TEKNIK OPTIK P4
INTERFEROMETER
Disusun oleh :
Asisten :
Iman Ramacaesar R 02311745000059
i
i
Disusun oleh :
Asisten :
Iman Ramacaesar R 02311745000059
i
ii
ABSTRAK
Interferometer adalah alat yang dirancang untuk
menghasilkan pola interferensi dari perbedaan panjang lintasan,
interferometer dibagi menjadi beberapa jenis yang salah satunya
yaitu interferometer michelson. Pada praktikum kali ini
digunakan sebuah perangkat lunak thorlab yang digunakan untuk
mengamati grafik perubahan jumlah frinji dengan panjang
lintasan yang berbeda. Selain menggunakan software kita juga
mengamati perubahan jumlah frinji berdasarkan teori dengan
menggunakan rumus, dan juga mengamati perubahan frinji pada
video yang telah direkam saat praktikum. Jika merujuk pada teori,
maka nilai panjang gelombang pada sumber cahaya yakni laser
He-Ne adalah 632,8 nm. Dengan cara memutar secara perlahan-
lahan skrup pengatur pada M2 sebesar 10m, 20m, dan 30 m
kemudian menghitung perubahan frinji yang diamati pada layar
yaitu sebanyak 32 , 59,67 dan 94,67, sedangkan dengan
perhitungan rumus didapat hasil yaitu 31.6, 63.2 dan 94.8,
sedangkan dari grafik didapat hasil 30, 61, dan 92. Pada
eksperimen kali ini dari analisis data hasil eksperimen dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan dengan
rumus dan hasil percobaan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai
hal, salah satunya kesalahan set up alat dan human error. Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui semakin besar
perbedan panjang lintasan, maka semakin banyak pola pergeseran
frinji yang dihasilkan
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................ i
ABSTRAK................................................................................ ii
ABSTRACT ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Permasalahan.................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah............................................................. 2
1.4 Tujuan ............................................................................ 2
1.5 Sistematika Laporan ....................................................... 2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Interferensi ..................................................................... 3
2.2 Interferensi Michelson.................................................... 5
2.3 Bagian-bagian Interferometer ........................................ 6
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan ............................................................... 11
3.2 Langkah Prercobaan ....................................................... 11
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data ................................................................... 13
4.2 Pembahasan .................................................................... 15
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan .................................................................... 17
5.2 Saran .............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui prinsip kerja interferometer Michelson
b. Mengetahui pengaruh perubahan jarak dengan pergeseran
frinji.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Interferensi
Interferensi merupakan superposisi dua gelombang atau lebih.
Apabila dua gelombang yang berfrekuensi dan berpanjang
gelombang sama tapi berbeda fase bergabung, maka gelombang
yang dihasilkan merupakan gelombang yang amplitudonya
tergantung pada perbedaan fasenya. Jika beda fasenya adalah 0
atau kelipatan 360o, maka gelombang akan sefase dan
berinterferensi saling menguatkan (konstruktif). Amplitudo yang
dihasilkan merupakan penjumlahan dari masing-masing
gelombang. Jika perbedaannya 180o maka gelombang yang
dihasilkan akan saling melemahkan (destruktif). Amplitudo yang
dihasilkan merupakan perbedaan amplitudo masing-masing
gelombang. Perbedaan fase antara dua gelombang sering
disebabkan oleh adanya perbedaan panjang lintasan yang
ditempuh oleh kedua gelombang (Anonim, 2017).
2.3.5 Cermin
9
3.1 Peralatan
Pada eksperimen ini peralatan yang dibutuhkan antara lain:
a. Beam splitter 50:50
b. 2 buah cermin
c. Beam ekspander
d. Laser He-Ne
e. Micro displacement
f. Layar
g. Statif
h. Tuas
11
12
13
14
10 m
3.00E-05
2.50E-05
2.00E-05
1.50E-05
1.00E-05
5.00E-06
0.00E+00
50
85
1
8
15
22
29
36
43
57
64
71
78
92
99
106
113
120
Grafik 4.1 Gelombang pada OPM dengan L 10 m
20 m
3.00E-05
2.50E-05
2.00E-05
1.50E-05
1.00E-05
5.00E-06
0.00E+00
154
1
10
19
28
37
46
55
64
73
82
91
100
109
118
127
136
145
163
30 m
3.00E-05
2.00E-05
1.00E-05
0.00E+00
1
12
23
34
45
56
67
78
89
100
111
122
133
144
155
166
177
188
199
210
221
Gambar 4.3 Gelombang pada OPM dengan L 30 m
4.2 Pembahasan
Pada praktikum P4 Teknik Optik mengenai interferometer
Michelson ini, praktikan menyusun serangkaian alat optik agar
sesuai dengan susunan interferometer Michelson pada Gambar
3.1. Laser yang digunakan memiliki panjang gelombang sebesar
632.8 nm. Laser, beam splitter dan measurement mirror harus
dipastikan berada pada satu garis lurus, begitu pula dengan
reference mirror dan beam splitter agar interferensi dapat diamati
pada layar. Percobaan dilakukan dengan melakukan pergeseran
16
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut
a. Prinsip dasar inferometer Michleson adalah adanya
pemanfaatan gejala interferensi cahaya yang berasal dari
2 gelombang cahaya yang sefase. Dalam hal ini
digunakan beam splitter untuk membagi sinar laser
(dengan panjang gelombang 632.8 nm) sehingga
menghasilkan 2 gelombang yang koheren. Pada
inferometer Michleson, adanya perbedaan lintasan optik
(l) akan membentuk suatu pergeseran frinji.
b. Jumlah pergeseran frinji pada perubahan jarak 10 m, 20
m, 30 m berturut-turut adalah 32, 59,67, 93,67.
c. Pengaruh perubahan jarak terhadap jumlah pergeseran
frinji adalah semakin besar perubahan jarak maka
semakin banyak jumlah pergeseran frinji. Jumlah
pergeseran frinji dari hasil praktikum tidak sesuai hasil
perhitungan namun mendekati sesuai, karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhi saat pengambilan
data.
5.2 Saran
Saran ke depannya untuk praktikum ini adalah:
a. Sebaiknya dilakukan perbaikan penyangga pada cermin
untuk menjaga kestabilan dan mengurangi getaran dalam
pengambilan data sehingga didapatkan hasil yang sesuai.
b. Praktikan lebih teliti dalam melaksanakan percobaan
agar tidak ada kesalahan pengaturan yang dapat
berakibat pada kesalahan pengambilan data.
17
18
DAFTAR PUSTAKA