2747 5234 1 SM PDF
2747 5234 1 SM PDF
Liza Salawati
Abstrak. Infeksi nosokomial merupakan masalah serius dan salah satu penyebab
meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah
sakit. Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) memiliki kecenderungan
terkena infeksi nosokomial lebih besar dibandingkan pasien di ruang rawat biasa.
Infeksi nosokomial banyak terjadi di ICU pada kasus pasca bedah dan kasus
pemasangan infus serta kateter yang tidak sesuai dengan prosedur standar pengendalian
infeksi di rumah sakit. (JKS 2012; 1: 47 - 52)
Abstract. Nosocomial infections are a serious problem and one of the causes of
increased morbidity and mortality in the hospital. Patients who treated in the Intensive
Care Unit (ICU) have a tendency of nosocomial infections is greater than the usual
patient care room. Nosocomial infections occur in many cases at ICU, that are in
postoperative cases, installation of infusion and catheter that doesnt comply with
infection control standard procedures in hospitals. (JKS 2012; 1: 47 - 52)
47
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 1 April 2012
sebelum pasien masuk rumah sakit, antiseptik ini, yaitu saat akan melakukan
sedangkan infeksi dengan gejala 3 kali 24 tindakan invasif, sebelum kontak dengan
jam setelah pasien berada dirumah sakit pasien yang dicurigai mudah terkena
tanpa tanda-tanda klinik infeksi pada infeksi (misalnya: bayi yang baru lahir dan
waktu penderita mulai dirawat, serta tanda pasien yang dirawat di ICU).10
infeksi bukan merupakan sisa dari infeksi Mencuci tangan sebaiknya dilakukan
sebelumya, maka ini yang disebut infeksi sebelum dan sesudah memeriksa dan
nosokomial.7 mengadakan kontak langsung dengan
pasien, saat memakai melepas sarung
Pengendalian Infeksi Nosokomial tangan bedah steril atau yang telah di
Infeksi nosokomial merupakan masalah disinfeksi tingkat tinggi pada operasi serta
serius bagi rumah sakit. Kerugian yang pada pemeriksaan untuk prosedur rutin,
ditimbulkan sangat membebani rumah saat menyiapkan, mengkonsumsi dan
sakit dan pasien. Pencegahan dan setelah makan juga pada situasi yang
pengendalian infeksi nosokomial membuat tangan terkontaminasi (misal:
merupakan upaya penting dalam memegang instrumen kotor, menyentuh
meningkatkan mutu pelayanan medis membran mukosa, cairan darah, cairan
rumah sakit.8 Program pengendalian tubuh lain, melakukan kontak yang intensif
infeksi ini dapat dikelompokan dalam tiga dalam waktu yamg lama dengan pasien,
kelompok yaitu tindakan operasional, mengambil sampel darah, saat memeriksa
tindakan organisasi, dan tindakan tekanan darah, tanda vital lainnya juga saat
struktural. Tindakan operasional mencakup keluar masuk unit isolasi).4,6
kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan penularan/transmisi.9 b. Penggunaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri yang paling baik adalah
Kewaspadaan Standar yang terbuat dari bahan yang telah diolah
Komponen utama standar pencegahan dan atau bahan sintetik yang tidak tembus oleh
pengendalian infeksi nosokomial dalam cairan.4
tindakan operasional mencakup kegiatan Sarung tangan melindungi tangan dari
sebagai berikut: bahan yang dapat menularkan penyakit dan
1. Mencuci tangan dapat melindungi pasien dari
2. Menggunakan alat pelindung diri/APD mikroorganisme yang terdapat di tangan
seperti: sarung tangan, masker, petugas kesehatan. Sarung tangan
pelindung wajah, kacamata dan apron merupakan penghalang (barrier) yang
pelindung paling penting untuk mencegah
3. Praktik keselamatan kerja penyebaran infeksi.. Satu pasang sarung
4. Perawatan pasien tangan harus digunakan untuk setiap pasien
5. Penggunaan antiseptik, penanganan sebagai upaya menghindari kontaminasi
peralatan dalam perawatan pasien dan silang.4,5
kebersihan lingkungan.4,6 Sarung tangan dipakai saat ada
kemungkinan kontak dengan darah atau
a. Mencuci tangan cairan tubuh lain, membran mukosa atau
Mencuci tangan sebaiknya dilakukan pada kulit yang terlepas, saat akan melakukan
air yang mengalir dan dengan sabun yang prosedur medis yang bersifat invasif
digosokkan selama 15 sampai 20 detik. (seperti: pemasangan kateter dan infus
Mencuci tangan dengan sabun biasa dan intravena), saat menangani bahan-bahan
air bersih adalah sama efektifnya mencuci bekas pakai yang telah terkontaminasi atau
tangan dengan sabun antimikroba.4 Ada menyentuh permukaan yang tercemar,
beberapa kondisi yang mengharuskan serta memakai sarung tangan bersih atau
petugas kesehatan menggunakan sabun tidak steril saat akan memasuki ruang
48
Liza Salawati, Pengendalian Infeksi Nosokomial
49
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 1 April 2012
reaksi pasien serta hentikan transfusi jika tangan, memakai sarung tangan dan alat
reaksi berlawanan.5,10 pelindung diri, teknik ganti balut secara
Prosedur yang melibatkan traktus aseptik dan peralatan steril merupakan
gastrointestinal (GI) harus memperhatikan prosedur perawatan luka paska operasi
penerapan kewaspadaan di rumah sakit yang sering diabaikan.14
seperti prosedur lainnya untuk mencegah
penularan mikroorganisme yang e. Penggunaan antiseptik
berbahaya. Pemasangan selang nasogastrik Larutan antiseptik dapat digunakan untuk
merupakan salah satu prosedur traktus GI mencuci tangan terutama pada tindakan
yang paling sering dilakukan dalam bedah, pembersihan kulit sebelum tindakan
perawatan pasien di rumah sakit.12 Risiko bedah atau tindakan invasif lainnya.5
infeksi dalam prosedur ini berasal dari Instrumen yang kotor, sarung tangan bedah
trauma membran mukosa akibat tekanan dan barang-barang lain yang digunakan
pada membran dan anoksia jaringan. kembali dapat diproses dengan
Pengisapan dan gerakan selang dapat dekontaminasi, pembersihan dan sterilisasi
menciderai jaringan. Pajanan terhadap atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT) untuk
mikroorganisme meningkat, agen infeksi mengendalikan infeksi.4
dapat masuk dari reservoir tangan petugas Dekontaminasi dan pembersihan
kesehatan, kulit yang rusak, selang, balutan merupakan dua tindakan pencegahan dan
dan dari makanan.11 pengendalian yang sangat efektif
Prosedur-prosedur yang berhubungan meminimalkan risiko penularan infeksi.
dengan perawatan respiratori seperti Hal penting sebelum membersihkan adalah
intubasi endotrakeal, pengisapan dan mendekontaminasi alat tersebut. Dengan
ventilasi mekanik memberi kesempatan merendam dalam larutan kloron o,5 %
transmisi mikroorganisme dari benda- selama 10 menit. Langkah ini dapat
benda mati ke pasien (pada komponen menonaktifkan HBV, HCV dan HIV serta
humidifier, nebulizer dan ventilator yang dapat mengamankan petugas yang
terkontaminasi) serta pemindahan membersihkan alat tersebut.5 Setelah
mikroorganisme melalui tangan petugas melakukan langkah dekontaminasi,
kesehatan yang terkontaminasi, dari satu selanjutnya adalah pembersihan. Proses
pasien ke pasien lainnya. Prosedur lain pembersihan penting dilakukan karena
yang dapat membahayakan saluran tidak ada prosedur sterilisasi dan DTT
pernapasan adalah pemberian oksigen, yang efektif tanpa melakukan pembersihan
pengobatan pernapasan tekanan positif terlebih dahulu. Pembersihan dapat
intermitten, pemasangan dan pemeliharaan dilakukan dengan menggunakan sabun cair
jalan napas buatan dan pengisapan dan air untuk membunuh mikroorganisme.
endotrakeal.11 Cara yang paling penting Gunakan pelindung saat membersihkan
untuk mencegah infeksi nosokomial adalah alat.10
memutus cara penularan yang Sterilisasi harus dilakukan untuk alat-alat
berhubungan dengan prosedur perawatan yang kontak langsung dengan aliran darah
peralatan. Dekontaminasi, pembersihan atau cairan tubuh lainnya dan jaringan4.
dan sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi Sterilisasi dapat dilakukan dengan
harus diperhatikan sebelum peralatan menggunakan uap bertekanan tinggi
digunakan kembali.11,13 (autoclafe), pemanasan kering (oven),
Infeksi luka paska operasi atau surgical sterilisasi kimiawi dan fisik.13
site infection (SSI) dapat terjadi akibat
perawatan luka yang tidak memenuhi
syarat aseptik. Transmisi mikroorganisme
mudah terjadi saat prosedur ganti balut
luka operasi di ruangan berlangsung. Cuci
50
Liza Salawati, Pengendalian Infeksi Nosokomial
51
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 1 April 2012
52