Anda di halaman 1dari 15

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keperawatan
Hari/Tanggal : Selasa, 31 Oktober 2017
Waktu : 16.00 WITA
Oleh : Susi Sunarti
Metode : Wawancara dan observasi

B. DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. R
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 42 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : Jl. Simpang limau
h. Suku/Kebangsaan : Banjar/ Indonesia
i. Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang
2. Daftar Anggota Keluarga
Hub. Dg
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Ket.
KK
1 Tn. R 42 th Lk KK SMA Petani Sehat
2 Ny. K 40 th Pr Ibu SMA IRT Sehat
Tidak
3 An. M 18 th Lk Anak SMP Sehat
bekerja
Tidak
4 An. N 11 th Pr Anak SD Disminore
bekerja

24
25

3. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. R merupakan tipe keluarga Nuclear family yaitu terdiri dari orang
tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal dalam satu rumah
terpisah dari sanak keluarga lainnya. Dalam satu rumah terdapat kepala keluarga
yang terdiri dari Tn. R, Ny. K dan 2 orang anaknya An. M dan An.N.
4. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Anggota keluarga yang sakit (klien)
: Meninggal perempuan
: Meninggal laki-laki
: Tinggal serumah
5. Latar Belakang Budaya
Seluruh anggota keluarga adalah suku asli Banjar bangsa Indonesia. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar. Ada kebiasaan budaya Banjar
yang mempengaruhi kesehatan keluarga An. N yaitu jika ada keluarga yang
sakit, dipijat atau diurut. Kebiasaan adat istiadat/tradisi masyarakat setempat
adalah berkumpul dalam satu acara ibu-ibu PKK/ yasinan yang dilaksanakan
satu minggu sekali dalam wilayah RT 10. Keluarga An. N adalah keluarga yang
taat beragama islam, sehingga nilai-nilai kebudayaan yang dijalankan adalah
sesuai dengan syariat islam.
26

6. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama islam. An. N sering mengikuti kegiatan
keagamaan, seperti ikut kegiatan mengaji di masjid dengan teman sebayanya.
Menurut keluarga islam adalah agama yang sempurna dan akan di pegang
hingga akhir hayat.
7. Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga perbulan adalah Rp 1.000.000,-. Penghasilan berasal dari
hasil pekerjaan Tn. R. Anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap
perekonomian keluarga adalah Tn. R. Penghasilan yang didapat oleh keluarga
digunakan untuk kebutuhan pokok sehari saja. Seperti kebutuhan pangan,
membayar air & listrik. Keluarga Tn. R memiliki kendaraan pribadi yaitu
sepeda motor.
8. Aktivitas Rekreasi
Keluarga mempunyai kebiasaan berkunjung untuk berziarah sambil berwisata
dan ke pantai jika diajak oleh keluarga. Kebiasaan ini hanya kadang-kadang
dilakukan jika diajak oleh keluarga yang lain. An. N sering dikunjungi oleh
keluarga yang memiliki rumah yang tidak jauh dari An. N Untuk mengisi
waktu luang An. N biasanya mengerjakan tugas rumahan dan mengobrol
dengan sepupu terdekat. Tn. R dan istri beserta anaknya biasanya berkumpul
di ruang keluarga dan menonton tv bersama.

C. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. R saat ini adalah berada pada tahap V.
Keluarga dengan anak remaja (families with teenagers), karena masih ada
dua orang anak yang bersekolah serta menjadi tanggungan, memberi
kebebasan dan tanggung jawab, mempertahankan hubungan intim dengan
keluarga, mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua
27

2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga An. N
adalah mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Ini
An. N mengeluh nyeri pada saat menstruasi. Pada hasil pemeriksaan fisik
yang dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2017 didapatkan TD: 100/80
mmHg, Nadi: 90x/mnt, Nafas: 24x/mnt.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit yang pernah dialami sebelumnya tidak ada. Dalam keluarga An. N
tidak pernah mengalami sakit kronis yang lebih dari 6 bulan. Keluarga An.
N juga tidak pernah mengalami penyakit menular seperti TB paru. Keluarga
An. N tidak ada yang mengalami cacat fisik.
5. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa/ dirawat di
rumah sakit jiwa.
6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada sudah baik namun karena jarang
memeriksakan kesehatan sehingga tidak mengetahui perkembangan
pelayanan kesehatan.

D. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Apabila ada masalah di dalam keluarga An. N sering kali dimusyawarahkan
bersama-sama dan yang sering berperan dalam pengambilan keputusan adalah
Tn.R, karena Tn.R sebagai kepala keluarga.

E. KEBIASAAN ANGGOTA KELUARGA SEHARI-HARI


1. Makan
Dalam sehari anggota keluarga makan 2 sampai 3 kali sehari. Komposisi
yang dimakan biasanya lauk sederhana seperti ikan-ikanan, daging-
dagingan, sayur yang mudah didapat seperti daun singkong muda dan nasi.
Keluarga sering makan dengan bersama-sama setiap malam hari, tetapi jika
28

Tn.A sibuk berada di luar rumah, keluarga makan terlebih dahulu. Keluarga
selalu berdoa sebelum dan sesudah makan, setidaknya mengucap bismillah
sebelum makan dan alhamdulillah setelah makan. Tidak ada pantangan
makanan yang membuat alergi dalam keluarga.
2. Minum
Keluarga An. N memasak air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
untuk kebutuhan minum. Rata-rata dalam sehari anggota keluarga minum
kurang lebih 1,5 liter. Keluarga An. N tidak ada mengeluhkan air yang
dikonsumsinya
3. Cara Pengolahan Makanan
Makanan yang disajikan dalam keluarga An. N sering dimasak sendiri oleh
Ny.K, kadang-kadang juga sering beli masakan diluar.
4. Cara Penyajian
Setelah disajikan dan disimpan makanan ditutup. Makanan sisa dihangatkan
kembali. Keluarga makan dengan cara lesehan.
5. Pola Aktivitas dan Istirahat
Keluarga An. N jarang tidur di siang hari. Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami kesulitan tidur di malam hari, lama tidur di malam hari kurang
lebih 6 - 7 jam. Setiap anggota keluarga memiliki kamar masing-masing.
Aktivitas yang biasa dilakukan di waktu senggang adalah menonton tv dan
melakukan aktivitas rumahan seperti halnya menyapu lantai, dan kebersihan
rumah lainnya. Keluarga melakukan aktivitas olahraga pagi setiap 1 minggu
sekali.
6. Reproduksi
Kebutuhan seksual keluarga terpenuhi karena istri belum mengalami masa
menopause. Usia Ny. K saat mendapatkan menstruasi pertama adalah 11
tahun. Anggota keluarga perempuan mendapatkan menstruasi secara rutin
setiap bulannya.
29

F. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga adalah bahasa Banjar.
Waktu khusus berkumpul untuk keluarga adalah malam hari, hari minggu
atau hari libur tanggal merah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Anggota keluarga yang berperan mengambil keputusan adalah Tn. R,
karena Tn. R adalah kepala keluarga. Keputusan diambil dengan cara
bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota keluarga. Suami, istri dan
anak selalu terlibat dalam pengambilan keputusan, namun yang paling
berpengaruh adalah suami.
3. Struktur Peran
Anggota keluarga yang berperan dalam mencari nafkah adalah Tn. R. Tidak
ada peran ganda dalam keluarga. Kepala keluarga mejadi role model dalam
keluarga. Ny. K sebagai ibu rumah tangga, An. M dan An. N sebagai anak
dan penerus keluarga.

G. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan
dan masalah dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi. Tidak ada masalah dalam keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik,
disamping itu sebagai contoh konkrit orang tua selalu berdiskusi dengan
anak-anaknya terhadap suatu masalah yang ada.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan:
Menurut keluarga An. N sehat adalah keadaan dimana tidak ada keluhan
kesehatan dalam keluarga sedangkan sakit adalah saat ada salah satu
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan dan perlu
pengobatan baik tradisional atau medis. Tn. R mempunyai kebiasaan
merokok dan dapat menghabiskan rokok sebanyak 3-4 bilah/hari
30

a. Apa peran keluarga dan praktek perawatan kesehatan?


Jika ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang sehat
akan merawatnya seperti misalnya demam keluarga yang sehat akan
merawat dengan cara pijat, kompres dan menyediakan kebutuhan dasar
seperti makan, minum dan kebersihan diri hingga mengantar berobat ke
Puskesmas.
b. Fungsi perawatan kesehatan (spesifik masalah fisik dan psikologis):
1) Mengenal masalah
Pengetahuan keluarga tentang penyakit kurang baik. Keluarga
mengatakan sedikit saja tahu tentang perawatan atau penanganan
disminore (nyeri haid) yang dirasakan An. N jika sedang menstruasi.
2) Mengambil Keputusan
Biasanya jika penyakit yang diderita dirasa tidak terlalu
mengganggu, keluarga memilih obat tradisional, namun saat
penyakit dirasakan sangat sakit barulah keluarga mencari
pertolongan terhadap tenaga kesehatan.
3) Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga mengatakan sedikit tahu bagaimana cara merawat anggota
keluarga yang sakit. Jika An. N merasa nyeri saat haid biasanya
dibawa beristirahat saja dan tidak banyak beraktivitas.
4) Memodifikasi Lingkungan
Keluarga masih menggunakan garam yang banyak saat memasak
serta memakai penyedap makanan (MSG)
5) Memanfatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan (POSKESDES)
yang ada karena alasan sibuk dan merasa kesehatan baik-baik saja.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga sudah tidak lagi merencanakan akan menambah anggota keluarga
karena sudah merasa cukup memiliki 2 orang anak. Keluarga menggunakan
alat kontrasepsi dan tidak ada masalah dalam sistem reproduksi.
31

5. Fungsi Ekonomi
Pendapatan keluarga dipergunakan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

H. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek
Keluarga tidak memiliki masalah yang di hadapi saat ini
2. Stressor Jangka Panjang
Keluarga masih memikirkan biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
mengingat penghasilan Tn. R yang tidak menetap
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor Dan Situasi
Respon adaptif: respon keluarga adalah dengan menabung untuk keluarga
dan berpendapat bahwa semuanya itu diserahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga adalah strategi kompensasi
yaitu jika ada masalah keluarga selalu berusaha ditutupi dengan jalan
berunding bersama ataupun berkonsultasi dengan oarng yang lebih tahu
serta tidak saling menyalahkan justru saling mendukung.

I. FAKTOR LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT


1. Rumah
a. Gambarkan denah rumah yang saudara/i huni sekarang ?

TERAS

Kamar 1

Ruang Kamar 2
Tamu

Kamar 3
Kamar Dapur
mandi
32

Luas rumah 12 x 5,5 m2. Status kepemilikan rumah saat ini adalah rumah
milik sendiri/ tidak disewa. Rumah yang dihuni sekarang adalah rumah
sederhana, berdinding tembok, lantai keramik yang dilapisi, atap rumah
terbuat dari asbes, rumah memiliki WC sendiri, dapur, ruang tamu dan
kamar berjumlah 2 buah, luas jendela > 10% luas ruangan rumah.
Pencahayaan rumah baik, terdapat ventilasi di atas jendela, jendela selalu
dibuka setiap hari, lantai terasa bersih, udara yang nyaman dan sejuk, tidak
terasa pengap, tidak ada bau yang tidak enak. Keluarga merasa bahagia
tinggal dirumah karena rumah milik sendiri.
2. Sampah
Di rumah ada tempat pembuangan sampah. Pembuangan sampah terletak di
luar rumah, yaitu di halaman rumah. Jarak tempat pembuangan sampah
dengan sumber air minum adalah sekitar 10 meter. Keluarga mengelola
sampah dengan cara dikumpulkan dan dibuang ke TPS namun ada kalanya
keluarga mengumpulkan sampah lalu dibakar.
3. Sumber Air Minum
Sumber air minum keluarga berasal dari PDAM. Jarak sumber air minum
dengan sepiteng adalah 10 meter. Cara keluarga mengolah air minum
adalah dengan memasak air PDAM. Dalam sehari rata-rata keluarga minum
sebanyak kurang lebih 1,5 liter. Warna air minum jernih, tidak berbau, tidak
berasa, kebersihan sumber air terjamin karena berasal dari PDAM. Sehingga
tidak ada keluhan seputar air yang diminum.
4. Jamban
Keluarga memiliki jamban/ WC sendiri di dalam rumah. Jenis WC yang
digunakan adalah leher angsa. Letak WC ada di belakang rumah. Jarak WC
dengan sepiteng kurang lebih 2-3 meter. Kondisi WC cukup bersih, tidak
terlalu berbau.
5. Pembuangan Air Limbah
Air limbah yang dihasilkan keluarga yaitu air cucian, air memasak dan
mandi. Limbah tidak ditampung, tetapi dialirkan ke selokan di belakang
33

rumah. Air limbah tidak tercium berbau yang menyengat dan tidak
mengganggu.
6. Kandang Ternak
Keluarga tidak memiliki hewan peliharaan atau hewan ternak
7. Halaman Rumah
Keluarga memiliki halaman rumah, luasnya kurang lebih 2 x 4 meter.
Halaman rumah tidak dimanfaatkan untuk apapun. Kondisi halaman rumah
cukup bersih, tetapi kurang terawat, halaman hanya disapu dengan sapu lidi
secara berkala karena ada sampah dedaunan kering.
8. Lingkungan Rumah
Rumah berada di dalam suatu gang, dan berdekatan dengan keluarganya
serta tetangga. Jarak rumah dengan tetangga 1 meter. Suasana rumah
tenang, nyaman dan sejuk.
9. Fasilitas
Disekitar tempat tinggal ada terdapat sekolah yaitu sekolah dasar (SD) dan
taman kanak-kanak (TK). Jarak dari rumah ke SD adalah sekitar 15 m serta
jarak dari rumah ke TK adalah sekitar 50 m. Terdapat pasar malam
disekitar tempat tinggal An. N Masjid dan musholla ada disekitar tempat
tinggal An. N. Jarak rumah ke masjid adalah sekitar 100 m dan Jarak
rumah ke musholla adalah sekitar 20 m. Disekitar tempat tinggal ada
pelayanan kesehatan yaitu Poskesdes Simpang Limau. Jarak antara rumah
dan Poskesdes adalah sekitar 50 m. Tidak ada teminal di sekitar tempat
tinggal An. N

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
No Komponen Tn. R Ny. K An. M An. N

1 Nadi 85x/mnt 87x/mnt 87x/mnt 85x/mnt


2 Suhu 36C 36,2C 36,2C 36,5C

3 Pernafasan 22x/mnt 22x/mnt 22x/mnt 24x/mnt


34

4 Tekanan darah 120/80 120/100 100/80 110/70


mmHg mmHg mmHg mmHg

5 BB 60 kg 60 kg 60 kg 33 kg
6 TB 165 cm 145 cm 165 cm 134 cm

2. Pemeriksaan fisik
N Komponen Tn. R Ny. K An. M An. N
o
1 Kepala Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
normal normal normal normal
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
2 Leher Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
normal normal normal normal
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
dan arteri dan arteri dan arteri dan arteri
karotis, tidak karotis, tidak karotis, tidak karotis, tidak
teraba adanya teraba adanya teraba adanya teraba adanya
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
namun ada
nyeri
3 Mata Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
normal normal normal normal
Gerakan: Gerakan: Gerakan: Gerakan:
normal normal normal normal
Konjungtiva: Konjungtiva: Konjungtiva: Konjungtiva:
tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis
Akomodasi: Akomodasi: Akomodasi: Akomodasi:
daya daya daya daya
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
sedikit sedikit baik baik
berkurang berkurang
ditambah saat ditambah saat
melihat melihat
tulisan yang tulisan yang
kecil dan jarak kecil dan jarak
jauh dan jauh
tampak
kantung mata
karena susah
tidur.
4 Telinga Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
simetris simetris simetris simetris
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan serta keluhan serta keluhan serta keluhan serta
35

tidak tidak tidak tidak


memakai alat memakai alat memakai alat memakai alat
bantu dengar bantu dengar bantu dengar bantu dengar
5 Hidung Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
reaksi alergi reaksi alergi reaksi alergi reaksi alergi
Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
penciuman penciuman penciuman penciuman
baik baik baik baik
6 Mulut Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan dan keluhan dan keluhan dan keluhan dan
kelainan kelainan kelainan kelainan
7 Dada Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
simetris simetris simetris simetris
Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
dada simetris dada simetris dada simetris dada simetris
Suara jantung: Suara jantung: Suara jantung: Suara jantung:
s1 dan s2 s1 dan s2 s1 dan s2 s1 dan s2
tunggal, tidak tunggal, tidak tunggal, tidak tunggal, tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
palpitasi, palpitasi, palpitasi, palpitasi,
tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada
suara nafas
suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan tambahan tambahan
8 Abdomen Bentuk: Bentuk: Bentuk: Bentuk:
simetris simetris simetris simetris
Gerakan Gerakan Gerakan Gerakan
peristaltik: peristaltik: peristaltik: peristaltik:
normal normal normal normal
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan pada keluhan pada keluhan pada keluhan pada
abdomen serta abdomen serta abdomen serta abdomen serta
tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
hepar hepar hepar hepar
9 Ekstremita Turgor: Turgor: Turgor: Turgor:
s normal normal normal normal
Mampu Mampu Mampu Mampu
menggerakka menggerakka menggerakka menggerakka
n persendian n persendian n persendian n persendian
ekstremitas ekstremitas ekstremitas ekstremitas
atas dan
atas dan atas dan atas dan
bawah dan
bawah dan bawah dan bawah dan
melipat namun ada melipat melipat
persendian masalah pada persendian persendian
secara ekstremitas secara secara
sempurna bawah karena sempurna sempurna
nyeri
10 Genitalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
dengan sistem dengan sistem dengan sistem dengan sistem
reproduksi reproduksi reproduksi reproduksi
36

K. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

No. Masalah Kemungkinan Typologi


Data
Dx. Keperawatan Penyebab Masalah

DS: Domain: Rasa nyeri dapat Dapat


I Keluarga An. N mengeluhkan nyeri
haid pada bagian perut bawah.
Manajemen
perawatan jangka
mempengaruhi
tingkat kenyamanan
diubah

P: Pada saat datang tiba-tiba panjang. individu, nyeri juga


Q: Seperti ditusuk-tusuk dapat
R: Daerah perut bawah mempengaruhi
S: Skala 7 (0-10) tingkat
T: Hilang timbul kemandirian.

DO: Diagnosa
TD: 100/80 mmHg Keperawtan
N: 92 x/menit, regular Keluarga:
P: 24 x/menit, vaskuler Nyeri Akut
S: 36 OC
BB: 33 kg
TB: 134 cm
Skala Nyeri: 7 (0-10)

DS: Domain: Pendidikan rendah, Dapat


II Keluarga An. N mampu mengenali
masalah yang dialaminya yaitu
Manajemen
perawatan jangka
kurang
informasi
terpapar diubah

masalah kesehatan nyeri haid pada panjang. kesehatan.


bagian perut bawah. An. N
mengatakan kurang mengerti tentang
penyakit nyeri haid yang dialaminya.

DO:
TD: 110/70 mmHg Diagnosa
N: 92 x/menit, regular Keperawtan
P: 22 x/menit, vaskuler Keluarga:
S: 36,5 OC Kurangnya
BB: 33 kg pengetahuan
TB: 134 cm tentang penyakit.
37

L. PERENCANAAN
a. Penentuan Prioritas Masalah
Skoring untuk menentukan Prioritas Masalah
No. Kriteri Nilai Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah An. N mengalami nyeri
Skala Wellness haid pada bagian perut
Ancaman 3 bawah.
Kurang / Tidak Sehat 2 1
Krisis 1

2. Kemungkinan masalah dapat An. N membiarkan jika


diubah nyeri haid datang tiba-
Skala tiba.
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0 0

3. Potensial Masalah Dapat Dicegah Sampai saat ini An. N


Skala belum pernah
Tinggi 3 memberikan obat-obatan
Cukup 2 anti nyeri.
Rendah 1 1

4. Menonjolnya Masalah An. N mempunyai motor


Skala untuk menuju ke
Segera ditangani 2 pelayanan kesehatan.
Tak Perlu Segera Ditangani 1 1
Tak Dirasakan
0

Jumlah 3

No. Kriteri Nilai Bobot Pembenaran


1. Sifat Masalah An. N mengalami nyeri haid
Skala Wellness pada bagian perut bawah,
Ancaman 3 dengan hasil pengukuran
Kurang / Tidak Sehat 2 1 TD: 110/70 mmHg.
Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat Kesadaran tentang kesehatan
diubah masih rendah dan keadaan
Skala ekonomi yang kurang
Mudah 2 mendukung.
Sebagian 1
Tidak Dapat 0 0
3. Potensial Masalah Dapat Dicegah Keadaan ekonomi yang
Skala kurang mendukung.
Tinggi
Cukup 3
Rendah 2
1 1
38

4. Menonjolnya Masalah TD An. N tidak selalu


Skala membahayakan.
Segera ditangani 2
Tak Perlu Segera 1 1
Ditangani
Tak Dirasakan 0
Jumlah 3

Cara Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria
Skor dibagi dengan makna tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor
Angka Tertinggi x Bobot
Jumlahkan skor untuk semua kriteria

Anda mungkin juga menyukai