Latar bekalang : Indonesia akan memasuki fenomena bonus demografi, kondisi dimana populasi usia
produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak
bonus demografi pada 2020-2030 mendatang. Bonus demografi ini dapat menimbukan hal positif
dan negatif bagi pembangunan bangsa. Apabila SDM usia produktif tersebut berkualitas, maka saat
terjadi bonus demografi akan terjadi peningkatan pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
bangsa. Sebaliknya, apabila fenomena bonus demografi ini tidak diimbangi dengan sumber daya
manusia yang berkualitas, maka akan menghabat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran sektor kesehatan dari berbagai disiplin ilmu dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas saat bonus demografi terjadi.
Metode : Metode studi ini adalah kuliah tanya jawab, dengan narasumber ahli dari berbagai disiplin
ilmu kesehatan
Hasil dan diskusi : Bidang dari sektor kesehatan yang dibahas dalam studi ini adalah gizi dan
kesehatan masyarakat. Peran Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) untuk meningkatkan
status kesehatan adalah memutus mata rantai permasalahan gizi yang ada pada siklus hidup
manusia, sehingga tidak berlanjut ke generasi seberikutnya. Sedangkan dokter umum dan ahli
kesehatan masyarakat dapat berperan dalam meperisiapkan SDM yang berkualitas dengan cara
meningkatan derajat kesehatan indonesia dari segi promotif dan preventif. Adanya status gizi yang
baik, dan baiknya derajat kesehatan masyarakat maka SDM akan lebih produktif dan dapat
memberikan dampak postif dari bonus demografi.
Permasalahan gizi :
- KEK pada WUS Kurangnya partisipasi
Intervensi
Intervensi - Anemia pada masyarakat untuk
dokter
PDGMI ibu hamil meningkatkan derajat
umum dan
- Stunting kesehatan melalui
ahli kesmas
- Gizi buruk promotif dan preventif
Perbaikan Meningkatnya
status gizi derajat kesehatan
masyarakat masyarakat