BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
Waktu produktif rata rata pada tiap harinya untuk jadwal jam kerja di CV
Panghegar dapat dijabarkan sebagai berikut :
Waktu Produktif (Wp) :
Wp (Senin Kamis & Sabtu) = 435 menit/hari
Total Wp (Senin Kamis & Sabtu) = 435 menit/ hari x 5 hari
25
26
= 2175 menit
Wp (Jumat) = 375 menit
()
Wp rata rata =
2175 + 375
=
6
= 425 menit/hari
= 7,08 jam/hari
Waktu kerja efektif merupakan waktu kerja yang digunakan untuk menghasilkan
produksi, dimana dalam proses pelaksanaannya ini terdapat waktu hambatan yang
dapat mempengaruhi efisiensi kerja. Waktu hambatan ini dapat disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor manusia dan faktor alat (Lampiran D). Berikut merupakan waktu
hambatan yang disebabkan oleh faktor manusia (Tabel 4.2) dan faktor alat (Tabel 4.3) :
Tabel 4.2
Waktu Hambatan karena Faktor Manusia
Jenis Hambatan
Dapat Dihindari Waktu (Menit)
Terlambat Masuk Kerja 4,51
Berhenti Sebelum Waktu Istirahat 6,54
Terlambat Kerja Setelah Istirahat 5,45
Berhenti Kerja Sebelum Waktu Pulang 5,17
Tidak Dapat Dihindari Waktu (Menit)
Keperluan Operator 0,00
Total (Menit) 21,68
Total (Jam) 0,36
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik Di CV Panghegar, 2016
Tabel 4.3
Waktu Hambatan karena Faktor Alat
Total Total
Alat Waktu (Menit)
(Menit) (Jam)
Primary Jaw Crusher I 19,94
Crusher Jaw Crusher II 75,91
109,68 1,83
Secondary
Cone Crusher 13,83
Crusher
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik Di CV Panghegar, 2016
27
Setelah diketahui waktu produktif dan hambatan yang disebabkan oleh faktor
manusia maupun alat, maka waktu kerja efektif dan efisiensi kerja dapat dihitung, namun
untuk memperoleh efisiensi kerja diperlukan perhitungan waktu efektif terlebih dahulu.
Berikut merupakan rumus untuk menentukan waktu efektif dan efisien kerja :
= 66,09%
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai efisiensi kerja sebesar 69,09% dengan
waktu kerja efektif sebesar 293,65 menit/hari (4,89 jam/hari) dan waktu kerja produktif
rata rata sebesar 425 menit/hari (7,08 jam/hari).
4.2.1 Hopper
Hopper merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
material umpan (feed). Material hasil pemberaian (peledakan) dari ROM selanjutnya
diangkut menggunakan alat angkut dump truck Hino Ranger FF 117 yang berdaya muat
12 ton dan dimasukkan ke dalam Hopper sebagai material umpan untuk jaw crusher. Di
lokasi penambangan terdapat 2 (dua) unit Hopper berbentuk trapesium dengan dimensi
Hopper sebagai berikut (Tabel 4.4) :
Tabel 4.4
Dimensi Hopper
Hopper Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m)
Atas
6 4,25 1,25
(Balok)
Bawah 4,25
6 0,82
(Prisma Trapesium) 2,5
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik Di CV Panghegar, 2016
Dari data hasil pengukuran dimensi Hopper yaitu bagian atas dan bagian bawah,
maka dapat dihitung besar volume dari Hopper tersebut dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Volume Hopper Atas = Panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
1
Volume Hopper Bawah = [ 2 x (La + Lb) x Tinggi (T) x Panjang (P)]
= 16,6 m3
Maka, volume keseluruhan dari Hopper tersebut untuk satu kali pengisian umpan
sebesar Va + Vb yaitu 31,875 m3 + 16,6 m3 = 48,475 m3
4.2.2 Grizzly Feeder
Grizzly feeder merupakan alat yang berfungsi untuk menggerakan material
umpan (feed) menuju jaw crusher. Grizzly feeder ini sangat membantu dalam proses
pengumpanan, dimana alat ini memberikan kecepatan pengumpanan melalui getaran
yang dihasilkannya. Grizzly feeder yang digunakan yaitu merk Brown Lenox Kue-ken
model GVF 1.030.
Waktu Waktu
No No
(menit) (menit)
1 9,6 21 11,36
2 9,92 22 10,64
3 10,64 23 12,82
4 11,18 24 13,05
5 7,84 25 13,14
6 13,3 26 9,35
7 12,6 27 13,22
8 9,59 28 12,99
9 11,26 29 11,17
10 10,96 30 12,98
11 12,77 31 11,24
12 12,84 32 13,02
13 13,05 33 11,15
14 12,83 34 10,96
15 10,86 35 12,83
16 13,32 36 13,11
17 10,7 37 12,92
18 11,02 38 9,82
31
19 9,28 39 11,34
20 12,6 40 12,85
Jumlah 466,12
Rata - Rata 11,653
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik Di CV Panghegar, 2016
[( ( ))(% )]
Produksi Jaw Crusher =
(/)
Dari hasil perhitungan tersebut maka total produksi untuk satu bulan kerja (26
hari produktif) yang diperoleh dari alat jaw crusher 1 sebesar 8.688,397 ton/bulan dan
jaw crusher 2 sebesar 5.125,4979 ton/bulan (Lampiran G).
32
Produksi Aktual
Produksi aktual yang diperoleh dari 2 (dua) unit alat yaitu Jaw crusher 1
8.688,397 ton/bulan dan jaw crusher 2 sebesar 5.125,4979 ton/bulan (Lampiran
G).
Produksi Teoritis
Produksi teoritis untuk dari alat jaw crusher ini yaitu :
Jaw Crusher 1 = Waktu Kerja Efektif Jaw x Kapasitas Alat Jaw
= 6,39 jam/hari x 70 ton/jam
= 447,3 ton/hari
Jaw Crusher 2 = Waktu Kerja Efektif Jaw x Kapasitas Alat Jaw
= 5,46 jam/hari x 70 ton/jam
= 382,2 ton/hari
Maka produksi teoritis untuk jaw crusher 1 sebesar 447,3 ton/hari dan jaw
crusher 2 sebesar 382,2 ton/hari, sedangkan dalam satu bulan (26 hari) yaitu
untuk jaw crusher 1 sebesar 11.629,2 ton/bulan dan untuk jaw crusher 2 sebesar
9.931,639 ton/bulan.
Efektifitas Jaw Crusher
8.688,397 ton/bulan
EU1 = 11.629,2 ton/bulan
x 100% = 74,71 %
5.125,4979 ton/bulan
EU2 = 9.931,639ton/bulan
x 100% = 52,90 %
conveyor yang beroperasi pada unit crushing plant ini sebanyak 9 unit. Berikut
merupakan spesifikasi dari belt conveyor (Tabel 4.6) :
Tabel 4.6
Spesifikasi Belt Conveyor
Panjang Lebar kemiringan
No B-CV RPM
(m) (mm) (..o)
1 B-CV-01 23 750 1450 5
2 B-CV-02 sirtu 13.5 500 1450 0
3 B-CV-03 18 750 1450 5
4 B-CV-04 20 750 1450 15
5 B-CV-05 25 750 1450 15
6 B-CV-06 12.5 450 1450 0
7 B-CV-07 12,5 450 1450 10
8 B-CV-08 12.5 450 1450 10
jaw crusher melalui grizzly feeder. Material yang melalui grizzly feeder dengan
ukuran -50 mm akan keluar sebagai sirtu dan material dengan ukuran -50 + 5 cm
akan masuk menjadi umpan ke jaw crusher (opening 500 mm), oversize ( 750
mm). Jaw crusher yang digunakan merk Brown Lenox Kue-ken model No 95
(3624) dengan kapasitas 70 ton/jam (setting 150 mm). Hasil peremukan dari
tahap primer ini yaitu :
- Fraksi ukuran +100 150 mm, menjadi umpan tahap sekunder
- Fraksi ukuran 50 mm, menjadi produk akhir yang dinilai tidak ekonomus
digunakan sebagai base coarse
b. Tahap Sekunder (Secondary Crushing)
Pada tahap ini digunakan cone crusher merk Brown Lenox Kue-ken model
NCP4.008 sebagai secondary crusher. Material dari hasil primary crushing
diumpankan ke cone crusher dengan discharge setting ukuran 30 mm, setelah
terjadi proses peremukan produkta berukuran 25 mm selanjutnya dialirkan
menggunakan belt conveyor ke vibrating screen dengan 3 (tiga) deck.
c. Tahap Sizing
Tahap terakhir yaitu tahap sizing, tahap ini merupakan tahapan penyeragaman
ukuran. Alat yang digunakan pada tahap ini yaitu vibrating screen merk Brown
Lenox Kue-ken model NSR 610 dengan ukuran screen sebesar 1500 x 3000
mm dan total deck sebanyak 3 (tiga) deck. Berikut merupakan ukuran deck dan
produk yang dihasilkan :
- Deck 1, ukuran 25 mm Produk split ukuran -2,5 +1,5 cm
- Deck 2, ukuran 15 mm Produk split ukuran -1,5 + 0,5 cm
- Deck 3, ukuran 5 mm Produk split ukuran -0,5 cm (abu split)
- Fraksi ukuran >25 mm menjadi feed back ke tahap secondary crushing
36
Gambar 4.1
Diagram Alir Proses Pengolahan
37
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Reduction Ratio (RR)
Panjang (cm)
Crusher Reduction Ratio
Feed Produkta
jaw 70,23 13,24 5,30
Cone 13,24 2,9 4,57
Sumber : Kegiatan Kerja Praktik Di CV Panghegar, 2016