5. Ketakutan bertemu dengan orang baru tidak baik dalam komunikasi antar
pribadi dan harus dihilangkan.
6. Suatu hubungan berada dalam masalah bila ada konflik.
Komunikasi antarpribadi adalah interaksi verbal dan nonverbal antara dua (atau
kadang- kadang lebih dari dua) orang yang saling bergantung satu dengan
lainnya.
KAP adalah komunikasi yang terjadi antara orang yang dengan cara
tertentu memiliki hubungan, seperti antara anak dengan ayah, antara pekerja dan
majikan, antara kakak adik, antara guru dengan murid, sepasang kekasih, teman.
Tidak saja para individu dalam KAP memiliki hubungan, mereka juga bergantung
satu sama lain. Apa yang dilakukan oleh seseorang akan mempengaruhi partner
KAP-nya.
KAP berada pada satu continuum mulai dari impersonal sampai sangat
personal. Pada level impersonal, dua orang yang belum terlalu mengenal satu
sama lain hanya membahas hal-hal sederhana. Pada level yang sangat personal,
komunikasi terjadi antara dua orang yang memiliki hubungan erat seperti antara
orangtua dengan anak, antara sahabat dan sepasang kekasih yang sudah lama
bersama sama.
3. ELEMEN-ELEMEN KAP
3.1 Sumber dan penerima
KAP melibatkan sedikitnya dua orang. Tiap individu berperan sebagai source
yang membuat dan mengirimkan pesan dan pada saat yang sama berfungsi
sebagai receiver yang menerima dan memaknai pesan. Dalam Komunikasi
Interpersonal, tiap individu bertindak sebagai source (sumber yang memformulasi
dan mengirim) dan juga sebagai receiver (penerima dan pengolah pesan).
Siapa kita, apa yang kita tahu, apa yang kita percaya, nilai yang kita anut, apa
yang kita inginkan, apa yang diajarkan pada kita dan sikap kita mempengaruhi
apa yang kita katakan, bagaimana kita mengatakannya, pesan apa yang kita terima
dan bagaimana menerimanya. Kemampuan kita untuk berkomunikasi secara
efektif disebut sebagai interpersonal competence. Kompetensi ini contohnya
mengetahui bahwa satu topik cocok untuk dibahas dengan satu orang tertentu
dalam konteks tertentu. Contoh lainnya adalah mengetahui aturan komunikasi
nonverbal seperti kapan sewajarnya menggunakan sentuhan, volume suara dan
kedekatan fisik. Singkatnya, kompetensi interpersonal adalah mengetahui
bagaimana menyesuaikan komunikasi sesuai dengan konteks interaksi, orang
yang berinteraksi dengan kita dan faktor-faktor lainnya. Kompetensi
antarpribadi ini memungkinkan kita untuk membangun dan memelihara hubungan
yang berarti dalam pertemanan, percintaan, keluarga dan kerja.
3.2Encoding Decoding
Encoding adalah tindakan memproduksi pesan, sebagai contoh berbicara
atau menulis. Dengan mengirimkan ide melalui gelombang suara ketika bicara,
atau gelombang cahaya ketika menulis, kita mengubah ide menjadi kode,
karenanya disebut encoding.
3.3 Pesan
Pesan adalah sinyal yang berperan sebagai stimuli atau rangsangan bagi
receiver . Pesan diterima oleh salah satu atau lebih dari indera kita, yakni indera
pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman dan pengecap atau kombinasi
tersebut. Kita berkomunikasi dengan kata-kata dan kalimat dan juga dengan
sentuhan dan gerak-gerik. Bagaimana kita berjalan, bagaimana kita berpakaian,
menyisir rambut, duduk, tersenyum mengkomunikasikan diri kita pada orang lain
dan pada diri kita sendiri. Foto dan background yang kita pilih untuk Twitter,
mengungkapkan siapa diri kita lebih dari tweet-tweet yang kita tulis. Pesan bisa
disampaikan secaraintentional (disengaja) atau unintentional (tidak disengaja).
Pesan mengenai pesan disebut sebagai metamessages. Seperti Apakah kamu
mengerti? Apakah saya sudah benar mengatakannya?
Sepanjang proses KAP, kita saling mengirimkan feedback. Feedback adalah pesan
yang dikirimkan kembali ke speaker dalam bentuk reaksi terhadap apa yang
disampaikan. Feedback membuat speaker tahu efek yang telah ditimbulkannya
pada pendengar. Dari hasil feedback, speaker kemudian menyesuaikan,
mengganti, menguatkan, menekankan atau mengubah bentuk pesan. Feedback
bisa berbentuk kata-kata, bisa juga senyuman, pukulan, tepukan di punggung.
3.3.2Pesan Feedforward
3.4Channel (saluran)
Gangguan yang berada di luar pembicara dan pendengar, misalnya suara mobil
yang keras, kacamata hitam, tulisan tak jelas, tata bahasa yang buruk.
3.6 Context
Termasuk dalam konteks budaya adalah kepercayaan dan kebiasaan dalam satu
budaya. Ketika kita berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya, aturan
komunikasinya berbeda. Bila tidak dipahami perbedaan budaya ini, komunikasi
bisa berakhir dengan kebingungan, celaan, dan bentuk miskomunikasi lainnya.
3.7Sikap
Meski etik tidak ada dalam diagram elemen komunikasi, tapi ini menjadi
salah satu elemen yang dipertimbangkan. Karena komunikasi memiliki
konsekuensi, KAP mengandung etika, setiap tindakan komunikasi memiliki
dimensi moral, benar atau salah. Ada prinsip-prinsip etika yang universal seperti
berkata yang sebenarnya dan menghargai orang lain dalam komunikasi.
4. PRINSIP-PRINSIP KAP
Dalam KAP, tidak saja individu yang terlibat saling bergantung satu sama lain,
tapi elemen-elemen komunikasi juga saling bergantung satu sama lain. Misalkan
tidak mungkin ada receiver tanpa ada source, tidak mungkin ada pesan tanpa ada
source, tidak mungkin ada feedback tanpa ada receiver.
Tiap tindakan KAP yang dilakukan memiliki tujuan, tujuannya bisa salah satu
atau kombinasi di bawah ini:
KAP memungkinkan kita untuk belajar dan memahami dengan lebih baik dunia di
sekeliling kita, seperti obyek, kejadian dan orang lain. Ketika kita membaca tweet
seseorang follower, kita belajar mengenai mereka dan juga mengenai dunia di
mana mereka tinggal.
KAP juga membantu kita belajar tentang diri kita sendiri. Ketika kita bercerita
pada orang lain tentang diri kita, kita mendapatkan feedback terhadap apa yang
kita rasakan atau pikirkan.
Contoh dari fungsi KAP ini misalnya berbicara mengenai aktivitas akhir pekan,
bercanda, posting tweet, main online game dan hal-hal yang kita lakukan untuk
mengisi waktu lainnya.
KAP kita lakukan untuk menolong orang lain, seperti menghibur teman yang
berduka atau teman yang baru putus.
Pesan yang ambigu adalah sebuah pesan yang bisa diartikan dengan cara
yang berbeda-beda, kadang-kadang terjadi karena seseorang menggunakan kata
yang bisa diinterpretasikan dengan cara yang berbeda-beda. Komunikasi selalu
ambigu pada derajat yang berbeda. Tidak pernah pesan yang disampaikan bisa
100% sama dimaknai oleh receiver sebagaimana yang dimaksudkan oleh source.
Komunikasi antar pribadi memiliki dua dimensi yaitu pesan itu sendiri &
hubungan dari yang berkomunikasi. Sebagai contoh: seorang atasan berkata pada
bawahan Buatkan materi presentasi sekarang! bandingkan dengan seorang
pekerja mengatakan pada rekan kerjanya: Tolong buatkan materi presentasi ya!
Inti pesannya sama, tapi itu menunjukan status hubungan yang berbeda. Pada
kalimat pertama hubungannya superior-inferior, pada kalimat kedua hubungannya
setara. Seringkali komunikasi bermasalah, karena orang kerap tidak bisa
membedakan antara dimensi pesan dan hubungan dalam komunikasi.
Contoh:
Anak: saya mau pergi main futsal besok (berfokus pada pesan).
Ayah: Kenapa sih kamu tidak pernah menghabiskan akhir pekan bersama
keluarga (berfokus pada hubungan)
Anak: Kita bisa melakukan sesuatu bersama-sama lain hari, besok adalah hari
main futsal. (tetap berfokus pada pesan)
Anak: Bagaimana kalau acara keluargak anya dimundurkan sebentar setelah aku
main futsal? (dia merespon pada aspek pesan, tapi tidak mengabaikan
keinginannya untuk main futsal).
Peristiwa komunikasi adalah transaksi yang terus menerus, tidak ada titik
yang jelas kapan dimulai dan kapan berakhir. Namun orang yang berkomunikasi
bisa membagi rangkaian komunikasi itu dalam segmen,yang pertama penyebab
atau stimuli yang kedua efek atau respons. Contoh: A dan B lama bersahabat.
Belakangan A lebih sering menghabiskan waktu bersama kakaknya, dan B lebih
banyak menghabiskan waktu bersama teman barunya, C.
B: Tidak juga, justru aku dekat dengan C dan pergi-pergi sama dia, karena
kamu susah untuk diajak keluar, selalu sibuk dengan kakakmu.
KAP tidak bisa tidak dilakukan, tidak bisa dibalik dan tidak bisa diulang.