Daftar Tabel
Tabel 2.1: Contoh indikatif keakuratan meter ........................................................................................... 17
Tabel 3.1: Volume dan analisis biaya untuk aktivitas-aktivitas pengelolaan NRW..................................... 27
Tabel 6.1: Laju aliran untuk semburan yang dilaporkan dan tidak dilaporkan............................................ 54
Tabel 6.2: Menghitung background losses....................................................................................................... 55
Tabel 8.1: Indikator-indikator yang direkomendasikan untuk kehilangan fisik dan NRW ........................ . 84
Tabel 8.2: Matriks target kehilangan fisik .................................................................................................. 86
Daftar Boks
Boks 1.1: Mengapa Perusahaan-Perusahaan Air Minum Susah Payah untuk Mengurangi NRW?........... 4
Boks 2.1: WB-EasyCalc............................................................................................................................. 16
Boks 7.1: Pemodelan Jaringan ................................................................................................................. 69
PRAKATA
Kebanyakan negara-negara maju mempunyai infrastrutur yang mapan dan praktik-praktik
operasional yang mapan untuk mengelola dan mengontrol air tak berekening/ATR ( non-revenue
water/NRW). Namun tidaklah demikian yang terjadi di negara-negara berkembang; banyak negara-
negara berkembang masih berjuang untuk memastikan bahwa para pelanggan mendapatkan
pasokan air minum yang aman dalam jumlah yang cukup, yang seringkali disalurkan melalui
jaringan pipa yang tidak memadai dengan sistem pencatatan yang lemah serta tingkat ketrampilan
teknis dan teknologi yang rendah. Sistem penetapan tarif dan kebijakan-kebijakan pengumpulan
pendapatan seringkali tidak mencerminkan nilai yang sesungguhnya dari air yang dipasok sehingga
membatasi pendapatan perusahaan dan mendorong para pelanggan untuk memberi nilai rendah
pada layanan yang diberikan.
Dengan menggunakan pesan-pesan kunci, Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk
Manajer ini memandu manajer perusahaan penyedia layanan air minum melalui tahapan dalam
mengatasi NRW, pertama dengan memahami dan mengkuantifikasikan NRW, dan kemudian
menyusun strategi untuk mengatasinya.
Bab 1 : menelaah skala NRW, dan menitikberatkan pada tantangan-tantangan yang dihadapi vii
perusahaan-perusahaan penyedia layanan air minum di Asia. Para manajer perusahaan air minum
dan staf operasional harus berkomitmen untuk mengelola NRW sebagai satu proses jangka panjang
yang memadukan banyak aspek dalam operasional air. Penanganan NRW merupakan tanggung
jawab para manajer dalam perusahaan air minum, termasuk bagian keuangan dan administrasi,
produksi, distribusi, layanan pelanggan, dan bagian bagian lain. Perusahaan-perusahaan air harus
mengakhiri satu siklus yang disebut sebagai Lingkaran Setan dimana perusahaan-perusahaan
menghadapi meningkatnya NRW, kerugian finansial, keterbatasan investasi, dan layanan yang buruk.
Sebaliknya, perusahaan tersebut harus mengikuti Lingkaran Malaikat yang memungkinan mereka
untuk mengurangi NRW, meningkatkan efisiensi, menjaga sumber daya finansial, dan mendorong
kepuasan dan kemauan kuat dari pelanggan untuk berinvestasi.
Bab 2 : menyoroti perlunya memahami dan secara akurat mengkuantifikasikan NRW sebagai
satu indikator ketidakefisienan dalam operasional sebuah perusahaan air minum. Neraca air
( water balance ) dari Asosiasi Air Internasional ( International Water Association /IWA) merupakan
satu metode yang sangat bagus bagi para manajer perusahaan air minum untuk merinci dan
mengidentifikasi komponen-komponen dalam NRW. Memastikan keakuratan data yang
digunakan untuk menghitung tingkat NRW juga penting untuk memahami masalah secara
sepenuhnya. Mengumpulkan data yang akurat dari meter produksi dan meter pelanggan
membantu untuk mengukur tingkat NRW yang sesungguhnya. Selain itu, siklus tagihan
pelanggan juga harus menjadi faktor dalam penghitungan NRW untuk memastikan bahwa jangka
waktu yang digunakan untuk pengukuran volume konsumsi selaras dengan pengukuran volume
meter produksi.
Bab 3 : mempertimbangkan persyaratan-persyaratan untuk mengembangkan satu strategi
pengurangan NRW. Perusahaan-perusahaan penyedia layanan air perlu untuk
mempertimbangkan untuk membentuk satu tim pengelolaan NRW untuk menyusun satu strategi,
memastikan bahwa semua komponen NRW ditangani, dan memverifikasi bahwa strategi yang
dirancang laik dan bisa dipraktikkan terkait dengan beban kerja dan anggaran. Memilih para
anggota tim yang tepat mendorong kepemilikan antar berbagai departemen perusahaan air
minum yang terlibat dalam pelaksanaan strategi dan juga mendorong tercapainya konsensus di
tingkat manajemen senior. Sebagai langkah pertama dalam penyusunan strategi, tim harus
menetapkan satu target awal dalam seluruh perusahaan air minum untuk pengurangan
NRWberdasarkan pada tingkat ekonomi NRW. Tim dapat menyeimbangkan tujuan-tujuan
keuangan dan pasokan air dalam strategi dengan menggunakan hasil-hasil neraca air sembari
menetapkan tujuan untuk memperpendek waktu-waktu kesadaran, lokasi, dan perbaikan
(awareness, location, and repair/ALR) untuk mengatasi kehilangan air. Strategi NRW bisa
mencakup satu jangka waktu empat hingga tujuh tahun. Oleh karenanya, proyek-proyek rintisan
bisa membantu para manajer penyedia layanan air minum untuk memahami anggaran dan
sumber daya keseluruhan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi secara menyeluruh.
Bab 4 : menekankan tingkat kesadaran yang diperlukan di semua tataran mulai dari para
pengambil keputusan tingkat tinggi hingga konsumen akhir yang sangat menentukan keberhasilan
program pengurangan NRW. Dukungan dari manajemen tingkat tinggi program serta anggaran yang
diperlukan bisa mendorong keberlanjutan keuangan strategi tersebut. Manajemen dan staf tingkat
menengah harus memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mengurangi NRW karena
diperlukan upaya gabungan dari semua departemen dalam perusahaan layanan air minum untuk
melakukannya. Selain itu, menjangkau luas kepada pelanggan membantu
viii untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang NRW dan bagaimana pengurangan kehilangan air
menghasilkan pasokan dan kualitas air yang lebih baik.
Bab 6 : menelaah kehilangan fisik. Ini mencakup kebocoran pada pipa transimisi dan distribusi utama,
kebocoran dan luberan dari tangki penyimpanan, dan kebocoran di pipa-pipa pelayanan hingga meter
pelanggan. Kebocoran dari pipa-pipa transmisi dan distribusi biasanya merupakan kejadian besar
yang dapat mengakibatkan kerusakan parah namun biasanya masyarakat melaporkannya dengan
cepat, yang dikuti oleh perbaikan oleh perusahaan air minum dalam setiap kondisi darurat. Jenis-jenis
kebocoran lainnya sulit untuk dideteksi dan diperbaiki. Keberhasilan satu
strategi pengelolaan kebocoran memerlukan manajemen tekanan, pengendalian kebocoran
secara aktif, manajemen sambungan pipa dan aset, dan perbaikan yang cepat dan berkualitas
tinggi.
Bab 7 : membahas tentang zonasi. Membagi satu jaringan pasokan air terbuka menjadi zona-zona
atau kawasan bermeter ( district meter area /DMA) yang lebih kecil yang lebih bisa dikelola sekarang
diterima sebagai praktik unggulan internasional. Ini memungkinkan perusahaan air minum untuk
bisa memahami jaringan dengan lebih baik dan untuk lebih mudah menganalisis tekanan dan
aliran di wilayah-wilayah yang bermasalah. Kriteria untuk membentuk DMA antara lain mencakup
ukuran (atau jumlah sambungan), jumlah keran yang harus ditutup, jumlah meteran air, variasi
ketinggian tanah dan ciri-ciri topografi yang nampak yang dapat menjadi batas-batas DMA. Para
manajer perusahaan air minum menggunakan aliran malam minimum ( minimum night flow /MNF)
dan aliran malam yang resmi ( legitimate night flow /LNF) untuk menghitung aliran malam bersih ( net
night flow /NNF), serta kerugian-kerugian komersial untuk menentukan NRW dalam sebuah DMA.
Membentuk DMA membantu untuk mengelola tekanan, meningkatkan kualitas air, dan
memungkinkan pasokan air yang berkesinambungan.
Bab 8 : memberikan indikasi kisaran indikator-indikator kinerja ( performance indicator / PI) untuk para
manajer perusahaan air minum. PI merupakan satu alat bantu untuk memantau perkembangan
dalam mengurangi NRW mengembangkan standar-standar, dan memprioritaskan investasi. IWA
merekomendasikan Indeks Kebocoran Infrastruktur ( Infrastructure Leakage Index /ILI) sebagai
indikator kinerja yang terbaik untuk kerugian fisik. Saat ini, PI terbaik untuk kerugian komersial
adalah dengan menyatakannya dalam persentase konsumsi yang resmi. IWA sedang
mengembangkan satu indikator lain untuk kerugian komersial yang bernama Indeks Kerugian
Nampak ( Apparent Loss Index /ALI). Para manajer perusahaan air minum harus mengembangkan i x
dan melaksanakan program-program pemantauan untuk memastikan target-target NRW mereka
dipenuhi.
Saya senang karena telah menjadi bagian dalam penyusunan Buku Pegangan tentang Air Tak
Berekening (NRW) untuk Manajer ini. NRW merupakan satu masalah global yang memerlukan
strategi pengelolaan yang dapat diterapkan secara global. Untuk bisa mengembangkan strategi
seperti itu diperlukan satu pendekatan diagnostik untuk mengidenitifikasi masalah dan kemudian
menggunakan perangkat yang ada untuk mengurangi atau menghilangkannya. Landasan untuk
keberhasilan penyusunan strategi adalah dengan mengikuti proses langkah demi langkah yaitu
mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik utilitas
kemudian melakukan tugas-tugas yang tepat untuk menjawabnya.
Sebagai seorang konsultan internasional, saya telah bekerja dengan banyak perusahaan penyedia
layanan air minum baik di negara-negara maju mapun berkembang untuk memperkenalkan dan
melaksanakan strategi-strategi pengurangan NRW. Saya yakin bahwa filosofi, konsep dan
rekomendasi yang ada di dalam buku pegangan ini sangat mencerminkan praktik-praktik unggulan
internasional, khususnya yang direkomendasikan oleh IWA dan World Bank Institute. Dengan
senang hati saya mendukung digunakannya buku pegangan ini. Jika perusahaan-perusahaan
penyedia layanan air minum Asia menerapkan pendekatan yang direkomendasikan dalam buku
pegangan ini, mereka akan dengan cepat memetik manfaat dari semakin meningkatnya pemahaman
tentang kinerja jaringan mereka dan mereka akan semakin mempunyai pengetahuan tentang alat-
alat yang tersedia untuk mengidentifikasi dan mengurangi tingkat NRW mereka.
Malcolm Farley
Konsultan Pengelolaan Kehilangan Air Internasional
23 Juni 2008
x
1. PENGANTAR
1.1 LATAR BELAKANG
Volume air tak berekening (non-revenue water/NRW) atau kehilangan air di tingkat global sungguh
mencengangkan. Setiap tahun lebih dari 32 milyar m3 air yang sudah diolah hilang karena kebocoran
dari jaringan-jaringan distribusi. Sementara, 16 milyar m 3 lainnya tersalurkan kepelanggan
tanpa ditagih karena pencurian, pembacaan meter yang buruk, atau korupsi. Satu
perkiraan konservatif tentang biaya tahunan total yang harus ditanggung perusahaan air
minum di seluruh dunia adalah US$14 milyar. Di sejumlah negara berpenghasilan rendah,
kerugian ini mewakili 50-60% dari pelayanan air dengan perkiraan global sekitar 35%.
Penghematan separuh saja dari jumlah ini akan memberikan pelayanan air kepada 100
juta penduduk lainnya tanpa investasi lebih lanjut 1 ) .
Tidak semua negara atau kawasan - khususnya di bagian-bagian Asia - mempunyai prasarana dan
prosedur-prosedur operasional yang mapan untuk mulai menangani NRW. Banyak yang masih
berjuang untuk memastikan bahwa para pelanggan mendapatkan layanan air yang cukup untuk
menjaga kesehatan dan hidup. Para manajer perusahaan air minum di Asia akan selalu
Pengantar
menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar, antara lain sebagai berikut:
Urbanisasi yang cepat
Menghilangnya pasokan air 3
Polusi lingkungan
Infrastruktur yang sudah menua
Operasional dan kebijakan pemeliharaan yang buruk, termasuk sistem pencatatan yang tidak
efektif
Ketrampilan teknis dan teknologi yang tidak memadai
Kendala keuangan yang lebih besar, termasuk struktur tarif dan/atau kebijakan pengumpulan
pendapatan yang tidak sesuai
Pengaruh politik, budaya, dan sosial
Kejadian kehilangan air nonfisik yang lebih tinggi, khususnya sambungan-sambungan illegal
Walaupun demikian, para manajer perusahaan air minum mempunyai sejumlah kekuatan yang bisa
mereka manfaatkan:
Etika kerja dan tingkat ketekunan yang tinggi
Kemampuan untuk melakukan tindakan dengan sumber daya dan materi yang sudah tersedia
Staf yang termotivasi dengan potensi untuk mengembangkan kapasitas teknis yang tinggi
Staf yang termotivasi dengan potensi untuk mengembangkan kapasitas teknis yang tinggi
Faktor-faktor ini semuanya mempengaruhi ruang lingkup untuk mengelola kehilangan dan
kebutuhan dan berdampak pada laju perubahan. Pada saat yang sama, NRW yang terus
berlangsung membatasi sumber daya keuangan yang tersedia untuk mengatasi tantangan-
tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan air minum ini di Asia. Buku pegangan ini
memungkinkan para manajer perusahaan air minum di kawasan untuk mengatasi keterbatasan-
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
keterbatasan tersebut, mengakui tantangan yang dihadapi, dan membuat perbaikan bertahap
terhadap kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik yang ada saat ini.
Bill Kingdom, Roland Liemberger, Philippe Marin, The Challenge of Reducing Non-Revenue Water in
Developing Countries--How the Private Sector Can Help: A Look at Performance-Based Service Contracting,
World Bank, Paper No. 8, Dec 06
Pengeluaran
dipusatkan
untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang
makin
meningkat
Anggaran
Penghasilan
operasional dikurangi
menurun dan biaya khususnya di bidang-
operasional bidang pemeliharaan
meningkat jaringan
NRW
meningkat
Para manajer perusahaan air minum menghadapi tantangan untuk mengubah Lingkaran Setan ini
Pengantar
menjadi Lingkaran Malaikat (Gambar 1.2). Dalam praktiknya, mengurangi kehilangan air fisik
yang sangat besar bisa mengakibatkan lebih banyaknya jumlah air yang tersedia untuk konsumsi
dan menunda kebutuhan untuk menginvestasikan sumber-sumber baru, serta mengurangi biaya
5
operasional. Demikian pula halnya, mengurangi kehilangan nonfisik menghasilkan pendapatan
lebih banyak.
Gambar 1.2: Lingkaran Malaikat NRW
Pengeluaran
ditingkatkan untuk
bisa mencakup
perbaikan-perbaikan
operasional
Investasi
ditanamkan di Pendapatan
program-program meningkat dan biaya
lebih lanjut untuk operasional turun
mengurangi ATR
NRW
menurun
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Mengganti infrastruktur yang menua memerlukan kapasitas keuangan, yang dapat diperoleh melalui
pengurangan ATR
2) Kingdom, B., R. Liemberger, and P. Marin, 2006. The Challenge of Reducing Non-Revenue Water in Developing
CountriesHow the Private Sector Can Help: A Look at Performance-Based Service Contracting, World Bank, Paper
No. 8, Dec 2006
Pengelolaan NRW bukanlah merupakan satu aktivitas yang selesai satu kali saja namun merupakan
aktivitas yang memerlukan komitmen jangka panjang dan keterlibatan semua departemen dalam
perusahaan air minum. Banyak manajer perusahaan air minum yang tidak memiliki akses ke
informasi tentang jaringan secara menyeluruh yang bisa membantu mereka untuk secara penuh
memahami sifat NRW dan dampaknya pada operasional perusahaan air minum, kesehatan
keuangannya, dan kepuasan pelanggan. Meremehkan kompleksitas NRW serta potensi manfaat
untuk mengurangi NRW seringkali mengakibatkan kegagalan program pengurangan NRW.
Pengurangan NRW yang berhasil bukanlah berarti memecahkan satu masalah teknis yang berdiri
sendiri, namun sebaliknya terikat pada keseluruhan manajemen aset, operasional, dukungan
pelanggan, alokasi keuangan, dan faktor-faktor lain (Gambar 1.3)
Data
Informasi
Dukungan Kapasitas
Manajemen Kecakapan
Pengantar
Teknis
Alokasi Operasi
Keuangan NRW Komersial
Dukungan Manajemen
Pelanggan Aset
Operasi &
Pemelihara
an
Lemahnya tata kelola juga berdampak pada pengurangan NRW. Para manajer perusahaan air
minum seringkali tidak memiliki otonomi, akuntabilitas, dan ketrampilan teknis dan manajerial
yang diperlukan untuk memberikan layanan yang bisa diandalkan. Manajemen perusahaan air
minum seharusnya juga menangani tantangan-tantangan organisasional seperti kebijakan-
kebijakan yang menjadi penghambat, kapasitas teknis yang tidak memadai, dan infrastruktur
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
yang menua. Akhirnya, rancangan proyek yang buruk menghambat upaya-upaya untuk
mengurangi NRW, khususnya meremehkan anggaran yang diperlukan.
Walaupun demikian, terjadi peningkatan pemahaman para manajer perusahaan air minum tentang
dimensi kelembagaan NRW. Selain itu, sejumlah perangkat juga mulai muncul untuk mendukung
pengurangan NRW:
Metodologi-metodologi baru yang mengkuantifikasikan kehilangan air fisik dan nonfisik secara
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
lebih akurat
Pendekatan-pendekatan teknis yang lebih efektif untuk mengelola kebocoran dan mengurangi
tekanan pada sistem
Instrumen-instrumen baru untuk melibatkan sektor swasta seperti kontrak-kontrak berbasis
kinerja
Pengantar
dan menyusun satu strategi untuk menguranginya.
9
-
t '.
,
1,
2. MENENTUKAN
TINGKAT KEHILANGAN AIR:
NERACA AIR
Bagi hampir semua perusahaan penyedia layanan air minum, tingkat air tak berekening (NRW)
merupakan satu indikator kinerja kunci efisiensi. Walapun demikian, hampir semua penyedia
layanan cenderung meremehkan NRW karena tekanan kelembagaan dan politik serta kurangnya
pengetahuan untuk dengan tepat menentukan tingkat NRW. Laporan-laporan tentang tingkat NRW
yang rendah dengan penuh semangat diterima oleh para manajer senior. Walaupun demikian,
laporan-laporan tentang tingkat NRW yang rendah, baik karena kesalahan informasi yang
disengaja, atau lebih cenderung karena kurangnya informasi yang akurat, tidak akan membantu
perusahaan penyedia layanan air minum untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkannya atau
meningkatkan pendapatan. Sebaliknya, laporan seperti itu akan menutupi masalah-masalah yang
sesungguhnya yang dihadapi dalam operasional perusahaan air minum yang efisien.
Situasi NRW hanya bisa dipahami dengan tepat dan tindakan yang semestinya dapat diambil
dengan mengkuantifikasikan NRW dan komponen-komponennya, menghitung indikator indikator
kinerja yang tepat dan mengubah volume air yang hilang dalam nilai moneter. Manajer
perusahaan air minum sekarang ini mempunyai satu alat yang kuat untuk mendukung langkah
pertama ini, yaitu penghitungan neraca air. Dalam bab ini kita akan memperkenalkan tentang
konsep neraca air dan juga contoh perangkat lunak neraca air yaitu WB-EasyCal. Perangkat
lunak ini membantu para manajer dalam menyusun neraca air sambil juga menunjukkan tingkat
akurasi penghitungan NRW.
2.1 BERAPA BANYAK AIR YANG HILANG
Langkah pertama dalam mengurangi NRW adalah dengan mengembangkan satu pemahaman tentang
gambaran besar tentang sistem air, yang mencakup penyusunan satu neraca air (juga disebut
sebagai audit air di Amerika Serikat). Proses ini membantu para manajer penyedia layanan air untuk
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
memahami besaran, sumber dan biaya NRW. Asosiasi Air Internasional ( International Water
Association/IWA) telah mengembangkan satu struktur dan terminologi baku untuk neraca air
internasional yang telah diadopsi oleh asosiasi-asosiasi nasional di banyak negara di seluruh dunia
(Gambar 2.1).
Air Tak Berekening (Non-revenue water/NRW) setara dengan jumlah total air yang mengalir ke
jaringan distribusi air minum dari sebuah instalasi pengolahan air bersih (Volume Input Sistem)
minus jumlah total air yang resmi menjadi rekening dari pelanggan industri dan pelanggan rumah
tangga (Konsumsi Resmi).
Para manajer perusahaan air minum menggunakan neraca air untuk menghitung masing-masing
komponen dan menentukan apakah ada kehilangan air seperti yang akan dijelaskan dalam bagian-
bagian berikut ini. Mereka akan memprioritaskan dan melaksanakan perubahan-perubahan
kebijakan dan praktik-praktik operasional yang diperlukan.
Komponen-komponen NRW mencakup seluruh sistem layanan perusahaan air minum dari meter
outlet instalasi pengolahan air hingga meter pelanggan. Ini artinya mengelola NRW merupakan
tanggung jawab seluruh departemen operasional. Perusahaan-perusahaan air minum seringkali
membentuk satu tim NRW khusus dengan hasil-hasil yang mengecewakan karena semua orang
lain di perusahaan menyerahkan pengelolaan NRW kepada tim ini. Seperti di bahas di Bab 3 dan
4, satu strategi pengurangan NRW harus mencakup semua staf dengan tanggung jawab masing-
masing departemen dipaparkan dengan terperinci.
Neraca Air
Air Tak Berekening (NRW) adalah selisih antara Volume Input Sistem dan Konsumsi Resmi
Berekening. NRW terdiri dari Konsumi Resmi Tak Berekening (biasanya merupakan satu
komponen kecil dalam neraca air) dan Kehilangan Air.
13
Kehilangan Air adalah selisih antara Volume Input Sistem dan Konsumsi Resmi. Ia terdiri dari
Kehilangan Air Non-Fisik dan Kehilangan Air Fisik.
Kehilangan Air Non-Fisik/Komersial , kadang-kadang disebut sebagai kehilangan yang
terlihat (apparent losses), terdiri dari Konsumsi Tidak Resmi dan semua jenis ketidakakuratan
pembacaan meter
Kehilangan Air Fisik, kadang-kadang disebut sebagai kehilangan yang sesungguhnya ( real
losses), adalah volume kehilangan tahunan melalui semua jenis kebocoran, ledakan dan
luapan pada pipa, reservoir pelayanan, dan pipa dinas, hingga setelah pembacaan meter.
Kadang-kadang bahkan informasi yang paling mendasar pun tidak tersedia, seperti volume input
sistem, tekanan rata-rata, waktu layanan, panjang pipa, dan jumlah pipa dinas. Proses penghitungan
masing-masing komponen dalam neraca air dan indikator-indikator kinerja akan mengungkap
kekurangan-kekurangan seperti itu. Manajemen perusahaan air minum dengan demikian harus
melakukan tindakan perbaikan untuk menutup kesenjangan-kesenjangan data ini dan memperbaiki
kualitas data. Menggunakan data yang tidak lengkap atau tidak akurat untuk neraca air tidak akan
memberikan hasil yang berguna.
3) Lihat penjelasan yang lebih terperinci tentang masing-masing komponen dan pengukurannya dalam manual refersni IWA
oleh Farley, M. and S. Trow, 2003. Losses in Water Distribution NetworksA Practitioner's Guide to Assessment,
Monitoring, and Control. IWA Publishing: ISBN 1 900222 11 6.
http://www.iwapublishing.com/template.cfm?name=isbn1900222116
Ketika seluruh input sistem dinyatakan dengan meter,
menentukan volume input sistem merupakan satu
tugas yang mudah. Para manajer perusahaan air
minum harus mengumpulkan catatan-catatan meter
secara rutin dan menghitung jumlah setiap input
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Konsumsi tak bermeter tak berekening merupakan segala konsumsi yang resmi yang tidak ditagih
maupun diukur meternya. Komponen ini umumnya mencakup item-item seperti pemadaman
kebakaran, pencucian pipa dan saluran limbah, pembersihan jalan, perlindungan dari pembekuan,
dll. Dalam sebuah perusahaan air minum yang dijalankan dengan baik, ini merupakan satu
komponen kecil yang sangat seringkali dilebih-lebihkan. Konsumsi tak bermeter tak berekening,
biasanya juga mencakup penggunaan air oleh perusahaan untuk keperluan operasional, seringkali
sangat dilebih-lebihkan. Ini kadang-kadang disebabkan oleh penyederhanaan (misalnya dengan
menggunakan persentase dari keseluruhan input sistem) atau dengan sengaja melebih-lebihkan
untuk menurunkan jumlah NRW.
2.3 LANGKAH-LANGKAH KUNCI UNTUK MENYUSUN NERACA AIR
Manajer perusahaan penyedia layanan air minum harus mempunyai informasi yang pasti
tentang sambungan untuk menyusun neraca air:
Konsumsi berekening
Konsumsi tak berekening
Konsumsi tak resmi
Ketidakakuratan meter pelanggan dan kesalahan penanganan data
Data sambungan
Panjang pipa transmisi, pipa distribusi dan pipa dinas
Jumlah sambungan yang terdaftar
Perkiraan jumlah sambungan ilegal
Empat langkah dasar untuk menyusun neraca air dirangkum berikut ini (lihat penjelasan rinci di Aneks 3:
Langkah-Langkah untuk Menghitung NRW menggunakan Neraca Air IWA):
Neraca Air
Langkah 1. Menentukan volume input sistem
Langkah 2. Menentukan konsumsi resmi
15
- Berekening total volume air yang ditagih rekeningnya oleh perusahaan air minum
- Tak berekening total volume air yang tersedia tanpa dipungut biaya
Langkah 3. Memperkirakan kerugian nonfisik/komersial
- Pencurian air dan pemalsuan
- Sedikitnya meter yang terdaftar
- Kesalahan penanganan data
Langkah 4. Menghitung kerugian fisik
- Kebocoran pada pipa transmisi
- Kebocoran pada pipa distribusi
- Kebocoran pada tempat penampungan air dan luapan
- Kebocoran pada sambungan pipa pelanggan
Boks 2.1: WB-EasyCalc
WB-EasyCalc merupakan contoh satu alat untuk membantu penghitungan neraca air dalam
mengatasi NRW. Para manajer perusahaan air minum bisa menggunakan perangkat lunak
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
berbasis spreadsheet ini yang disusun oleh Liemberger and Partners dan didukung oleh World
Bank Institute (WBI). Gambar berikut menunjukkan laman dari perangkat lunak untuk memulai.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
16
Salah satu kelebihan EasyCalc adalah bahwa perangkat lunak ini bukan hanya meminta data
fisik namun juga mengkaji keakuratan data tersebut. Contohnya, ketika memasukkan volume
produksi, pengguna juga harus membuat perkiraan tentang keakuratan data tersebut
berdasarkan pada jenis dan usia meter air produksi, jika ada, dan berapa banyak pemeliharaan
yang telah dilakukan untuk meter ini. Dengan menggunakan perkiraan-perkiraan ini, perangkat
lunak menghitung volume NRW dan berbagai komponennya selain keakuratan volume-volume
tersebut. Contohnya, EasyCalc bisa menentukan bahwa NRW adalah 21% dengan keakuratan
+/- 66% yang artinya bahwa NRW yang sesungguhnya berkisar antara 7% dan 35%.
Analisis komponen tentang kehilangan fisik (lihat Bab 6) dengan menggunakan informasi jaringan
yang diperlukan yang ada di Tabel 2.1
Mengukur kebocoran dengan menggunakan analisis aliran malam ke dalam Kawasan Bermeter
(District Meter Areas/DMA) (lihat Bab 7)
Neraca Air
Keakuratan meter pencatat debit dan air masuk (flow meter) produksi sangat menentukan untuk menghitung
NRW sistem. Biasanya, jumlah meter air produksi cukup sedikit, yang artinya proporsi air yang 17
lebih besar diukur per meternya. Ini artinya bahwa satu kesalahan pada salah satu meter ini mempunyai
dampak besar pada pengukuran produksi keseluruhan. Berbagai jenis meter yang berbeda mempunyai
keakuratan yang berbeda pula, seperti terlihat pada Tabel 2.3.
4 Metodologi-metodologi ini secara singkat digambarkan di Bab 6 dan 7 dan dijelaskan secara lebih terperinci dalam Kehilangan
di Jaringan Distribusi Air
Semua jenis meter yang disebutkan di atas harus dirawat secara rutin untuk memastikan
kesinambungan keakuratannya. Seiring dengan waktu, meter-meter ini bisa terpengaruh beberapa
faktor, termasuk jenis air, vibrasi pipa, kotoran yang masuk ke meter dan ketidakberfungsian
elektronik. Para manajer perusahaan air minum harus secara rutin memeriksa keakuratan baik
keberfungsian meter secara elektronik, jika elektronik, dan akurasi volumetric. Keberfungsian
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
elektronik dapat diperiksa langsung di tempat menggunakan perlengkapan uji coba dari pembuat
meter. Keakuratan volumetrik dapat diperiksa dengan menggunakan meter kedua, yang umumnya
merupakan satu meter jinjing yang dipasang hanya khusus untuk saat uji coba. Sejumlah
perusahaan air minum memilih untuk memasang meter kedua secara permanent sebagai cadangan
apabila meter pertama gagal.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Mengatasi isu-isu tersebut di atas sangat meningkatkan keakuratan penghitungan NRW, yang akan
Neraca Air
digunakan oleh perusahaanperusahaan penyedia layanan air minum sebagai baseline untuk
mengembangkan satu strategi pengurangan NRW.
Ketika penyedia layanan air minum di Johor pertama kali diprivatisasi pada 2000,
tingkat NRW awal dilaporkan sebesar 33%. Untuk memverifikasi tingkat baseline
ini, Ranhill memerlukan waktu dua tahun untuk memasang meter-meter produksi
baru dan mengganti 150.000 meter pelanggan. Selain itu, Ranhill melaksanakan
sistem baru untuk pembacaan meter dan penagihan pelanggan. Aktivitas-aktivitas
ini meningkatkan keakuratan data, menghasilkan tingkat baseline NRW menjadi
45%. Meskipun tingkat NRW baru yang dilaporkan ini lebih tinggi, Ranhill
sekarang yakin akan keakuratannya dan bisa mulai mengembangkan satu strategi
pengurangan NRW yang baru.
19
20
3. MENYUSUN STRATEGI
UNTUK MENGURANGI
DAN MENGELOLA
AIR TAK BEREKENING (NRW)
Tantangan air tak berekening (NRW) hanya bisa dipahami dengan semestinya setelah NRW dan
komponen-komponennya dikuantifikasikan, indikator-indikator kinerja yang tepat dihitung, dan
volume air yang hilang diterjemahkan ke dalam nilai ekonomi yang sebanding. Penyusunan neraca
air mengungkapkan besaran tiap komponen NRW. Bab ini membahas bagaimana mengidentifikasi
komponen-komponen NRW yang utama dan mengembangkan satu strategi tingkat perusahaan
untuk mengurangi komponen-komponen yang menjadi sasaran.
Biaya pengelolaan
NRW
NRW
Gambar 3.1 memberi penekanan pada bagaimana tingkat ekonomi NRW ditentukan. Dua komponen
yang harus ditentukan adalah biaya yang ditanggung karena air yang hilang dan biaya
pengelolaan NRW .
Biaya air yang hilang adalah nilai air yang hilang melalui kehilangan fisik maupun
nonfisik/komersial. Volume kehilangan fisik harus dikalikan dengan biaya operasional yang
berubah-ubah termasuk tenaga kerja, bahan kimia dan listrik. Volume kehilangan nonfisik harus
dikalikan dengan tarif pelanggan rata-rata. Karena NRW meningkat, biaya yang ditanggung
karena kehilangan air meningkat secara proporsional.
Biaya pengelolaan NRW adalah biaya untuk mengurangi NRW, termasuk biaya staf, peralatan,
transportasi, dan faktor-faktor lain. Sejalan dengan turunnya NRW, biaya pengelolaan NRW meningkat.
Menambahkan dua komponen biaya tersebut menghasilkan total biaya. Dalam Gambar 3.1,
pertemuan dua garis komponen bersinggungan dengan total biaya minimum (biaya A), yang
merupakan tingkat ekonomi NRW.
Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa membiarkan NRW meningkat melampaui tingkat ekonomi
mengurangi biaya pengelolaan NRW namun total biaya untuk perusahaan air minum (biaya B) akan
meningkat. Demikian halnya, mengurangi NRW lebih rendah dari tingkat ekonomi NRW akan
menimbulkan lebih banyak biaya daripada potensi penghematan. Walaupun demikian, para manajer
perusahaan air minum kadang-kadang bisa mendorong NRW agar berada di bawah tingkat ekonomi,
misalnya di wilayah-wilayah dimana air baku sulit didapat atau citra negara harus didukung dengan
tingkat kehilangan yang rendah. Dalam kasus-kasus seperti itu, perbedaan antara biaya pengelolaan
penjualan tiga kali atau empat kali lipat biaya produksi. Satu volume yang lebih kecil dalam
kehilangan nonfisik bisa mempunyai nilai finansial yang lebih tinggi sehingga apabila tujuannya
adalah untuk meningkatkan sumber daya keuangan, kehilangan nonfisik/komersial harus menjadi
prioritas.
Pengalaman Ranhill:
Program untuk memperbaiki keuangan perusahaan
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Salah satu alasan utama privatisasi layanan air di Johor, Malaysia adalah
karena perusahaan air minum yang dijalankan oleh pemerintah telah merugi
selama lima tahun sebelumnya. Segera setelah Ranhill menggantikan
operasi, Ranhill menjalankan satu rencana besar penggantian meter
pelanggan, memasang satu paket perangkat lunak baru untuk penagihan
pelanggan, dan memperkenalkan penagihan di tempat (spot billing) untuk
memperbaiki praktik-praktik pembacaan meter. Di dalam tahun pertama
operasinya, perusahaan mulai menghasilkan laba. Dalam dua tahun,
pendapatan meningkat 60% karena program-program yang telah dijalankan.
26
Apabila sebuah perusahaan penyedia
layanan air minum kekurangan air olahan
dan dengan demikian sejumlah pelanggan
menerima layanan kurang dari 24 jam
dalam sehari atau cakupan layanan
kurang dari 100%, pengurangan
kehilangan fisik akan secara efektif
menghasilkan pasokan air tambahan. Jik
a tujuannya adalah untuk m e n i n g k a t
k a n p a s o k a n air, memprioritaskan
kehilangan fisik dapat memungkinkan
pelanggan untuk mendapatkan pasokan
air 24 jam sehari atau seorang pelanggan
baru untuk tersambung ke sistem
pasokan air Table 3.1 menunjukkan satu
Untuk menyusun satu strategi pengurangan NRW,
diperlukan hasil-hasil neraca air, sasaran-sasaran yang
analisis tindakantindakan NRW sesuai
tepat, dan analisis biaya-manfaat untuk menentukan dengan volume dan biaya dan
pendapatan dari investasi. memungkinkan para pengambil keputusan
untuk secara logis melanjutkan
perencanaan NRW.
Tabel 3.1: Volume dan analisis biaya untuk aktivitas-aktivitas pengelolaan NRW
Biaya
Sedang
Jenis NRW: U= konsumsi resmi tak bekerening, C= kehilangan nonfisik/komersial, P=kehilangan fisik
27
3.4 LANDASAN PEMIKIRAN STRATEGI PENGURANGAN NRW: KESADARAN,
LOKASI, DAN PERBAIKAN (ALR)
Begitu sasaran/target NRW tingkat perusahaan ditetapkan dan berbagai komponen dianalisis
untuk memprioritaskan bidang-bidang untuk mewujudkan pengurangan yang diinginkan, aktivitas-
aktivitas akan diidentifikasi. Penyusunan strategi harus dilandasi pada konsep Kesadaran, Lokasi,
dan Perbaikan ( Awareness, Location, and Repair ) atau ALR. Konsep ini menyatakan bahwa segala
kehilangan yang terjadi karena kebocoran, luapan, meter pelanggan yang rusak, atau sumber-
sumber lain mempunyai tiga tahap seperti ditunjukkan dalam diagram di bawah ini.
Waktu kesadaran: waktu yang diperlukan bagi perusahaan untuk sadar akan adanya
kebocoran
Waktu lokasi: waktu yang diperlukan untuk menemukan lokasi kebocoran
Waktu perbaikan: waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kebocoran
Gambar 3.2: Dampak waktu pada total volume yang hilang
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Waktu
28 Volume air yang hilang akan terus meningkat sampai perusahaan air minum sadar akan adanya
masalah ini, mencari lokasi atau menandainya, dan akhirnya memperbaiki atau memecahkannya.
Satu kebocoran bawah tanah bisa berlangsung beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun
tanpa ada yang mengetahuinya. Oleh karena itu, strategi NRW harus memastikan bahwa
perusahaan mengurangi waktu-waktu kesadaran, lokasi, dan perbaikan untuk semua komponen
NRW.
Banyak kehilangan terjadi karena kurangnya atau terbatasnya pemeliharaan sehingga selain
mengurangi ALR, elemen keempat dalam strategi NRW haruslah pemeliharaan sistem. Ini sangat
penting untuk mempertahankan kondisi asset yang baik dan mengurangi kejadian kebocoran-
kebocoran baru, kegagalan meter, kebocoran penampungan air, dan masalah-masalah lain.
Bab 5, 6, dan 7 berisi rincian aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memperpendek jangka waktu
ALR. Ketika menyusun satu strategi pengelolaan NRW, harap diingat bahwa mengurangi NRW
bukan satu proses jangka pendek, khususnya di sistem-sistem yang menua, besar, terbuka atau
bertekanan tinggi. Kerangka waktu untuk melaksanakan setiap komponen strategi harus dijabarkan,
dimana sejumlah aktivitas lain kemungkinan bisa berlangsung tahunan bukan hanya bulanan.
Strategi-strategi NRW yang berjangka waktu antara empat dan tujuh tahun bisa diterima. Kurang
dari itu merupakan strategi yang ambisisus dan lebih dari jangka waktu itu akan menjadi strategi
yang tidak efektif dari segi biaya.
3.5 PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ANGGARAN UNTUK
MELAKSANAKAN STRATEGI
Staf - termasuk staf untuk kerja-kerja NRW langsung (misalnya teknisi kebocoran) dan pendukung
tidak langsung (misalnya staf pengadaan)
29
Peralatan - termasuk peralatan yang dipasang permanen (misalnya meter-meter DMA) dan peralatan
yang digunakan untuk sehari-hari (misalnya peralatan pendeteksi kebocoran).
Kendaraan - termasuk biaya transportasi, yang bisa menjadi satu masalah penting dalam
memaksimalkan laju kerja semua staf. Tim-tim kecil biasanya mencakup seluruh sistem layanan
untuk melaksanakan kerja-kerja NRW.
Kerja - termasuk biaya untuk memasang peralatan, seperti meter dan katup pengurang tekanan, dan
juga untuk mendeteksi dan memperbaiki semua kebocoran.
PESAN-PESAN KUNCI
Tim strategi pengurangan NRW memastikan bahwa semua komponen NRW tercakup
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
dan bahwa strategi yang diusulkan laik dalam hal penerapan fisik dan kebutuhan
finansial. Memilih anggota yang tepat mendorong kepemilikan oleh berbagai bagian
perusahaan air minum yang terlibat dalam pelaksanaan strategi dan juga menjamin
adanya konsensus oleh manajemen senior.
Mengidentifikasi tingkat ekonomi NRW harus menjadi landasan untuk menentukan sasaran di
tingkat perusahaan air minum untuk pengurangan NRW.
Menggunakan neraca air untuk memprioritaskan komponen-komponen untuk
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
30
4. MENINGKATKAN KESADARAN
TENTANG STRATEGI
Mengatasi NRW secara efektif memerlukan satu upaya bersama dari manajemen dan staf di seluruh
perusahaan air minum. Walaupun demikian, jumlah staf yang mempunyai pengetahuan yang baik
tentang NRW biasanya terbatas pada ahli teknik atau mereka yang bekerja di tingkat operasional.
Setiap orang, dari Chief Executive Officer hingga pembaca dan kru meter, harus memahami arti
penting NRW dan bagaimana NRW berdampak pada kerja sehari-hari mereka dan perusahaan.
Lebih khususnya, kelompok-kelompok berikut harus memahami NRW dan peran mereka dalam
mengurangi kehilangan air:
Para pengambil keputusan papan atas, termasuk Dewan Direktur, walikota atau tokoh politik
Semua tingkat manajemen dan staf perusahaan
Masyarakat umum, atau pelanggan
Persepsi masyarakat tentang NRW dibentuk oleh informasi yang disajikan melalui media, yang
seringkali tidak menyertakan penjelasan yang penuh tentang permasalahan kompleks yang
dihadapi. Selama tahap awal dalam pelaksanaan strategi pengurangan NRW, masyarakat akan
sangat terkena dampak ketika layanan air dihentikan untuk memasang meter, memperbaiki
kebocoran, atau melakukan kerja lain. Perusahaan air minum harus memastikan bahwa masyarakat
sadar akan adanya strategi yang sedang dilaksanakan dan memahami bahwa gangguan layanan
akan memberikan manfaat-manfaat jangka panjang bagi semua.
Bab ini menjelaskan peran dan tanggung jawab setiap jenis pemangku kepentingan dalam
melaksanakan strategi pengurangan NRW. Program-program penjangkauan ( outreach) akan
membantu menumbuhkan kesadaran dan konsensus tentang arti penting aktivitas-aktivitas
pengurangan dan manfaat-manfaat dari pengurangan NRW.
4.1 MENDAPATKAN PERSETUJUAN TINGKAT TINGGI
Para pengambil keputusan papan atas, seperti Dewan Direktur, walikota, atau tokoh politik lainnya,
bertanggung jawab untuk mengkaji dan menyetujui strategi. Satu penyajian dan pembahasan secara
umum tentang NRW akan membantu memastikan bahwa mereka memahami arti penting
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
meminimalkan NRW. Para pengambil keputusan harus diberi informasi tentang tingkat NRW saat ini,
manfaat yang diperoleh dengan mengurangi NRW, aktivitas-aktivitas operasional yang diperlukan
untuk mencapai pengurangan, dan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
tersebut. Tidak adanya persetujuan di tingkat tertinggi atau kurangnya dukungan pendanaan telah
mengakibatkan gagalnya banyak strategi NRW.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
34 Mendapatkan persetujuan untuk strategi pengurangan NRW dari para pengambil keputusan papan
atas menekankan arti pentingnya strategi tersebut diantara staf. Pada saat yang sama,
manajemen senior akan bertanggung gugat terhadap para pengambil keputusan untuk
mewujudkan hasil-hasil dan akan melapor kembali tentang perbaikan-perbaikan strategi dan
segala kebutuhan anggaran tambahan.
Semua staf, dari manajemen senior hingga kru, harus memahami strategi pengurangan NRW dan
peran mereka dalam mewujudkan target NRW. Manajer tingkat menengah harus berpartisipasi
dalam sesi-sesi briefing untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang NRW dan untuk
memberikan masukan untuk memperkuat strategi. Para manajer oleh karenanya harus melakukan
briefing untuk staf operasional mereka tentang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dan
perubahan-perubahan dalam kebijakan dan praktik. Sejumlah contoh tentang bagaimana
perorangan di berbagai bagian yang berbeda terlibat dalam pelaksanaan strategi antara lain adalah
sebagai berikut:
Pembaca meter harus memberikan hasil bacaan yang akurat karena ini akan langsung
berpengaruh pada penghitungan NRW
Para staf yang bertugas dalam pembelian harus melengkapi perintah pembelian peralatan
( equipment orders ) secepat mungkin karena penundaan dalam proses pembelian akan
menghambat pemasangan dan perbaikan sistem yang diperlukan. Apabila itu terjadi,
kawasan bermeter ( district meter area /DMA), yang memegang peran penting dalam
mengurangi NRW, tidak akan terbentuk tepat pada waktunya.
Para staf keuangan tidak boleh menunda pembayaran kepada para pemasok karena ini akan bisa
mengganggu pasokan peralatan dan meter di masa mendatang.
Kru harus memperbaiki pipa yang meledak sesegera mungkin sehingga kehilangan air dan
gangguan terhadap layanan air bisa diminimalkan. Perbaikan cepat meningkatkan efisiensi
perusahaan air minum dan meningkatkan kesediaan pelanggan untuk membayar tagihan
Pipa 35
Kerja Reservoir Sistem Meter Penagihan Pengumpulan
Pengolahan Utama Pelayanan Distribusi
Kebocoran Pipa Utama Kebocoran Kebocoran dari: Kesalahan Pembacaan Kesalahan Admin Kesalahan
Sambungan Ilegal Luapan Pipa dist. utama Meter Berjalan Lambat Kesalahan Entri data Admin
Pengguna Tak Tercatat Pipa Layanan Tampering pada Meter Keterlambatan
Stasiun Booster Meter Rusak Hilangnya Catatan
Tanki Layanan Tidak ada Meter
Pipa Sambungan Ilegal
Katup Udara Katup
Penguras
Hidran
Sumber: Ranhill
Dalam kasus-kasus tertentu, kerja-kerja perbaikan dilakukan oleh kontraktor, bukan staf perusahaan air
minum. Kontraktor ini harus juga memahami NRW dan segala standar atau praktik perbaikan baru yang
dilaksanakan.
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Para manajer senior perusahaan air minum berpartisipasi dalam sesi-sesi peningkatan kesadaran tentang
NRW untuk memahami penyebab kehilangan air.
Pelanggan yang sadar bahwa layanan yang Pusat panggilan (call centre) untuk menerima
buruk disebabkan oleh kehilangan air akan informasi dari masyarakat
melaporkan sambungan-sambungan yang rusak
Setelah program-program penyadaran dilakukan di setiap masyarakat, semua staf harus bekerja
untuk memastikan bahwa kepercayaan pelanggan terhadap layanan perusahaan air minum tetap
terjaga. Satu elemen kunci dalam hal ini adalah komunikasi yang terbuka. Contohnya, masyarakat
umum harus bisa dengan mudah menghubungi perusahaan penyedia layanan air minum untuk
melaporkan ledakan pipa, kebocoran, atau permasalahan lain. Perusahaan air minum harus
membuat sebuah sistem untuk menerima informasi atau pengaduan dari para pelanggan, dan
kemudian menyebarkannya kepada unit-unit operasional yang relevan agar segera bisa diambil
38 tindakan.
39
. tiaR
lc tai.414,
. L.
'A. Z
4 , gesik
4.
.1110 Ad
14,
. 4 i r a n t '
ciir 41m, -irk -
11 . II - 4,4i1
0.
4hi
.'".;t4si41
_7
,
.
.
. 1 1 )
Ay
A
, 7 drre
5. MEMAHAMI KEHILANGAN
NONFISIK
5.1 DEFINISI KEHILANGAN NONFISIK
Kehilangan nonfisik (komersial), kadang-kadang disebut juga apparent losses, mencakup air yang
dikonsumsi namun tidak dibayar oleh pengguna. Dalam banyak kasus, air sudah melalui meter
namun tidak dicatat dengan akurat. Kebalikan dari kebocoran atau luapan penampungan air
(reservoir), air yang hilang tidak nampak sehingga membuat banyak perusahaan penyedia layanan
air minum mengabaikan kehilangan nonfisik dan sebaliknya konsentrasi pada kehilangan fisik.
Kehilangan nonfisik bisa berupa volume air yang lebih besar daripada kehilangan fisik dan nilainya
lebih tinggi karena mengurangi kehilangan nonfisik meningkatkan pendapatan sedangkan
mengurangi kehilangan fisik mengurangi biaya produksi. Untuk perusahaan air minum yang
berorientasi laba, tarif air akan lebih tinggi daripada biaya produksi variabel, kadang-kadang empat
kali lipat. Dengan demikian, kehilangan nonfisik dalam volume kecil pun akan memberikan dampak
finansial yang besar.
Kelebihan lain dalam mengurangi kehilangan nonfisik adalah bahwa ia dapat diwujudkan dengan
cepat dan efektif. Bab ini meninjau empat elemen utama dalam kehilangan nonfisik dan
memberikan opsi-opsi untuk mengatasinya.
5.2 ELEMEN-ELEMEN KEHILANGAN NONFISIK DAN STRATEGI STRATEGI
PENGELOLAAN
Kehilangan nonfisik/komersial dapat dirinci menjadi empat elemen fundamental, yaitu:
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Kesalahan
meter
Perusahaanperusahaan air minum harus menargetkan kehilangan nonfisik yang tidak lebih dari 4- 6%
dari konsumsi resmi. Mengurangi kehilangan nonfisik/komersial memerlukan investasi tingkat rendah
dengan jangka waktu pengembalian investasi yang pendek namun untuk itu diperlukan komitmen
manajemen, kemauan politik, dan dukungan masyarakat yang berkesinambungan. Perusahaan-
perusahaan air minum harus fokus pada kehilangan nonfisik di awal program pengurangan NRW
karena aktivitas-aktivitas dapat dilakukan di dalam perusahaan dengan sedikit upaya dan hasilnya bisa
segera terlihat.
satu sampel meter pelanggannya, termasuk meter dari berbagai merek dan usia dengan
menggunakan meja tera meter air ( meter test bench ). Pengujian ini akan menentukan usia optimum
kapan meter pelanggan harus diganti.
Pelanggan telah merusak (tampering) bagian- Kebanyakan pabrik pembuat meter yang
bagian meter yang bergerak mempunyai reputasi baik sekarang ini membuat
meter yang sangat tahan terhadap perusakan
dengan bagian-bagian meter terbuat dari non-metal, jendela dari plastik tembus pandang, dan
casing yang tidak bisa dibuka. Meskipun meter seperti itu akan lebih mahal harganya, mengurangi
perusakan (tampering ) membantu untuk mengurangi kehilangan air nonfisik/komersial. Untuk
properti-properti yang menggunakan meter-meter lama yang tidak tahan perusakan, para manajer
perusahaan air minum harus melakukan survei pelanggan untuk mengkaji pemakaian air yang
diharapkan menurut jumlah penghuni rumah tangga atau sifat usaha di wilayah komersial.
Perbandingan antara pemakaian air yang diharapkan dan yang sesungguhnya akan memberikan
penekanan pada kasus-kasus yang kecenderungan merupakan perusakan meter.
5.2.2 Konsumsi tak resmi
Konsumsi tak resmi antara lain adalah sambungan ilegal, bypas s pada meter, penggunaan hidran
tak resmi, dan sistem pengumpulan tagihan yang buruk. Paragraf-paragraf berikut menjelaskan
masalah-masalah umum dengan kemungkinan solusinya.
meminimalkan kesalahan
penanganan data
handling errors.
5.2.4 Kesalahan penanganan data dan
pembukuan
Metode yang umum digunakan dalam penanganan data dan
penagihan memerlukan seorang pembaca meter untuk mendatangi setiap properti dan membaca
meter pelanggan. Data kemudian dicatat dengan tulisan tangan pada sebuah formulir, dibawa ke
kantor, diberikan kepada bagian penagihan, dan diketik ke dalam sistem penagihan. Sebuah
tagihan kemudian dicetak dan dikirimkan kepada pelanggan. Dalam skenario ini, berbagai
kesalahan bisa terjadi dalam tahap-tahap yang berbeda: pembaca meter menuliskan data yang
50
tidak benar, bagian penagihan mengetikkan data yang tidak benar ke dalam sistem penagihan,
atau tagihan dikirim ke alamat yang salah.
Satu database yang kuat merupakan salah satu elemen kunci untuk meminimalkan kesalahan-
kesalahan tersebut dan harus menjadi aset awal setiap perusahaan air minum yang berusaha
untuk meningkatkan penghasilan mereka. Perangkat lunak penagihan paling terkini mempunyai
fungsifungsi analisis yang terbangun di dalamnya yang bisa mengidentifikasi potensi kesalahan-
kesalahan penanganan data dan melaporkannya untuk diverifikasi. Selain itu, perangkat lunak
penagihan akan melaporkan pembacaan perkiraan bulanan dan pembacaan nol ( zero reads ),
dimana keduanya bisa menunjukkan adanya masalah pada meter pelanggan. Kunjungan lapangan
akan membantu mengidentifikasi meter-meter yang perlu diganti.
Melatih para pembaca meter mendorong ketekunan, pemeliharan meter pelanggan yang baik, dan
berkurangnya kesalahan pembacaan meter. Jika layak secara finansial, perusahaan-perusahaan
air minum harus mempertimbangkan alat-alat pembaca meter elektronik, yang mengurangi
kesalahan penanganan data sampai minimum karena semua transfer data ke sistem penagihan
dilakukan secara elektronik.
PESAN-PESAN KUNCI
Untuk setiap perusahaan berorientasi laba, tarif air akan lebih tinggi dari biaya
produksi variabel kadang-kadang empat kali lipat. Oleh karenanya, bahkan
kehilangan nonfisik/komersial dalam volume yang kecil akan memberi dampak
finansial yang besar
Kehilangan nonfisik/komersial paling banyak terjadi melalui meter yang rusak atau
dirusak dan melalui kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama pembacaan
meter atau pemrosesan sistem penagihan
Meter merupakan alat yang penting untuk mengukur konsumsi air dan harus
seakurat mungkin
Koordinasi dengan masyarakat dan kewenangan-kewenangan setempat yang
51
6. MEMAHAMI KEHILANGAN
FISIK
6.1 DEFINISI KEHILANGAN FISIK
Kehilangan air terjadi di semua jaringan distribusi, bahkan di jaringan baru. Kehilangan fisik, kadang-
kadang disebut sebagai "kehilangan air sebenarnya ( real losses)" atau kebocoran, mencakup total
volume kehilangan air dikurangi kehilangan nonfisik/komersial. Walaupun demikian, proses neraca air,
seperti dijelaskan di Bagian 2.3, menunjukkan bahwa kehilangan nonfisik merupakan hasil perkiraan
dan dengan demikian hasil penghitungan volume kebocoran mungkin tidak benar. Para manajer
perusahaan air minum dengan demikian harus melakukan verifikasi terhadap hasil-hasil mereka
dengan menggunakan analisis komponen (pendekatan top-down) atau pengkajian kehilangan fisik
(pendekatan bottom up, lihat Bab 7 tentang agregasi aliran malam di DMA-DMA).
Jenis kebocoran pertama dan kedua biasanya cukup terlihat baik oleh masyarakat umum atau staf
perusahaan air minum sehingga mudah dideteksi dan diperbaiki dengan relatif cepat. Jenis ketiga
lebih sulit dideteksi dan dengan demikian membuat lebih besarnya volume kehilangan fisik. Bab ini
membahas ketiga jenis kehilangan tersebut dan solusi-solusi untuk menguranginya.
6.2 ELEMEN-ELEMEN KEHILANGAN FISIK
54
Total volume Jumlah semburan
Tahunan Yang dilaporkan
Semburan dari pipa distribusi utama
Kebocoran =
yang membawa musibah
x Laju aliran rata-rata kebocoran x
Dari pipa Durasi kebocoran rata-rata
Jika tidak ada data rinci, para manajer perusahaan air minum bisa menggunakan laju aliran kira-kira dari
Tabel 6.1.
Tabel 6.1: Laju aliran untuk semburan yang dilaporkan dan tidak dilaporkan
Lokasi Semburan Laju Aliran untuk Semburan Laju Aliran untuk Semburan
yang Dilaporkan yang Tidak Dilaporkan
(l/jam/m tekanan) (l/jam/m tekanan)
Pipa Utama 240 120
Pipa Dinas 32 32
Sumber: IWA Water Loss Task Force
Para manajer perusahaan air minum kemudian bisa memperkirakan kehilangan kecil ( background
losses ) dan excess losses (kebocoran yang tidak terdeteksi saat ini). Background losses adalah
peristiwa-peristiwa terpisah (yaitu kebocoran-kebocoran kecil dan rembesan pada sambungan pipa)
yang mengalir pada kecepatan terlalu rendah untuk dideteksi oleh sebuah survei pendeteksi
kebocoran aktif. Kehilangan tersebut akhirnya terdeteksi secara kebetulan atau setelah memburuk
hingga survei pendeteksi kebocoran aktif akhirnya menemukannya. Tabel 6.2 menunjukkan
background losses dari berbagai komponen jaringan dengan kondisi infrastruktur yang rata-rata.
Excess losses mencakup air yang hilang karena kebocoran-kebocoran yang tidak terdeteksi dan diperbaiki
dalam kebijakan pengendalian kebocoran yang berlaku saat ini:
55
Excess Losses = Kehilangan fisik dari neraca air - komponen-komponen kehilangan fisik yang
diketahui
Jika persamaan ini menghasilkan nilai negatif untuk excess losses, asumsi untuk analisis komponen
kehilangan fisik (misalnya nilai durasi kebocoran) harus diperiksa ulang dan, jika perlu, dikoreksi. Jika
nilainya masih negatif setelah asumsi diperiksa ulang, ini menunjukkan bahwa digunakan data yang
tidak benar dalam penghitungan neraca air. Sebagai contoh, para manajer perusahan air minum
mungkin telah kurang memperhitungkan input sistem atau terlalu melebih-lebihkan kehilangan
nonfisik/komersial dan semua komponen harus diperiksa.
Jenis dan lokasi (misalnya main atau pipa dinas) satu semburan berpengaruh pada total waktu
bocor:
Semburan yang dilaporkan Terlihat dan biasanya dilaporkan dengan cepat oleh
masyarakat atau teramati oleh staf perusahaan air minum. Waktu kesadaran pendek.
Semburan yang tidak dilaporkan Biasanya terjadi di bawah tanah dan tidak terlihat di
permukaan. Semburan seperti ini biasanya ditemukan selama survei deteksi kebocoran dan
seringkali ada waktu kesadaran yang panjang tentang kebocoran
Kebocoran kecil (Background leakage) Akumulasi kebocoran-kebocoran yang sangat
kecil yang sulit dan tidak efektif dari segi biaya untuk dideteksi dan diperbaiki satu persatu.
75
1Hari
Semburan dari pipa distribusi utama
M3 /hari
yang dilaporkan
75 m3
14Hari
Semburan dari pipa dinas
M3 /hari
yang dilaporkan
25
A L R
57
pengoperasian saat ini. Memperkenalkan atau memperkuat salah satu dari empat komponen ini
akan berdampak pada kehilangan yang mempunyai potensi untuk dipulihkan.
Gambar 6.2: Empat pilar untuk mewujudkan keberhasilan strategi pengelolaan kebocoran
Pengelolaan
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Kehilangan
Fisik Tahunan yang
Tak Terhindarkan
58
Pengelolaan
Pipa
Kehilangan Fisik Tahunan Saat Ini Jaringan
dan Aset:
Seleksi
Instalasi
Pemeliharaan
Rehabilitasi
Penggantian
Ada banyak titik di dalam jaringan distribusi dimana kebocoran bisa terjadi dan dimana pemantauan
paling baik dilakukan (Gambar 6.3). Konsep DMA, dan teknologi serta peralatan terkait untuk
pemantauan, deteksi, dan penemuan lokasi kebocoran, dijelaskan secara rinci pada Bab 7.
Gambar 6.3: Satu jaringan distribusi umum
Alat penyimpan
data (data logger) DMA meter
+ komunikasi
Katup Pengendalian
tertutup tekanan
Meter Air
Tekonologi-teknologi modern meter air dan tangkapan data memainkan peran penting dalam
identifikasi semburan secara cepat dan dalam memperkirakan akumulasi-akumulasi kebocoran-
kebocoran kecil secara bertahap. Banyak perusahaanperusahaan air minum mengintegrasikan
data dari DMA-DMA melalui telemetri ke dalam sistem-sistem kendali pengawasan dan perolehan
data ( supervisory control and data acquisition /SCADA) mereka. Pendekatan ini khususnya efektif
ketika dilaksanakan bersama dengan satu paket analisis yang membantu manajer perusahaan air
minum untuk mengidentifikasi DMA-DMA yang memerlukan kerja pengidentifikasian lokasi
kebocoran.
Untuk memastikan keakuratan, perusahaan air minum mempunyai berbagai peralatan akustik untuk
menemukan lokasi kebocoran dan semburan, termasuk alat pencatat suara ( noise loggers ),
korelator suara kebocoran ( leak noise correlators ), ground microphone, dan pipa suara. Meskipun
alat-alat ini sangat membantu untuk ALC, para manajer perusahaan air minum harus memahami
persayaratan penerapan dan pemeliharaan yang tepat untuk masing-masing alat untuk
memaksimalkan manfaat mereka.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Versi-versi korelator yang terkini mempunyai kemampuan untuk memilih dan menyaring
frekuensi, untuk dengan cepat menemukan lokasi-lokasi kebocoran dalam 0,5 meter di hampir
semua ukuran pipa, asalkan ada titik kontak yang memadai di sepanjang jalur pipa distribusi
utama. Model-model dasar yang berbiaya rendah juga tersedia, yang cukup untuk hampir
semua situasi.
Ground microphone Mikrofon ini secara elektronik melipatgandakan suara kebocoran.
Ia dapat dipasang untuk digunakan baik dalam mode kontak atau survei. Mode kontak
untuk suara pada fitting , serupa dengan pipa suara elektronik. Mode survei digunakan
untuk mencari kebocoran-kebocoran pada sisi panjang jalur pipa antara fitting. Teknik
mencakup penempatan mikrofon di atas tanah pada interval-interval di sepanjang pipa dan
mengidentifikasi perubahan peningkatan suara ketika mikrofon mendekati posisi
kebocoran. Ketika kebocoran terdeteksi oleh alat perekam suara kebocoran (l eak noise
loggers ) atau korelator suara kebocoran ( leak noise correlator ), manajer perusahaan air
minum bisa menggunakan salah satu dari dua mode untuk menentukan lokasi kebocoran.
tekanan (Gambar 6.4), dan frekuensi semburan-semburan baru juga merupakan satu fungsi
tekanan:
Semakin tinggi atau semakin rendah tekanan, semakin tinggi atau rendah kebocoran
Hubungannya kompleks namun para manajer perusahaan air minum harus pada
awalnya mengasumsikan adanya hubungan linear (tekanan lebih rendah 10% =
kebocoran 10% lebih rendah)
Tingkat tekanan dan siklus tekanan sangat mempengaruhi frekuensi semburan
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
2.500
2.000
1.500
Kebocoran [m3 ]
62 1.000
500
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
N1=0,5 N1 merupakan faktor skala untuk menjadi bahan pertimbangan berbagai karakteristik pipa dan jaringan
namun jaringan-jaringan besar dengan pipa dari berbagai bahan cenderung mempunyai hubungan linear
dengan N1=1,0
N1=1,5 Kebocoran-kebocoran kecil dari sambungan dan fitting (background leakage), N1= 1,5
N1=2,5 Dalam kasus-kasus istimewa, misalnya robekan pada pipa plastik, N1 bisa mencapai 2,5
Ada sejumlah metode untuk mengurangi tekanan dalam sistem, termasuk pompa pengendali kecepatan
variabel dan tanki pelepas tekanan. Walaupun demikian, yang paling umum dan efektif dari segi biaya
adalah katup pengurang tekanan otomatis (pressure reducing valve) atau PRV.
Lama waktu kebocoran yang dibiarkan berlangsung berpengaruh pada volume kehilangan fisik sehingga
perbaikan harus segera dilaksanakan begitu kebocoran dideteksi. Kualitas perbaikan juga berdampak pada
apakah perbaikan akan bertahan lama. Isu-isu kunci yang harus dipertimbangkan ketika menyusun
kebijakan perbaikan antara lain adalah:
Organisasi dan prosedur-prosedur yang efisien sejak pemberitahuan awal hingga
perbaikan itu sendiri
Ketersediaan peralatan dan bahan-bahan
Pendanaan yang memadai
Standar-standar yang tepat untuk bahan-bahan dan kinerja
Manajemen dan staf yang berkomitmen
64 Pipa dinas yang berkualitas baik pipa dinas seringkali merupakan jalur terlemah
Apabila aktivitas-aktivitas ini tidak membuat kebocoran berkurang, para manajer perusahaan air
minum harus melakukan satu program pengkajian kondisi untuk memutuskan apakah akan
mengganti pipa-pipa atau melakukan perbaikan lebih lanjut. Selama proses pengambilan
keputusan ini, para manajer harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Jika melakukan perbaikan, penggantian atau rehabilitasi aset-aset, bahan-bahan apa yang harus
digunakan?
Apakah pipa-pipa harus diganti sekarang atau nanti selama perluasan jaringan untuk mengatasi
meningkatnya kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang
PESAN-PESAN KUNCI
Umumnya pengelolaan NRW merupakan satu sistem terbuka yang dijalankan secara pasif dimana
aktivitas-aktivitas pengurangan NRW mulai dilakukan hanya ketika kehilangan mulai nampak terlihat
atau dilaporkan. Satu pendekatan yang lebih efektif adalah dengan mewujudkan Pengelolaan NRW
yang Aktif dimana tim-tim yang berdedikasi dibentuk dan dikirimkan untuk mengidentifikasi
kehilangan air, seperti kebocoran, limpahan reservoir, dan sambungan tidak resmi.
Pengelolaan NRW yang aktif hanya mungkin dilakukan dengan menggunakan zona-zona, dimana
sistem secara keseluruhan terbagi menjadi serangkaian subsistem yang lebih kecil untuk bisa
menghitung NRW masing-masing subsistem secara terpisah. Subsistem-subsistem lebih kecil ini,
yang seringkali disebut sebagai Kawasan Bermeter ( District Meter Area/DMA) harus terisolasi secara
hidraulis sehingga para manajer perusahaan mampu untuk menghitung volume air yang hilang di
dalam DMA. Ketika satu sistem pasokan dibagi menjadi kawasan-kawasan yang lebih kecil dan lebih
mudah dikelola, perusahaan bisa menentukan sasaran-sasaran aktivitas-aktivitas pengurangan NRW
dengan lebih baik, mengisolasi masalah-masalah kualitas air, dan mengelola tekanan seluruh sistem
dengan lebih baik untuk memungkinkan pasokan air 24/7 di seluruh jaringan.
Membagi jaringan yang terbuka menjadi kawasan-kawasan yang lebih kecil dan lebih bisa dikelola
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
yang disebut Kawasan Bermeter (DMA) membantu para operator jaringan untuk mengelola sistem
dengan lebih efektif dalam hal pengendalian tekanan, kualitas air, dan NRW. Bab ini menjelaskan
bagaimana perusahaanperusahaan air minum harus membentuk DMA-DMA dan kemudian
menggunakan informasi tentang aliran dan tekanan untuk mengelola NRW degan lebih baik. Bab
ini juga membahas tentang manfaat-manfaat menggunakan DMA untuk memperbaiki kualitas air
dan pasokan bagi para pelanggan.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Desain serangkaian DMA sangatlah subyektif dan tidaklah mungkin bagi dua ahli teknik dari satu
perusahaan yang bekerja di jaringan yang sama untuk menghasilkan desain yang sama. Ahli teknik
tersebut biasanya menggunakan serangkaian kriteria untuk membentuk satu rancangan DMA awal yang
harus diujicobakan baik di lapangan atau menggunakan satu model jaringan.
Untuk membagi satu sistem yang besar menjadi serangkaian DMA, penting untuk menutup katup-
katup untuk mengisolasi satu kawasan tertentu dan memasang meter air. Proses ini dapat
berdampak pada tekanan-tekanan sistem, baik di dalam DMA tertentu tersebut serta di wilayah-
wilayah sekitarnya. Perusahaan air minum dengan demikian harus memastikan bahwa pasokan air
bagi semua pelanggan tidak dikorbankan terkait dengan tekanan dan jam layanan.
Boks 7.1: Pemodelan Jaringan
Pemodelan jaringan merupakan satu proses pembentukan satu simulasi komputer untuk satu
jaringan pipa dengan menggunakan satu perangkat lunak komputer khusus. Para manajer
perusahaan air minum kemudian memverifikasi simulasi dengan membandingkan aliranaliran
dan tekanan-tekanan yang disimulasikan dengan data aliran dan tekanan yang tercatat
ditempat. Penyesuaian model dilakukan untuk memastikan bahwa data simulasi berkorelasi
dengan data sesungguhnya sehingga terbentuk satu model jaringan hidraulik yang
terkalibrasi.
Dengan menggunakan satu model jaringan hidraulik yang terkalibrasi dalam sistem pasokan
D alam membentuk satu DMA, perusahaan air minum harus membatasi jumlah air masuk, yang juga
membantu untuk mengurangi biaya pemasangan meter air. Untuk mewujudkan hal ini, penting
untuk menutup satu katup batas persil atau lebih, yang harus tetap tertutup secara permanen untuk
memastikan bahwa segala data aliran secara akurat mewakili total air masuk untuk DMA yang 69
bersangkutan.
Para manajer perusahaan akan memastikan bahwa semua pipa ke dalam dan keluar DMA ditutup atau
bermeter dengan melakukan uji isolasi sebagai berikut:
1. Menutup semua saluran masuk air (inlet) bermeter
2. Memeriksa apakah tekanan air di dalam DMA turun menjadi nol karena air semestinya tidak bisa
lagi memasuki wilayah
Jika tekanan tidak turun menjadi nol, ada kemungkinan bahwa ada pipa lain yang memungkinkan air untuk
masuk ke kawasan dan oleh karenanya harus diatasi.
Gambar 7.1: Tata Letak DMA secara umum
Intake dan
pengolahan Air Meter kawasan mengukur
aliran ke dalam kawasan,
Meter induk ke misalnya 1000-3000 peroperti
M dalam zona pasokan
Pipa
Sungai distribusi M M
utama M
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Meter sumber
mengukur
total output Pipa
distribusi
utama
Jika anggaran terbatas, perusahaan air minum awalnya harus membentuk kawasan yang lebih
besar yang berisi 5.000 sambungan atau lebih. Perusahaan selanjutnya dapat membagi kembali
70 kawasan tersebut menjadi DMA-DMA dan sub-DMA-sub-DMA yagn terdiri dari 1.000 sambungan
atau kurang untuk DMA-DMA dengan NRW yang tinggi dan jaringan pemipaan yang panjang,
seperti dirinci dalam Gambar 7.1.
Untuk setiap DMA, para manajer harus mengembangkan satu manual operasi terperinci untuk
membantu tim-tim di masa mendatang dalam mengelola pasokan air. Manual operasi mencakup
satu skema jaringan pipa, gambar lokasi-lokasi meter air, katup-katup pengendali tekanan, dan
katup-katup batas persil, dan satu salinan database tagihan untuk DMA bersangkutan. Manual ini
merupakan satu dokumen kerja dan data operasional harus terus diperbaharui, termasuk informasi-
informasi tentang berikut ini:
Grafis aliran dan tekanan
Data kebocoran step test
Lokasi-lokasi kebocoran
Lokasi-lokasi sambungan ilegal
Data uji aliran malam sah ( legitimate night flow/LNF)
Data tekanan faktor T
7.2 MENGGUNAKAN HASIL-HASIL DMA UNTUK MENGURANGI TINGKAT-
TINGKAT NRW
Begitu DMA telah terbentuk, ia menjadi satu alat operasional untuk memantau dan mengelola baik
komponen-komponen utama NRW maupun kehilangan fisik dan nonfisik (komersial).
Penghitungan NRW dalam satu DMA didefinisikan sebagai beriktu:
Setelah meter air dipasang pada semua inlet ke DMA, Total Air masuk DMA dapat diukur
menggunakan kenaikan dalam jumlah keseluruhan, atau meter counter mengukur volume air yang
melewati meter, untuk periode penghitungan.
Jika cakupan meter rumah tangga 100% tidak ada dalam DMA, Total Konsumsi DMA dapat
diperkirakan dengan menggunakan angka-angka konsumsi per kapita. Sebagai langkah awal, satu
survei tentang semua properti di dalam DMA harus dilakukan. Survei ini bisa terbatas untuk
menghitung jumlah properti dan memperkirakan jumlah rata-rata penghuni per properti. Untuk
perkiraan yang lebih rinci, para pelaksana survei akan memawawancari semua rumah tangga dan
menanyakan berapa jumlah penghuni di dalam tiap properti.
Karena kebocoran dari pipa-pipa utama terus berlanjut sementara permintaan pelanggan pada
malam hari minimal, para operator penyedia layanan air harus memantau kebocoran selama malam
hari. Gambar 7.2 menunjukkan pola aliran ke dalam satu DMA secara umum yang terutama berisi
pelanggan-pelanggan rumah tangga.
Debit vol/jam
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Jam
Untuk membuat perkiraan tentang tingkat kebocoran dalam DMA, operator perlu untuk
menghitung Aliran Malam Bersih (Net Night Flow/NNF) sistem yang ditentukan dengan
mengurangkan Aliran Malam Resmi (Legitimate Night Flow/LNF) dari Aliran Malam Minimum
(Minimum Night Flow/MNF).
MNF merupakan aliran terendah ke dalam DMA selama jangka waktu 24 jam, yang biasanya terjadi
pada waktu malam ketika kebanyakan pelanggan tidak aktif. MNF ini bisa diukur secara langsung
dari alat pencatatan data (data logging) atau graf aliran. Meskipun kebutuhan pelanggan minimum
pada waktu malam, para operator penyedia pasokan air masih harus mempertimbangkan aliran
malam resmi dalam jumlah kecil, yaitu kebutuhan pelanggan di waktu malam, seperti menggelontor
jamban, mesin cuci, dll.
Dalam sebuah sistem dengan cakupan metr 100%, LNF dihitung dengan mengukur aliran malam
perjam untuk semua kebutuhan non-rumah tangga dan satu porsi (misalnya 10%) meter rumah
tangga di dalam DMA. Perusahaan air minum kemudian akan membuat perkiraan total LNF dalam
liter per jam dan liter per detik.
Untuk menentukan tingkat Aliran Malam Bersih (Net Night Flow/NNF) atau porsi aliran malam yang secara 73
langsung disebabkan oleh kebocoran, kurangkan LNF dari MNF yang tercatat.
Kebocoran bersifat proporsional terhadap tekanan dalam sistem. Seperti halnya aliran air ke dalam
DMA, tekanan rata-rata DMA akan berubah di dalam jangka waktu 24 jam. Tekanan secara langsung
bersfiat proporsional terhadap aliran karena kehilangan tekanan karena gesekan ( frictional
headlosses ) di dalam sistem dan oleh karenanya ketika DMA mempunyai air masuk yang terendah,
tekanan akan berada pada puncak tertinggi (Gambar 7.3). Ini karena frictional headloss bersifat
proporsional terhadap velositas sehingga ketika aliran rendah, velositas di dalam pipa juga rendah
dan lebih sedikit terjadi kehilangan tekanan.
Oleh karena itu, NNF atau kebocoran yang dihitung untuk periode aliran malam minimum tidak akan
mewakili kebocoran dalam 24 jam secara sesungguhnya. Para manajer perusahaan air minum juga
harus menentukan faktor tekanan, atau Faktor T, yang menghasilkan nilai rata-rata kebocoran 24
jam yang sesungguhnya ketika diterapkan pada NNF. Faktor T dihitung dengan menggunakan satu
pencatat data (data logger) untuk mencatat tekanan selama 24 jam dan kemudian menggunakan
ukuran-ukuran tersebut untuk menghitung tekanan rata-rata 24 jam. Tekanan rata-rata selama 24
jam ini dibandingkan dengan tekanan sistem selama jangka waktu malam minimum dan dengan
diberlakukan satu faktor.
Gambar 7.3: Hubungan aliran DMA dan tekanan selama tiga hari
2 Aliran: _99_2: GP12 - TMNUF:M0001:Channel 2:
1 Tekanan: _99_2: GP12 - TMNUF:M0001:Channel 1:
25,0
36,9
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
22,5
33,2
20,0
29,6
17,5
Tekanan-Metres Heads
25,9
Aliran-Liter/Detik
15,0
22,2
12,5
18,5
10,0
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
14,8
7,5
11,1
5,0
7,4
2,5
3,7
0,0
16:45:00 22:45:00 04:45:00 10:45:00 16:45:00 22:45:00 04:45:00 10:45:00 12:45:00 22:45:00 04:45:00 10:45:00
GMT 26/02/08 26/02/08 27/02/08 27/02/08 27/02/08 27/02/08 28/02/08 28/02/08 28/02/08 28/02/08 29/02/08 29/02/08
Min: 7,813 Maks: 24,916 Rata-rata: 16,258 Volume: 3877,568 Meter: -860,576
Begitu para manajer perusahaan air minum mengidentifikasi DMA-DMA yang mempunyai
kehilangan nonfisik yang tinggi, mereka harus melakukan penyelidikan tentang meter yang tidak
berfungsi, meter yang ditamper, dan sambungan-sambungan ilegal. Mereka juga melaksanakan
serangkaian survei pelanggan terhadap setiap properti di dalam DMA untuk memverifikasi inklusi
properti dalam basis data penagihan, mewancarai penghuni, dan memeriksa meter air.
Konsumsi Bermeter
75
1 Waktu (Minggu) 52
pelapisan, atau penggantian, daripada selalu melakukan deteksi dan perbaikan kebocoran
(Gambar 7.5).
Gambar 7.5: Dari deteksi dan perbaikan kebocoran menuju rehabilitasi pipa
deteksi A deteksi B
Aliran Malam Mingguan Dirata-rata(meter3 /jam)
Rehabilitasi
Frekuensi Meningkat
Penentuan Kembali
Batas Intervensi
Batas Intervensi
Penentuan Kembali
Batas Intervensi
NRW yang tidak bisa dideteksi Kenaikan NRW yang tidak bisa dideteksi
Konsumsi tak bermeter
76
Konsumsi Bermeter
Waktu
Setelah menyelesaikan aktivitas-aktivitas rehabiltiasi aset, tingkat NRW biasanya turun karena
berkurangnya kebocoran, khususnya kebocoran bawah tanah atau yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Tim-tim pemantauan semestinya juga mendeteksi kenaikan yang jauh lebih lambat dalam tingkat
NRW seiring dengan berjalannya waktu dengan semakin membaiknya kondisi aset, dan tingkat
intervensi harus di ditetapkan ke tingkat yang lebih rendah (Gambar 7.5).
Membaiknya kendali tekanan memberikan manfaat ganda, yaitu mengurangi kebocoran dan
menstabilkan tekanan sistem, yang pada akhirnya menambah usia aset. Kebanyakan semburan
pipa terjadi bukan karena tekanan tinggi namun lebih karena fluktuasi tekanan yang terus
menerus yang membuat pipa selalu mengembang dan berkontraksi, sehingga menyebabkan
PRV dirancang untuk mengurangi tekanan hingga satu tingkat tertentu selama siang hari dan
malam hari. Tekanan 30 m sudah mencukupi untuk hampir semua permintaan pelanggan.
Walaupun demikian, tekanan dalam satu sistem gravitasi bisa menjadi jauh lebih besar pada
malam hari ketika hanya ada sedikit permintaan dari pelanggan. Untuk mengaktifkan tekanan yang
lebih rendah pada malam hari dan selama periode-periode dengan sedikit permintaan, dan untuk
mengurangi tingkat kebocoran lebih jauh, perusahaanperusahaan air minum harus memasang
satu alat timer dengan dua tingkat pengaturan, satu untuk siang hari ketika pelanggan
membutuhkan air dan kedua untuk waktu malam ketika permintaan rendah. Pengaturan untuk 77
malam hari, biasanya disesuaikan antara tekanan 15 m dan 20 m, biasanya lebih rendah daripada
pengaturan siang hari,
Setiap DMA harus mencakup satu sumber pengambilan sampel air. Pengambilan sampel dan uji
coba secara teratur akan membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas air dan
membantu tim-tim rehabilitasi aset untuk mengidentifikasi pipa-pipa yang memerlukan perbaikan
atau penggantian.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Prinsip-prinsip DMA dapat diterapkan untuk mengubahnya dari sistem pasokan tidak teratur
menjadi sistem pasokan air yang berkesinambungan. Pertama, perusahaan air harus
mempertimbangkan untuk memasang sejumlah kecil DMA yang secara bertahap menjadi sumber
pasokan air yang berkesinambungan, mengarahkan para pengguna di DMA-DMA tersebut untuk
menyesuaikan dengan sistem baru dan mengurangi praktik penampungan air yang berlebihan.
Begitu konsumsi menjadi stabil, volume air masuk ke dalam DMA-DMA harus turun dalam kurun
lima hingga tujuh hari. Perusahaan air kemudian melakukan aktivitas-aktivitas deteksi kebocoran
dan survei-survei pelanggan untuk mengurangi kehilangan air sampai pada tingkat yang bisa
diterima sehingga menciptakan kapasitas tak terpakai ( spare capacity ) di instalasi produksi.
Kapasitas tak terpakai ini mewakili air tambahan yang dapat dipasok ke wilayah-wilayah lain.
Begitu DMA-DMA pertama ini telah berhasil menyediakan pasokan air secara berkesinambungan
dan mengurangi kehilangan air, DMA-DMA berikutnya dapat dibentuk untuk mengubah sistem
menjadi penyedia pasokan 24 jam terus menerus.
Manfaat tambahan dengan adanya pasokan air 24 jam ini adalah bahwa pipa akan selalu mendapat tekanan
sehingga infiltrasi dari luar pipa minimal. Ini akan memastikan selalu tersedianya kualitas air yang terbaik
dan pelanggan mendapatkan air dengan kualitas yang bisa diterima.
PESAN-PESAN KUNCI
Membagi jaringan terbuka menjadi DMA-DMA yang lebih kecil dan lebih mudah
dikelola memungkinkan para manajer perusahaan air minum untuk mengelola ssitem
dengan lebih efektif terkait pengendalian tekanan, kualitas air, dan NRW
79
8. MEMANTAU KINERJA
PENGELOLA NRW
NRW merupakan ukuran efisiensi sebuah perusahaan air minum baik dalam hal kinerja
operasional mupun kinerja keuangan. Para manajer, pembuat kebijakan, badan-badan regulatori,
dan lembaga lembaga pendanaan menggunakan indikator-indikator kinerja NRW (performance
indicator/Pl) untuk memeringkat kinerja perusahaan dalam memenuhi standar-standar industri
dan dibandingkan perusahaan-perusahaan air minum lain. Bab ini meninjau indikator-indikator
kinerja umum untuk kehilangan fisik dan nonfisik (komersial) dan dengan singkat menjelaskan
tentang program-program pemantauan.
bagi para manajer untuk memilih indikator-indikator kinerja yang tepat untuk kebutuhan
perusahaan air minum serta konteks operasi mereka.
Tetapkan:
Jumlah Sambungan Pipa Pelanggan
Panjang Pipa Distribusi Utama
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Hitung:
Kepadatan Sambungan Pipa Pelanggan
per kilometer (km)
Sumber: Malcolm Farley and Stuart Trow, Losses in Water Distribution Networks, IWA Publishing, 2003
Para manajer perusahaan air minum bisa menggunakan Gambar 8.1 untuk membantu memilih
82
indikator-indikator kinerja untuk jaringan mereka. Sebagai contoh, di jaringan perkotaan, dimana
kepadatan rumah biasanya lebih besar dari 20 sambungan per kilometer pipa utama, jawaban
untuk pertanyaan di kotak di tengah di baris terakhir adalah TIDAK dan indikator kinerjanya
adalah liter/sambungan pipa pelanggan/hari. Untuk mempertimbangkan jaringan-jaringan dengan
tekanan yang berbeda-beda, perusahaan bisa meningkatkan indikator kinerja dengan menyatakan
kehilangan dalam liter per sambungan per hari per meter tekanan (l/sambungan/hari/m).
NRW selama ini dinyatakan dalam persentase volume input. Meskipun ini lebih disukai karena tidak
ada target apapun yang ditetapkan, ini menyesatkan sebagai sebuah indikator kinerja karena lebih
berpihak pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai konsumsi tinggi, tekanan rendah, dan
pasokan tidak teratur. Selain itu, NRW sebagai persentase tidak membedakan antara kehilangan fisik
dan kehilangan nonfisik (komersial). Walaupun demikian, NRW sebagai persentase input seringkali
bermanfaat karena nilai pengejut nya; hasil yang tinggi bisa mendorong sebuah perusahaan untuk
memulai satu kajian tentang kinerja operasional jaringan dan untuk melakukan penghitungan neraca
air. NRW sebagai persentase juga bermanfaat sebagai ukuran kinerja keuangan perusahaan air
minum dari tahun ke tahun, selama prinsip-prinsip pengukuran diberlakukan secara konsisten. Dalam
hal ini, ia harus dinyatakan sebagai nilai, bukan volume, air yang hilang.
8.2.2 Indikator-indikator kinerja lain untuk kehilangan fisik
Indikator-indikator yang tepat untuk kehilangan fisik antara lain adalah:
Liter per sambungan pipa pelanggan per hari (l/c/d)
Liter per sambungan pipa pelanggan per hari per meter tekanan (l/c/d/m tekanan)
Liter per kilometer per jalur pipa per hari (l/km/d)
Indeks kebocoran infrastruktur ( Infrastructure Leakage Index /ILI)
Tabel 8.1 menunjukkan Indeks Kebocoran Infrastruktur (Infrastructure Leakage Index/ILI) dan indikator-
indikator NRW dan kehilangan fisik lainnya yang direkomendasikan berdasarkan pada Performance
Indicators for Water Supply Services: IWA Manual of Best Practice IWA. L/c/d memberikan
88
5 Alegre H., Hirner W., Baptista J.M. and Parena R. (2000) Performance Indicators for Water Supply Services: IWA Manual of Best
Practice. ISBN 900222272
Tabel 8.1: Indikator-indikator yang direkomendasikan untuk kehilangan fisik dan NRW
ILI = CAPL/MAAPL
Karena merupakan satu rasio, ILI tidak mempunyai satuan dan dengan demikian membantu
pembandingan antar perusahaan air minum dan negara-negara yang menggunakan berbagai
satuan pengukuran berbeda yang berbeda. Komponen-komponen awal yang kompleks dalam
rumus MAAPL ini telah diubah ke dalam satu format dengan menggunakan satu tekanan yang
sudah ditentukan sebelumnya untuk penggunaan secara praktis:
Jika Lm = panjang pipa utama (km); Nc = jumlah sambungan pipa pelanggan; Lp = total panjang pipa
pelanggan, batas persil ke meter pelanggan (km); dan P = tekanan rata-rata (m).
Gambar 8.2 menggambarkan konsep ILI dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan
kebocoran. Kotak besar mewakili CAPL, yang cenderung untuk meningkat seiring dengan menuanya
jaringan distribusi. Walaupun demikian, peningkatan ini dapat dihambat dengan kebijakan
pengelolaan kebocoran yang berhasil. Kotak hitam mewakili MAAPL, atau volume kehilangan fisik
yang paling rendah tercapai secara teknis pada tekanan operasi saat ini.
85
Kerugian Fisik
yang
Dapat Dicapai
Kecepatan dan Secara Minimal Pengendalian
Kualitas Perbaikan Kebocoran Aktif
Kehilangan Fisik
yang Berpotensi
Dipulihkan
Volume Kehilangan
Fisik Saat ini
Manajemen
Perpipaan dan Aset
Pemilihan
Pemasangan
Perawatan
Rehabilitasi
Penggantian
Rasio CAPL terhadap MAAPL, atau ILI, merupakan ukuran sejauh mana perusahaan melaksanakan
tiga fungsi pengelolaan infrastruktur dengan baik, yaitu perbaikan, manajemen perpipaan dan aset,
dan pengendalian kebocoran aktif. Meskipun sebuah sistem yang dikelola dengan baik bisa
mempunyai ILI 1,0 (CAPL = MAAPL), perusahaan air minum mungkin tidak dengan sendirinya
menargetkan untuk mencapai angka ini karena ILI merupakan satu indikator yang betul-betul teknis
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Menghitung ILI
Langkah 1. Menghitung MAAPL
Langkah 2. Menghitung CAPL (misalnya dari Neraca Air)
Langkah 3. Menghitung ILI (CAPL/MAAPL)
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Langkah 4. Menyesuaikan dengan pasokan tak teratur (bagi MAAPL dengan jumlah rata-rata jam
pasokan per hari)
Langkah 5. Membandingkan ILI dengan matriks target kehilangan fisik (Gambar 8.3.)
Matriks target kehilangan fisik menunjukkan Tingkat ILI yang diharapkan dan kehilangan fisik dalam
l/c/hari dari perusahaan-perusahaan air minum di negara-negara dengan berbagai Tingkat tekanan
jaringan.
B 4-8 50 - 100 100 - 200 150 - 300 200 - 400 250 - 500
C 8 - 16 100 - 200 200 - 400 300 - 600 400 - 800 500 - 1000
D > 16 > 200 > 400 > 600 > 800
Para manajer perusahaan air minum dapat menggunakan matriks ini untuk memandu dalam pengembangan
dan perbaikan jaringan lebih jauh:
Kategori A Baik. Pengurangan kehilangan lebih jauh mungkin tidak ekonomis dan
diperlukan analisis yang seksama untuk mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang efektif
dari segi biaya.
Kategori B Berpotensi untuk menghasilkan perbaikan yang nyata. Pertimbangkan
manajemen tekanan, pengendalian kebocoran aktif yang lebih baik, dan pemeliharaan
yang lebih baik.
Kategori C Lemah. Hanya bisa ditoleransi apabila air banyak tersedia air dan murah, dan
kemudian mengintensifkan upaya-upaya pengurangan NRW.
Kategori D - Buruk. Perusahaan air minum menggunakan sumber daya secara tidak efisien dan
program-program pengurangan NRW merupakan keharusan.
Apparent Loss Index (ALI) = Nilai kehilangan yang nampak 5% penjualan air
Satu indikator yang umum digunakan yang menyatakan kehilangan nonfisik (komersial) dalam
bentu persentase air yang dipasok adalah indikator yang menyesatkan karena ia tidak
mencerminkan nilai seesungguhnya pendapatan yang hilang. Saat ini, indikator yang paling baik
adalah mengukur kehilangan nonfisik (komersial) sebagai persentase konsumsi resmi. 87
6 Apparent Water Loss ControlThe Way Forward'. Artikel WLTF, Water 21, April 2008
Tim audit NRW harus menetapkan target-target tahunan untuk masing-masing departemen dengan
menggunakan satu indikator atau lebih dan memantau perkembangan kemajuan per bulan. Jumlah
dan jenis indikator tergantung pada departemen dan aktivitas-aktivitasnya. Sebagai contoh,
Departemen Jaringan mungkin bertanggung jawab atas deteksi kebocoran dan perbaikan; dalam
hal ini, dapat digunakan indikator kehilangan fisik liter/sambungan/hari dan indikator
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Liter/sambungan/km.
Satu pertemuan bulanan untuk membahas kemajuan pelaksanaan strategi NRW akan mencakup
para wakil dari semua departemen, dengan pembahasan tentang kemajuan dan hambatan. Satu
staf senior dari tim manajemen harus mengetuai pertemuan tersebut untuk menekankan arti
penting pelaksanaan strategi NRW. Ketua tim audit NRW akan mendukung ketua pertemuan
dengan memberikan rincian-rincian teknis dan laporan-laporan kemajuan.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
88
PESAN-PESAN KUNCI
Mencakup semua jenis ketidakakuratan yang berkaitan dengan meter pelanggan serta kesalahankesalahan
penanganan data (pembacaan meter dan penagihan), serta konsumsi yang tidak resmi (pencurian atau
penggunaan ilegal). Kehilangan nonfisik (komersial) juga disebut Apparent Losses oleh Asosiasi Air
Internasional (International Water Association) dan di sejumlah negara digunakan istilah Kehilangan Non-
Teknis yang menyesatkan.
Kebocoran dan Limpahan di Tanki Penyimpanan Perusahaan Air Minum (Leakage and
Overflows at Utility's Storage Tanks)
Air yang hilang karena struktur tanki penyimpanan mengalami kebocoran atau limpahan tankitanki seperti
itu yang disebabkan oleh misalnya masalah-masalah operasional atau teknis.
pemasukan. Setara dengan Konsumsi Resmi Tak Berekening plus Kehilangan Air Fisik dan Non-Fisik
(Komersial).
Memahami Kebocoran
94
Kebocoran Kecil (Background Leakage)
Keocoran kecil ( Background leakage ) (disebut juga background losses ) merupakan peristiwa-
peristiwa terpisah (kebocoran-kebocoran dan rembesan-rembesan kecil) yang terus mengalir
dengan debit yang terlalu kecil untuk bisa dideteksi oleh kampanye pengendalian kebocoran aktif
kecuali terdeteksi secara kebetulan atau setelah secara bertahap menjadi memburuk hingga
akhirnya dapat terdeteksi. Karena istilah ini hampir tidak bisa diterjemahkan, ia seringkali disebut
sebagai kehilangan yang tak terhindarkan ( unavoidable losses ). Tingkat background leakage
tergantung pada keseluruhan kondisi infrastruktur, bahan pipa dan tanah. Ia lebih jauh lagi sangat
tergantung pada tekanan (N1=1,5 atau bahkan lebih tinggi).
Semburan (Burst)
Peristiwa-peristiwa dengan debit yang lebih besar dari background losses dan oleh karenanya bisa terdeteksi
oleh teknik-teknik deteksi kebocoran standar. Semburan bisa terlihat atau tersembunyi.
Step Test N1
Step Test N1 digunakan untuk menentukan nilai N1 untuk wilayah-wilayah jaringan distribusi. Air
masuk ke wilayah serta tekanan di Titik Zona Rata-Rata ( Average Zone Point ) dicatat . Selama
tes, tekanan pasokan ke dalam wilayah dikurangi dalam serangkaian Langkah. Pengurangan
tekanan ini bersama dengan pengurangan air masuk yang terkait membentuk landasan untuk
penghitungan N1.
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Mengkuantifikasikan Kehilangan
96
Analisis Komponen Kehilangan Fisik (Physical Loss Component Analysis)
Penentuan dan kuantifikasi komponen-komponen kehilangan fisik untuk menghitung tingkat
kehilangan fisik yang diharapkan dalam sistem distribusi. Konsep-konsep BABE merupakan model
analisis komponen yang pertama.
[Aliran Malam Bersih] = [Aliran Malam Minimum] [Konsumsi Malam Minimum] = Kebocoran malam
Indikator-Indikator Kinerja
Kehilangan Fisik Tahunan yang Dapat Dicapai secara Minimal (Minimum Achievable
Annual Physical Losses/MAPL)
Kehilangan Fisik tidak dapat dihilangkan seluruhnya. Volume Kehilangan Fisik Tahunan yang Dapat
Dicapai secara Minimal mewakili volume kehilangan fisik tahunan yang paling rendah tercapai
secara teknis untuk satu sistem yang terpelihara dan terkelola dengan baik. Rumus standar untuk
menghitung MAAPL untuk setiap sistem dikembangkan dan diuji coba oleh Gugus Tugas
Kehilangan Air IWA. Ia memungkinkan untuk:
kebocoran kecil (background leakage) kebocoran-kebocoran kecil dengan debit yang terlalu kecil
untuk dideteksi sonik
kebocoran dan semburan yang tidak dilaporkan berdasarkan pada frekuensi rata-rata, debit tipikal,
jangka waktu rata-rata yang menjadi sasaran
hubungan tekanan/laju kebocoran (dengan asumsi hubungan bersifat linear)
Rumus MAAPL memerlukan data tentang faktor-faktor kunci yang terkait secara khusus dengan
sistem:
Panjang pipa utama (semua jaringan pipa kecuali sambungan pipa pelanggan)
Jumlah sambungan pipa pelanggan
Panjang sambungan pipa pelanggan antara batas persil dan meter pelanggan (Catatan: ini
tidak sama dengan total panjang sambungan pipa pelanggan. Kehilangan pada sambungan
pipa pelanggan antara titik kran pada jalur pipa utama sudah termasuk dalam kemungkinan
kehilangan per sambungan pipa pelanggan. Pertimbangan tambahan untuk panjang
sambungan pada lahan pribadi dimasukkan untuk memperpanjang waktu bocor dalam
situasi-situasi dimana kebocoran-kebocoran yang terlihat tidak akan diperhatikan oleh
masyarakat. Dalam kebanyakan situasi perkotaan, jika meter pelanggan berada di dalam
bangunan, panjang sambungan pipa pelanggan antara batas persl dan meter pelanggan
jelas nol.)
Tekanan operasi rata-rata
Kehilangan Fisik Tahunan yang Dapat Dicapai secara Minimal (Minimum Achievable Annual Physical
Losses/MAAPL) disebut Kehilangan Tahunan Sesungguhnya yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Annual
99
ANEKS 2: LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGHITUNG NRW DENGAN
MENGGUNAKAN TABEL NERACA AIR IWA
A B C D E
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Sistem Air
Kebocoran pada Pipa Distribusi Tak Berekening
Kehilangan dan/atau Transmisi (NRW)
Air
Kehilangan Air Kebocoran dan Luapan pada Tangki-Tangki
Fisik Penyimpanan Perusahaan Air Minum
Kebocoran di Sambungan Pipa Pelanggan
hingga ke Titik Pemanfaatan oleh Pelanggan
Hasil neraca air adalah volume dan konsumsi dalam meter kubik per tahun.
Sulit untuk memberikan pedoman umum untuk membuat perkiraan konsumsi tak resmi. Ada
berbagai situasi yang berbeda dan pengetahuan tentang situasi setempat akan paling penting
dalam membuat perkiraan komponen ini. Konsumsi tak resmi bisa mencakup:
Sambungan ilegal
Penyalahgunaan hidran pemadam kebakaran dan sistem pemadaman kebakaran
Meter konsumsi yang menjadi sasaran vandalisme atau yang di-bypass
Praktik-praktik kecurangan para pembaca meter
Pembuka katup pembatas ke sistem distribusi eksternal (ekspor air yang tidak diketahui).
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Estimasi tentang konsumsi tidak resmi selalu merupakan satu tugas yang sulit dan paling tidak harus
dilakukan secara transparan dan berbasis komponen sehingga asumsi-asumsi dapat dengan mudah
diperiksa dan/atau diubah nantinya.
Ketidakakuratan Meter Pelanggan dan Kesalahan-Kesalahan Penanganan Data
Tingkat ketidakakuratan meter pelanggan, yaitu pencatatan yang kurang atau yang lebih, harus
ditentukan berdasarkan pada uji terhadap sampel meter yang representatif. Komposisi sampel
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
harus mencerminkan berbagai merek dan kelompok usia meter rumah tangga. Uji dilakukan baik
dengan menggunakan meja tera ( test bench ) perusahaan air minum sendiri atau oleh kontraktor
dengan spesialisasi untuk pekerjaan ini. Meter-meter pelanggan besar biasanya diuji di tempat
dengan satu test rig. Berdasarkan pada hasil uji akurasi, nilai-nilai ketidakakuratan meter rata-rata
(dalam % konsumsi bermeter) akan ditentukan untuk berbagai kelompok pengguna yang berbeda.
Kesalahan-kesalahan penanganan data kadang-kadang menjadi komponen yang sangat berarti dalam
kehilangan nonfisik (komersial). Banyak sistem penagihan tidak memenuhi ekspekstasi perusahaan-
perusahaan namun masalah tetap tak diketahui selama bertahun-tahun.
Kesalahan-kesalahan penangan data dan masalah-masalah dalam sistem penagihan bisa diteteksi
dengan mengekspor data tagihan (dari misalnya 24 bulan) dan menganalisisnya dengan
102
menggunakan perangkat database standar. Masalah-masalah yang terdeteksi harus dikuantifikasikan
dan harus dihitung estimasi terbaik dari volume tahunan dari komponen ini.
Langkah 3: Menghitung Volume Air Tak Berekening (Non Revenue Water) (E) sebagai:
Volume Input Sistem (A) Air Berekening (E).
Langkah 4: Masukkan di Kolom D:
Konsumsi Bermeter Tak Berekening
Konsumsi Tak Berekening Tak Bermeter
Masukkan di Kolom C: Total Konsumsi Resmi Tak Berekening
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
Langkah 6: Hitung Kehilangan Air (B) = Volume Input Sistem (A) Konsumsi Resmi (B)
Panduan untuk Memahami Kehilangan Air
Langkah 8: Hitung Kehilangan Fisik (C) = Kehilangan Air (B) Kehilangan Non-Fisik
(Komersial) (C).
104
Langkah 9: Kaji komponen-komponen Kehilangan Fisik (D) dengan menggunakan cara
yang terbaik yang ada di lapangan dan melalui kajian pustaka (misalnya
analisis aliran malam, penghitungan frekuensi/debit/durasi semburan,
pemodelan, dll.)
Tambahkan komponen Kehilangan Fisik (D)
Periksa ulang dengan volume Kehilangan Fisik (C) yang dihasilkan dari Langkah 8
Pendekatan ini memberikan hasil-hasil terbaik ketika meter-meter dipasang dan dikalibrasi secara rutin.
Hasil-hasil akan tetap berupa perkiraan sejauh faktor-faktor dilandaskan pada perkiraan.
ANEKS 3: SAMPEL DAFTAR PERIKSA AUDIT AIR
Analisis
Aspek penting analisis adalah untuk mengungkap:
Penggunaan Analisis
Analisis bisa digunakan untuk:
Mengurangi kehilangan air.
Mendaftar dan membantu para penjual air. 105
Memantau hasil-hasil investasi dan intervensi dan mengukur dampak yang dicapai dari
waktu ke waktu.
Wilayah Layanan
1. Jumlah Penduduk di Kota Besar
2. Jumlah Penduduk dalam Wilayah Layanan Perusahaan Daerah Air Minum
3. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Langsung)
4. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Pasokan Pemasok Air / Tidak
Langsung)
5. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Sambungan Rumah
6. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Sambungan Bersama
7. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Pipa Berdiri atau Bak Pelanggan
8. Jumlah Penduduk yang Dilayani oleh Tanker Perusahaan Daerah Air Minum
Penyediaan Layanan Meter
9. Jumlah Sambungan Rumah Tangga Bermeter / Tidak Bermeter
10. Jumlah Pipa Berdiri / Bak Pelanggan Bermeter / Tidak Bermeter
Buku Pegangan tentang Air Tak Berekening (NRW) untuk Manajer:
17. Apakah semua taman, sekolah, instalasi pengolahan air limbah dan bangunan pemerintah
bermeter? Ya / Tidak
18. Apakah para pembaca meter mempunyai motivasi untuk mencari kebocoran dan terlatih untuk
melakukannya? Ya / Tidak
19. Apakah meter-meter yang lambat atau berhenti diidentifikasi oleh departemen penagihan?
Ya / Tidak
20. Apakah meter-meter sistem maupun pelanggan diuji secara rutin dan berukuran tepat?
Ya / Tidak
21. Apakah penggunaan-penggunaan tidak bermeter resmi diperkirakan dan dilaporkan?
Ya / Tidak
106
Penyediaan Layanan Tingkat Layanan dan Operasi
22. Proporsi Sambungan Rumah Pasokan 24 jam %
23. Persentase Wilayah Layanan dengan Pasokan 24 Jam %
24. Volume Produksi (m3 / hari)
25. Volume Konsumsi Rumah tangga Tangga (m 3 / bulan)
26. Volume Konsumsi Non-Rumah Tangga (m 3 / bulan)
27. Apakah dilakukan perbandingan secara rutin antara air yang diproduksi dengan air yang
digunakan?
28. Sambungan Baru Dipasang selama 12 bulan terakhir (Rumah Tangga)
29. Biaya Sambungan Baru dan Persyaratan Pembayaran (Rumah Tangga)
30. Konsumsi Air Rumah Tangga Rata-Rata per Bulan
31. Tagihan Air Rumah Tangga Rata-Rata per Bulan
32. Jumlah Orang yang Diperkerjakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
33. Apakah masyarakat diberitahu melalui iklan, untuk melaporkan kebocoran dan semburan? Ya /
Tidak
34. Apakah ada keanjlokan tekanan di bagian sistem atau pengaduan-pengaduan terpisah tentang
tekanan rendah? Ya / Tidak
35. Apakah terjadi aliran yang tinggi ketika aliran seharusnya rendah? Ya / Tidak
36. Apakah semua katup dan pencegah aliran balik antar zona tekanan bekerja dengan baik?
Ya/Tidak
37. Apakah tersedia telemetri? Ya/Tidak. Jika ya, apakah akurat? Ya/Tidak
38. Apakah aliran air dan saluran badai secara rutin diperiksa apakah ada aliran yang tidak semestinya
atau kemungkinan kebocoran? Ya /Tidak
39. Begitu perkiraan selesai dilakukan, apakah angka air tak berekening dipantau setiap saat? Ya/
Tidak
40. Apakah volume air tak berekening meningkat? Ya/ Tidak
41. Uang yang Ditagih Per Bulan untuk Pelanggan Rumah Tangga
42. Uang yang Ditagih Per Bulan untuk Pelanggan Non-Rumah Tangga
43. Apakah ada kesalahan-kesalahan besar yang diketahui atau apakah dilakukan koreksi dalam
catatan-catatan penagihan seperti pengalian yang salah pada meter?
44. Pengeluaran Operasional & Pemelihraan (O & M): Tenaga Listrik/Staff/Lain-Lain Per Tahun
45. Rasio Biaya Operasi/Total Penagihan
46. Piutang dalam Tagihan Bulanan Ekuivalen
107
47. Belanja Modal Tahunan
48. Biaya Operasional & Pemeliharaan (O&M )
49. Biaya Modal
50. Subsidi untuk pemakaian dalam jumlah tertentu ( lifeline rate) untuk penduduk miskin
51. Subsidi Silang Non-Rumah Tangga untuk Rumah Tangga
52. Subsidi Silang Kota Kota Besar untuk Kota Kecil
53. Sumber Dana Modal Kerja (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Penyandang Dana, Lain-
lain)
54. Rata-Rata Penghasilan Rumah Tangga Per Bulan
Ranhill Utilities Berhad
International Development 37th Floor, Empire Tower
(USAID) No 182 Jalan Tun Razak
Kuala Lumpur 50400
GPF Towers, Tower Malaysia
A 93/1 Wireless Road
Bangkok 10330 Tel: +60 3 2171 2020 Fax:
Thailand +60 3 2775 8775
http://www.ranhill.com.my
Tel: +66 2 263 7400 Fax:
+66 2 263 7499
http://usaid.eco-asia.org