Anda di halaman 1dari 30

1

LEVEL MEASUREMENT

Aplikasi-aplikasi Pengukuran Level


Pengukuran level adalah salah satu dari empat variabel yang diukur (tekanan,
temperatur, dan flow) dalam kebanyakan industri plant.
Pada berbagai kondisi dan aplikasi, diperkenalkan juga teknologi-teknologi baru
untuk aplikasi pengukuran level kita dihadapkan banyak pilihan ketika akan
memilih alat ukur level.
Umumnya pemilihan dibagi menjadi tiga pertanyaan:
 Apakah alat ini benar untuk aplikasi yang dimaksud?
 Apakah alat ini tahan terhadap berbagai kondisi ambien dan kondisi proses
 Harga

Pengukuran Level secara Kontinyu dengan secara Poin


Pengukuran level dibagi menjadi dua bentuk, yaitu cara kontinyu dan cara poin.
Pemilihan tergantung atas fungsi yang diperlukan dalam pengukuran.
Beberapa sistem mungkin memisahkan antara instrumen yang menggunakan
pengukuran secara kontinyu dan secara poin daam sistem yang sama (tangki,
sump, silo dan lain-lain), tergantung atas pengukuran kritisnya. Sistem
pengukuran poin dirancang sebagai back up pada sistem pengukuran secara
kontinyu.

Pengukuran Level Poin


Pengukuran Level Poin adalah pengukuran level secara diskrit pada poin tertentu
dalam sistem. Sebagai contoh, alarm level rendah dan alarm level tinggi terpicu
jika level dalam tangki mengalami tinggi yang berlebihan atau rendah yang
berlebihan.
Sensor dapat diletakkan pada ketinggian tangki yang berbeda dan ketika trip,
akan ada indikasi pada level tersebut.
Pengukuran level poin terbaik digunakan pada kontrol on/off atau kontrol batch
dibanding kontrol level kontinyu. Oleh karena itu secara normal digunakan untuk
indikasi alarm, switching on/off dan indikasi poin.
2

Pengukuran Level Kontinyu


Pengukuran level kontinyu memberikan pengukuran level secara kontinyu
(analog) dalam sistem. Tipe pengukuran ini terbaik digunakan untuk closed loop
control, dan dimana indikasi yang kontan dari level diperlukan.

Sebuah sensor konstan digunakan untuk mengukur level. Pada saat level naik
atau turun, sensor akan merasakan perubahan level ini dan menghasilkan output
yang sebanding. Sinyal output dlam bentuk 4 - 20 mA.

Kedua tipe pengukuran dapat menggunakan, cara mekanik, cara pneumatik, cara
elektrik atau cara elektronik.

Pengukuran Level Cara Langsung dengan Cara Tidak Langsung (Inferential)


Pengukuran secara langsung dimana instrumennya berkontak secara langsung
dengan elemen sensor, dan sebuah gerakan level diukur secara langsung oleh
instrumen.
Sebagai contoh pengukuran level secara langsung adalah sistempengukuran
level dengan pelampung. Dalam sistem ini pelampung akan mengapung dibagian
atas cairan dalam vesel. Pelampung diikat oleh kabel atau benang, dan diujung
yang lain diikat dengan jarum penunjuk. Perubahan level akan ditunjukkan oleh
skala desebelah luar.

Pengukuran level inferensial adalah pengukuran level mengguanakan media.


Sebuah tranduser digunakan untuk mentransfer pengukuran level ke instrumen
penunjuk.

Contoh pengukuran level secara inferensial ialah differential pressure level


transmitter. Pengukuran level diwakili oleh perubahan beda tekanan dalam
sistem. Transmiter dengan sis tekanan tinggi dihubungkan pada bagian bawah
tangki dan transmiter sisi tekanan rendah diekspos ke atmostphir. Kenaikan level
akan menaikkan tekanan head dalam tangki, oleh karena itu akan menaikkan
output transmiter.
3

Simbol ISA untuk Level


Tidak ada masalah antara gambar Lup dan P&ID dengan simbol standar ISA.
Informasi detail simbol ISA dapt diperoleh pada modul lain, tetapi simbolnya
diulangi disini untuk review.

Gambar 1: Level Valve

Gambar 2: Level Indicating Transmitter

Gambar 3: Level Alarm High

Gambar 4: Level Switch Low


4

PENGUKURAN LEVEL POIN


Beberapa pengukuran level poin adalah sebagai berikut :
1. Switch Pelampung / Tilt.
2. Pelat Kapasitansi
3. Switch Konduktiviti
4. Switch Radiasi Nuklir
5. Switch Thermal
6. Pedal Rotasi
7. Pedal Vibrasi
8. Swich Level Magnit
9. Metode Optic, Laser, Microwave, dan Radar

Switch Pelampung
Switch pelampung dapat beraneka bentuk, menggunakan pelampung kalau
aplikasi dengan cairan atau dengan batang bila aplikasi dengan material kering.
Kedua alat tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, ketika level yang diukur
lebih rendah dari pelampung maka switch akan menggantung secara vertikal dan
merkuri yang ada didalam switch akan dalam satu posisi, namun ketika level naik
maka switch akan menyebabkan pelampung kearah horizontal dan merubah
keadaan didalam switch.

Switch pelampung digunakan dalam tangki dan kadang-kadang pada hal tertentu
dalam silo.

Biaya relatif murah dan sistemnya andal jika dipasang secara benar.

Kapasitansi
Sebuah kapasitor terdiri dari dua pelat sederhana, dipisahkan oleh jarak, dengan
sebuah isolasi diantara kedua pelat dan dikenal mempunyai konstanta dielektrik.
Dielektrik biasanya mempunyai dua nilai yang berbeda, pertama ketika tidak ada
level diantara kedua pelat, maka hanya udara saja, dan yang kedua ketika pelat
tertutup oleh materi yang diukur.
5

Selama konstantan dielektrik berada diantara kedua kondisi tesebut adlah cukup
beda, maka detektor swich dapat disetel menjadi trip diantara kedua nilai ukur
kapasitan.
Alat ukur mungkin terdiri dari probe yang berada didalam tangki atau vesel yang
beraksi sebagai salah satu pelat kapasitor dan dinding vesel beraksi sebagai pelat
yang lain. Dalam banyak hal, mungkin ada dua probe yang terpisah.
Kelemahan switch level kapasitif ialah variasi kapasitansi yang besar dari materi
akan berubah-rubah juga kontanta dielektrik yang diukur. Untuk menghindari
masalah ini, maka materi yang diukur harus mempunyai komposisi yang seragam.
Keunggulannya ialah tidak ada bagian yang bergerak, dan probo dapat didesain
untuk pemakaian temperatur tinggi, tekanan tinggi dan kondisi korosif.

Konduktansi
Probe konduktan adalah alat ukur level poin yang digunakan untuk rangkaian
terbuka atau tertutup, yang dapat digunakan untuk memberi peringatan kepada
operator pada ssat level menunjukkan level rendah atau level tinggi. Dua
elektrode tercelup didalam vesel. Jika cairan yang koduktif tersebut menutup
kedua elektrode, maka rangkaian akan menutup; jika level turun dibawah salah
satu elektrode, maka rangkaian akan membuka. Cairan dalam hal ini beraksi
seperti kontak switch. Ada catatan bahwa cairan yang diukur harus mampu
menghantarkan arus listrik beberapa mA.
Elektrode konduktif dapat dilapisi TeflonTM atau plastik bila digunakan untuk
aplikasi temperatur tinggi atau korosif.

Gambar 5: Pengukuran Level dengan Konduktan


6

Radiasi Nuklir
Alat ukur level poin radiasi menggunakan sumber radiasi gamma yang dipasang
disebelah dalam vessel atau juga disebelah luar vessel. Detektor dipasang
dengan arah berlawanan dengan sumber radiasi.
Jumlah radiasi yang diterima dari sumber akan bervariasi kekuatannya, ketika
tidak ada level maka radiasi nuklirnya kuat sedang bila diantara sumber dan
detekdtor berisi material maka kekuatnnya akan lemah.
Alat ukur radiasi menyelesaikan beberapa masalah unik, yaitu tidak ada yang
berkontak dengan isi vessel; namun , alat tersebut harganya mahal dan perlu
penanganan khusus.

Harus hati-hati ketika berhubungan dengan alat tersebut, karena akan merusak
syaraf-syaraf jaringan manusia apabila terkena radiasi gamma cukup lama.

Pengukuran Thermal
Alat ukur level thermal digunakan untuk interface antara cairan dengan buih. Alat
tersebut perlu perbedaan koduktiviti thermal antara cairan dengan apapun materi
yang ada diatas cairan tersebut. Tipe yang tersederhana ialah terdiri dari elemen
heater dan sensor temperature yang dipasang pada elemen resistif heater. Jika
level cairan diatas elemen heater, temperatur sensor akan sama dengan cairan;
jika level cairan turun dibawah elemen heater, temperature probe akan meningkat
sehingga menyebabkan konduktiviti thermal lebih rendah dari keadaan baru
tesebut. Peningkatan temperature ini dapat digunakan untuk alarm level rendah.
Gambar 6. menunjukkan alat ukur themal untuk level poin sederhana. Dua probe
RTD biasa digunakan sebagai alat ukur level thermal.

Gambar 6: Alat Ukur Thermal


7

Pada tipe ini, satu probe mempunyai elemen heater yang terpasang ditempat
tersebut, sedang yang lain tidak ada. Ketika level berada diatas dua probe
temperaturnya, dan dalam hal ini resistansinya, maka akan sama dengan
konduktiviti thermal tinggi dari cairan. Ketika level turun dibawah dua probe
tersebut, konduktiviti thermal yang lebih rendah dari gas atau uap yang berada
diatas cairan akan mengakibatkan probe dipanasi sehingga temperaturnya lebih
tinggi dan berarti resistansinya lebih tinggi. Probe dihubungkan dengan rangkaian
jembatan, dan perubahan resistansi dapat digunakan untuk alarm atau fungsi
kontrol.

Pedal Rotasi
Alat ukur pedal rotasi biasanya digunakan sebagai switch level rendah atau switch
level tinggi kemudian dihubungkan ke alarm atau untu kontrol level zat padat.
Pedal dapat terbuat dari tiga atau empat pelat datar atau pedal fleksibel, atau
mungkin dari pedal kawat.
Gambar 7. adalah tipe pedal rotasi. Sebuah motor kecil memutar pedal; ketika
level zat padat naik menutupi pedal, pedal berhenti berputar. Karena ada
kenaikan torsi disepanjang batang dari motor ke pedal. Torsi ini akan
menyebabkan arus yang lebih tinggi mengalir pada motor dan arus yang lebih
tinggi tersebut akan digunakan untuk mentripkan switch.

Gambar 7: Detektor Pedal Rotasi


8

Akurasi relatif tinggi, keuntungan lain ialah biaya rendah dan dapat digunakan
pada periode waktu yang lama. Kelemahannya ialah tidak bisa berfungsi dengan
baik untuk temperatur dan tekanan tingggi dan lingkungan yang korosi.
Kondisi yang korosif dan kotor maka pedal tidak bisa berputar, sehingga
menyebabkan sinyal palsu.

Pedal Vibrasi
Pedal vibrasi digunakan sebagai pengukuran level dengan berbagai aplikasi zat
padat dan cairan. Pedal dihubungkan dengan dua batang lembam; satu batang,
terletak di ujung lengan motor penggerak. Sedang arus ac digunakan motor,
lengan tadi akan ditekan dan ditarik (bergetar atau terjadi vibrasi) secara
bergantian oleh stator.
Getaran ini akan ditransmisikan ke pedal dan kemudian ke batang pick up. Batang
pick up akan menggerakan balik dan seperempatnya berupa medan magnit dan
tegangan induksi kecil.
Ketika level dalam vesel naik diatas pedal, vibrasi pedal sangat menurun (atau
bahkan berhenti), akibatnya juga menurunkan tegangan yang ada di pick up.
Perubahan tegangan ini dapat diperkuat kemudian disalurkan ke alarm atau untuk
tujuan kontrol. Lihat Gambar 8. tipe pedal vibrasi.

Gambar 8: Switch Vibrasi


9

Alat tersebut harganya murah, satu kelemahannya ialah kemungkinan


terakumulasinya material di pedal yang dapat mengakibatkan sinyal palsu.

Switch Level Magnit


Switch level magnit adalah variasi dari switch level pelampung yang
menggunakan switch merkuri magnit aktif oleh lengan magnit yang mengapung.
Keuntungan terbesar dari alat ini adalah anda dapat mendeteksi lebih dari satu
kondisi level, kombinasi switch dan pelampung lebih dari satu dapat digunakan
pada asembli yang sama.

Metode Laser, Microwave, Radar, dan Metode Optik


Laser, microwave, dan alat optic dapat digunakan sebagai alat ukur level poin
untuk mengaktifkan sebuah swich yang disalurkan ke alarm atau kontrol.
Seberkas cahaya diarahkan dari satu sisi vesel dan receiver (penerima) terletak di
sisi vesel yang lain. Ketika level naik didalam vesel maka sinar tersebut di
putuskan, sehingga receiver tidak menerima energi input, dan hal ini dapat
digunakan untuk membuka atau menutup switch.

PENGUKURAN LEVEL TIPE KONTINYU


Beberapa metode yang biasa dipakai untuk pengukuran level tipe kontinyu
adalah:
1. Tubular liquid gage.
2. Menggunakan Pelampung.
3. Pengukuran tekanan head.
4. Menggunakan displacer atau prinsip buoyancy.
5. Mengukur kapasitansi listrik.
6. Mengukur masa.
7. Menggunakan prinsip radiasi dan nukleonik
8. Pengukuran ultrasonik.
10

Tabung Pengukur Cairan


Metode sederhana sebagai petunjuk cairan ialah tabung gelas, seperti terlihat
pada Gambar 9.

Gambar 9.: Pengukur (Gauge) Cairan dengan Valve yang Menutup Cepat

Apapun level cairan yang terdapat dalam vesel akan ditunjukkan oleh level cairan
yang ada didalam tabung gelas. Gelas tersebut ada valve shutoff pada bagian
atas dan bawah sehingga cairan dapat diisolasi bila tejadi gelas pecah. Setiap
ujung gelas dipegang oleh packing. Valve untuk mendrain terletak dibagian bawah
sehingga gelas dapat didrain secara periodik untuk mencegah terjadinya
sumbatan dari endapan-endapan. Skala terletak disampingnya.

Pengukur Level Tipe Pelampung


Ada banyak alat pengukur tipe pelampung untuk pengukuran cairan secara
langsung dan kontinyu. Bagian alat yang utama ialah mengapung disebabkan
oleh gaya buoyancy yang akan mengikuti perubahan level cairan, dan sebuah alat
mekanisme yang akan mentransmit gerakan pelampung ke pointer atau ke alat
deteksi. Gambar 10. adalah alat kontrol level tipe pelampung yang dapat
digunakan pada tangki terbuka. Pada saat level didalam tangki naik, maka
pelampung akan menutup aliran inlet yang akan menuju ketangki melalui sistem
lever.
11

Gambar 10: Mekanisme Tipe Pelampung

Cara kerja pelampung tersebut berdasar prinsip Archimedes.


Pelampung yang berbetuk bula dirancang sedemikian rupa sehingga yang
tercelup kedalam cairan hanya setengahnya saja. Hal ini akan memberikan
sensitivitas maksimum terhadap perubahan level, semuanya mempunyai gaya
yang sama dalam kedua arah gerakan, yaitu gaya pelampung menurun dan gaya
apung (buoyancy) keatas.
Pengukur level cairan tipe pelampung silinder digunakan untuk vesel yang
terbuka. Alat ukur ini terdiri dari sebuah pelampung yang berada diatas cairan,
sebuah tali (tape), sebuah pule dan pemberat penghitung yang terpasang diujung
tali, seperti ditunjukkan pada Gambar 10. Sangat sering, alat ukur ini mempunyai
skala indikasi vertikal yang dipasang disebelah luar dinding tangki dan pembeat
penghitung beralsi sebagai indikator level. Pemberat penghitung akan
mempertahankan tegangan tali ketika pelampung naik maupun turun.

Gambar 10: Alat Ukur Pelampung dan Indikator Level


12

Pelampung hanya sebagian saja yang tercelup didalam cairan. Masa pemberat
penghitung disetel untuk memepertahankan pelampung tercelup pada
setengahnya saja sehingga diperoleh gaya apung (buoyancy) maksimum. Tipe
pelampung jenis ini disebut tipe perubahan (displacement) konstan.

Gambar 11. adalah alat ukur level dengan indikator yang digerakkan oleh
pelampung yang dapat digunakan untuk tangki bertekanan. Sebuah gage head
dengan alat bacaan dipasang pada bagian atas tangki. Pegas spiral datar
dipasang pada pule dan juga pada pemberat penghitung untuk mempertahankan
agar tensi tali konstan.

Sistem gir diletakkan diantara tali dan alat penghitung. Skala penghitung
dibungkus dalam gage head sehingga tidak ada tekanan yanglari dari tangki.
Valve tipe Saunders digunakan untuk mengisolasi gage head dari tangki.

Gambar 11: Alat Ukur Level Tipe Pelampung dan Tali untuk Tangki
Bertekanan

Flow rate yang tinggi dapat menyebabkan turbulensi permukaan cairan, dan akan
mempengaruhi posisi pelampung. Untuk mengatasi hal ini, pelampung
13

diselubungi oleh stilling well (tabung penyelubung), yang bisa terletak disebelah
dalam atau disebelah luar tangki.

Sistem Pipa Gelembung (Continuous Purge) untuk Tangki Terbuka


Sistem pengukuran level pipa bergelembung, tekanan udara atau gas yang lain
diperlukan untuk mengatasi tekanan head cairan yang proporsional dengan level.
Gambar 12. menunjukkan sistem gelembung sederhana. Needle valve atau
pressure regulator digunakan sebagai sumber tekanan udara atau tekanan gas
yang disalurkan ke pipa gelembung yang tercelup pada kedalaman tetap didalam
cairan.
Bagian bawah pipa gelembung terletak pada garis datum atau garis zero didalam
tangki. Tekanan udara yang cukup disuplaikan melalui needle valve atau pressure
regulator dan gelembung dialirkan dengan pelan tetapi stabil ketika level didalam
tangki pada nilai maksimum. Rotameter dapat digunakan untuk menentukan
flowrate.

Perubahan level yang diukur menyebabkan tekanan didalam pipa gelembung


bervariasi sedemikian rupa sehingga udara yang berlebihan mengalir ketika level
dalam keadaan menurun dan sebaliknya. Instrumen yang menyensor tekanan
akan merubah tekanan ini menjadi level cairan diindikator, direkorder level atau
pada manometer.

Gambar 12: Sistem Gelembung Sederhana


14

Variasi level yang besar akan menyebabkan fluktuasi aliran udara yang besar
juga sehingga mengakibatkan pengukuran yang sangat tidak akurat. Differential
pressure regulator dpat dipasang seperti Gambar 12 (b), untuk mempertahankan
tekanan drop konstan pada rotameter dan oleh karena itu agar aliran gelembung
yang keluar lebih seragam.

Akurasi pengukuran level dipengaruhi oleh perubahan density cairan. Dengan


density yang konstan, akurasi dapat berkisar + 1 sampai 2%. Direkomendasikan
jarak antara bagian bawah tangki dengan pipe gelembung tidak lebih kesil dari 75
mm untuk menghindari tesumbatnya pipa karena endapan-endapan yang
terkumpul.

V-notch harus dipotong dibagian bawah pipa sehingga udara dapat mengalir stabil
dan bentuk gelembungnya kecil dibanding biasanya (gelembung besar).

Sistem pipa gelembung yang lebih komplek digunakan untuk mengukur level pada
tangki yang bertekanan atau sistem tertutup.

Sistem pipa gelembung tidak perlu bagian yang bergerak yang berkontak dengan
cairan. Oleh karena itu sistem ini sesuai untuk mengukur cairan atau sluri (lumpur)
yang korosif dan temperatur tinggi. Hanya sebagian pipa atau tabung saja yang
terkena terhadap korosi, sehingga pemeliharaannya murah.

Detektor Level Kotak Diaphragma


Diaphragma dapat digunakan sebagai elemen sensor level baik untuk tangki
terbuka tau tertutup. Salah satu metode pengukuran level denga tangki terbuka
seperti pada Gambar 13.

Hal ini ada kotak diaphragma yang terdiri dari dua sisi, masing-masing
diaphragmanya fleksibel. Level cairan yang diukur kontak dengan slah satu sisi
diaphragma, sedang sisi yang lain kontak dengan instrumen level melalui tabung
kapiler. Kotak diaphragma dipasang pada titik tetap, biasanya pada level paling
15

minimum dari jarak tangki terbuka. Kadang-kadang kotak diaphragma disangga


oleh pipa atau tabung yang tidak mudah berubah dan kotak diaphragmanya
tercelup didalam cairan.

Gambar 12: Sensor Level Kotak Diaphragma

Cairan dalam kotak diaphragma dan tabung harus pada temperatur operasi ketika
tekanan dihubungkan dengan instrumen level. Kotak diaphragma harus tidak
dibawah tekanan cairan ketika sedang beroperasi. Diaphragma karet tidak
direkomendasikan pada temperatur diatas 65 oC.

Ketika level tangki naik, diaphragma terdistorsi (bentuknya berubah) pada saat
tekanan yang lebih besar dikenakan oleh cairan disebelah diaphragma. Defleksi
diapraghma yang lebih besar akan menyebabkan cairan yang ada dalam tabung
kapiler tertekan sampai tekanannya sama dengan head cairan dalam tangki.
Tekanan ini digunakan oleh elemen sensing untuk mentranmisikan geakan yang
proporsional dengan pen pada jarum indikator, atau asembli flapper-nozzle dalam
transmiter. Tipe sensor level ini harga awalnya murah dan relatif tidak perlu
pemeliharaan. Sensor ini juga memuaskan untuk cairan yang mengandung zat
padat tersuspensi dan untuk sluri dengan patikel-partikel halus.
Kapasitansi Listrik
Kapasitor terdiri dari dua pelat sederhana, yang dipisahkan dengan jarak tertentu,
dengan zat isolasi diantara keduanya yang mempunyai konstanta dielektrik yang
diketahui. Kebanyakan gas mempunyai konstanta dielektrik 1, sedang zat padat
16

dan cairan mempunyai konstantan dielektrik yang lebih besar. Kapasitor akan
menyimpan energi listrik dan melepaskan pada waktu tertentu. Pergeseran phase,
jika menggunakan tenaga ac, atau banyaknya potensial listrik yang tersimpan
dapat diukur. Kedua pengukuran tersebut akan menunjukkan konstantan dielektrik
suatu material. Hal ini adalah praktis jika digunakan untuk pengukuran level
kontinyu dengan mengukur potensi yang tersimpan (atau pergeseran phase) pada
saat level naik dan berada diantara dua pelat kapasitor tersebut.

Alat ukurnya terdiri dari probe yang ditempatkan pada tangki dengan probe yang
beraksi sebagai salah satu pelat kapasitor dan dinding tangki beraksi sebagai
pelat kapasitor yang lain. Dalam bebeapa hal, mungkin menggunakan dua probe
yang terpisah, atau satu probe didalam probe yang kedua, seperti Gambar 13.

Gambar 13: Elemen Probe Kapasitansi

Masa (Sel Beban)


Menggunakan sel beban untuk mengukur berat isi tangki saat ini sangat popular.
Ketika isi tangki berupa zat padat atau cairan yang korosif, dengan metode lain
tidak praktis. Jika isi tangki zat padat atau sluri, metode konvensionil tidak akurat
tehadap peruban isi tangki yang disimpan.
17

Sel beban dapat dipasang untuk mengukur berat total atau hanya bagian beat
material saja. Karena sel beban dipasang disebelah luar tangki, sehingga
masalah pengukuran menjadi sederhana.
Range pengukuran sel beban dipilih pada berat bersih tangki penuh. Range
terendah sama dengan berat kosong tangki.
Ketika menginstalasi tipe alat ukur ini, yang penting ialah pipa koneksi yang
menuju dan dari tangki haruslah fleksibel, sehingga pengembangan dan
penyusutan pipa tidak mempengaruhi gaya elemen beban.

Gambar 14. sel beban hidrolik mengukur berat total tangki.

Gambar 14: Sel Beban dengan Hopper


18

Gambar sel beban diatas dapt digunakan untuk bebagai aplikasi. Sel beban
hidrolik dapat diganti dengan berbagai tipe sel beban lain, seperti strain gage,
piezoelectric, semikonduktor (piezoelectric) atau sel beban kapasitif.
Meskipun sel beban mahal, mempunyai kelebihan ialah tidak ada yang kontak
dengan isi tangki. Kelemahannya instrumennya tidak akurat bial densiti materi
berubah.

Ultrasonik
Alat ukur level ultrasonik menggunakan perubahan kecepatan suara melalui suara
yang berbeda. Untuk mengukur level zat padat, generator dan receiver harus
ditempatkan dibagian atas tangki; untuk mengukur level cairan, transmiter dan
receiver diletakkan dibagian atas dan bawah tangki. Receiver akan mencatat
lamanya waktu pada saat suara berjalan dari generator ke permukaan level cairan
(atau zat padat) dan kembali kereceiver. Suatu saat kecepatan sinyal suara
melewati material yang diketahui, maka levelnya dapat ditentukan. Alat ukur
tersebut harus ada kompensasi temperatur untuk mengkompensasi perubahan
temperatur, dimana kecepatan suara untuk semua zat pada perubahan
temperatur naik atau turun dapat dikompensasi.

Gambar 15. adalah alat ukur level ultrasonik. Alat tersebut digunakan untuk
mengukur level pada tangki penyimpan dengan kapasitas besar dan untuk
menentukan level cairan pada tangki yang dalam.

Gambar 15: Ukur Level Ultrasonik


19

Alat Ukur Level Laser, Microwave dan Radar


Semua alat tersebut dapat digunakan untuk pengukuran level kontinyu dengan
mengukur waktu selama sinyal ditranmisikan dari dan ke bagian atas tangki,
dimana sinyal tersebut bergerak ke permukaan zat padat atau cairan dan kembali
lagi kereceiver. Prinsip ini sama dengan transmiter ultrasonik.

Pendahuluan

Pelampung/displacer adalah salah satu alat mekanik tersederhana yang


digunakan untuk mengukur level cairan.
Pelampung adalah merupakan sebuah obyek yang mengapung mengikuti level
cairan yang ada dalam tangki. Sedangkan displacer dalam keadaan normal hanya
sebagian atau tercelup penuh semuanya kedalam cairan. Namun kedua sistem
adalah sama dan dapat digunakan secara langsung membaca level secara linier
berdasar prinsip Archimedes.
Ada banyak desain yang berbeda yang menggunakan pelampung dan displacer
untuk mengukur level dengan mengikuti metode basik tersebut.

Prinsip Archimedes’
Prinsip Archimedes’ adalah bahwa suatu materi yang tercelup sebagian atau
seluruhnya kedalam suatu cairan akan terkena gaya apung yang sebanding
dengan berat cairan yang dipindahkan.

Gaya ini sebanding besarnya namun arahnya berlawanan.


20

Gambar 1: Prinsip Archimedes’

 FW adalah gaya berat bola dengan arah menurun.

 FB adalah gaya apung, yang besarnya sama dengan Fw dan arahnya


berlawanan terhadap gaya menurun yang sebanding dengan volume air
yang dipindahkan oleh bola.

Pelampung bulat ini secara normal dirancang sedemikian rupa sehingga yang
tercelup kedalam cairan hanya setengahnya saja. Keadaan seperti ini akan
memberikan sensitivitas yang maksimum terhadap perubahan level.

Contoh 1 :
Jika sebuah pelampung bola sama dengan Gambar 1, dengan diameter 0,2 m
digunakan untuk mengukur level cairan dengan relatif densiti 0,8, berapa gaya
bola menurun yang diperlukan sehingga ia hanya tercelup didalam cairan
setengahnya saja?

Jawab :
Volume bagian bola yang tercelup adalah sama dengan setengah volume bola.

Volume cairan yang dipindahkan oleh bola adalah :

V = 1  4    R3
2 3
21

= 1  4    (0.1 m) 3
2 3

= 0.0021 m3
Gaya bola menurun sama dengan gaya menurun cairan yang dipindahkan. Gaya
cairan yang dipindahkan yang ditemukan dikalikan dengan volume cairan
dikalikan dengan densiti air dikalikan dengan densiti relatif cairan dikalikan
dengan percepatan grafitasi.

F = V   w  RD  g

= 0.0021 m 3  1000 kg/m 3  0.8  9.81 m/s 2

= 16.48 N (Jawab)

Contoh 2:
Pelampung silinder dengan bagian ujungnya datar mempunyai diameter 10 cm,
panjang 30 cm dan masa 2kg. Jika pelampung dicelupkan kedalam air, hitung
panjang silinder yang tercelup air.

Jawab :
Masa air yang dipindahkan akan sama dengan masa pelampung. Oleh karena itu
gaya menurun air yang dipindahkan adalah sebagai berikut :

F = 2 kg  9.81 m/s 2
= 19.62 N
Gaya apung juga sama dengan 19,62 N dengan arah keatas. Gaya apung juga
sama dengan volume air yang dipindahkan oleh pelampung kali densiti air kali
percepatan gravitasi. Volume air yang dipindahkan pelampung dapat dicari
dengan cara sebagai berikut:

F = Vg
22

Oleh karena itu:

F
V =  g

= 19.62 N
1000 kg/m 3  9.81 m/s 2

= 0.002 m3
Volume ini adalah volume air yang dipindahkan dan sama dengan volume silinder
yang tercelup. Tinggi silinder yang tercelup dapat dicari dengan:

V =0.7854d2h

Dengan demikian :

h = V
0.7845d 2

= 0.002 m 3
0.7854  (0.1 m) 2

= 0.255 m

= 25.5 cm

Jika untuk aplikasi tertentu gaya menurun pelampung semakin besar, maka
silinder akan lebih tercelup lagi ke dalam cairan. Gaya gravitasi mempunyai aksi
menurun terhadap pelampung sedang gaya apung kearah atas yang dilakukan
oleh cairan. Gaya apung semakin meningkat secara proporsional ketika
pelampung semakin tenggelam, karena tekanan cairan semakin meningkat
dengan kedalaman.

Gambar 2. menggambarkan prinsip ini ketika pelampung dicelupkan secara


lengkap kedalam cairan.
23

Gambar 2: Gaya apung (Buoyancy)

Jika density cairan adalah ρw dan luas pada bagian atas dan bagian bawah
pelampung adalah A, maka tekanan yang melawan bagian atas permukaan
silinder adalah :

P1 = gh1

Gaya menurun yang disebabkan oleh P1 adalah:

F1 = P1A

= gh1A

Dengan cara yang sama tekanan yang beraksi pada bagian bawah silinder
adalah:

P2 = gh2
24

Gaya keatas pada bagian bawah silinder adalah:

F2 = P2A

= gh2A

Dengan demikian gaya apung atau gaya yang kearah atas bersih atau neto yang
beraksi terhadap silinder adalah:

FB = F2 – F1

= gA (h2 - h1)

= gAh, dimana h adalah tinggi silinder dan


= gV, dimana V adalah volume silinder dan V adalah masa cairan
yang dipindahkan.

Gaya apung baik yang untuk sebagian saja atau yang tercelup sepenuhnya dapat
dicari dengan rumus yang sama. Dapat diambil kesimpulan apakah kita
menggunakan pelampung atau displacer kita dapat menggunakan rumus yang
sama.

Teknik yang sama dapat digunakan untuk menghitung gaya apung ketika silinder
tercelup dalam tangki yang mengandung dua cairan yang berbeda dan diketahui
densitinya dan ketinggian masing-masing cairan.

Pada poin ini, apakah bisa direalisasi jika gaya-gaya yang dihasilkan adalah
tergantung atas density cairan. Bila density berubah bagaimana dengan gaya
yang dihasilkan?
Seperti yang telah kita diskusikan pada unit lain, kita dapat menggunakan prinsip
mengukur density cairan yang sama untuk mempertahankan agar level konstan.
25

Ada banyak desain yang berbeda dalam penggunaan pelampung dan displacer
untuk mengukur level, dan dapat dirancang pengukuran level secara kontinyu
ataupun secara poin, bisa secara langsung atau secara inferent.

Mengukur Level dengan Pelampung


Pelampung adalah alat mekanik yang tersederhana yang digunakan untuk
mengukur level cairan. Pelampung adalah obyek gaya apung yang mengikuti level
cairan dalam tangki. Dalam mengukur level cairan, pelampung dimasukkan
kedalam system dimana system tersebut mengandung skala pengukur, indikator,
dan tali dan pule yang beraksi sebagai media yang mentransfer informasi dari
pelampung ke skala.

Ada banyak desain yang berbeda yang menggunakan pelampung untuk


mengukur level dan gambar sketnya sama seperti metode basik tersebut.

Pengukur Level Tipe Pelampung


Ada banyak jenis mekanisme yang mengoperasikan pelampung terutama untuk
pengukuran cairan langsung dan kontinyu. Elemen primernya adalah pelampung
yang dengan sebab gaya apungnya akan mengikuti perubahan level cairan, dan
dengan cara mekanik akan mentransmit gerakan pelampung ke jarum penunjuk.
Gambar 3. menggambarkan kontroler level tipe pelampung yang dapat digunakan
pada tangki terbuka. Pada saat level didalam tangki naik, pelampung akan
menutup aliran inlet pada tangki melalui sistem lever.
26

Gambar 3: Mekanisme Tipe Pelampung

Pada Gambar 3 gaya menurun dari pelampung digambarkan dengan F1. Gaya
keatas F2 sama besarnya dengan arah berlawanan terhadap gaya menurun dari
volume air yang dipindahkan oleh bola. F2 disebut gaya apung. Pelampung bulat
harus dirancang sedemikian rupa sehingga yang tercelup dalam cairan hanya
separuhnya. Hal ini akan memberi sensitivitas maksimum terhadap perubahan
level, sebaik seperti gaya terbesar dari kedua arah gerakan, yaitu gaya menurun
dari pelampung dan gaya apung yang kearah keatas.

Indikator Kabel dan Pelampung


Dalam indikator kabel dan pelampung, pelampung naik dan turun sesuai dengan
perubahan level cairan lihat Gambar 4. Perubahan level cairan ditranmisikan
melalui pule yang menggerakkan indikator pada skala atau pada rekorder.
Pelampung biasanya terletak di dalam tangki, sedang masa pemberat
menggantung pada skala.
Turbulensi dipermukaan cairan dapat menghasilkan masalah pengukuran. Alat
yang menggunakan pelampung juga terbatas untuk cairan yang bersih dan tidak
menggunakan transmiter seperti elemen sensor yang lain.
27

Gambar 4: Pelampung dan Indikator Kabel

Pelampung dan Tali untuk Tangki Terbuka


Alat ukur level cairan tipe pelampung berbentuk silinder biasa digunakan pada
tangki terbuka. Alat ukur ini terdiri dari sebuah pelampung yang berada
dipermukaan cairan, sebuah tali, sebuah pule, dan pemberat penghitung yang
terikat bebas diujung tali, seperti terlihat pada Gambar 5. Biasanya alat ukur ini
mempunyai skala indikasi vertikal yang dipasang disebelah luar dinding tangki
dan pemberat penghitung beraksi sebagai indikator level. Pemberat penghitung
mempertahankan tegangan tali dan tidak kendor pada saat pelampung naik atau
turun.
28

Gambar 5: Indikator Level Pelampung dan Tali


Pelampung tersebut secara normal hanya sebagian saja yang tercelup didalam
cairan. Masa pemberat penghitung disetel untuk mempertahankan pelampung
tercelup pada posisi setengahnya sehingga gaya apung maksimum dapat
diperoleh.
Tipe pelampung ini sering disebut tipe perubahan (displacement) konstan.

Sistem gir diletakkan diantara pule dengan alat indikator. Skala indikator
diselubungi sehingga tekanan head pada alar ukur tidak ada yang lari keluar dari
tangki. Ketika menggunakan mekanisme indikasi, valve tipe Saunder digunakan
untuk mengisolasi gage head dari tangki.
29

Gambar 6: Alat Ukur Tipe Pelampung dan Tali untuk Tangki Bertekanan.

Adanya flow rate yang tinggi dapat menyebabkan turbulensi dipermukaan cairan,
hal tersebut akan mempengaruhi posisi pelampung. Untuk mengatasi masalah ini,
pelampung dimasukkan kedalam tabung penyelubung, pengaruh turbulensi dan
gerakan yang menepi dapat dieliminasi. Tali pelampung harus berada ditengah
untuk mencegah pelampung bergeseran dengan tabung penyelubung.

Aplikasi-aplikasi Sistem Pelampung dan Displacer


Aplikasi sistem pengukuran level berdasar prinsip Archimedes’ ada bermacam-
macam, tidak mahal dan sederhana. Beberapa contoh umum adalah :

Switch Pelampung
30

Switch pelampung adalah alat ukur poin yang menggunakan mekanisme


pelampung untuk mentrip (mematikan/menghidupkan) sebuah switch ketika level
cairan mengangkat pelampung melebihi batas level.
Switch tersebut untuk aplikasi menjalankan switch baik ketika level rendah atau
level tinggi pada tangki yang mengandung cairan bersih.

Switch Perubahan (Displacement)


Biasanya digunakan untuk mengukur level sama dengan switch pelampung, tetapi
kelebihannya ialah dapat digunakan untuk lebih dari satu titik trip. Dapat
digunakan untuk seting poin tinggi atau rendah atau perbedaan diantara dua poin
tersebut dalam tangki.

Pelampung Indikator Level


Indikator tipe pelampung dan tali terutama digunakan untuk mengukur level dalam
industri minyak pada tangki penyimpan dengan kapasitas besar.
Indikator level kontinyu dapat dengan mudah dirubah menjadi sinyal pengukuran
4 – 20 mA.

Indikator Level Perubahan (Displacement)


Biasanya digunakan untuk aplikasi level interface cairan atau dimana level yang
relatif besar diukur dengan gerakan indikator/detektor yang kecil yang diakibatkan
oleh perubahan gaya apung.
Pengukuran kontinyu.

Anda mungkin juga menyukai