LEVEL MEASUREMENT
Sebuah sensor konstan digunakan untuk mengukur level. Pada saat level naik
atau turun, sensor akan merasakan perubahan level ini dan menghasilkan output
yang sebanding. Sinyal output dlam bentuk 4 - 20 mA.
Kedua tipe pengukuran dapat menggunakan, cara mekanik, cara pneumatik, cara
elektrik atau cara elektronik.
Switch Pelampung
Switch pelampung dapat beraneka bentuk, menggunakan pelampung kalau
aplikasi dengan cairan atau dengan batang bila aplikasi dengan material kering.
Kedua alat tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, ketika level yang diukur
lebih rendah dari pelampung maka switch akan menggantung secara vertikal dan
merkuri yang ada didalam switch akan dalam satu posisi, namun ketika level naik
maka switch akan menyebabkan pelampung kearah horizontal dan merubah
keadaan didalam switch.
Switch pelampung digunakan dalam tangki dan kadang-kadang pada hal tertentu
dalam silo.
Biaya relatif murah dan sistemnya andal jika dipasang secara benar.
Kapasitansi
Sebuah kapasitor terdiri dari dua pelat sederhana, dipisahkan oleh jarak, dengan
sebuah isolasi diantara kedua pelat dan dikenal mempunyai konstanta dielektrik.
Dielektrik biasanya mempunyai dua nilai yang berbeda, pertama ketika tidak ada
level diantara kedua pelat, maka hanya udara saja, dan yang kedua ketika pelat
tertutup oleh materi yang diukur.
5
Selama konstantan dielektrik berada diantara kedua kondisi tesebut adlah cukup
beda, maka detektor swich dapat disetel menjadi trip diantara kedua nilai ukur
kapasitan.
Alat ukur mungkin terdiri dari probe yang berada didalam tangki atau vesel yang
beraksi sebagai salah satu pelat kapasitor dan dinding vesel beraksi sebagai pelat
yang lain. Dalam banyak hal, mungkin ada dua probe yang terpisah.
Kelemahan switch level kapasitif ialah variasi kapasitansi yang besar dari materi
akan berubah-rubah juga kontanta dielektrik yang diukur. Untuk menghindari
masalah ini, maka materi yang diukur harus mempunyai komposisi yang seragam.
Keunggulannya ialah tidak ada bagian yang bergerak, dan probo dapat didesain
untuk pemakaian temperatur tinggi, tekanan tinggi dan kondisi korosif.
Konduktansi
Probe konduktan adalah alat ukur level poin yang digunakan untuk rangkaian
terbuka atau tertutup, yang dapat digunakan untuk memberi peringatan kepada
operator pada ssat level menunjukkan level rendah atau level tinggi. Dua
elektrode tercelup didalam vesel. Jika cairan yang koduktif tersebut menutup
kedua elektrode, maka rangkaian akan menutup; jika level turun dibawah salah
satu elektrode, maka rangkaian akan membuka. Cairan dalam hal ini beraksi
seperti kontak switch. Ada catatan bahwa cairan yang diukur harus mampu
menghantarkan arus listrik beberapa mA.
Elektrode konduktif dapat dilapisi TeflonTM atau plastik bila digunakan untuk
aplikasi temperatur tinggi atau korosif.
Radiasi Nuklir
Alat ukur level poin radiasi menggunakan sumber radiasi gamma yang dipasang
disebelah dalam vessel atau juga disebelah luar vessel. Detektor dipasang
dengan arah berlawanan dengan sumber radiasi.
Jumlah radiasi yang diterima dari sumber akan bervariasi kekuatannya, ketika
tidak ada level maka radiasi nuklirnya kuat sedang bila diantara sumber dan
detekdtor berisi material maka kekuatnnya akan lemah.
Alat ukur radiasi menyelesaikan beberapa masalah unik, yaitu tidak ada yang
berkontak dengan isi vessel; namun , alat tersebut harganya mahal dan perlu
penanganan khusus.
Harus hati-hati ketika berhubungan dengan alat tersebut, karena akan merusak
syaraf-syaraf jaringan manusia apabila terkena radiasi gamma cukup lama.
Pengukuran Thermal
Alat ukur level thermal digunakan untuk interface antara cairan dengan buih. Alat
tersebut perlu perbedaan koduktiviti thermal antara cairan dengan apapun materi
yang ada diatas cairan tersebut. Tipe yang tersederhana ialah terdiri dari elemen
heater dan sensor temperature yang dipasang pada elemen resistif heater. Jika
level cairan diatas elemen heater, temperatur sensor akan sama dengan cairan;
jika level cairan turun dibawah elemen heater, temperature probe akan meningkat
sehingga menyebabkan konduktiviti thermal lebih rendah dari keadaan baru
tesebut. Peningkatan temperature ini dapat digunakan untuk alarm level rendah.
Gambar 6. menunjukkan alat ukur themal untuk level poin sederhana. Dua probe
RTD biasa digunakan sebagai alat ukur level thermal.
Pada tipe ini, satu probe mempunyai elemen heater yang terpasang ditempat
tersebut, sedang yang lain tidak ada. Ketika level berada diatas dua probe
temperaturnya, dan dalam hal ini resistansinya, maka akan sama dengan
konduktiviti thermal tinggi dari cairan. Ketika level turun dibawah dua probe
tersebut, konduktiviti thermal yang lebih rendah dari gas atau uap yang berada
diatas cairan akan mengakibatkan probe dipanasi sehingga temperaturnya lebih
tinggi dan berarti resistansinya lebih tinggi. Probe dihubungkan dengan rangkaian
jembatan, dan perubahan resistansi dapat digunakan untuk alarm atau fungsi
kontrol.
Pedal Rotasi
Alat ukur pedal rotasi biasanya digunakan sebagai switch level rendah atau switch
level tinggi kemudian dihubungkan ke alarm atau untu kontrol level zat padat.
Pedal dapat terbuat dari tiga atau empat pelat datar atau pedal fleksibel, atau
mungkin dari pedal kawat.
Gambar 7. adalah tipe pedal rotasi. Sebuah motor kecil memutar pedal; ketika
level zat padat naik menutupi pedal, pedal berhenti berputar. Karena ada
kenaikan torsi disepanjang batang dari motor ke pedal. Torsi ini akan
menyebabkan arus yang lebih tinggi mengalir pada motor dan arus yang lebih
tinggi tersebut akan digunakan untuk mentripkan switch.
Akurasi relatif tinggi, keuntungan lain ialah biaya rendah dan dapat digunakan
pada periode waktu yang lama. Kelemahannya ialah tidak bisa berfungsi dengan
baik untuk temperatur dan tekanan tingggi dan lingkungan yang korosi.
Kondisi yang korosif dan kotor maka pedal tidak bisa berputar, sehingga
menyebabkan sinyal palsu.
Pedal Vibrasi
Pedal vibrasi digunakan sebagai pengukuran level dengan berbagai aplikasi zat
padat dan cairan. Pedal dihubungkan dengan dua batang lembam; satu batang,
terletak di ujung lengan motor penggerak. Sedang arus ac digunakan motor,
lengan tadi akan ditekan dan ditarik (bergetar atau terjadi vibrasi) secara
bergantian oleh stator.
Getaran ini akan ditransmisikan ke pedal dan kemudian ke batang pick up. Batang
pick up akan menggerakan balik dan seperempatnya berupa medan magnit dan
tegangan induksi kecil.
Ketika level dalam vesel naik diatas pedal, vibrasi pedal sangat menurun (atau
bahkan berhenti), akibatnya juga menurunkan tegangan yang ada di pick up.
Perubahan tegangan ini dapat diperkuat kemudian disalurkan ke alarm atau untuk
tujuan kontrol. Lihat Gambar 8. tipe pedal vibrasi.
Gambar 9.: Pengukur (Gauge) Cairan dengan Valve yang Menutup Cepat
Apapun level cairan yang terdapat dalam vesel akan ditunjukkan oleh level cairan
yang ada didalam tabung gelas. Gelas tersebut ada valve shutoff pada bagian
atas dan bawah sehingga cairan dapat diisolasi bila tejadi gelas pecah. Setiap
ujung gelas dipegang oleh packing. Valve untuk mendrain terletak dibagian bawah
sehingga gelas dapat didrain secara periodik untuk mencegah terjadinya
sumbatan dari endapan-endapan. Skala terletak disampingnya.
Pelampung hanya sebagian saja yang tercelup didalam cairan. Masa pemberat
penghitung disetel untuk memepertahankan pelampung tercelup pada
setengahnya saja sehingga diperoleh gaya apung (buoyancy) maksimum. Tipe
pelampung jenis ini disebut tipe perubahan (displacement) konstan.
Gambar 11. adalah alat ukur level dengan indikator yang digerakkan oleh
pelampung yang dapat digunakan untuk tangki bertekanan. Sebuah gage head
dengan alat bacaan dipasang pada bagian atas tangki. Pegas spiral datar
dipasang pada pule dan juga pada pemberat penghitung untuk mempertahankan
agar tensi tali konstan.
Sistem gir diletakkan diantara tali dan alat penghitung. Skala penghitung
dibungkus dalam gage head sehingga tidak ada tekanan yanglari dari tangki.
Valve tipe Saunders digunakan untuk mengisolasi gage head dari tangki.
Gambar 11: Alat Ukur Level Tipe Pelampung dan Tali untuk Tangki
Bertekanan
Flow rate yang tinggi dapat menyebabkan turbulensi permukaan cairan, dan akan
mempengaruhi posisi pelampung. Untuk mengatasi hal ini, pelampung
13
diselubungi oleh stilling well (tabung penyelubung), yang bisa terletak disebelah
dalam atau disebelah luar tangki.
Variasi level yang besar akan menyebabkan fluktuasi aliran udara yang besar
juga sehingga mengakibatkan pengukuran yang sangat tidak akurat. Differential
pressure regulator dpat dipasang seperti Gambar 12 (b), untuk mempertahankan
tekanan drop konstan pada rotameter dan oleh karena itu agar aliran gelembung
yang keluar lebih seragam.
V-notch harus dipotong dibagian bawah pipa sehingga udara dapat mengalir stabil
dan bentuk gelembungnya kecil dibanding biasanya (gelembung besar).
Sistem pipa gelembung yang lebih komplek digunakan untuk mengukur level pada
tangki yang bertekanan atau sistem tertutup.
Sistem pipa gelembung tidak perlu bagian yang bergerak yang berkontak dengan
cairan. Oleh karena itu sistem ini sesuai untuk mengukur cairan atau sluri (lumpur)
yang korosif dan temperatur tinggi. Hanya sebagian pipa atau tabung saja yang
terkena terhadap korosi, sehingga pemeliharaannya murah.
Hal ini ada kotak diaphragma yang terdiri dari dua sisi, masing-masing
diaphragmanya fleksibel. Level cairan yang diukur kontak dengan slah satu sisi
diaphragma, sedang sisi yang lain kontak dengan instrumen level melalui tabung
kapiler. Kotak diaphragma dipasang pada titik tetap, biasanya pada level paling
15
Cairan dalam kotak diaphragma dan tabung harus pada temperatur operasi ketika
tekanan dihubungkan dengan instrumen level. Kotak diaphragma harus tidak
dibawah tekanan cairan ketika sedang beroperasi. Diaphragma karet tidak
direkomendasikan pada temperatur diatas 65 oC.
Ketika level tangki naik, diaphragma terdistorsi (bentuknya berubah) pada saat
tekanan yang lebih besar dikenakan oleh cairan disebelah diaphragma. Defleksi
diapraghma yang lebih besar akan menyebabkan cairan yang ada dalam tabung
kapiler tertekan sampai tekanannya sama dengan head cairan dalam tangki.
Tekanan ini digunakan oleh elemen sensing untuk mentranmisikan geakan yang
proporsional dengan pen pada jarum indikator, atau asembli flapper-nozzle dalam
transmiter. Tipe sensor level ini harga awalnya murah dan relatif tidak perlu
pemeliharaan. Sensor ini juga memuaskan untuk cairan yang mengandung zat
padat tersuspensi dan untuk sluri dengan patikel-partikel halus.
Kapasitansi Listrik
Kapasitor terdiri dari dua pelat sederhana, yang dipisahkan dengan jarak tertentu,
dengan zat isolasi diantara keduanya yang mempunyai konstanta dielektrik yang
diketahui. Kebanyakan gas mempunyai konstanta dielektrik 1, sedang zat padat
16
dan cairan mempunyai konstantan dielektrik yang lebih besar. Kapasitor akan
menyimpan energi listrik dan melepaskan pada waktu tertentu. Pergeseran phase,
jika menggunakan tenaga ac, atau banyaknya potensial listrik yang tersimpan
dapat diukur. Kedua pengukuran tersebut akan menunjukkan konstantan dielektrik
suatu material. Hal ini adalah praktis jika digunakan untuk pengukuran level
kontinyu dengan mengukur potensi yang tersimpan (atau pergeseran phase) pada
saat level naik dan berada diantara dua pelat kapasitor tersebut.
Alat ukurnya terdiri dari probe yang ditempatkan pada tangki dengan probe yang
beraksi sebagai salah satu pelat kapasitor dan dinding tangki beraksi sebagai
pelat kapasitor yang lain. Dalam bebeapa hal, mungkin menggunakan dua probe
yang terpisah, atau satu probe didalam probe yang kedua, seperti Gambar 13.
Sel beban dapat dipasang untuk mengukur berat total atau hanya bagian beat
material saja. Karena sel beban dipasang disebelah luar tangki, sehingga
masalah pengukuran menjadi sederhana.
Range pengukuran sel beban dipilih pada berat bersih tangki penuh. Range
terendah sama dengan berat kosong tangki.
Ketika menginstalasi tipe alat ukur ini, yang penting ialah pipa koneksi yang
menuju dan dari tangki haruslah fleksibel, sehingga pengembangan dan
penyusutan pipa tidak mempengaruhi gaya elemen beban.
Gambar sel beban diatas dapt digunakan untuk bebagai aplikasi. Sel beban
hidrolik dapat diganti dengan berbagai tipe sel beban lain, seperti strain gage,
piezoelectric, semikonduktor (piezoelectric) atau sel beban kapasitif.
Meskipun sel beban mahal, mempunyai kelebihan ialah tidak ada yang kontak
dengan isi tangki. Kelemahannya instrumennya tidak akurat bial densiti materi
berubah.
Ultrasonik
Alat ukur level ultrasonik menggunakan perubahan kecepatan suara melalui suara
yang berbeda. Untuk mengukur level zat padat, generator dan receiver harus
ditempatkan dibagian atas tangki; untuk mengukur level cairan, transmiter dan
receiver diletakkan dibagian atas dan bawah tangki. Receiver akan mencatat
lamanya waktu pada saat suara berjalan dari generator ke permukaan level cairan
(atau zat padat) dan kembali kereceiver. Suatu saat kecepatan sinyal suara
melewati material yang diketahui, maka levelnya dapat ditentukan. Alat ukur
tersebut harus ada kompensasi temperatur untuk mengkompensasi perubahan
temperatur, dimana kecepatan suara untuk semua zat pada perubahan
temperatur naik atau turun dapat dikompensasi.
Gambar 15. adalah alat ukur level ultrasonik. Alat tersebut digunakan untuk
mengukur level pada tangki penyimpan dengan kapasitas besar dan untuk
menentukan level cairan pada tangki yang dalam.
Pendahuluan
Prinsip Archimedes’
Prinsip Archimedes’ adalah bahwa suatu materi yang tercelup sebagian atau
seluruhnya kedalam suatu cairan akan terkena gaya apung yang sebanding
dengan berat cairan yang dipindahkan.
Pelampung bulat ini secara normal dirancang sedemikian rupa sehingga yang
tercelup kedalam cairan hanya setengahnya saja. Keadaan seperti ini akan
memberikan sensitivitas yang maksimum terhadap perubahan level.
Contoh 1 :
Jika sebuah pelampung bola sama dengan Gambar 1, dengan diameter 0,2 m
digunakan untuk mengukur level cairan dengan relatif densiti 0,8, berapa gaya
bola menurun yang diperlukan sehingga ia hanya tercelup didalam cairan
setengahnya saja?
Jawab :
Volume bagian bola yang tercelup adalah sama dengan setengah volume bola.
V = 1 4 R3
2 3
21
= 1 4 (0.1 m) 3
2 3
= 0.0021 m3
Gaya bola menurun sama dengan gaya menurun cairan yang dipindahkan. Gaya
cairan yang dipindahkan yang ditemukan dikalikan dengan volume cairan
dikalikan dengan densiti air dikalikan dengan densiti relatif cairan dikalikan
dengan percepatan grafitasi.
F = V w RD g
= 16.48 N (Jawab)
Contoh 2:
Pelampung silinder dengan bagian ujungnya datar mempunyai diameter 10 cm,
panjang 30 cm dan masa 2kg. Jika pelampung dicelupkan kedalam air, hitung
panjang silinder yang tercelup air.
Jawab :
Masa air yang dipindahkan akan sama dengan masa pelampung. Oleh karena itu
gaya menurun air yang dipindahkan adalah sebagai berikut :
F = 2 kg 9.81 m/s 2
= 19.62 N
Gaya apung juga sama dengan 19,62 N dengan arah keatas. Gaya apung juga
sama dengan volume air yang dipindahkan oleh pelampung kali densiti air kali
percepatan gravitasi. Volume air yang dipindahkan pelampung dapat dicari
dengan cara sebagai berikut:
F = Vg
22
F
V = g
= 19.62 N
1000 kg/m 3 9.81 m/s 2
= 0.002 m3
Volume ini adalah volume air yang dipindahkan dan sama dengan volume silinder
yang tercelup. Tinggi silinder yang tercelup dapat dicari dengan:
V =0.7854d2h
Dengan demikian :
h = V
0.7845d 2
= 0.002 m 3
0.7854 (0.1 m) 2
= 0.255 m
= 25.5 cm
Jika untuk aplikasi tertentu gaya menurun pelampung semakin besar, maka
silinder akan lebih tercelup lagi ke dalam cairan. Gaya gravitasi mempunyai aksi
menurun terhadap pelampung sedang gaya apung kearah atas yang dilakukan
oleh cairan. Gaya apung semakin meningkat secara proporsional ketika
pelampung semakin tenggelam, karena tekanan cairan semakin meningkat
dengan kedalaman.
Jika density cairan adalah ρw dan luas pada bagian atas dan bagian bawah
pelampung adalah A, maka tekanan yang melawan bagian atas permukaan
silinder adalah :
P1 = gh1
F1 = P1A
= gh1A
Dengan cara yang sama tekanan yang beraksi pada bagian bawah silinder
adalah:
P2 = gh2
24
F2 = P2A
= gh2A
Dengan demikian gaya apung atau gaya yang kearah atas bersih atau neto yang
beraksi terhadap silinder adalah:
FB = F2 – F1
Gaya apung baik yang untuk sebagian saja atau yang tercelup sepenuhnya dapat
dicari dengan rumus yang sama. Dapat diambil kesimpulan apakah kita
menggunakan pelampung atau displacer kita dapat menggunakan rumus yang
sama.
Teknik yang sama dapat digunakan untuk menghitung gaya apung ketika silinder
tercelup dalam tangki yang mengandung dua cairan yang berbeda dan diketahui
densitinya dan ketinggian masing-masing cairan.
Pada poin ini, apakah bisa direalisasi jika gaya-gaya yang dihasilkan adalah
tergantung atas density cairan. Bila density berubah bagaimana dengan gaya
yang dihasilkan?
Seperti yang telah kita diskusikan pada unit lain, kita dapat menggunakan prinsip
mengukur density cairan yang sama untuk mempertahankan agar level konstan.
25
Ada banyak desain yang berbeda dalam penggunaan pelampung dan displacer
untuk mengukur level, dan dapat dirancang pengukuran level secara kontinyu
ataupun secara poin, bisa secara langsung atau secara inferent.
Pada Gambar 3 gaya menurun dari pelampung digambarkan dengan F1. Gaya
keatas F2 sama besarnya dengan arah berlawanan terhadap gaya menurun dari
volume air yang dipindahkan oleh bola. F2 disebut gaya apung. Pelampung bulat
harus dirancang sedemikian rupa sehingga yang tercelup dalam cairan hanya
separuhnya. Hal ini akan memberi sensitivitas maksimum terhadap perubahan
level, sebaik seperti gaya terbesar dari kedua arah gerakan, yaitu gaya menurun
dari pelampung dan gaya apung yang kearah keatas.
Sistem gir diletakkan diantara pule dengan alat indikator. Skala indikator
diselubungi sehingga tekanan head pada alar ukur tidak ada yang lari keluar dari
tangki. Ketika menggunakan mekanisme indikasi, valve tipe Saunder digunakan
untuk mengisolasi gage head dari tangki.
29
Gambar 6: Alat Ukur Tipe Pelampung dan Tali untuk Tangki Bertekanan.
Adanya flow rate yang tinggi dapat menyebabkan turbulensi dipermukaan cairan,
hal tersebut akan mempengaruhi posisi pelampung. Untuk mengatasi masalah ini,
pelampung dimasukkan kedalam tabung penyelubung, pengaruh turbulensi dan
gerakan yang menepi dapat dieliminasi. Tali pelampung harus berada ditengah
untuk mencegah pelampung bergeseran dengan tabung penyelubung.
Switch Pelampung
30