Anda di halaman 1dari 6

K.

Proses keperawatan keluarga dengan hipertensi


1. Pengkajian Keluarga
Pengkajian adalah suatu tahapan pertama dari proses asuhan keperawatan yang
merupakan dasar bagi kegiatan lainnya. Di dalam pengkajian ini ada beberapa data yang
harus dikumpulkan, antara lain :
a. struktur dan keluarga
kepala keluarga : identitas kepala keluarga, nama, jenis kelamin, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat. Susunan anggota keluarga, genogram, type keluarga.
Pengambil keputusan: pola pengambil keputusan dan yang paling berpengaruh dalam
pengambilan keputusan, hubungan dalam keluarga.
b. kebutuhan dalam hidup sehari-hari
kebutuhan nutrisi yang harus dikaji pada klien dengan hipertensi yaitu makanan yang
disukai, yang dapat mencangkup makanan tinggi garam, tinggi lemak dan kolesterol,
kebutuhan eliminasi, istirahat tidur dikaji karena klien dengan hipertensi mengeluh
sulit tidur, aktivitas dan keluarga pada klien dengan hipertensi akan dapat mengalami
gangguan seperti kelemahan, kebersihan diri, rekreasi/ waktu senggang, pola asuh
anak.
c. Faktor Sosial Budaya Ekonomi
Penghasilan dan pengeluaran, pendidikan, sistem nilai, hubungan dengan masyarakat.
d. Faktor Lingkungan
Perumahan, pengelolaan sampah, sumber air, jamban keluarga, pembuangan air
limbah, fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan.
e. Psikologis
Status emosi dikaji untuk mengetahui suasanan hati, gelisah, penyempitan kontinue
perhatian, otot muka tegang, gerakan fisik cepat, pernafasan menghela, peningkatan
pola bicara, konsep diri dikaji terdapat riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
depresi, euforia atau marah kronik (dapat mengidentifikasi kerusakan serebral), pola
interaksi,pola komunikasi, pola pertahanan.
f. Derajat Kesehatan
Kejadian kesakitan biasanya klien mempunyai keluhan utama seperti pusing, mata
berkunang-kunang, mudah lelah, sukar tidur, mudah marah, tengkuk terasa berat,
sesak nafas, perilaku dalam keluarga penanggulangan sakit, kejadian cacat, kejadian
dalam 1 tahun terakhir.
g. Masalah Kesehatan Spesifik
Keluarga sederhana, kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan, ibu post
partum, ibu menyusui, bayi dan balita dan usia lanjut.
h. Skoring untuk prioritas diagnosa keperawatan
Skoring untuk menyusun prioritas atau disebut juga penapisan bertujuan untuk
memfasilitasi perawat keluarga untuk menentukan masalah mana yang akan diatasi
terlebih dahulu. Hal tersebut harus berdasarkan kaidah-kaidah prioritas masalah yang
meliputi :
1) Sifat masalah
Untuk sifat manusia dikenal dengan tiga kategori yaitu; aktual, jika masalah
kesehatan sudah terjadi. Resiko individu atau klien baru menunjukan gejala dan
tanda yang terjadinya masalah kesehatan. Sedangkan potensial diperuntukkan
bagi individu yang rentang sehat dengan kecenderungan akan terpajannya
masalah kesehatan.
2) Kemungkinan masalah untuk dirubah
Kemungkinan masalah kesehatan yang dihadapai masalah keluarga dapat ubah
dibagi ke dalam tiga kategori yaitu; tinggim, sedang dan rendah. Pembagian
tersebut berdasarkan justifikasi antara lain keberdayaan sumber daya mmanusia
dan kesiapan dana sarana dan prasarana serta kekuatan keluarga lain.
3) potensial masalah untuk dicegah
karakteristik potensial masalah untuk dicegah menjadi kategori yaitu mudah,
cukup dan tidak dapat penguatan dari masing- masing kategori tersebut
berlandaskan kepada apakah masalah merupakan penyakit yang tidak bisa diobati
hanya bisa diminimalkan derajat serta berapa lama penyakitnya diderita.
4) Menonjolnya masalah
Karakteristik masalah dibagi menjadi tiga kategori yaitu masalah dirasakan
keluarga berkeinginan untuk segera mengatasi masalah yang dirasakan tetapi
keluarga tidak menginginkan untuk mengatasinya, masalah ada tapi keluarga
tidak menyadari bahwa ada masalah kesehatan yang mengancam.
Skala untuk menentukan Prioritas Askep Keluarga
(Bailon dan Maglaya,1978)
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah;
a. Aktual, 3 1
b. Resiko, 2
c. Potensial. 1
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah;
a. Mudah, 2
b. Sebagian, 1 2
c. Tidak dapat. 0
3. Potensial Masalah untuk dicegah;
a. Tinggi/mudah 3
b. Cukup/sedang, 2 1
c. Rendah. 1
4. Menonjolnya Masalah;
a. Berat harus segera ditangani, 2
b. Tidak perlu segera ditangani, 1 1
c. Tidak dirasakan. 0

Skoring :
a. Tentukan skoring untuk setiap kriteria.
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.

Skor / angka tertinggi x bobot


c. Jumlah skor untuk semua kriteria.
d. Skor tertinggi adalah 5 dan sama dengan seluruh bobot.

2. diagnosa keperawatan keluarga.


a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan
karena :
Kurang pengetahuan / ketidaktahuan fakta, rasa takut akibat masalah yang diketahui,
sikap dan falsafah hidup.
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan ,
disebabkan karena :
Tidak memahami mengenal sifat, berat dan lamanya masalah, masalah kesehatan
tidak begitu menonjol, keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan, dan kurangnya sumber daya keluarga, tidak sanggup memilih tindakan
diantara beberapa pilihan,tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada, takut dari
akibat tindakan ,sikap negatif terhadap masalah kesehatan, fasilitas kesehatan tidak
terjangkau, kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan,kesalahan
informasi terhadap tindakan yang diharapkan.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yan g sakit disebabkan karena:
Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya: sifat, penyebab, penyebaran,
perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan , kurang
atau tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan, tidak seimbang sumber-
sumber yang ada dalam keluarga misalnya : keuangan , anggota keluarga yang tidak
bertanggung jawab , fasilitas fisik untuk perawatan . sikap negatif terhadap yang
sakit, konflik individu dalam keluarga, sikap dan pandangan hidup, perilaku yang
mementingkan diri sendiri.
d. Ketidak mampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluuarga
disebabkan karena:
Lingkungan rumah, ketidaktahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan rumah,
konflik personal dalam keluarga, ketidaktahuan usaha pencegahan penyakit, sikap
dan pandangan hidup, ketidakkompakan keluarga.
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan
disebabkan karena:
Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada, tidak memahami keuntungan yang
diperoleh , kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan,
pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan, rasa takut pada akibat tindakan
,tidak terjangkau fasilitas kesehatan yang diperlukan, rasa asing dan tidak ada
dukungan dari masyarakat , sikap dan falsafah hidup.
3. perencanaan keperawatan
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah diidentifikasi dan
dibuat sesuai dengan diagnosa keperawatan prioritas yang telah dirumuskan.erurenan
cana tindakan keperawatan keluarga dapat bersifat independent, dependent, dan
interdependent antara keluarga dan pemberi asuhan keperawatan.tujuan merupakan
pernyataan yang bersifat realitas sebagai indikator keberhasilan asuhan keperawatan
yang diberikan bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan perawat dibagi menjadi:
a. Tujuan khusus, ditekankan pada keadaan yang mengancam kehidupan yang terkait
dengan 5 tugas fungsi keluarga.
b. Tujuan umum, ditekankan pada teratasinya masalah keperawatan.

4. pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga didasarkan kepada rencana asuhan
yang disusun. Hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga adalah sumber daya keluarga dan keterlibatan keluarga secara aktif , tingkat
pendidikan keluarga , adat istiadat ,respon keluarga serta sarana dan prasarana yang ada
pada keluarga.

5. evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah diberikan berdasarkan data
subjektif dan objektif yang ditemukan pada keluarga untuk dilakukan penilaian guna
melihat keberhasilan asuhan keperawatan keluarga yang telah diberikan. Evaluasi
disusun dengan menggunakan kriteria SOAP ( subjektif, objektif, analisa dan plannning)
secara operasional adalah:
S : adalah hal hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif, setelah
dilakukan intervensi keperawatan , misalnya : keluarga mengatakan bahwa
pengertian hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah diatas normal.
O : adalah hala- hal yang ditemukan oleh perawat secara objektif, setelah dilakukan
intervensi keperawatan , misalnya: keluarga telah mampu menangani pencegahan
terhadap hipertensi.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang
terkait dengan diagnosis.
P : adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahap evaluasi

Anda mungkin juga menyukai