Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkah,
rahmat serta inayah-Nya sehingga penulis dapat mnyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Transportasi pada tumbuhan mutlak diperlukan dalam proses pemenuhan nutrisi
pada tumbuhan dengan cara pengambilan sari makanan dari tanah dan proses pendistribusian
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Dua jaringan yang sangat berperan penting
dalam transportasi tumbuhan adalah xylem dan floem yang berada pada setiap bagian
tumbuhan baik akar, batang maupun di daun. Dengan tercukupinya kebutuhan tumbuhan
akan nutrisi berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang optimal.
Penulis sepenuhya menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya
konstruktif demi perbaikan makalah ini. Semoga dengan membaca makalah ini, kita bisa
mendapat gambaran yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.

Mataram, 25 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Cover............................................................................................... i
Kata pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi........................................................................................................ iii
Daftar Gambar............................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan....................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan...................................................................................... 3
A. Pengertian ........................................................................................... 3
B. ....................................................Jenis transportasi pada tumbuhan 3
1. Transportasi ektravaskuler............................................................... 3
2. Transportasi intravaskuler................................................................ 4
C. Jaringan pengangkut............................................................................ 4
1. Xylem.............................................................................................. 6
2. Floem............................................................................................... 7
D. Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan..................................................... 8
E. Mekanisme Transoprtasi...................................................................... 9
1. Pengangkutan air dan Mineral......................................................... 9
2. pengangkutan Hasil Fotosintesis.................................................... 11
F. Pengeluaran Cairan oleh Tumbuhan................................................... 12
BAB III Penutup........................................................................................... 14
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................... 14
Daftar Pustaka.............................................................................................. 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lintasan Apoplas dan Simplas...................................................... 4


Gambar 2.2 Berkas Pembuluh Xylem dan Floem............................................ 5
Gambar 2.3 Susunan Xylem dan Floem........................................................... 5
Gambar 2.4 Daya Kapilaritas Batang............................................................... 10
Gambar 2.5 Daya Tekan Akar.......................................................................... 10
Gamabr 2.6 Proses Fotosintesis........................................................................ 11
Gambar 2.7 Mekanisme Transportasi Tumbuhan............................................. 12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral,
oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh
tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air
diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang
diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di dalam air.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan
dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar
dari daun sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem
transportasi pada makhluk hidup berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah
diambil dari lingkungan menuju seluiruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya
nutrisi di setiap bagian tubuh makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh tersebut
dapat berjalan secara optimal.
Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan hewan berbeda, maka berbeda pula
fisiologisnya dalam mentransportasi nutrisi ke seluruh tubuh. Setiap keunikan makhluk hidup
layak dan menarik untuk dipelajari lebih dalam karena akan memperbanyak khazanah ilmu
pengetahuan kita. Semoga dengan membaca makalah ini pembaca mendapatkan gambaran
yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Pembaca memahami pengertian dari sistem transportasi pada tumbuhan
2. Pembaca mengetahui tentang jaringan-jaringan yang berperan dalam proses transportasi pada
tumbuhan
3. Pembaca mengetahui faktor yang berperan dalam proses transportasi pada tumbuhan
4. Pembaca dapat membedakan antara transportasi intravaskuler dengan ekstravaskuler yang
terjadi pada tumbuhan
5. Pembaca memahami tentang mekanisme trasnportasi pada tumbuhan
6. Pembaca memahami tentang proses pengeluaran cairan dari dalam tubuh tumbuhan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan
zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan
tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh
pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem).

B. Jenis Transportasi pada Tumbuhan


Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam
mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
1. Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar
berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan
arah horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke
lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut. Pengangkutan
ekstravaskluler dibedakan :
transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. . Air
melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang
memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus halangan ini, air
harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya
menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup
dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas,
air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.
Gambar 2.1 Lintasan apoplas dan simplas

2. Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam
pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh
angkut terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui
pembuluh kayu (xylem).
Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan
oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi.

C. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringanpermanen
yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut
juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zathara yang
diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara.Pembuluh
kayu (xilem) mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari
akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut
hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian
tubuh tumbuhan yang lain.

Gambar 2.2 Berkas pembuluh xylem dan floem

Pada akar dan batang, xylem dan floem


biasanya tersusun konsentris, xylem berada di bagian
dalam sedangkan floem di bagian luarnya. Terdapat
beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian
anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di
antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang
merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi. Pada
tumbuhan dikotile antara xylem dan floem dipisahkan oleh lapisan kambium. Sedangkan
pada tumbuhan monokotile tidak terdapat lapisan kambium antara xylem dan floem
Gambar 2.3 Susunan xylem dan floem pada batang monokotile dan dikotile
Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun
pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan
disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektindan selulosa. Pada daun
jagung dan tumbuhan C4 tertentu lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus
dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle sheath) yang secara fisiologi berperan
dalam jalur fotosintesis yang khas.
Pembuluh tapis (floem) biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau punggung
daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi
penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih
mudah mencapai pembuluh tapis untuk menghisap gula.
1. Xylem
Kata xylem berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu / Lat. xylon, yang berarti
"kayu". Xylem Berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang terlarut dari akar menuju
daun dengan melewati batang. Bagian yang sangat berperan dalam proses ini adalah
pembuluh dan trakeid.
Xylem tersusun atas:
Parenkim xylem
Serabut xylem
Trakeid
Pembuluh
Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang
mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor
penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat
perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran.
Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak
membantu pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki olehtumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida. Sel-sel xilem tidak
memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang
mengisi ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-
pembuluh tersebut.
Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel
yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin(zat kayu) sedangkan bagian
ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan
sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
Trakeida berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga
mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga
pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-
noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal
sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit dan selnya lebih memanjang.
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang
merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga
mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong).
2. Floem
Pembuluh tapis atau floem (floem, dari bahasa Yunani / Lat. phloos, berarti
"pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang
berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutamagula sukrosa, dan
berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya,
seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut
sebagai translokasi.
Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi
penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan
dengan pembuluh kayu. Dalam proses ini, bagian yang sangat berperan adalah sel-sel
berbentuk silindris memanjang pada bagian ujung.
Floem terdiri atas:
Parenkim floem
Serabut floem
Sklereid
Sel pengiring
Pembuluh
Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam
mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur
lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis dihasilkan oleh kambiumpembuluh dan setelah "masak"
tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem buluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis
didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih kecil.
Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan
bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran
tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien
konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia pada organ-
organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan biji memerlukan energi tinggi.
Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan
dari daun dan organ lainnya. Kompetisi antarorgan untuk mendapatkan pasokan energi dapat
terjadi. Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan
untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.

D. Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan


Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan
unsur hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
1. Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,
sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah
dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
2. Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke
konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan,
penyebaran setetes tinta dalam air.
3. Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke
daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu
yang larut di dalamnya.
4. Transport aktif: pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,
melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan
mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

E. Mekanisme Transportasi
Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas pengangkutan air dan
mineral ke daun untuk bahan proses fotosintesis dan pendistribusian hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan.
1. Pengangkutan air dan mineral
Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dimulai dari akar menuju ke daun
untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis. Pengangkuitan air dan garam mineral dapat
berlangsung secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
Akar bagi tumbuhan selain berfungsi sebagai pengokoh batang, juga berfungsi sebagai
alat pengangkut. Air dan garam-garam mineral masuk ke dalam akar melalui sel epidermis
bulu-bulu akar. Penyerapan ini juga melalui proses difusi dan osmosis. Air yang dapat
diserap oleh akar adalah jenis air higroskopis dan air kapiler. Air higroskopis adalah air yang
menempel pada suatu partikel tanah. Air kapiler adalah air yang mengisi ruang-ruang
antarpartikel membentuk film air. Penyerapan air ternyata dipengaruhi oleh beberapa factor,
diantaranya jenis tanah, suhu, keasaman, sirkulasi udara, dan pertukaran ion. Tanah yang
terlalu padat mengganggu pertukaran udara, dan tanah yang terlalu asam dapat
memperlambat laju penyerapan
Jika air tanah telah diserap oleh rambut akar, selanjutnya diangkut ke daun melalui
pembuluh kayu (xylem) untuk digunakan sebagai bahan dari fotosintesis. Pada saat ini, air
bergerak secara vertikal ke atas dengan melawan gravitasi. Yang menyebabkan air di dalam
xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :
a. Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap
sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh
kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding
pembuluh kayu dengan molekul air.

Gambar 2.4 Daya Kapilaritas Batang

b. Daya tekan akar


Daya tekan akar terjadi
karena adapanya
perbedaan konsentrasi
air antara air tanah
dengan cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air
tanah tinggi sehingga terjadi osmosis ke dalam sel.
Jaringan akar menyerap semakin banyak air dan mineral.
Karena air dalam akar bertambah, tekanan
pun bertambah dan memaksa air masuk ke dalam xylem
dan naik ke batang dan daun.
Gambar 2.5 Daya tekan akar
Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada
batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya. Tekanan akar
paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air
dari daun tumbuhan (gutasi).
c. Daya isap daun
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena adanya tarikan dari atas,
yaitu ketika daun melakukan transpirasi (penguapan). Air selalu bergerak dari daerah basah
ke daerah kering. Oleh karena udara di luar lebih kering daripada daun, air menguap dari
daun melalui stoma ke udara sehingga konsentrasi air di daun berkurang. Kekurangan ini
akan segera diisi oleh molekul air di bawahnya. Dengan demikian, terjadi pergerakan air dari
akar ke daun melalui xylem. Adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari
bawah ke atas. Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.
d. Pengaruh sel-sel yang hidup
Teori Vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena
adanya sel-sel hidup yang ada di sekitar xylem. Seperti sel-sel parenkim dan jari-jari
empulur.
2. Pengangkutan hasil fotosintesis
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal
dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil
fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke
bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh
yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis). Gambar 2.6 Proses fotosintesis
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah
gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga
mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengengkutan
pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat
penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem
dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir
dengan arah yang berlainan. Untuk masing masing pembuluh tapis, arah transport hanya
bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan
oleh pipa tersebut.
Gambar 2.7 Mekaisme Transportasi Tumbuhan
F. Pengeluaran Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :
1. Transpirasi
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas
(evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat
hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi
melalui daun disebut potometer atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :
a. Faktor luar, meliputi :
kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada
saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin cepat.
angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
b. Faktor dalam, meliputi :
ukuran (luas) daun
tebal tipisnya daun
ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
jumlah stomata
jumlah bulu akar (trikoma)
2. Gutasi
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang
tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan
kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan
famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena
luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon
aren.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral,
oksigen, dan karbon dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral. Sistem transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan
dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi intravaskuler yang
melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi ekstravaskuler yang melalui ruang
antar sel, sitoplasma dan vacuola. Sebelum ditransportasikan ke daun, air diserap oleh akar
melalui proses imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif.
Air yang sudah diserap oleh akar selanjutnya di distribusikan ke daun melalui batang
melalui pembuluh xylem. Air dapat naik mencapai daun karena pengaruh kapilarits batang,
tekanan akar, daya hisap daun dan pengaruh sel hidup yang berada di sekitar floem.
Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis selanjutnya didistribusikan ke
seluruh tubuh tumbuhan oleh pembuluh tapis (floem) untuk dimanfaatkan serta disimpan
apabila ada kelebihan hasil fotosintesis. Air yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan
oleh tumbuhan melalui 3 cara yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan baik bagi diri sendiri maupun bagi pembaca
adalah:
1. Hendaknya memupuk semangat rajin membaca karena membaca adalah pintu menuju
pemahaman
2. Selalu tingkatkan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu
3. Jangan menganggap belajar sebagai suatu beban tapi anggaplah sebagai kebutuhan dan
hiburan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., dkk. 2012. Biologi edisi kedelapan jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Mahranzaim. 2012. Sistem transportasi pada tumbuhan.http://mahranzaim.blogspot.com/2012/11/
sistem-transportasi-pada-tumbuhan. html. Pada 22 September 2013
Siregar, Derliana. 28 November 2012. Pengangkutan pada
tumbuhan. http://derlianalovefamily.blogspot.com/2012/11/ pengangkutan-pada-tumbuhan.
html. Pada 22 September 2013
Sudarno dkk. 2000. Biologi 2 untuk SMU Kelas 2. Surakarta: PT Pabelan
Sudarjatmo dkk. 1996. Biologi 2b untuk SMU Kelas 2. Surakarta: PT Intan Pariwara
Purnama, Sinta & Zakrinal. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo
Purnomo dkk. 2005. Biologi kelas XI. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka
Tamrin dan Abdul Jamal. 2005. Pintar Biologi SMA. Jawa Timur: Gitamedia Press

Anda mungkin juga menyukai