A. Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014).
Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi, dimana
keadaan ini dapat merusak organ-organ vital tubuh bahkan menyebabkan kematian (Susilo,
2011).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak dijumpai
di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun harus senantiasa diwaspadai.
Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi
pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan
darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah
maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor
penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab
akibat, komplikasi dan juga perawatannya.
Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang membutuhkan perhatian
karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun negara
berkembang. Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40%
orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita hipertensi Saat ini terdapat 1
milyar penderita hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat
hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia Tenggara
(WHO, 2013).
Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan hipertensi
merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3
orang penduduk Indonesia menderita hipertensi. Berdasarkan prevalensinya, persentase
penderita hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus hipertensi yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar 36,8% dan selebihnya (63,2%) tidak
terdiagnosis. Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi
mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44
sebanyak 24,8% menderita hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur
65-74 sebesar 57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75 tahun keatas
mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2013).
Dari hasil pengkajian, hipertensi adalah penyakit terbanyak diderita oleh dewasa dan
lansia sebanyak 30%. Hal ini menggambarkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada
lansia dan dewasa di RW 04 Desa Gudang Kabupaten Sumedang. Berdasarkan uraian diatas
mahasiswa merencanakan akan melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi di RW 04 Desa
Gudang Kabupaten Sumedang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien mampu mengetahui
tentang penyakit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan masyarakat mampu
:
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi
C. Rencana Pelaksanaan
KEGIATAN KEGIATAN
TAHAP WAKTU METODE MEDIA
PENGAJAR PESERTA
Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri keterangan dari
3. Menjelaskan tujuan penyaji
penyuluhan
4. Menggali
pengetahuan klien
mengenai hipertensi
dan cara merawat
Penyajian 10 menit Menjelaskan : Mendengarkan materi Diskusi Leaflet
dari penyaji
1. Pengertian, tanda
gejala, penyebab
dan komplikasi
hipertensi
2. Cara merawat
penderita hipertensi
Penutup 5 menit 1. Membagi leaflet 1. Menerima leaflet Ceramah
2. Menutup pertemuan 2. Menjawab salam
3. Salam penutup
Lampiran :
1. Materi
2. Leaflet
MATERI
HIPERTENSI PADA LANSIA
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi ialah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan
hipertensi merupakan sebuah kondisi di mana berlangsung gangguan pada mekanisme
pengaturan tekanan darah.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu bila tekanan
sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. Tanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi : (Edward K Chung, 1995).
a. Tidak Ada Gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur
b. Gejala yang Lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
4. Penyebab Hipertensi
a. Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada yang
berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri dan kematian
prematur.
b. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi daripada
wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita mulai meningkat,
sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit
putih
d. Pola Hidup
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola hidup pasien telah
diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah dan
kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insiden
hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas juga dipandang sebagai faktor resiko utama.
Merokok dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri
koroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor faktor utama untuk
perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi.
5. Komplikasi Hipertensi
Sebagai akibat hipertensi yang berkepanjangan adalah sebagai berikut.
a. Insufisiensi koroner dan penyumbatan
b. Kegagalan jantung
c. Kegagalan ginjal
d. Gangguan persyarafan
e. Stroke
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,
2002.
Doenges, Moorhouse & Geissler. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC; Jakarta.
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
2001.
Slamet Suyono. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi ketiga. EGC: Jakarta.