Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat Deskriptif Korelasi, yaitu sebagai prosedur atau cara
memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang
diselidiki sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual sekarang.
Dalam metode korelasi bertujuan untuk mencari sejauh mana hubungan antara
dua variabel atau lebih. Jika dua variabel disebut korelasi sederhana (simple
variabel) sedangkan jika lebih dari dua disebut korelasi ganda (multiple variabel).

Dalam penelitian ini menggunakan korelasi sederhana (simple variabel),


karena menggunakan dua variabel yaitu, variabel pengaruh film 5cm dengan
variabel minat wisata mendaki gunung Semeru.

Metode korelasi digunakan untuk;

1. Mengukur hubungan antara sebagai variabel


2. Meramalkan variabel tidak bebas dari pengetahuan kita tentang
variabel bebas
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey yang mengambil sampel dari


populasi dengan menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan datanya.

Metode yang digunakan adalah metode survey. Cara pengumpulan data


dari populasi baik secara lisan maupun tertulis dimana peneliti akan
menggolongkan data yang di peroleh dari hasil lembaran kuisoner yang telah di
jawab atau di isi sendiri oleh responden, survey dibatasi pada pengertian survey
sample dimana informasi di kumpulkan dari sebagian populasi (sample), untuk
mewakili seluruh populasi.

19
20

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas:


objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk di pelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya.

Peneliti menerapkan kriteria populasi dari penelitian ini, yaitu


sebagai berikut:

1. Mahasiswa Broadcating angkatan 2013 di Universitas Mercu


Buana, Jakarta.
2. Pernah menonton film 5cm dan menyukai wisata pendakian
gunung.

Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Mercu


Buana, Jakarta, jurusan broadcasting angkatan 2013 dengan populasi 257
mahasiswa.

Dari Survey yang sudah peneliti lakukan sebelumnya, mahasiswa


broadcasting angkatan 2013 yang dinilai cukup mewakili mahasiswa
lainnya di Kampus Universitas Mercu Buana. Karena sangat besar animo
mereka terhadap sebuah tayangan film yang tayang di bisokop setiap
pekannya.

3.3.2 Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau


beberapa ciri dan karakteristik yang sama. Populasi dapat terdiri dari
lembaga, manusia, individu, kelompok, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala, nilai-nilai, konsep, dan peristiwa-peristiwa yang ingin
kita ketahui sebagai sumber data. Karena pengertian di atas, maka populasi
dilihat dari penentuan sumber dari data dapat di bedakan menjadi dua
macam, yaitu:
21

1. Populasi terbatas yaitu populasi yang memiliki sumber data


yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi tak terhingga yaitu populasi yang memiliki sumber
data yang tidak di tentukan batasan-batasannya secara
kuantitatif, oleh karenanya populasi yang sifatnya tak terhingga
hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.

Sedangkan jika dilihat dari kompleksitas objek populasi, maka dapat


dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Populasi homogen yaitu keseluruhan individu yang menjadi


anggota populasi yang memiliki sifat-sifat relatif sama satu
denagn yang lainnya.
2. Populasi Heterogen yaitu keseluruhan individu anggota
populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat
tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu
dengan yang lainnya.

3.3.3 Teknik Sampling

Sampel Penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan


sampling purposif. Peneliti menggunakan sampling purposif karena
memilih orang tertentu berdasarkan penilaian tertentu, mewakili statistik,
tingkat signifikasi.

Dalam penelitian ini sampel di tentukan 20 responden yang di


ambil menggunakan sample purposif.

Data Mahasiswa Broadcasting Angkatan 2013

Mahasiswa Broadcasting Jenis kelamin Jumlah


Laki-laki : 18
Angkatan 2013 Perempuan : 2 N = 20
22

3.4 Definisi Dan Operasional Konsep

3.4.1 Definisi Konsep

Ada beberapa konsep dan variabel yang akan diukur dan akan
digambarkan secara tepat sehingga dapat menjawab tujuan penelitian ini.
Untuk pelaksanaan penelitian ini sebagai konsep dari istilah perlu
diperjelas defenisi konsepnya adalah:

3.4.2 Pengaruh

Pengaruh menjelaskan mengenai arah hubungan, dimana di


dalamnya terdapat variable X dan variable Y, dan kemudian variable X
dan Y membentuk suatu hubungan. Pengaruh menjelaskan mana variable
yang mempengaruhi yang di pengaruhi.

a. Efek kognitif
Efek Kognitif diartikan sebagai efek yang timbul pada komunikasi yang
menyebabkan dia menjadi tahu atau bertambahnya pengetahuan,
wawasan.
b. Efek Afektif
Efek afektif adalah efek pada komunikasi yaitu berbagai perasaan
senang, suka dan emosi tertentu. Dengan perkataan lain komunikator
bukan hannya bermaksud agar komunikan tahu, namun juga tergerak
hatinya dan akhirnya menimbulkan perasaan tertantu, misalnya perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, benci, marah, dan sebagainya.
c. Tayangan
Tayangan adalah sesuatu program acara yang dipertunjukkan oleh layar
lebar.
d. Film drama hiburan (traveling)
Film drama hiburan (traveling) ialah sebuah flm yang berbentuk fiktif
yang serius namun juga menyuguhkan keindahan suatu tempat wisata
yang membuat audien terpanah melihat keindahan.
23

e. Mahasiswa
Mahasiswa angkatan 2013 jurusan broadcast yang berusia 18-24 tahun
dominan laki-laki.

Variable X Dimensi Indikator Skala


(Kognitif ) Isi film -Tema film Likert :
Pengetahuan film -Alur Cerita Sangat setuju
5cm -Ide film Setuju
-Dialog Ragu-ragu
-Surtadara Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
Variable Y Dimensi Indikator
Sikap mahasiswa Kognitif -Pengetahuan
dalam pengaruh tentang film
film 5 cm pada 5cm
minat traveling. -Pengetahuan
tentang pemeran
utama pria
-Pengetahuan
pemeran utama
wanita
-Pengetahuan
terhadap gunung-
gunung
-Pengetahuan
tentang tempat-
-Afektif tempat wisata
-Suka, tidak
terhadap pemeran
24

utama laki-laki
-Suka, tidak suka
terhadap pemeran
utama perempuan
-Suka atau tidak
suka terhadap
gunung
Mahameru
-Suka, atau tidak
terhadap alur
cerita
-Suka atau tidak
setting lokasi

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang di butuhkan dan memudahkan,


penulis melakukan pengelompokan jenis data, yaitu terdiri dari data-data primer
dan data-data sekunder:

3.5.1 Data Primer

Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini,


peneliti melakukan kegiatan penyebaran kuesioner. Dimana didalamnya
terdapat susunan pertanyaan yang nantinta dapat memberikan data-data
yang sesuai dengan yang dibutuhkan penelitian ini.

3.5.2 Validitas

Uji validitas adalah suatu cara yang digunakan untuk menunjukkan


sejau mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin di
ukur.40 Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas
tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat mengukur apa yang ingin
kita ukur.
25

Rumus sperman brown

3.5.3 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat


ukur mampu melakukan fungsi dalam menjelaskan variabel diatasnya.
Dalam penelitian ini menggunakan validitas eksternal, berkaitan dengan
apakah instrumen yang dibuat disusun berdasarkan data empiris, atau
membandingkan antara suatu standar yang ditetapkan dengan data
empiris instrumen yang akan digunakan.

Dengan cara menguji- cobakan kuesioner pada minimal 10


responden dengan karakteristik sama/mendekati sama dengan responden
penelitian. Uji validitas diolah dengan uji korelasi Spearmans rho dengan
bantuan SPSS 13 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel Validitas

No Korelasi Antara Nilai r Nilai r Kesimpulan


Skor Pertanyaan Hitung Tabel
1 Pertanyaan 1 0,849 0, 254 Valid
2 Pertanyaan 2 0,765 0, 254 Valid
3 Pertanyaan 3 0,765 0, 254 Valid
4 Pertanyaan 4 0,331 0, 254 Valid
5 Pertanyaan 5 0,288 0, 254 Valid
6 Pertanyaan 6 0,374 0, 254 Valid
7 Pertanyaan 7 0,340 0, 254 Valid
8 Pertanyaan 8 0,560 0, 254 Valid
9 Pertanyaan 9 0,138 0, 254 Tidak Valid
10 Pertanyaan 10 0,571 0, 254 Valid
26

Dari hasil analisis korelasi antara masing-masing skor pertanyaan,


diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Dari hasil pertanyaan yang berkolerasi positif antara pengaruh


film 5 cm terhadap minat wisata pendakian gunung, maka
dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut memiliki instumen
yang valid
2. Suatu data dikatakan valid apabila nilai korelasi > r tabel
(0,232), sebaliknya dikatakan tidak valid apabila nilai korelasi
< r tabel (0,232). Nilai korelasi ini dihitung dengan
menggunakan rumus Spearmans rho melalui SPSS 13. Hasil
uji validitas untuk data tayangan sinetron Cinta Fitri season 3
terhadap minat menonton mempunyai rentang 0,447-0,782
artinya data tersebut dapat dinyatakan valid karena lebih besar
dari r tabel (> 0,232)

3.5.4 Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya mempunyai sifat dapat dipercaya. Suatu alat


ukur dikatakan memiliki Reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali
oleh peneliti yang tetap memberikan hasil yang sama Reabilitas
mengandung makna stabilitas (tidak berubah-ubah) konsistensi (ajeg),
dependabilitas (dapat diandalkan).

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh


mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi
lebih dari sekali. Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran. Pengukuran yang memiliki Reliabilitas tinggi, yaitu adalah
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya
(reliable).

Realibilitas instrumen penelitian digunakan teknik Belah Dua


dengan langkah sebagai berikut:
27

1. Membagi item yang valid dalam dua belah yaitu, item belah
ganjil pada item pertama dan item genap dalam belahan ke dua.
2. Menjumlahkan masing-masing skor dalam belahan, sehingga
diperoleh skor total masing-masing.
3. Skor total ganjil dan genap dikorelasokan dengan product
moment.

3.5.5 Data Sekunder

Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan


proses penelitian ini. Data sekunder dilakukan dengan cara melalui studi
kepustakaan untuk memperoleh data yang diinginkan dan juga sumber dari
sekolah dimana peneliti melakukan penelitian.

3.6 Teknik Analisa Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data di


laksanakan pada penelitian kuantitatif, Analisa data dalam penelitian kuantitatif
merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam mengolah data yang
telah terkumpul dengan menggunakan perhitungan atau uji statistik. Data
penelitian kuantitatif seperti telah dikemukakan sebelumnya diperoleh melalui
jawaban responden terhadap sejumlah pertanyaan (kuesioner) yang dibuat
peneliti.

Untuk memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan atau pengaruh itu,


digunakan pedoman koefisien korelasi seperti:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Anto Dajan


28

Peneliti menggunakan rumus uji Korelasi Spearman Rank. Teknik ini


digunakan karena dapat mengelola data dalam skala ordinal. Untuk
mempermudah digunakan SPSS (Statistical Packages Social Science) dalam
pengolahan datanya.

Dimana pengujian hipotesis ini dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Menentukan besar koefisien korelasi/ r hitungan dengan menggunakan


rumus korelasi Spearmans rho untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan atau pengaruh diantara 2 variabel yang diamati.
2. Menentukan tingkat hubungan berdasarkan koefisien korelasi (r)
3. Menentukan arah hubungan atau pengaruh (positif/negatif)
berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasinya.
4. Menentukan Coefisien of Determination (r2)
5. Nilai r atau koefisien korelasi yang telah diperoleh pada hasil analisis
korelasi masih perlu di uji signifikansinya. Pengujian koefisien
korelasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah nilai
probabilitas yaitu dengan menguji apabila suatu korelasi memiliki
nilai probabilitas kurang dari 0,05 atau p<0,05 : maka hubungan
korelasi tersebut signifikan.
6. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a =
5% (uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui
hubungan lebih kecil atau lebih besar).
7. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah
dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran
standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Rumus mencari t hitung adalah:

2
dihitung =
1 2
29

Keterangan :

r = Koefisien korelasi sederhana

n = Jumlah data atau kasus

Hipotesis Statistik

1. rxy > 0
Terdapat korelasi r pearson yang signifikan antara variabel menonton
film 5 cm terhadap minat wisata pendakian gunung.
2. rxy >0
Terdapat nilai r square yang signifikan antara variable film 5 cm
terhadap minat wisata pendakian gunung Ho : Tidak adanya pengaruh
antara variabel film 5 cm terhadap minat wisata pendakian gunung
dengan variabel sikap mahasiswa yang sering melakukan pendakian
gunung.
3. H : Adanya pengaruh antara variabel film 5 cm terhadap minat wisata
pendakian gunung di kalangan Mahasiswa Broadcasting Angkatan
2013 universitas mercu buana jakarta barat.

4. Kemudian untuk mengetahui sejauhmana pengaruh (konstribusi)


variabel X
berpengaruh terhadap naik turunnya variabel Y, dapat diketahui
dengan
menggunakan rumus Coefisien of Determination.
Rumus Koefisien Determinasi sebagai berikut :
KD = r2 X 100%

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi
30

pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan tahap


memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan
proses pembeberan(tabulating).

Rumus Regresi :

Y = a+bX

Keterangan Rumus:

Y = Variabel dipenden

a = Intersep (titik potong krva pada sumbu Y)

b = kemiringan

X = Variabel Independent

3.6.1 Proses Editing

Sebelum data di oleh data tersebut harus di edit terlebih dahulu.


Disini prinsipnya, proses editing data bertujuan agar data yang nanti yang
akan dianalisis lebin akurat, lengkap dan dapat dilakukan proses
selanjutnya (koding dan tabulasi)

3.6.2 Proses Pengkodean Data (Coding)

Proses coding adalah pemberian kode (sandi) pada variabel dan


data yang telah terkumpul melalui lembar instrument. Dimana proses ini
mengubah sebuah data yang berupa kata (huruf) menjadi sebuah angka.
Hal ini dilakuka untuk memberika penilaian pada pengukuran dalam
mengumpulkan data.

Pengumpulan variabel menggunakan skala liket yang kerap


digunakan untuk mengukur moral, sikap, pendapat, persepsi seorang
tentang kejadian atau gejala social. Dengan mengguankan skala likert,
variabel yang diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian
subvariabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat terukur komponen
31

yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak ukur
menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan kemudian
dijawab oleh responden. Jawaban setiap responden menggunakan skala
likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kota-kota untuk keperluan analisis kuantitatif misalnya:

1. Sangat setuju / sangat positif skor 5

2. Setuju / positif skor 4

3. Ragu-ragu / netral skor 3

4. Tidak setuju / negatif skor 2

5. Sangat tidak setuju / sangat negatif skor 1

Setelah setiap nomor-nomor pertanyaan diberi nilai maka nilai-


nilai tersebut dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut digunakan sebagai
data untuk dianalisa.

Anda mungkin juga menyukai