Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN:

MANAJEMEN TENAGA KERJA KONSTRUKSI


51125407 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi
Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Islam Indonesia
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA
KULIAH (CPMK)
1. Mampu memahami karakteristik, dan peran penting
manajemen tenaga kerja konstruksi serta kuantitas SDM
konstruksi secara global (CPMK1),
2. Mampu memahami hubungan kualitas SDM konstruksi dan
kualitas konstruksi serta dapat melakukan perencanaan
manajemen tenaga kerja konstruksi (CPMK2),
3. Mampu menganalisis dan mengevaluasi produktivitas tenaga
kerja konstruksi serta pengembangannya (CPMK3).

1-2 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Sistem Penilaian
Komponen Bobot
Nilai kompetensi (Learning Outcome) 90%
Kehadiran, keaktifan dan sikap 10%

Kompetensi Bobot Tugas/ Evaluasi Evaluasi Evaluasi


(CPMK) CPMK Latihan CPMK1 CPMK2 CPMK3
CPMK1 30% 10% 20%
CPMK2 25% 10% 15%
CPMK3 45% 10% 35%

Mahasiswa dinyatakan lulus (mendapat nilai huruf minimal C) hanya jika setiap
CPMK memiliki nilai angka diatas 55. Jika salah satu atau lebih nilai CPMK <
55, maka nilai huruf akhir maksimum adalah C-.
Kehadiran minimal 75% = 11 tatap muka. Jika < 11 dinyatakan tidak lulus
1-3 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Sistem Penilaian

No Rentang Nilai Nilai Huruf


1 0 sd 34,99 E KONTRAK BELAJAR:
2 35 sd 39,99 D Terlambat maksimal 20 menit, > 20 menit
3 40 sd 44,99 D+ boleh masuk kelas namun tidak
4 45 sd 49,99 C/D diperbolehkan mengisi presensi;
5 50 sd 54,99 C- Quiz diadakan sewaktu-waktu diawal
6 55 sd 58,74 C perkuliahan (20 menit pertama) tanpa
7 58,75 sd 62,49 C+ pemberitahuan;
8 62,50 sd 66,24 B/C
Referensi tugas: Buku, jurnal.
9 66,25 sd 69,99 B-
10 70 sd 73,74 B
11 73,75 sd 77,49 B+
12 77,50 sd 81,24 A/B
13 81,25 sd 84,99 A-
14 85 sd 100 A

1-4 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Permendristek dikti 44/2015
pasal 17
Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran
a Kuliah, Responsi, Tutorial
Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester
b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis
Tatap muka Belajar mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester
c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara
170 menit/minggu/semester

1-5 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Referensi
1. Loosemore M., Dainty A., Lingard H., (2003). Human Resource
Management in Construction Project: Strategic and operational
approaches, Spon Press, London.
2. Gomes, F. (1995). Manajemen Sumber Daya manusia, Andi,
Yogyakarta.
3. UU RI, No. 18, tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi
4. UU RI, No. 13, tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, No. 5/MEN/I/1996 tentang Sistem
Manajemen dan Keselamatan Kerja

1-6 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
7

PENDAHULUAN
Indah,
Canggihnya

Tapi pernahkah

Bagaimana Manajemen
SDMnya?

8
Proyek Konstruksi
Sesuatu yang Unique dan kejadiannya hanya sekali.
Mempunyai tujuan khusus, diselesaikan didalam spesifikasi yang pasti
Mempunyai tanggal start dan finish yang pasti (Usaha sementara)
Dibatasi oleh anggaran dan sumberdaya yang terbatas
Hal yang dapat diurai dengan jelas dan dapat dilaksanakan
Hasil deliverablenya terukur dan dapat dikuantifikasi.
Dapat diinisiasi, direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan dan ditutup.
ONE TIME EVENT A PROJECT IS RESOURCES LIMITED

Start
Time
Finish People
Machines
Materials
MANAGERIAL TOTAL PROGRAM
Money
LEVEL 1
LEVEL

PROJECT PROJECT PROJECT PROJECT LEVEL 2

TASK TASK TASK LEVEL 3

TECHNICAL
LEVEL
SUBTASK SUBTASK SUBTASK LEVEL 4 DELIVERABLE
WORK WORK WORK TASK LIST
MEASURABLE
PACKAGE PACKAGE PACKAGE
LEVEL 5

LEVEL OF
EFFORT
LEVEL OF
EFFORT
LEVEL OF
EFFORT
LEVEL 6
WBS
9
1-9
Konstruksi vs Manufaktur
Produksi
Lokasi
Basis Proyek
Hierarki Proses Konstruksi
Organisasi Konstruksi
Proses Konstruksi Berulang

1-10 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Produksi

Konstruksi Manufaktur

Craft Customized Mass

Unik Jumlah terbatas Tdk unik


Hanya sekali Sistem batch Banyak batch
Masterpiece Sesuai pesanan Standard

1-11 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Lokasi
Manufaktur:
Produk berjalan melalui station dimana
pekerja menunggu
Pekerja tidak berpindah
Pekerja di suatu station memberikan
produk hasil kerjanya ke station
berikutnya
Konstruksi:
Pekerja berpindah dari suatu lokasi ke
lokasi lain
Produk tidak berpindah
Pekerja memberikan lahan untuk bekerja
kepada pekerja lain

1-12 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Berbasis Proyek

Manufaktur Product Development (project) Production

Operation &
Konstruksi Construction (project)
Maintenance

Karakteristik Proyek: Daur Hidup Proyek:


Terbatas waktu Definisi proyek
Organisasi temporer Perancangan
Customized Pengadaan
Cenderung unik Implementasi
Serah terima

1-13 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Mengapa mengelola manusia
(tenaga kerja) menjadi penting?
1. Manusia sebagai aset penting suatu organisasi merupakan faktor
kunci keberhasilan usaha
2. Manusia sebagai sumber daya yang paling sulit dikelola. Sebagai
individu membawa pandangan, nilai, perilaku dan atribut masing-
masing ke dalam organisasi
3. Manusia bila tidak dikelola dengan baik dapat menghambat
perkembangan dan pertumbuhan organisasi/usaha.

1-14 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Tantangan MTKK: Karakteristik
alamiah Industri Konstruksi
Produknya Unik, selalu prototype, organisasi proyek spesifik
untuk klien tertentu, mengandung risiko dari learning-curve;
Proses pengadaan yang sangat pendek sehingga menuntut
mobilisasi SDM dari berbagai keahlian dalam jangka pendek;
Pelaksanaan proyek in-situ, menyebabkan tenaga kerja sering
berpindah dan berganti (transient workforce)
Makin meningkatnya permintaan klien: peningkatan kualitas
produk dan layanan Risiko kecelakaan kerja, jam kerja
yang panjang dan tekanan (stress) pekerja meningkat.
Budaya yang didominasi oleh pria
Sangat bergantung kepada tenaga manusia (padat-karya,
low-tech)

1-15 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Tantangan MTKK: Berbasis Proyek

Industri konstruksi merupakan industri berbasis proyek


Menggabungkan berbagai kombinasi clients, designers,
constructors, suppliers dalam periode yang relatif singkat
Tim proyek melibatkan multidisiplin ilmu
Desentralisasi fungsi MTKK ke tingkat line manager-project
manager yang dalam banyak kasus tidak memiliki kemampuan
manajemen orang (people skill), sehingga memiliki risiko tinggi
utk keberhasilan;
Keberhasilan sangat bergantung kepada kemampuan dan skill
dari line manager-project manager

1-16 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Tantangan MTKK: Fluktuasi permintaan
terhadap produk dan jasa konstruksi

Adanya siklus bisnis konstruksi (naik-turun) menyulitkan


perusahaan2 untuk memiliki karyawan tetap dalam jumlah besar,
Sulit membuat perencanaan investasi jangka panjang untuk
peningkatan kemampuan professional staffs
Kebanyakan perusahaan menggunakan kekuatan SDM yang
fleksibel, berdasar kontrak singkat atau subkontrak tenaga kerja
Di Indonesia, dari >150.000 kontraktor : <1 % kontraktor besar,
3 % menengah, 96 % kontraktor kecil
Perusahaan kecil/menengah jarang mempunyai manajer SDM,
sehingga MSDM tidak dapat dilakukan dengan baik
1-17 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
Tantangan MTKK: Keterbatasan
tenaga kerja terlatih
Citra rendah dari pekerjaan konstruksi, sehingga makin
berkurang orang yang tertarik ke industri konstruksi,
karena :
Lokasi pekerjaan yang berpindah-pindah mengikuti lokasi proyek
(job insecurity)
kondisi lapangan kerja : kotor, berbahaya (K3),kesejahtraan
rendah
Pekerjaan dengan tangan kotor (blue-collar)
Dominasi pria (macho)
Persaingan pasar kerja dengan sektor industri lainnya
yang lebih menarik (perbankan, dll,), menyebabkan
meningkatnya biaya SDM

1-18 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
SEKIAN

ADA PERTANYAAN?
Tugas 1
.

1-20 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.

Anda mungkin juga menyukai