bentuk ongkos (cost), kualitas (quality),
penyampaian (delivery), maupun flexibilitas (flexibility). Objective sedapat mungkin dinyatakan
dalam bentuk yang terkuantifikasi dan dapat diukur serta merupakan operasionalisasi dari misi
dalam bentuk yang terkuantifikasi dan dapat diukur.
4. Kebijakan Operasi
Kebijakan operasi menyatakan tujuan operasi yang telah ditetapkan akan dapat dicapai.
Kebijakan operasi ini harus dibuat untuk setiap kategori keputusan yang telah disebutkan
terdahulu (proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas). Dengan demikian akan dapat
dijumpai beberapa kebijaksanaan dalam suatu sistem produksi, tidak jarang bahwa kebijakan
tersebut tidak selalu selaras bahkan saling bertentangan. Oleh sebab itu penentuan kebijaksanaan
operasi merupakan trade off dari berbagai pilihan yang ada dengan berpegang pada tujuan
yang telah dinyatakan.
V. SIKLUS PRODUKSI
Dalam pengelolaan rutin sistem produksi dapat diidentifikasikan adanya
siklus fabrikasi dan siklus penjadwalan, sebagai berikut :
Siklus Fabrikasi
Menurut Groover siklus fabrikasi suatu sistem produksi dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Siklus Penjadwalan
Penjadwalan produksi merupakan kegiatan yang bersifat dinamis dalam artian bahwa kegiatan
penjadwalan bukan merupakan kegiatan yang sekali jadi tetapi akan mengalami perubahan
tergantung pada pelaksanaan dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian penjadwalan
merupakan suatu siklus yang dapat digambarkan pada gambar 4.
Dalam gambar diatas jelas terlihat bahan penyusunan penjadwalan operasi dimulai dari
penentuan besarnya volume permintaan barang / jasa yang diminta oleh konsumen yang
kemudian dilanjutkan dengan :
Rencana pengaturan tenaga kerja
Rencana pengaturan mesin / peralatan
Rencana pengaturan material
Selanjutnya begitu jadwal disusun maka akan dioperasionalisasikan dalam bentuk pelaksanaan.
Dalam kenyataannya tidak selalu pelaksanaan sesuai dengan rencana. Apabila timbul perbedaan
antara pelaksanaan dan rencana maka perlu dilakukan tindakan koreksi terhadap :
Jadwal yang telah dibuat, ada kemungkinan rencana yang dibuat terlalu optimis sehingga sulit
untuk dilaksanakan atau kemungkinan lain terjadi perubahan volume permintaan yang cukup
berarti. Apabila hal ini terjadi maka perlu adanya perubahan rencana yang lebih realistis.
Pelaksanaan yang dilakukan, tidak jarang terjadi hambatan di dalam pelaksanaan baik yang
berkaitan dengan manusianya maupun peralatan serta faktor faktor eksternal lain yang
mempengaruhinya. Apabila hal ini terjadi maka perlu diadakan perbaikan perbaikan didalam
pelaksanaannya. Dengan demikian akan terlihat bahwa antara proses perencanaan dan
perbaikannya (pengendalian) akan selalu terjadi dan menggelinding secara kontinu. Oleh sebab
itu antara perencanaan dan pengendalian merupakan 2 kegiatan yang harus dilakukan secara
simultan oleh orang yang bertanggungjawab ata kelancaran suatu sistem usaha. Dari urutan
tersebut nampak bahwa jadwal operasi tidak selalu sama dengan volune permintaan barang /
jasa, sebab tidak semua volume permintaan akan dipenuhi jika sumber daya yang diperlukan
untuk merealisasikan tidak tersedia.
2. Perumusan Strategi
Tabel ini menerangkan strategi produksi atau operasi pada dasarnya merupakan penerjemahan
visi perusahaan ke dalam rumusan kebijakan jangka panjang untuk dijadikan pedoman dalam
menggerakkan perusahaan ke tujuan yang telah direncanakan dengan konsisten serta untuk
membuat keputusan yang relevan mengenai pemberdayaan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan. Rumusan menyeluruh dari strategi disebut strategi perusahaan (coporate strategy)
dan untuk melaksanakannya, rumusan itu dibagi menjadi rumusan fungsiona, sehingga terdiri
atas strategi pemasaran, strategi produksi/operasi, strategi keuangan, serta strategi administrasi
dan personalia. Lebih lanjut, untuk mendukung stategi produksi atau operasi, perlu
memberdayakan 5P Manajemen Produksi, yaitu People (sumber daya manusia perusahaan),
Plant (pabrik dan atau peralatan produktif), Parts (bahan baku, bahan penolong, dan komponen
produk), Processes (metode pengolahan atau teknologi produksi), dan Planning and Controling
System (sistem perencanaan dan pengendalian, atau menyangkut struktur organisasi dan gaya
manajemen yang diaplikasikan. Strategi produksi atau operasi sebagai bagian dari strategi
perusahaan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan produksi dan pelayanan kepada
pelanggan guna mewujudkan tujuan perusahaan dan menciptakan kepuasan pelanggan.
Kerangka kerja strategi produksi atau operasional pada usaha manufaktur
Pengukuran kinerja produksi atau operasi
Untuk pengukuran produktivitas, dapat dipakai pendekatan berikut:
Produktivitas total = (Keluaran Total)/(Masukan Total)
Produktivitas Parsial = (Keluaran Total)/(Masukan Tertentu) ; sehingga diperoleh:
Produktivitas Tenaga Kerja = (Keluaran Total)/(Masukan SDM)
Produktivitas Modal = (Keluaran Total)/(Masukan Modal)
Produktivitas Energi = (Keluaran Total)/Energi ; dan seterusnya
Produktivitas Beberapa Masukan = (Keluaran Total)/(Energi+SDM+Modal) dan
sebagainya
Kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur performansi suatu sistem kerja diantaranya :
Waktu kerja
Fisiologi kerja
Psikologi kerja
Sosiologi kerja
Pengukuran waktu kerja merupakan kriteria yang paling banyak digunakan untuk
mendapatkan ukuran performansi kerja.
Beberapa kegunaan pengukuran waktu kerja diantaranya :
Dasar untuk menetapkan waktu standar dan kecepatan produksi
Dasar menetapkan hari / jam kerja yang wajar untuk dasar menetapkan upah kerja serta
target produksi
Dasar untuk melakukan perbaikan kerja lebih lanjut
Dasar untuk menyusun perencanaan dan pengendalian produksi yang wajar
Dasar penyusunan anggaran serta pengendaliannya
Teknik pengukuran waktu kerja dapat dibedakan atas :
Cara langsung; yaitu jika pengukuran dilakukan di tempat pekerjaan tersebut dilakuan.
Cara tidak langsung; yaitu perhitungan waktu didasarkan pada tabel table yang sudah tersedia,
dengan terlebih dahulu membakukan metode kerja yang digunakan.
Teknik pengukuran cara langsung yang paling banyak digunakan adalah teknik Jam Henti
(Stopwatch Time Study) dan teknik Sampling Pekerjaan (Work Sampling). Pada dasarnya,
teknik sampling pekerjaan akan dipilih sebagai teknik pengukuran untuk kondisi berikut :
Kesulitan untuk mengenali siklus pekerjaan (terlalu besar)
Penelitian ditujukan untuk menggambarkan fakta (tingkat produktivitas)
Pekerjaan dilakukan oleh kelompok kerja
Aktivitas (elemen pekerjaan) banyak / bervariasi
Munculnya aktivitas tidak menentu (random)
Enterprise Architecture
Perusahaan dapat membuat atau mengimplementasikan Enterprise Architecture untuk
membantu peruahaan dalam menciptakan ide -ide baru.
Enterprise Architecture merupakan salah satu cara yang digunakan Princilan Group untuk
menghubungkan antara strategi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dengan sistem
informasi yang digunakan. Jadi perusahaan dapat mengetahui atau mencari riset dengan
menggunakan EA. Dengan menginput setiap data Enterprise Architectur dapat
mengakses data dan memberi masukan ide-ide yang unik. Ini juga merupakan proses
untuk mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung kegiatan
bisnis. Enterprise Architecture adalah model utuh dari sebuah perusahaan; perencanaan
yang dibuat untuk menghubungkan aspek bisnis seperti tujuan, visi, misi, strategi, dan
tata kelola, aspek operasi dalam bisnis seperti struktur organisasi, proses, dan data, aspek
otomatisasi seperti sistem aplikasi dan basis data dan infrastruktur teknologi yang
digunakan seperti komputer, sistem operasi dan jaringan. Pembuatan EA ditujukan untuk
membuat pengembangan dan perencanaan jangka panjang dari implementasi TI dalam
perusahaan Princilan Group.
Seperti yang terlihat pada Gambar 1 dibawah ini Terdapat 4 lapisan dalam EA[3].
Pada lapisan pertama adalah lapisan bisnis yang meliputi pengetahuan dan defenisi
mengenai bisnis serta termasuk perhatian terhadap penjaminan/keamanan.
Lapisan Kedua adalah lapisan data, pada lapisan ini mendefenisikan data yang penting
untuk mendukung bisnis meliputi model-model objek dan data, struktur, defenisi-definisi
mengenai data dan aliran informasi termasuk pada layer ini dokumentasi data yang
sensitif/krusial dan keamananya.
Lapisan ketiga adalah lapisan aplikasi, pada lapisan ini mendefenisikan aplikasi-aplikasi
yang menunjang bisnis meliputi deskripsi fungsi dari aplikasi, defenisi dari perancangan
aplikasi, interface dan kemampuan untuk dapat diakses termasuk dengan
keamanan/jaminan.
Lapisan keempat adalah lapisan teknologi, pada lapisan ini mendefenisikan teknologi-
teknologi yang menunjang bisnis meliputi lokasi-lokasi bisnis, perangkat keras dan
perangkat lunak, jaringan dan keamanan teknologi
Gambar 1 Lapisan-lapisan Enterprise Arsitektur