Anda di halaman 1dari 19

Elemen

Transmitter
TRANSMITTER
Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari
sensor, dimana merupakan salah satu elemen
dari sistem pengendalian proses.

MACHINE
Berfungsi untuk mengubah LEARNING
sinyal yang diterima
dari sensor menjadi sinyal standart

Sinyal untuk mentransmisikan ada 2 macam :


o pneumatic
o electric
Perbedaan dari kedua transmisi
tersebut

Machine
Learning

Pneumatic Electric
Transmisi dengan udara Transmisi dengan sinyal listrik
bertekan
Jalur transmisi dengan tube Jalur transmisi dengan kabel
biasa
Respon lambat Respon cepat
Butuh control room lebih besar Lebih compact
Perawatan lebih mahal Perawatan relatif lebih murah
Jenis – jenis transmitter

Transmitter

Pressure Temperature
Flow Transmitter Level Transmitter
Transmitter Transmitter

1. Differensial 1. RTD ( Resistan 1. Magnetik Flow 1. Differensial


Pressure Temperature Transmitter Pressure Level
Transmitter Detector ) 2. Displacer Flow Transmitter
2. Strain Gauge 2. TC Transmitter 2. Radar Level
Pressure (Termocouple) 3. Vortex Flow Transmitter
Transmitter Transmitter 3. Capacitance
3. Piezo Electric 4. Coriolis Flow Level Transmitter
Pressure Transmitter 4. Hall Effect Level
Transmitter Transmitter
5. Displacer Level
Transmitter
Pressure Transmitter

1. Differensial Pressure Transmitter

• Prinsip kerja transmitter ini adalah dengan membandingkan dua


nilai tekanan di titik yang berbeda untuk mengamati suatu
parameter.

• Diferential pressure transmitter biasanya dipasang pada suatu


filter.

2. Strain Gauge Pressure Transmitter

• Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan sifar resistif elektris


benda.Sifat resistif ini akan berubah ketika didapati adanya
deformasi pada benda.Deformasi ini bisa berupa gaya tekan
pada benda atau dengan kata lain tekanan yang diberikan pada
benda.  Perbedaan nilai resistansi inilah yang kemudian
diterjemahkan untuk mengetahui nilai tekanan.
3. Piezo electric pressure transmitter

Piezoelectric atau biasa disebut juga dengan efek piezoelectric adalah


muatan listrik yang terakumulasi dalam bahan padat tertentu.Tekanan
yang diberikan pada bahan dielektrik akan membentuk adanya medan
listrik.
2. Termokopel
Temperature Transmitter
- Thermocouple pada dasarnya adalah
sensor suhu Thermo-Electric yang terdiri
1. RTD (Resistance Temperature Detector ) dari dua persimpangan (junction) logam
yang berbeda.

- Salah satu Logam di Thermocouple dijaga


di suhu yang tetap (konstan) yang berfungsi
sebagai junction referensi sedangkan
satunya lagi dikenakan suhu panas yang
akan dideteksi. 

RTD (Resistance Temperature Detector) memiliki fungsi


mengubah energi listrik menjadi hambatan listrik yang
sebanding dengan perubahan suhu.
Resistance Temperature Detector  pada umumnya terbuat
dari bahan Platinum sehingga disebut juga dengan
Platinum Resistance Thermometer (PRT).
Contohnya : RTD PT100, RTD PT500, RTD PT1000, dll.
Flow Transmitter

Flow Transmitter adalah pemutakhiran flow meter, dengan fungsi untuk mengirimkan data nilai
aliran ke control system.

Flow Transmitter
Level Transmitter
Level transmitter adalah instrumen yang menyediakan pengukuran
level kontinu. Dapat digunakan untuk menentukan tingkat cairan atau
bulk-solid pada waktu tertentu. Tingkat media seperti air, cairan
kental, dan bahan bakar, atau media kering seperti padatan curah
dan bubuk dapat diukur menggunakan transmitter.

Contoh : dapat digunakan untuk


memantau tinggi permukaan fluida di
dalam tangki.
Cara Kerja

* Transmitter Pneumatic

1. 3. 5.
Sensing element berperan Tekanan yang didapat akan Dengan terkirimnya sinyal
sebagai sensor untuk dikirim melalui tubing maka akan mampu
mendeteksi besaran transmission ke control menggerakkan valve.
dengan metode tertentu. room.

2.
4.
Dengan sistem udara bertekan, Sensing
Selanjutnya dari control system, sinyal
element akan menyesuaikan posisi
akan dikirim ke lapangan untuk
flapper dan nozzle. Sehingga dapat
mengontrol sesuatu (misal : valve)
mengatur besarnya tekanan output
transmitter.
* Transmitter Electric

Sinyal dari transmitter


1. dikirim dengan
menggunakan kabel
menuju ke control room

2. Control system yang digunakan adalah DCS.


Sebelum masuk DCS, jalur transmisi tersebut
masuk ke panel box sebagai interkoneksi antara
lapangan dengan control room.

3. Dengan DCS semua system dapat


dikontrol melalui layar monitor.

Sehingga semua sistem sudah


4. terintegrasi dan mampu melakukan
respon yang cepat.
Place Your Picture Here

Istilah-istilah
penting dalam
ilmu
instrumentasi
accuracy
Akurasi (accuracy) adalah besaran yang menyatakan ketepatan suatu alat
ukur dalam memberikan hasil bacaan.

Cara menyatakan accuracy ada beberapa macam, antara lain :

01 Dalam variabel pengukuran 02 Dalam persentase span


Misalnya : Misalnya :
Suatu termometer dengan range 0oF – pressure transmitter dengan range
100oF memiliki accuracy1oF, maka 100 – 400 psi memiliki
bila hasil pengukuran menunjukkan accuracy 0,5% span, maka bila
harga 60oF berarti harga temperatur hasil pengukuran menunjukkan
yang sebenarnya sebesar 59oF harga 200 psi berarti harga
tekanan yang sebenarnya sebesar
(200 ± {0,5% x (400 – 100) psi}.
03 Dalam persentase terhadap skala
maksimum (FS atau full scale).
Misalnya :
Bila sistem pengukuran menunjukkan
harga 1% FS berarti bila voltmeter
diletakkan pada skala baca
maksimum 200 Volt, maka
keakuratan alat tersebut ± 2 Volt.

04 Dalam persentase pembacaan.


Misalnya :
Pada level transmitter dengan range 0 – 100 inchi
dan memilikiaccuracy 0,5% output, maka bila hasil
pengukuran menunjukkan harga 40 inchi (40%)
berarti harga level yang sebenarnya sebesar 40 ±
{0,5% x 40 inchi} atau sebesar 39,8 – 40,2 inchi.
Realiability & repeatability

Reliability
Repeatability
Repeatability adalah kemampuan suatu unit
- Keandalan kerja suatu unit instrumen. instrument atau sistem pengukuran untuk
- Memiliki sifat kualitatif mendapatkan hasil baca yang sama pada
- Suatu instrumen dikatakan tidak reliable apabila beberapa kali pengukuran besaran process
mudah rusak atau hasil pembacaannya sering yang sama.
menyimpang dari spesifikasi yang telah ditetapkan.

Contoh :
Sebuah voltmeter digital dikatakan
mempunyai repeatability 0,2%, bila dari
beberapa kali pengukuran tegangan 100
V, dihasilkan bacaan antara 99,8 volt
sampai 100,2 volt.
Hysteresis

• Merupakan keakuratan perangkat


tergantung pada nilai sebelumnya dan arah
variasi.

• Histeresis menyebabkan perangkat


menunjukkan ketidaktelitian dari nilai yang
benar, karena dipengaruhi oleh pengukuran
sebelumnya.
Dead Band / zone

• Dead band adalah gejala khas yang selalu


terjadi pada semua jenis proses switch.

• Proses switch adalah sakelar yang akan


berpindah posisi apabila settingnya tercapai.
Saturation

Didalam sistem pengendalian dikatakan saturate


bilamana output tidak dapat bertambah lagi
walaupun telah diberikan tambahan input.
Gejala saturation dapat terjadi pada semua elemen
dalam sistem pengendalian.

Contoh : keadaan pada elemen control valve.


Sebuah control valve mempunyai range kerja 3
-15 psi untuk bukaan 0 – 100%. Kalau pada sinyal
dikenakan 15 psi, valve akan terbuka 100%. Pada
keadaan tersebut control valve dikatakan saturate.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai