Nama Kelompok : 1. Ainur Asyar P (201652020) 2. (201652018) 3. (201652023) 4. (201652012) Pengertian
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Level sensor adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian dari suatu aliran baik berupa bahan liquid, lumpur, powder maupun biji-bijian. Fungsi level sensor pada dasarnya adalah memberikan informasi baik berupa data maupun sinyal karena adanya perubahan ketinggian matrial baik didalam tanki, silo ataupun tempat terbuka dikarena adanya aliran dari matrial tersebut. Jenis Jenis Sensor Level
Sensor Konduktivitas / Kapasitivitas (Conductivity / Capacitive-Level Sensors) adalah sejenis alat metode pengukur ketinggian dengan melihat nilai konduktivitas dan kapasitivas media yang di sensing. Jenis sensor pengukur ketinggian ini berfungsi sebagai pemantau nilai ketinggian terus menerus (point level-continues) dengan cara mengukur impedansi antara dua elektroda yang direndam dalam cairan atau antara satu elektroda dengan dinding tangki yang elektro konduktif (electroconductive).
Elektro konduktif adalah material yang dapat mengantarkan arus listrik.
Sensor pengukur ketinggian dengan membaca
nilai kapasitivitas antara 2 elektroda Keterangan sensor ketinggian kapasitif dengan dua (a) atau satu (b) elektroda seperti gambar diatas : L = Tingkat ketinggian cairan / media. Z = nilai impedansi. 1 = tangki. 2 = cairan / media. 4 = elektroda. 2. Pengukur ketinggian dengan Sensor Jenis Apung (Float Type Sensor) Pada tipe sensor jenis apung (menggunakan floating / pengapung sebagai sensor), menggunakan gaya apung pada permukaan cairan. Pengapung ini memiliki kopling magnetik dengan elemen transduksi (yaitu : koil, batang magnet (magnet reed), efek hall switch) yang terpasang pada dinding tangki. Rangkaian transduksi ini dapat digerakkan oleh pengapung secara mekanis. Dalam beberapa desain, pengapung mekanis menghubungkan mekanisme sakelar melalui luang seal di dinding. Sistem switching dapat merespon dan menahan kekuatan yang didapat dari elemen pegas yang terhubung ke pengapung ke aktuator. Pengukur ketinggian dengan menggunakan pengapung L = Ketinggian. 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 = Pengapung 4 = Magnet. 5 = Armatur magnet. 6 = Kontak. 7 = Bellow. 8 =Tuas.. 4. Transduser Ketinggian Sesuai Nilai Induktivitas (Inductive Level Transducer) Transduser ketinggian sesuai nilai induktiitas (Inductive Level Transducer) adalah salah satu penerapan / aplikasi dalam pengukuran ketinggian pada media cair. Dalam salah satu desain, terdiri dari kumparan yang melilit di sekitar tabung berisi cairan. Nilai induktansi pada koil (Induktansi coil) akan berubah secara cepat karena peruahan / gerak cairan. Dalam desain lain, transduser dikontrol oleh transformator dengan keluaran kumparan primer pada satu bagian dari inti besi berkaki dua. Bagian lainnya tertutup oleh tabung berisi cairan dan membentuk satu putaran gulungan sekunder. Hambatan efektif kumparan ini berbanding terbalik dengan ketinggian kolom cairan di dalam tabung. Perubahan ketinggian dapat dibac oleh pengukur penggunaan daya pada kumparan primer.
Pengukur ketinggian dengan metode
pembacaan nilai induktifitas 3. Pengukur Ketinggian dengan Pemindahan Panas (Heat Transfer Level Sensor) Sensor ketinggian dengan pemindahan panas (Heat Transfer Level Sensor) adalah terbentuk dari pengaruh panas (biasanya self-heated), pada sensor termistor atau termokopel. Tingkat perubahan nilai ketinggian berubah saat pemindahan panas dari cairan diterima. Perubahan ini menyebabkan perubahan pada nilai resistensi elemen atau perubahan gaya gerak listrik.
Pengukur ketinggian dengan metode transfer
panas. L = Ketinggian. R = Resistansi. 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 =Elemen pemanas resistive. 5. Pengukur Ketinggian dengan Photoelektrik (Photoelectric) Sensor ketinggian Photoelektrik (Photoelectric) beroperasi pada transmisi atau mode refleksi. Dalam modus pengiriman, sistem penginderaan / sensing, termasuk sumber cahay dan photodetektor (photodetector) yang peka terhadap cahaya. Ketika cairan diam maka jalur cahaya dari sumber sampai ke detektor. Dalam modus refleksi, sebuah prisma optik dipasang di dalam tangki mengubah pantulan cahaya ketika direndam dalam cairan. Pemasangan transduser diatur sedemikian rupa sehingga sumber cahaya dan photodetektor dapat merasakan perubahan intensitas cahaya yang dipasang di dinding luar tangki. Sinar cahaya melewati dan tercermin dari permukaan prisma.
Sensor ketinggian Photoelektrik
L = Ketinggian. 1 = Tangki 2 = Cairan 3 = Jalur Cahaya 4 = Photodetektor 5 = Kaca prisma 6. Pengukur Ketinggian dengan Tekanan (Pressure Type level) Pengukur ketinggian dengan tekanan (Pressure Type level) merupakan jenis transduser jenis tekanan yang dipasang di bagian bawah tangki yang berisi cairan, transduser merespon tekanan yang didapat oleh berat kolom cairan dalam tangki. Tekanan ini secara langsung sebanding dengan ketinggian yang diukur dalam perhitungannya.
Pengukur ketinggian dengan metode Tekanan
L = Ketinggian. 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 = Transduser tekanan. 7. Pengukur Ketinggian dengan Sensor Ultrasonik (Ultrasonic sensors) Beberapa teknik pembacaan yang digunakan dalam sensor Ultrasonik adalah :
A. Pengukur ketinggian dengan Osilasi quartz (Oscillations of quartz)
Osilasi quartz memakai keramik atau elemen magnetostrictive pada frekuensi ultrasound yang memiliki amplitudo lebih besar dalam gas dari pada dalam cairan . Membasahi elemen menyebabkan penurunan amplitudo.
B. Pengukur ketinggian dengan Point-level atau continuous-level sensing
Point-level atau continuous-level sensing adalah dengan cara mengukur pada selang waktu antara transmisi dan penerimaan pulsa USG yang dihasilkan oleh kristal keramik di bagian bawah tangki . Biasanya satu kristal yang bekerja, bergantian transmisi dan menerima pulsa yang melewati sepanjang ketinggian cair dan terpantul dari permukaan kembali ke dasar tangki. Beberapa konstruksi merupakan elemen terpisah untuk menghasilkan dan menerima pulse / denyut. C. Pengukur ketinggian metode Point-level detection Pengukur ketinggian ini juga dilakukan oleh dua kristal piezoceramic berorientasi terhadap satu sama lain di dalam tangki . Salah satu kristal memancarkan gelombang ultrasonik dan yang lain menerimanya. Transmisi diintensifkan ketika membasahi cairan kristal. Peningkatan tegangan keluaran dari penerima kristal menunjukkan bahwa ketinggian telah mencapai titik tertentu.
Pengukur ketinggian dengan dua kristal
piezoceramic L = Ketinggian 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 = Kristal piezoelectric. 4 = Pulse generator 5 = Penerima pulse. D. Pengukur ketinggian menggunakan Elemen Getar (Vibrating Element) Dalam sensor elemen getar (Vibrating Element), osilasi dari bagian batang vibrasi (paddle) yang terendam ketika tenggelam dalam cair. Redaman osilasi menunjukkan bahwa cairan telah mencapai ketinggian yang diukur. Osilasi rangsang dan sensing diolah dengan cara elektronik.
Pengukur ketinggian dengan tingkat vibrasi L =
Ketinggian. 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 = Batang Vibrasi. 4 =Koil excitation. 8. Pengukur ketinggian dari berat cairan (Weighing) Sistem pengukur ketinggian dengan membaca erat cairan (Weighing), untuk mengukur ketinggian sel beban yang ditempatkan di dasar bagian bawah tangki atau terhubung ke tangki dengan link mekanik. Jika berat tangki dan densitas cairan yang diketahui, maka nilai ketinggiannya mudah dihitung menggunakan data yang diperoleh dari sel.
Pengukur ketinggian dengan dengan sel beban
L = Ketinggian. 1 = Tangki. 2 = Cairan. 3 = Sel beban (load cell). Contoh Aplikasi
Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu
kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini. KESIMPULAN
Sensor Level adalah memberikan informasi baik berupa
data maupun sinyal karena adanya perubahan ketinggian matrial baik didalam ruang terbuka ataupun tertutup.