Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT

Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

Disusun Oleh :

Tommy Hidayat

13101110

S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

PURWOKERTO

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang teknologi VSAT
(Very Small Aperture Terminal) dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca dan menambah wawasan pembaca di bidang teknologi
telekomunikasi.

Purwokerto, 10 Januari 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, terutama teknologi di
bidang telekomunikasi. Teknologi telekomunikasi tidak lepas dari
penggunaan bantuan teknologi berbasis satelit atau sering di kenal dengan
teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT). Pada era informasi global
memerlukan informasi yang cepat dan akurat. Hal ini perlu didukung oleh
infrastruktur yang handal dan mudah diimplementasikan. Di Indonesia,
penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi satelit VSAT merupakan
pilihan tepat, mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau yang tersebar
sehingga sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave maupun
jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel
tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya
besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan,
sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis.
Teknologi berbasis satelit atau sering dikenal VSAT merupakan salah
satu teknologi yang sampai sekarang sangat populer digunakan untuk sistem
telekomunikasi di seluruh dunia.
Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) merupakan salah
satu teknologi yang mendukung dalam pengiriman informasi ini. VSAT
merupakan perangkat sistem komunikasi satelit dengan antena berbentuk
parabola yang berdiameter hingga 4 meter, yang tersebar di banyak lokasi
dan terhubung ke hub sentral melalui satelit. Teknologi ini sangat sesuai
untuk sistem komunikasi yang terpisah jauh secara geografis, apabila
dibandingkan dengan jaringan kabel yang memiliki kekurangan seperti
cakupan area yang terbatas serta instalasi yang membutuhkan biaya yang
besar dengan waktu yang cukup lama. Secara umum, diameter antena
VSAT pada pelanggan berbeda-beda tergantung kebutuhan pelanggan itu
sendiri. Umumnya untuk pelanggan mobile menggunakan antena VSAT
berdiameter 1,2 meter sedangkan untuk aplikasi perkantoran digunakan
antena VSAT berdiameter 1,8 meter. Namun demikian, ada juga beberapa
aplikasi di perkantoran yang menggunakan antena VSAT berdiameter 1,2
meter
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian VSAT ?
2. Apa saja perangkat VSAT ?
3. Bagaimana sistem kerja VSAT ?
4. Apa manfaat penggunaan VSAT ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian VSAT
2. Mengetahui jenis perangkat yang digunakan dalam VSAT
3. Mengetahui sistem kerja VSAT
4. Mengetahui manfaat pengunaan VSAT
1.4. Manfaat
1. Menambah pengetahuan pembaca tentang teknologi VSAT
2. Menambah pustaka ilmiah tentang VSAT
BAB II
ISI

A. Pengertian VSAT
VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit
kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8
meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun
suara via satelit. Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan antena-antena
besar dan hanya dapat menghubungkan point-to-point. Komunikasi satelit
pada saat itu masih sangat terbatas untuk kapasitas besar saja, sehingga
biayanya sangat mahal dan hanya digunakan untuk keperluan tertentu
seperti untuk operator telekomunikasi, trunking, microwave back-up, dan
pelayanan telekomunikasi pada daerah terpencil. Dengan munculnya VSAT,
sistem komunikasi satelit saat ini selain melayani pengguna bisnis juga
dapat melayani pengguna personal (rumah). VSAT masuk pertama kali ke
Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta
yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM
(Automated Teller Machine). Penggunaan infrastruktur jaringan
telekomunikasi VSAT oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah yang
memiliki kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
dirasakan lebih efektif dibanding teknologi microwave maupun jaringan
kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel juga kurang
efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar.
Keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya
pun sangat terbatas karena kendala geografis.
Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk
hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar
dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added
service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat
menyediakan jaringan komunikasi private/public serta layanan multimedia.
Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end
user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya
dengan antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima
atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima
sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi.
B. Arsitektur Jaringan VSAT
Dalam sebuah system jaringan VSAT, element jaringannya dapat
dibagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Ground segment; yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi,
yang terdiri dari HUB, dan terminal VSAT itu sendiri.
2. Space segment, yaitu element jaringan VSAT yang terdapat di langit,
yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit
GEO (Geosynchronous Earth Orbit).

Gambar 1.0 Arsitektur Jaringan VSAT

VSAT memiliki kemampuan untuk menerima maupun mengirimkan


sinyal melalui satelit kepada VSAT lain pada jaringan tersebut. Bergantung
pada teknologi apa yang digunakan, sinyal akan dikirimkan lewat satelit ke
hub station yang juga berfungsi sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung
dikirimkan ke VSAT lain dan hub digunakan hanya untuk mengawasi dan
mengontrol, atau juga sinyal dikirimkan dari VSAT yang satu ke VSAT
lainnya secara langsung tanpa menggunakan Hub. VSAT dapat mendukung
kebutuhan komunikasi apapun, baik berupa suara, data, ataupun konferensi
video.
C. Perangkat VSAT
1. Outdoor Unit (ODU)
ODU adalah sebuah transceiver yang diletakkan ditempat terbuka
sehingga dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. ODU terdiri
atas antena dan RadioFrequency Transmitter (RFT) yang terdiri dari Low
Noise Amplifier (LNA), Solid Stated Power Amplifier (SSPA), Up/Down
Converter.
2. Antena
Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang
radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah
solid dish antena berbentuk parabola dengan jenis antena offset. Fungsi
antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang
mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang
mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran
diameter piringan antena atau dish VSAT berkisar antara 1,8 meter
sampai 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena
untuk menguatkan sinyal.

Gambar 1.1 Antenna VSAT


3. Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang
datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan
bandwidth yang lebar. Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh
LNA disebabkan oleh faktor berikut :
Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup
besar disepanjang lintasannya.
Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup
wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA
harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan
/gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup
bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz
(bandwidthnya 500 MHz).
4. Solid State Power Amplifier (SSPA)
SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat
dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir
dalam rangkaian sisi pancar (transmite side) yang merupakan penguat
daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz. Tujuan penggunaan
SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi
5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication
Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan
dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang
dikehendaki ke satelit.
5. Up / Down Converter
Up Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate
frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi
centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 6,425
GHz). Sedangkan down converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal
RF Down link (3,7MHz 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate
Frequency (IF) dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.
6. Indoor Unit (IDU)
Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi
sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses
penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal IF pembawa yang
dihasilkan oleh synthesizer. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz
sampai 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi
adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan
meneruskannya ke perangkat terestrial yang ada.
D. Keuntungan dan Kerugian VSAT
Beberapa keuntungan dari penggunaan VSAT antara lain adalah :
1. Jangkauan luas, karena menggunakan satelit GEO, maka untuk
menjangkau seluruh permukaan bumi cukup digunakan 3 buah satelit.
2. Fleksible, terminal VSAT dapat dipasang dan dikurangi dengan mudah
dan cepat serta dapat dipasang di mana saja.
3. Cocok untuk digunakann pada daerah dengan kondisi geografis yang
susah digunakannya kabel dan terresterial seperti kepulauan yang luas
dan banyak.
4. Bandwidth yang digunakan dalam komunikasi satelit cukup lebar, cocok
untuk komunikasi broadband.
Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan
terresterial. Terresterial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas,
sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat
jarak yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi
namun abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda
dengan layanan terresterial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya
operasional setiap kali client bertambah.
Kerugian system VSAT antara lain adalah :
1. Jarak satelit dan bumi yang relative jauh mengakibatkan adanya delay
propagasi yang signifikan.
2. Rentan tehadap kondisi cuaca dan atmosfer bumi.
3. Biaya setup awal sebuah system satelit sangat mahal.
E. Manfaat VSAT
Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau
di Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah,
karena tidak terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh
atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN
(Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan
murah.
Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah
biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan sistem transmisi paket
data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau pengganti line telepon
dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer
data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan
memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin
mudah ditransfer dengan biaya murah.
Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat
membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online),
perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa,
bisnis perkayuan dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit
kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan
3,8 meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar
maupun suara via satelit.
2. Perangkat VSAT terdiri dari ODU yaitu meliputi Antena, LNA, SSPA,
Up Converter, dan IDU yaitu Modem.
3. Cara kerja VSAT secara singkat VSAT memiliki kemampuan untuk
menerima maupun mengirimkan sinyal melalui satelit kepada VSAT lain
pada jaringan tersebut. Bergantung pada teknologi apa yang digunakan,
sinyal akan dikirimkan lewat satelit ke hub station yang juga berfungsi
sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung dikirimkan ke VSAT lain
dan hub digunakan hanya untuk mengawasi dan mengontrol, atau juga
sinyal dikirimkan dari VSAT yang satu ke VSAT lainnya secara
langsung tanpa menggunakan Hub.
4. Manfaat VSAT
Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital
Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah.
Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang
sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi
online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi
barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonym https://belajarvsat.wordpress.com/
2. Anonym https://glagahs.com/2012/05/25/teknologi-vsat/
3. Anonym http://www.dinus.ac.id/artikel/VSAT-NEW.htm
4. Anonym http://catatan-
teknologiku.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-vsat.html

Anda mungkin juga menyukai