Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan juga untuk merupakan investasi
untuk keberhasilan pembangunan bangsa, untuk itu diselenggarakan
pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan
tujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesimabungan dan keberhasilan
pembanguna kesehatan ditentukan oleh tersedianya pedoman penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
Indonesia berpedoman pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN), yaitu suatu
tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu
dan saling mendukung dengan tujuan agar tercapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
diamanahkan dalam pembukaan Uudang-Undang Dasar 1945 (Yusri, 2009: 1).
Terdapat banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, salah satu diantaranya yaitu dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Tanggung jawab pemerintah untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara umum dan menjamin
masyarakatnya dapat hidup secara sehat. Dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan, salah satunya sebagai 2 penyelenggara pembangunan di bidang
kesehatan bertugas untuk menyediakan jasa-jasa pelayanan kesehatan, yakni
dengan mendirikan rumah sakit, puskesmas, apotek, laboratorium rehabilitasi
dan sebagainya (Fajar, 2007:1). Berbagai bentuk jasa pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh pemerintah bertujuan agar derajat kesehatan masyarakat
Indonesia dapat meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Dalam
pemberian pelayanan kesehatan, kualitas suatu instansi kesehatan pemerintah
atau swasta sangat mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat/konsumen
penerima pelayanan.
Tingkat kualitas kesehatan masyarakat pada daerah tertentu sangat
berpengaruh oleh gaya hidup masyarakat itu sendiri dan juga kualitas
pelayanan yang diberikan oleh para penyelenggara baik itu pemerintah
maupun swasta. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pemerintah
memberi fasilitas kepada setiap daerah berupa rumah sakit sebagai tempat
untuk merawat pasien. Dengan adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
oleh pemerintah, maka pelayanan kesehatan menjadi isu penting yang harus
dipenuhi oleh setiap pemerintah daerah (Fajar, 2007: 2).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana agar kita dapat mengetahui terapi yang dapat diberikan pada
penderita myalgia ?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitan dari khasus Myalgia di atas adalah carah untuk
menyembuhkan penyakit tersebut dan mengetahuai apa saja bentuk-bentuk
dan penyebab dari myalgia.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat dari penilitian di atas adalah
1. Bagi penulis
Menabah dan memperluas tentang kondisi atau penyakit Myalgia.
2. Bagi pembaca
Untuk mengetahui apa itu Myalgia dan untuk melakukan pengobatan dini
pada penderita Myalgia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Myalgia

Myalgia (Nyeri otot) adalah termasuk salah satu keluhan yang


sering diderita manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat (misalnya
keram otot) atau sampai beberapa hari, beberapa bulan bahkan
menahun tersebut terus menerus mengganggu dengan intensitas yang
berfluktuasi. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang
pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Nyeri yang timbul hanya sesaat
tentu saja tidak samapai mengganggu aktivitas hidup. Tetapi nyeri
yang timbul terus menerus dapat membuat frustasi penderita, karena
menghambat aktivitas baik dalam kaitan mencari nafkah, keseharian,
maupun rekreasi. Sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kualitas
hidup penderita. Tidak jarang penderita akhirnya tergiring untuk
mengkonsumsi obat pengilang rasa sakit dalam jangka panjang.
Padahal telah terbukti bahwa semua obat penghilang nyeri pasti
memiliki efek samping yang merugikan jika dikonsumsi berlebihan
atau tanpa kontrol dokter, contohnya bisa menimbulkan gastritis (sakit
mag), keropos tulang, dan mengambat pembentuka sel darah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka sebaiknya penanganan nyeri
otot harus dilakukan secara menyeluruh, yaitu dengan mengetahui
jenis nyeri otot yang terjadi, faktor penyebab nyeri otot, kemudian
pemberian terapi yang tepat.(Weni,2010)

2. Pembagian myalgia
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu :
Fibromyalgia, Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post exercise
muscle soreness), dan nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan
(overuse injury).
Fibromyalgia

Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang


ditandai dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering
pada tengkuk, punggung atau pinggang. Terdapat beberapa titik nyeri
pada area tersebut, biasanya 11 18 titik yang disebut sebagai tender
point, di mana titik tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang
ditimbulkan tidak menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan,
disertai adanya gejala gangguan tidur, dan kekakuan pada pagi hari.
Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai
rasa kesemutan dan baal (kebas). Penyebab penyakit ini masih belum
diketahui dengan pasti, tetapi disinyalir berhubungan dengan proses
hormonal, sistem kekebalan tubuh dan faktor ketegangan jiwa.
Walaupun tidak menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini penyebab
penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan
kualitas hidup.

Myofascial pain

Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya


pada MP ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit, dan jika ditekan
timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain. Penyakit ini lebih
mudah disembuhkan dengan penanganan yang tepat dibandingkan
fibromialgia. Penyebab penyakit ini terutama disebabkan karena
kesalahan postur atau posisi tubuh dalam waktu lama dan ketegangan
emosi.

Post exercise muscle soreness (nyeri otot pasca latihan)

Suatu keluhan yang sesuai namanya, terjadi sesudah


melakukan olah raga. Nyeri timbul pada otot yang banyak melakukan
aktivitas saat olah raga, dapat timbul langsung pasca olah raga atau
timbul 8 24 jam kemudian yang mencapai puncak nyeri pada 24
72 jam pasca olah raga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam sampai
beberapa hari pasca olah raga tersebut disebut delayed onset muscle
soreness (DOMS). Penyebab nyeri ini ada beberapa hal antara lain
yaitu : penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme otot yang
disebut asam laktat, kekurangan oksigen pada otot yang aktif, serta
pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat olah raga. Biasanya
nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5 7 hari. Jika timbul
nyeri tersebut sebaiknya beristirahat dahulu selama beberapa hari.
Setelah nyeri hilang dapat mulai dilakukan olah raga dengan
intensitas ringan dahulu untuk kemudian ditingkatkan secara
bertahap. Perlu diingat untuk selalu melakukan latihan peregangan
dan pemanasan sebelum serta sesudah olah raga untuk mencegah
terjadinya cedera otot.

Overuse injury (nyeri otot akibat penggunaan berlebihan)

Nyeri otot terjadi akibat beberapa hal, yaitu: digunakan


berulang (repetitif) dalam waktu lama, digunakan dalam posisi yang
salah dalam waktu lama, akibat getaran atau akibat penggunaan
dengan kekuatan yang besar, misalnya mengangkat benda yang berat.
Akibat adanya aktivitas yang tidak tepat tersebut menyebabkan
terjadinya kerusakan otot yang secara mikroskopik tampak berupa
robekan jaringan disertai adanya proses peradangan, dan karena
penggunaan yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot
tersebut untuk memperbaiki diri (recovery). Nyeri otot tersebut bisa
terjadi pada musisi yang menggunakan suatu instrumen (gitar, biola)
dalam waktu lama, pada olah ragawan, dan juga pada pekerja kantor.
Sama dengan nyeri otot yang timbul pasca olah raga, otot yang nyeri
adalah otot yang banyak bekerja saat melakukan aktivitas, misalnya
pada pekerja kantor yang banyak menggunakan komputer, sering
nyeri pada bahu kanan karena otot bahu kanan selalu bekerja
mempertahankan posisi lengan atas dan tangan untuk mengendalikan
mouse komputer, atau pada pemain gitar bisa timbul nyeri pada
bahu kiri, karena otot bahu kiri selalu mempertahankan posisi lengan
kiri untuk memainkan nada dan menyangga gitar. Nyeri yang timbul
berupa perasaan pegal, panas, kebas , dapat disertai bengkak dan
kemerahan.

3. Penyebab myalgia
1. Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur, individu yang
mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot.
Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin
disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang
menimbulkan stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada
yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang
menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga
menghilang setelah beberapa hari. Namun gangguan tidur yang
berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan yang serius
seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga
profesional.Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia

2. Ketidak seimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon


reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh
beralih menggunakan persediaan high-test hormone-nya,adrenalin,
yang biasanya dipakai untuk mekanisme flight or fight pada
situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh
akan mengarah kepada berbagai gangguan seperti nyeri otot
persistent yang disebut fibromyalgia kronis.

3. Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia , Myalgia


dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat.
Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara
keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam
jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut
berperan dalam membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D
sering ditemui pada kelompok masyarakat yang sebagian besar
melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Vitamin B12 berperan
dalam produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan
metabolisme karbohidrat, lemak serta protein. Vitamin ini banyak
ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan vitamin
tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia, namun juga
mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih serius.

4. Obat-obatan yang menginduksi myalgia, Kelompok obat tertentu


seperti statin (penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping
berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika pasien mulai
mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai dinaikkan.
Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang
mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa otot-otot
sedang mengalami kehancuran suatu situasi yang dapat mengarah
kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam nyawa.

5. Myalgia akibat penyakit autoimun, Penyakit autoimun seperti


rheumatoid arthritis dan lupus merupakan kondisi dimana sistem
imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain myalgia, penyakit
autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada
otot, kehilangan massa otot dan ruam.

Anda mungkin juga menyukai