Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

TRADISI CAROK (ANTARA KEKERASAN DAN HARGA DIRI)


SEBAGAI SOLUSI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK ANTAR
MASYARAKAT DI DESA KETAPANG SAMPANG, MADURA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN SOSIAL-HUMANIORA

Diusulkan oleh:
Muhammad Fadilah Budi Ketua 071311333106 2013
Lidya Victorya Pandiangan Anggota 071311333065 2013
Fadhli Zul Fauzi Anggota 071311333113 2013
Muhammad Wildan Anggota 071311333043 2013
Amanda Dwitya Pebriani Anggota 071211332044 2012

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN SOSIAL-
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.....................................................................................................2
1.4 Luaran yang Diharapkan ......................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Sampang ................................................................................................... 3
2.2 Carok ........................................................................................................ 3
2.3 Tinjauan Epistimologis ............................................................................ 4
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 5
3.1 Tipe Penelitian ......................................................................................... 5
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................... 5
3.3 Indikator Pencapaian ................................................................................ 5
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ......................................... 5
3.5 Teknik Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan.................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Biodata Dosen Pembimbing yang
Ditandatangani .......................................................................... 9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .......... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................ 19
Lampiran 5. Gambar 1. Denah Lokasi Desa Ketapang Sampang, Madura ... 20
Gambar 2. Carok ....................................................................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Denah Lokasi Desa Ketapang Sampang, Madura..............................19


Gambar 2. Carok..................................................................................................19

iv
RINGKASAN

Masyarakat terdiri dari berbagai macam anggota individu yang memiliki


latar belakang kehidupan yang berbeda, tidak jarang dalam sebuah sistem
masyarakat timbul adanya konflik antar individu maupun antar kelompok. Tidak
jarang pula cara mereka menyelesaikan konflik melalui jalur kekerasan. Di
beberapa wilayah di Pulau Madura, menyelesaikan konflik dengan bayaran nyawa
dalam kehidupan sehari-hari bukan menjadi hal yang tabu. Kegiatan penyelesaian
konflik tersebut dikenal dengan carok. Meskipun kegiatan tersebut tidak dapat
dibenarkan didalam ajaran agama maupun pandangan hukum tetapi masyarakat
disana masih banyak memilih carok sebagai jalan penyelesaian konflik. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana masyarakat memaknai
tradisi carok dalam menyelesaikan konflik dalam masyarakat, menyelesaikan
konflik, dan mengetahui bagaimana carok menjadi pilihan solusi dalam
menyelesaikan konflik dalam masyarakat. Manfaat dari penelitian ini adalah
memberikan manfaat bagi akademisi yang ingin memahami mengenai carok
melalui terbitan kajian ilmiah. Selain itu diharapkan dapat menyelesaikan konflik
selain melalui jalan carok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif yang menggambarkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati secara menyeluruh tentang bentuk,
fungsi dan makna ungkapan. Hasil dari penelitian berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain,
penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak
mengadakan perhitungan.

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ditinjau secara sosiologis, kehidupan sosial berlangsung dalam wadah
yang disebut masyarakat. Masyarakat dipandang menjadi sebuah sistem sosial
baik dalam wadah yang besar (masayarakat desa, masyarakat kota) maupun
wadah yang kecil (keluarga, sekolah, organisasi) (Suyatno dan Narwoko, 2011).
Sistem kemasyarakatan tersebut melahirkan sebuah nilai, adat, budaya, sistem
yang berkembang di dalam suatu masyarakat. Karena masyarakat terdiri dari
berbagai macam anggota individu yang memiliki latar belakang kehidupan dan
tujuan yang berbeda, tidak jarang dalam sebuah sistem masyarakat timbul adanya
konflik antar individu maupun antar kelompok.
Berbeda hal dengan kompetisi yang selalu berlangsung dalam kegiatan
damai, konflik adalah proses sosial yang biasanya berlangsung dengan melibatkan
dua pihak yang saling menentang dengan ancaman kekerasan. Banyak hal yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik yakni kooperasi, asimilasi, mediasi
bahkan melalui jalur kekerasan itu sendiri. Penyelesaian konflik melalui jalan
kekerasan tidak jarang kita temui dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Beberapa wilayah di Pulau Madura menganggap jalan kekerasan untuk
menyelesaikan gesekan konflik dalam kehidupan sehari-hari bukan menjadi hal
yang tabu. Bahkan penyelesaian konflik tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah
budaya dan sudah menjadi kelaziman di kawasan pedesaan Madura.
Kegiatan penyelesaian konflik tersebut dikenal dengan carok. Meskipun
mayoritas penduduk Madura adalah penganut Islam taat dan tindakan tersebut
tidak dapat dibenarkan secara hukum, namun secara sosial-budaya merupakan
salah satu cara untuk mempertegas status sosial, gengsi, kehormatan dan harga
diri pihak-pihak yang sedang berkonflik. Motif atau latar belakang peristiwa carok
banyak dilatar belakangi oleh masalah gangguan terhadap isteri, salah paham,
perebutan tanah atau warisan, utang piutang dan hal lain yang belum diketahui
sebabnya (Wiyata, 2002). Dalam ungkapan Madura Lebbi Bagus Pote Tollang
atembang Pote Mata. (Lebih baik mati, daripada hidup menanggung malu).
Sebuah data statistik dari Kantor Kepolisian Resort Sampang pada tahun
1885-1994 telah terjadi 137 kasus pembunuhan. Itu berarti setiap tahun telah
terjadi 11-12 kasus pembunuhan. Belum bisa diindikasikan bahwa kegiatan
tersebut masuk kegiatan carok atau tidak, karena kepolisian sendiri belum
memiliki pemilah antara budaya carok dengan pembunuhan. Penulis tertarik untuk
mengungkap fenomena Carok dalam kajian epistimologis sebagai salah satu
upaya penyelesaian sengketa yang berbenturan dengan aturan nilai-nilai yang
dianut di Indonesia.
Dalam realitasnya, prilaku dan pola kelompok etnik Madura tampak sering
dikesankan atas dasar prasangka subjektif oleh orang luar Madura. Kesan
2

demikian muncul dari suatu pencitraan yang tidak tepat, baik berkonotasi positif
maupun negatif. Prasangka subjektif itulah yang seringkali melahirkan persepsi
dan pola pandang yang keliru sehingga menimbulkan keputusan individual secara
sepihak yang ternyata keliru karena subjektifitasnya. Carok berada di
persimpangan jalan antara tradisi yang harus dilakukan demi membela harga diri
dan carok sebagai suatu bentuk kejahatan dengan kekerasan yang sangat
meresahkan masyarakat dan sekaligus tindakan yang tidak akan dibenarkan oleh
Negara dan agama karena tergolong tindakan main hakim sendiri (eigenrichting).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana masyarakat memaknai tradisi carok dalam menyelesaikan konflik
dalam masyarakat? Kekerasan ataukah harga diri?
2. Mengapa Carok menjadi pilihan solusi dalam menyelesaikan konflik?
3. Bagaimana Carok dipandang secara epistimologis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat memaknai tradisi carok dalam
menyelesaikan konflik dalam masyarakat. Kekerasan atau harga diri.
2. Mengetahui bagaimana carok menjadi pilihan solusi dalam menyelesaikan
konflik
3. Memahami carok secara epistimologis

1.4. Manfaat
Output dari penelitian ini adalah memberikan manfaat bagi akademisi
yang ingin memahami mengenai carok melalui terbitan kajian ilmiah. Selain itu
diharapkan memberikan manfaat pada pihak-pihak terkait mengenai bagaimana
cara menyelesaikan konflik selain melalui jalan carok.

1.5 Luaran yang Diharapkan


Luaran dari penelitian ini diharapkan diterbitkannya sebuah artikel ilmiah
atau jurnal mengenai Kajian Epistimologis Tradisi Carok (Antara Kekerasan dan
Harga Diri) Sebagai Solusi dalam Menyelesaikan Konflik Antar Masyarakat di
Desa Ketapang Sampang, Madura.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sampang
Kabupaten Sampang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di
Pulau Madura selain Kabupaten Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Kabupaten
ini terletak pada 113o08 hingga 113o39 Bujur Timur dan 06o05 hingga
07o13Lintang Selatan. Batas Daerah, di sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan. Di sebelah
selatan berbatasan dengan Selat Madura. Sedangkan di sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Bangkalan. Secara umum wilayah Kabupaten Sampang berupa
daratan, terdapat satu pulau yang terpisah dari daratan bernama Pulau
Mandangin/Pulau Kambing. Luas wilayah Kabupaten Sampang yang mencapai
1233,33 km2 habis dibagi menjadi 14 kecamatan dan 186 desa/ Kelurahan.
Keadaan Geografis dan Iklim Sampang
Kabupaten Sampang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan iklim
tropis, sehingga memiliki musim penghujan dan panas. Rata-rata curah hujan
bulanan tertinggi terdapat di Kecamatan Omben dan Banyuates, sedang yang
terendah terdapat di Kecamatan Camplong dan Pangarengan. Bulan-bulan dengan
curah hujan tinggi terjadi pada Juli dan Desember, sedang bulan dengan curah
hujan paling rendah terjadi pada Juni dan Agustus. Area sawah di Kabupaten
Sampang diairi oleh tiga jenis sumber air yaitu air hujan, air sungai dan air tanah.
Sawah yang diairi oleh air hujan seluas 11.082 Ha, air sungai seluas 3.452 Ha dan
sawah yang diairi oleh air tanah seluas 226,70 Ha. Kecamatan yang menggunakan
sumber pengairan air tanah adalah Kecamatan Sampang, Omben, Jrengik dan
Sokobanah.

2.2. Carok
Carok merupakan salah satu pemecahan konflik yang efektif bagi
masyarakat Madura. Carok adalah sebuah pembelaan harga diri ketika
diinjakinjak oleh orang lain, yang berhubungan dengan harta, tahta, dan, wanita.
Intinya adalah demi kehormatan. Ungkapan etnografi yang menyatakan, etambang
pote mata lebih bagus pote tolang (dari pada hidup menanggung perasaan malu,
lebih baik mati berkalang tanah) yang menjadi motivasi Carok (Rifai, 2007)
Semua kasus Carok diawali oleh konflik, meskipun konflik tersebut dilatar
belakangi oleh permasalahan berbeda (kasus masalah perempuan, kasus lainnya
tuduhan mencuri, perebutan warisan, pembalasan dendam), semuanya mengacu
pada akar yang sama, yaitu perasaan malokarena pelecehan harga diri (martabat).
Untuk memulihkan harga diri yang dilecehkan, mereka melekukan Carok, yang
ternyata selalu mendapat dukungan dari lingkungan sosial. Apapun cara Carok
yang dilakukan, semua pelaku Carok yang berhasil membunuh musuhnya
menunjukkan perasaan lega, puas, dan bangga. Pengertian harga diri (martabat)
4

dalam kaitannya dengan perasaanmaloyang ditimbulkannya ketika terjadi


pelecehan, kedua hal ini merupakan faktor pemicu utama orang Madura
melakukan Carok, selain faktor lainnya(A. Latief, 2002).
Terjadinya carok sangat terkait oleh banyak kondisi, antara lain, pertama,
kondisi sosial budaya yang memunculkan seseorang menjadi bleter dengan status
sosial pada tataran atas dalam struktur sosial masyarakat Madura. Kedua, kondisi
perilaku sebagian oknum aparat yudisial yang tidak secara konsisten menerapkan
dan memberlakukan hukum sesuai dengan perundang-undangan sehingga putusan
hukum yang diambil sangat tidak memuaskan rasa keadilan masyarakat lokal.
Ketiga, sampai saat ini kondisi sosial-budaya di Madura belum mengenal adanya
institusi yang berfungsi dan berperan sebagai pencegah atau penangkal terjadinya
carok.

2.3. Tinjauan Epistimologis


Cabang ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan-
pertanyaan menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan disebut epistimologi.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, episteme = pengetahuan dan logos =
perkataan, pikiran, ilmu. Kata episteme dalam bahassa Yunani berasal dari kata
kerja epistemai, artinya mendudukkan, menempatkan, atau meletakkan. Maka,
harfiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk
menempatkan sesuatu dalam kedudukan setepatnya. Sebagai kajian filosofis
yang membuat telaah kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan,
epistemologi kadang juga disebut teori pengetahuan (Pranaka, 1987).
Epistemologi bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan
hakiki dari pengetahuan manusia. Bagaimana pengetahuan itu pada dasarnya
diperoleh dan diuji kebenarannya? Manakah ruang lingkup atau batas-batas
kemampuan manusia untuk mengetahui.
Epistemologis juga bermaksud secara kritis mengkaji pengandaian-
pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya
pengetahuan serta memberi pertanggungjawaban rasional terhadap klaim
kebenaran dan objektivitasnya. Epistimologi atau filsafat pengetahuan pada
dasarnya juga merupakan suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan
nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, lingkungan
sosial dan alam sekitarnya. Maka, epistimologi adalah suatu disiplin ilmu yang
bersifat evaluatif, normatif dan kritis. Epistimologi tidak cukup hanya memberi
deksrips atau paparan tentang bagaimana proses manusia mengetahu terjadi, tetapi
perlu meembuat penentuan mana yang betul dan mana yang keliru berdasarkan
norma epistemik (Sudarminta, 2007).
5

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
yang menggambarkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi dan makna
ungkapan. Bogdan dan Taylor dalam Moleong yang menyatakan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Bogdan, Robert C, dan SJ. Taylor,1975)

3.2. Tahapan Penelitian


Penelitian ini berawal dari tahap perencanaan penelitian yang tercantum
dalam proposal. Kemudian dilanjutkan dengan studi literatur, perencanaan sistem
kerja di lapangan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi
data dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan dan saran bagi stakholder.

3.3. Indikator Capaian


Tercapainya kegiatan ini apabila peneliti mampu mengungkapkan
bagaimana makna carok yang berkembang di masyarakat Sampang, Madura jika
dilihat dari sudut pandang epistimologis.

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


A. Data Primer
Data primer ialah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian, data ini dikumpulkan dengan dua cara yakni:
1. Observasi : Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung di
lapangan untuk memperoleh data yang benr dan akurat.
2. Wawancara : Untuk mempermudah peneliti menggali data dari
informan dilapangan, maka dibuat panduan wawancara yang menjabarkan
dari jawaban permasalahan yang akan diolah.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi
(tersedia), publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari organisasi atau
perusahaan dan juga bisa diartikan sebagai sumber diluar kata-kata dan tindakan
tertulis. Penelitian ini, peneliti memperoleh data sekunder berupa laporan
penelitian atau buku yang berkaitan dengan tradisi carok.

3.5. Teknik Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan


Creswell mengilustrasikan analisis data dalam penelitian kualitatif:
6

Tabel 3. Analisis data

Data mentah (transkrip, data lapangan,


gambar dan sebagainya)

Mengolah dan mempersiapkan data untuk


dianalisis

Membaca keseluruhan data

Mengcoding data (tangan atau komputer)

Tema-tema Deskripsi

Menghubungkan tema-tema atau deskripsi-


deskripsi

Menginterprestasi tema-tema atau


deskripsi-deskripsi

Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data untuk


menetukan derajat kepercayaan pemeriksaan data. Hal ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan semua data dari berbagai sumber yang berbeda-beda mengenai
sebuah permasalahan yang akan dikaji. Pemilihan triangulasi sumber data ini
disesuaikan dengan karakteristik masalah, dimana peneliti akan melakukan
pengumpulan data dengan pengamatan dan wawancara terhadap key informan
serta melakukan pengumpulan data dengan teknik dokumentasi. Sehingga dalam
pemeriksaan keabsahan data juga perlu membandingkan hasil dari proses
pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya.
7

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (15-25%). 1.900.000
2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan (20-35%). 4.490.000
3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (15-25%) 3.900.000
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya 1.900.000
4
sebutkan (maks. 15%)
Jumlah 12.190.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan ke-I Bulan ke-II Bulan ke-III Bulan ke-IV

No Jenis Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Perencanaan Penelitian

2 Perizinan Penelitian

3 Studi Literatur

4 Penelitian Lapangan

5 Pengumpulan dan
Pengolahan Data

6 Analisis dan Interpretasi


Data

7 Penarikan Kesimpulan

8 Publikasi Hasil
Penelitian
8

DAFTAR PUSTAKA

A. Latief Wiyata,Carok; Konflik Kekerasaan dan Harga Diri Orang


Madura, Yogyakarta : LKIS, 2002.
Bogdan, Robert C, dan SJ. Taylor, Introduction to Qualitative research
Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences. New York : John
Willey & Sons, 1975.
E.G. Singgih, Apakah Manusia itu?: Misi Gereja dan Reapresiasi Nilai-
Nilai Budaya Daerah Madura. Setia: Majalah Teologi No. 2 tahun 19871988.
Mohamad Fauzi Sukimi, Carok Sebagai Elemen Identiti Manusia
Madura, Madura : Radar Madura, 2008
Mohammad Kamiluddin, Carok Budaya yang Mengandung Unsur
Kekerasan,www.ppsdms.org, diakses tanggal 25 Agustus 2010
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif (edisi Revisi). Bandung:
Pustaka Utama, 2012.
Rifai, Penampilan dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan
Peribahasanya, Yogyakarta : Pilar Media, 2011.
Rosdakarya Suyatno, Bagong dan Narwoko, J. Dwi, Sosiologi : Teks
Pengantar dan Terapan, Jakarta : Pustaka Utama, 2011
Sudarminta, J, Epistimologi Dasar, Yogyakarta : Kanisius, 2002.
Wiyata, Latief, Carok Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura,
Yogyakarta : LkiSm, 2012
10

Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lidya Victorya Pandiangan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S-1 Ilmu Politik
4 NIM 071311333065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 22 November 1994
6 E-mail lidya.pandiangan@yahoo.com
7 Nomer Telepon/HP 089693806095

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Kristen SMP Kristen
Kalam Kudus Kalam Kudus SMA Katolik Xaverius Padang
Nama Institusi Padang Padang
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel
No Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1 Pemateri School of Mawapres I Mawapres 2014, Universitas Airlangga
Pemateri School of Mawapres
2 II Mawapres 2015, Universitas Airlangga
Pemateri Mawapres PPKMB
3 Fakultas Kedokteran Gigi Mawapres 2015, Fakultas Kedokteran Gigi
Pemateri Mawapres PPKMB 2015, Fakultas Ekonomi dan
4 Fakultas FEB Mawapres Bisnis
Pemateri Mawapres PPKMB
4 Fakultas Vokasi Mawapres 2015, Fakulas Vokasi

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara III Lomba Karya
1. Tulis Mahasiswa (LKTM) Universitas Airlangga 2013
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP) Unair

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Tape Recorder
8 2 Rp 300.000 Rp 600.000
Kaset Perekam 8 5 Rp 20.000 Rp 100.000
Flashdisk 50 4 Rp 100.000 Rp 400.000
Modem 50 2 Rp 200.000 Rp 400.000
Buku Referensi 4 4 Rp 100.000 Rp 400.000
SUB TOTAL (RP) Rp 1.900.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Kertas 1 4 rim Rp 50.000 Rp 200.000
Tinta Print 1 2 x isi Rp 100.000 Rp 200.000
Notebook 1 3 buah Rp 30.000 Rp 90.000
Logbook dan Buku
1 2 buah Rp 30.000 Rp 60.000
Penelitian
Alat Tulis 1 4 paket Rp 150.000 Rp 600.000
Jasa Fotokopi 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Penjilidan 2 20 Rp 5.000 Rp 100.000
CD RW 1 4 buah Rp 10.000 Rp 40.000
Souvenir Informan 1 10 orang Rp 150.000 Rp 1.500.000
Pulsa Internet 1 4 bulan Rp 300.000 Rp 1.200.000
Pulsa 1 4 orang Rp 50.000 Rp 200.000
SUB TOTAL (RP) Rp. 4.490.000

3. Perjalanan
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perjalanan
10 kali pulang
Penelitian Ke 5 orang Rp 75.000 Rp 3.750.000
pergi
Sampang
Perijinan 1 2 orang Rp 75.000 Rp 150.000
SUB TOTAL (RP) Rp 3.900.000

4. Lain-lain
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Biaya
Administrasi 1 1 Rp 200.000
17

Biaya
Publikasi 1 1 Rp 500.000
Pembuatan
Seminar 1 1 Rp 1.000.000
Penyusunan
Laporan 1 1 Rp 200.000
SUB TOTAL (RP) Rp 1.900.000
TOTAL KESELURUHAN 12.190.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program
No. Nama / NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
1. Koordinasi
tim,
M. Fadilah Budi S1-Ilmu 5 jam / 2. Perizinan,
1. Sosial
/ 071311333106 Politik minggu 3. Wawancara
4. Observasi
lapangan
1. Kegiatan
surat menyurat,
Lidya Victorya / S1-Ilmu 5 jam /
2. Sosial 2. Mencari data
071311333065 Politik minggu
sekunder dan
primer.
1. Mencari data
Fadhli Zul primer &
S1-Ilmu 5 jam /
3. Fauzi / Sosial sekunder,
Politik minggu
071311333113 2. Menulis
laporan
1. Mencari data
primer &
sekunder,
S1-Ilmu 5 jam /
4 M. Wildan Sosial 2. Berkoordinasi
Politik minggu
Fariz / dengan pihak
071311333043 internal dan
eksternal
1. Mencari data
primer &
Amanda sekunder
S1-Ilmu 5 jam /
4. Dwitiya / Sosial 2. Berkoordinasi
Politik minggu
071211332044 dengan pihak
eksternal dan
internal
20

Lampiran 5.
Gambar 1. Denah Lokasi Desa Ketapang Sampang, Madura

Gambar 2. Carok

Anda mungkin juga menyukai