Anda di halaman 1dari 2

KETUBAN PECAH DINI

RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 1 dari 2


DAERAH SUMBAWA

Ditetapkan oleh:
STANDAR PROSEDUR Nomor Dokumen: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
OPERASIONAL Sumbawa
(S P O)

dr. SELVI

Pecahnya selaput ketuban (amnion atau khorion) tanpa diikuti persalinan


PENGERTIAN
pada kehaamilan aterm atau pecahnya ketuban pada kehamilan preterm.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin

KEBIJAKAN 1. Seluruh tindakan harus dilaporkan ke dokter SPOG


2. Tindakan dapat dikerjakan di unit maternal instalasi maternal
perinatal
PROSEDUR Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti atau setelah
perawatan dari tindakan terminasi kehamilan selesai.
A. Konservatif :
Rawat di RS antibiotika kalau ketuban pecah < 6 jam
( ampicilline atau eritromicin bila tidak tahan dengan ampicillin
). Umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban
masih keluar, atau air ketuban tidak keluar lagi. Bila sudah 32
34 minggu masih keluar, maka pada kehamilan 35 minggu
pertimbangkan untuk terminasi sangat bergantung pada
kemampuan perawatan. Pada usia 34 minggu, berikan steroid
selama 7 hari, untuk memacu kematangan paru janin dan kalau
mungkin diperiksa kadar lesitin dan spingomeilin tiap minggu.
B. Aktif :
Kehamilan : 36 minggu, bila 6 jam belum terjadi persalinan,
induksi dengan oksitosin. Bila gagal dilakukan seksio sesarea.

LANJUTAN : KETUBAN PECAH DINI


PROSEDUR Pada keadaan CPD, letak lintang, seksio sesarea. Bila ada tanda
tanda infeksi, berikan antibiotika dosis tinggi dan akhiri
persalinan.
KETUBAN PECAH DINI

RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 2 dari 2


DAERAH SUMBAWA

a. Bila pelvik score < 5, akhiri persalinan dengan seksio


sesarea.
b. Bila pelvik score > 5, induksi persalinan, partus
pervaginam.
UNIT TERKAIT 1. SMF OBGYN
2. Dr, OBGYN
3. Bidan

Anda mungkin juga menyukai