Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (PP 71 TAHUN 2010)

Mathias Dumatubun 110419242

Helena Victoria Christianti 130420249

Kevin Pascalis P 130420819

Bris Love Pretti G 130420824

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2016
Bab 1 Pendahuluan

I. Latar Belakang

Dalam UU 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16, dapat
dilihat bahwa definisi pendapatan dan belanja negara/daerah berbasis akrual karena disana
disebutkan bahwa :Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan Belanja negara/daerah adalah kewajiban
pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
Pada tahun 2010 terbit PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai
pengganti PP 24 tahun 2005. Diharapkan setelah PP ini terbit maka akan diikuti dengan
aturan-aturan pelaksanaannya baik berupa Peraturan Menteri Keuangan untuk pemerintah
pusat maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk pemerintah daerah.

II. Rumusan Masalah


1. Apakah yang menjadi dasar perumusan Standar Akuntansi Pemerintah?
2. Sebutkan lingkungan pemerintah dalam SAP?
3. Apakah peran laporan keuangan Pemerintah?
4. Apakah maskud dari laporan keuangan pemerintah adalah untuk
keseimbangan antar generasi?

III. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui apa saja yang menjadi dasar disusunnya Standar
Akuntansi Pemerintah
2. Apa saja yang menjadi lingkungan pemerintah SAP
3. Mengetahui peran laporan keuangan Pemerintah
4. Pengertian laporan keuangan keseimbangan antar generasi
BAB 2 Pembahasan

A. Dasar perumusan Standar Akuntansi Pemerintah

Dalam UU 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16, dapat
dilihat bahwa definisi pendapatan dan belanja negara/daerah berbasis akrual karena disana
disebutkan bahwa :Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan Belanja negara/daerah adalah kewajiban
pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Namun kita
diperkenankan untuk transisi karena saat itu praktik yang ada adalah dengan menggunakan
basis kas, dimana pendapatan dan belanja diakui saat uang masuk/keluar ke/dari kas umum
negara/daerah. Dispensasi ini tercantum dalam Pasal 36 ayat 1 UU 17 Tahun 2003 yang
intinya ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun, artinya sampai dengan tahun
2008. Untuk masa transisi itulah PP 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
terbit, dimana kita memakai basis Kas Menuju Akrual (Laporan Realisasi Anggaran
berdasarkan basis kas, Neraca berdasarkan basis Akrual). Dalam pelaksanaan PP 24 Tahun
2005 tersebut hingga Laporan Keuangan Pemerintah tahun 2008 selesai diaudit di tahun
2009, ternyata opini yang didapat pemerintah saat itu masih menyedihkan. Untuk itulah,
Pemerintah akhirnya berkonsultasi dengan Pimpinan DPR, dan disepakati bahwa basis akrual
akan dilaksanakan secara penuh mulai tahun 2014.
Pada tahun 2010 terbit PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai
pengganti PP 24 tahun 2005. Diharapkan setelah PP ini terbit maka akan diikuti dengan
aturan-aturan pelaksanaannya baik berupa Peraturan Menteri Keuangan untuk pemerintah
pusat maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk pemerintah daerah.

B. Lingkungan pemerintah Standar Akuntansi Pemerintah


Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik tujuan
akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan adalah sebagai
berikut:
(a) Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:
(1) bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
2) sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar
pemerintah;
(3) pengaruh proses politik;
(4) hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.
(b) Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
(1) anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan
sebagai alat pengendalian;
(2) investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;
(3) kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian;
18 dan
(4) Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintahan.

C. Peran Laporan Keuangan Pemerintah


Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu
periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber
daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional
pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan
perundang10 undangan. Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk
melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk
kepentingan:
(a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik.
(b) Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah
untuk kepentingan masyarakat.
(c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya
dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
(d) Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan
pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran
yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut.
(e) Evaluasi Kinerja
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaannsumber daya
ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.

D. Laporan keuangan pemerintah untuk keseimbangan antar generasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan


pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran
yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut.
BAB 3 Daftar Pustaka

DAFTAR ISI LAMPIRAN I STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS


AKRUAL

Anda mungkin juga menyukai