Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM

KEGIATAN

DIREKTORAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2013
PENYELENGGARAAN PROGRAM
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU (PKG) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kegiatan belajar mengajar PAI pada sekolah masih sangat miskin dalam konteks
model pembelajaran dan penguasaan materi. Atas dasar ini, salah satu bentuk
fokus pembinaan yang dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam kepada
guru pendidikan agama Islam adalah dengan menggulirkan program Peningkatan
Kompetensi Guru (PKG).
Program PKG bertujuan untuk meningkatkan skill Guru Pendidikan Agama Islam
sehingga memiliki kemampuan dan komitmen nggi dalam penyelenggaraan PAI di
sekolah dan meningkatkan kemampuan GPAI dalam menciptakan budaya sekolah
(kultur sekolah) yang kondusif bagi terbinanya kemampuan peserta didik yang
dapat mengintegrasikan agama, baik dalam hal pemahaman, penghayatan maupun
perilaku sehari-hari. Pada tahun 2012 Dit. PAI telah melibatkan 17.500 GPAI dalam
program PKG sebagai peserta yang tersebar di 33 propinsi.
Dalam pelaksanaanya kegiatan tersebut bekerjasama dengan 118 Perguruan Ting-
gi. Pada tahun anggaran 2013 program Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) yang
dibiayai dengan anggaran ABPN sejumlah 600 orang, sedangkan dari APBNP di-
perkirakan mencapai 46.405 orang.
Kegiatan yang fokus pada pengembangan bahan ajar, strategi dan inovasi pem-
belajaran, pengembangan media pembelajaran melalui TIK, pengembangan eval-
uasi pembelajaran PAI dan pengembangan Peneli an Tindakan Kelas (PTK) di de-
sain dalam 3 kegiatan, yakni workshop/pembekalan, bimbingan teknis
(pendampingan), dan evaluasi hasil penugasan (produk).
Adapun model pendekatan yang digunakan dalam Program Peningkatan Kompe-
tensi Guru (PKG) adalah andragogy learning, par cipatory learning dan student
ac ve learning.
PROGRAM BANTUAN DAN BEASISWA
PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam dibutuhkan peran pen-
didik yang profesional. Dalam proses belajar mengajar, guru menempa posisi
pen ng dan menjadi penentu, berhasil daknya pencapaian tujuan suatu proses
pembelajaran sangat bergantung pada guru. Selain itu sarana dan prasaran
pendukung juga memberikan andil dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
agama Islam.
Melihat betapa pen ngnya posisi guru dan sarana pendukung dalam
peningkatan mutu pendidikan agama Islam maka Direktorat Pendidikan Agama
Islam telah mengembangkan program bantuan dan beasiswa.
Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan Dit. PAI, diantaranya; Bantuan
oprasional untuk organisasi profesi guru (FKG PAI, KKG PAI, MGMP PAI),
Pokjawas PAI, bantuan sarana untuk seluruh jenjang, dan bantuan peningkatan
kompetensi dan wawasan untuk tenaga pendidik dan kependidikan.
Sementara program beasiswa diberikan kepada guru PAI/calon pengawas.
Pada tahun 2012 guru PAI/calon pengawas yang mendapatkan beasiswa S2
berjumlah 600 orang, sementara untuk beasiswa S1 (on going) berjumlah 5.660
orang. Diharapkan dengan program ini akan mendorong dan memberikan
semangat dalam upaya peningkatan kualitas PAI di sekolah, yang selanjutnya
dapat menunjang pembelajaran PAI pada sekolah.
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam untuk program bantuan
beasiswa rekruitmen baru tahun 2013 diperuntukkan bagi 200 orang Calon
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Ser kasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan


kompetensi professional guru. Oleh karena itu, proses ser kasi dipandang
sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh ser kat kompetensi
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sebagaimana diketahui bahwa ser kasi guru merupakan upaya pening-
katan mutu guru, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraannya. Hal
ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan
di Indonesia secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru
berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki
ser kat pendidik (ini berlaku bagi PNS maupun swasta), merupakan dua hal
yang terkait. Meski demikian tujuan utamanya ialah peningkatan mutu guru
itu sendiri, sedangkan kesejahteraan menjadi unsur pendorong pencapaian
hal tersebut.
Dari tahun 2007 sampai 2012 Guru Pendidikan Agama Islam dan Pengawas
PAI yang telah mengiku program ser kasi berjumlah 128.367 orang yang
terdiri dari GPAI SD berjumlah 88.076 orang, GPAI SMP 17.974 Orang, GPAI
SMA 7.688 Orang, GPAI SMK 3.717 Orang, Pengawas PAI 4.936 Orang, dan SLB
17 Orang.
Sedangkan alokasi program ser kasi untuk tahun anggaran 2013 di-
perkirakan mencapai 23.000 orang GPAI dan Pengawas.
APRESIASI GURU PAI, PENGAWAS PAI DAN
KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI

Salah satu program pen ng Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat


Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun 2012, adalah kegiatan
Apresiasi Guru Pendidikan Agama Islam, Pengawas PAI dan Kepala Sekolah yang
berprestasi. Pemberian apresiasi ini sebagai upaya memo vasi guru PAI,
Pengawas PAI dan Kepala Sekolah agar menjadi pendidik dan tenaga pendidik
yang profesional, memiliki keseluruhan kompetensi sebagaimana dipersyaratkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pen-
didikan. Melalui kegiatan ini pula diharapkan guru PAI, Pengawas PAI dan Kepala
Sekolah senan asa terdorong untuk mempersiapkan diri, dan terus meningkatkan
wawasan dan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan za-
man.
Secara khusus tujuan pemberian apresiasi ini untuk mendorong dan mening-
katkan mo vasi dan profesionalisme guru PAI, dan Pengawas PAI dalam
melaksanakan tugas, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada guru PAI,
Pengawas PAI dan Kepala Sekolah yang memiliki kompetensi, dedikasi, dan pres-
tasi dalam menjalankan tugas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam.
Program apresiasi untuk GPAI dan Pengawas yang krea f dan inova f pada
tahun 2013 masih menjadi program unggulan pada Direktorat Pendidikan Agama
Islam.
PENTAS PAI
Salah satu program Direktorat Pendidikan Agama Islam, adalah meneyleng-
garakan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Isam (PENTAS PAI)
SD, SMP, SMA/SMK. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa dilingkungan sekolah dalam rangka mengembangkan dan
mengekspresikan minat, bakat dan kemampuan nya di bidang PAI, juga sebagai
upaya membangun aspek Emi onal Quo ent (EQ) dan aspek Spritual Quo ent
(SQ).
Kegiatan Pentas PAI disamping sebagai apresiasi, juga diharapkan menjadi
mo vasi bagi siswa dalam mengiku Pendidikan Agama Islam secara kese-
luruhan dan secara khusus memo vasi siswa untuk mengembangkan bakat
keterampilan dan seni Agama Islam, dalam rangka mewujudkan budaya
keberagamaan di sekolah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keimanan,
ketaqwaan dan akhlaq mulia.
Mata lomba yang dilombakan dalam Pentas PAI diantaranya; ngkat SD
manampilkan lomba Membaca Al Qur`an-Sari lawah dan Pidato, untuk SMP
manampilkan lomba Cerdas Cermat PAI dan Pidato, untuk SMA/SMK menam-
pilkan lomba Nasyid. Adapun untuk tahun 2011 ada tambahan macam lomba
untuk ngkat SMA/SMK yakni Khutbah Jumat.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan membangkitkan minat dan gairah
peserta didik di bidang keagamaan.
Program pemberdayaan kesiswaan pada tahun anggaran 2013 akan disa-
tukan dalam satu program nasional, yaitu PENTAS PAI Nasional Tahun 2013
yang rencana pelaksanaanya di Jakarta.
PEMBERDAYAAN ROHIS
Rohani siswa (rohis) di sekolah sangat penting keberadaannya. Ia merupakan
wadah untuk belajar, meperdalam sekaligus meng-aflikasikan nilai-nilai keislaman
yang telah didapat di dalam kelas dan lingkungan sekolah. selain itu, rohis juga
dapat menjadi penggerak lahirnya semangat keberagamaan.
Pemberdayaan Rohis sesungguhnya bagian dari upaya mengkader generasi
bangsa agar siap dan mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dinegeri
ini. Terlebih ditengah masih maraknya kekerasan yang melibatkan pelajar sebagai
generasi bangsa, seperti tawuran, seks bebas dan narkoba yang sudah merasuki
dunia pelajar.
Maka Rohis sebagai wadah siswa untuk belajar, memperdalam sekaligus
berdakwah dalam lingkungan sekolah harus tampil kedepan, memberikan contoh
kepada siswa lain. Ini penting dan sangat strategis karena dengan memberikan
tauladan akan lebih mudah merangkul teman yang lain. Oleh karena Direktorat
Pendidikan Agama Islam memberikan pemantapan kepada Rohis diantaranya
dengan memberikan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).
Program ROHIS untuk tahun anggaran 2013 dilaksanakan yang di- sesuaikan
dengan jumlah anggaran yang tersedia pada APBN 2013, akan tetapi belum sampai
pada tingkat Nasional., mengingat besarnya biaya dari pelaksanaan program terse-
but.
APRESIASI PENDIDIKAN ISLAM
Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, ber-
taqwa, dan berakhlak mulia Dit. PAI merancang berbagai program pembinaan
guna meningkatkan kualitas Pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan. Sa-
lah satu program tersebut adalah Apresiasi Pendidikan Islam (API) yang dil-
aksanakan pada tanggal 9-11 Desember 2012 bertempat di Hotel Borobudur Ja-
karta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi/penghargaan kepada
Pemerintah Daerah Provinsi-kabupaten/kota yang memiliki kepedulian dan
komitmen yang nggi terhadap peningkatan mutu Pendidikan Agama dan Pen-
didikan Keagamaan. Apresiasi adalah sebuah bentuk respons yang mempunyai
hubungan mbal balik antara dua pihak yang saling berkaitan dalam suatu ruang
hasil karya, bisa berupa hasil abstrak maupun hasil berupa sik.
Sasaran dari apresiasi pendidikan Islam ini adalah Pemerintah Daerah ngkat
Provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki kepedulian dan komitmen yang ng-
gi terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing pendidikan Agama Islam
dan pendidikan keagamaan.
Dengan adanya apresiasi kepada pihak yang memiliki komitmen terhadap
peningkatan mutu pendidikan agama Islam ini diharapkan terwujudnya pening-
katan mutu, akses, dan daya saing dalam penyelenggaraan pendidikan agama
Islam dan pendidikan keagamaan di provinsi dan kabupaten/kota. Meningkatnya
kepedulian dan komitmen Pemerintah Daerah kabupaten/kota terhadap pening-
katan mutu, akses, dan daya saing pendidikan agama Islam dan pendidikan
keagamaan; meningkatnya citra pendidikan agama Islam dan pendidikan keaga-
maan.
GEBYAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA PAUD/TK
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni generasi yang
beriman, bertakwa dan berakhlak mulia maka perlu mengop malkan kegiatan
ekstrakulikuler PAI pada Paud/TK. Ekskul PAI ini sangat pen ng dalam rangka
memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan
pada peserta didik. Jelas Dr. Amin Haedari, M.Pd dalam acara Gebyar Pendidikan
Islam Taman Kanak-Kanak 2012 yang diselenggarakan di Masjid At-Tin, Kompleks
TMII, Jakarta Timur.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberiakan kesempatan kepada peserta didik
dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, ba-
kat dan minat se ap peserta didik sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi
sekolah yang bersangkutan. Dengan kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam ini
diharapkan dapat membentuk sikap, mental, spor tas, kejujuran serta ukhuwah
Islamiyah antar sesama.
Ada beberapa macam lomba dalam kegiatan Gebyar PAI tersebut, diantaranya;
Membaca Surat Pendek, Manasik Haji, Mewarnai Kaligra, Adzan-Isqomah,
Menari Islami, Senam Ceria, Mendongeng Islami dll.
Pada tahun 2013 pelaksanaan Gebyar PAI pada PAUD/TK akan dirubah menjadi
Pentas PAI pada PAUD/TK secara prinsip dak ada perbedaan mendasar hanya
pada macam lomba yang direncanakan dalam Pentas PAI Paud/TK terdapat 5
macam lomba, yakni lomba adzan, lomba kaligra islam, prak k shalat, hafalan
surah pendek dan mewarnai. Pada kegiatan tersebut rencananya akan melibatkan
siswa Paud/TK dari Jabodetabek yang berjumlah 500 siswa
TEMU PAKAR
Ada beberapa Permasalahan yang muncul belakangan ini berkaiatan dengan
pendidikan agama Islam, yakni terjadinya distorsi dalam pendidikan agama Islam.
Berdasarkan beberapa hasil peneli an seper LaKip (2010), PPIM (2008) yang
menyebutkan lebih dari 65% guru PAI memiliki kecenderungan berpikiran radikal.
Munculnya paham radikalisme sudah pas merusak citra PAI itu sendiri. Selain
itu, kondisi ini juga diperburuk dengan keterlibatan siswa sekolah dalam bebera-
pa aksi terorisme di tanah air.
Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI telah melakukan
berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum maupun pembinaan
PAI. peran Direktorat PAI menjadi sangat signikan dalam rangka mengem-
bangkan pendidikan agama dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dirasa perlu untuk menghimpun pandangan para pakar pendidikan Islam guna
mewujudkan Pendidikan Agama Islam yang ramah dan damai dalam bingkai
Keindonesiaan. Hadir dalam acara tersebut diantaranya; Dr. Amin Haedari, M.Pd,
Prof. Nur Syam, Prof. Azyumardi Azra, Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan, Prof. Atho
Mudzhar, Prof. Dr. Amin Abdullah dll.
Diharapkan kegiatan Temu Pakar Pendidikan Agama Islam akan dapat diru-
muskan pandangan para pakar pendidikan Islam yang akan dijadikan arah ke-
bijakan pengembangan Pendidikan Agama Islam.
Untuk tahun 2013 program yang menghadirkan para pakar pendidikan dari
berbagai elemen ini akan terus dilanjutkan, sehingga program PAI akan lebih
meningkat dengan adanya ide cemerlang dari pakar pendidikan.
KEBIJAKAN USBN PAI
Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) dianta-
ra fungsinya adalah sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan
sekaligus pemetaan berdasarkan pencapaian belajar. Dengan diselenggarakannya
USBN PAI mengagkat kewibawaan PAI, bukan hanya dimata guru dan siswa namun
juga masyarakat luas.
USBN PAI adalah merupakan upaya untuk meningkatkan kewibawaan PAI yang
pada akhirnya memberikan semangat baru bagi para guru agama Islam dan siswa
untuk belajar PAI. Hal ini penting terlebih lagi ditengah adanya pemberitaan bah-
wa PAI di sekolah tidak menarik. USBN PAI diharapkan bisa memberikan gairah
atau semangat. Hal ini merupakan peluang bagi guru pendidikan agama Islam un-
tuk menggairahkan PAI di sekolah.
Supaya soal itu berkualitas perlu dibuat kisi-kisi, sesungguhnya keberhasilan
melakukan penilaian dilihat dari berbagai aspek, antara lain: kualitas soal, oleh
karenanya penyusunan kisi-kisi intinya adalah menentukan kualitas instrumen
penilaian yang akan kita lakukan.
Kegiatan ini juga menjadi sangat penting karena kegiatan ini merupakan man-
dat konstitusi tentang penyelenggaraan ujian yang harus mengacu pada pemenu-
han standar nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam Permendiknas No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi, dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
Dengan terbitnya PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kebiajakan tentang USBN PAI
akan disesuaikan yang mengacu pada PP tersebut.
RAPAT KOORDINASI
Direktorat Pendidikan Agama Islam telah menetapkan kebijakan pengem-
bangan program pendidikan agama Islam yang mencakup ga tema utama yak-
ni peningkatan kualitas hasil belajar, peningkatan kualitas ketenagaan, serta
penguatan kelembagaan dan kerjasama. Jelas Dr. Amin Haedari, M.Pd, Direktur
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI dalam acar Rakor Sinkronisasi Program PAI.
Program penguatan kelembagaan yang telah dilaksanakan melalui Rapat
Koordinasi diantaranya melibatkan para pejabat daerah, seper Kanwil, Kan-
depag, Kabid dan Kasi Mapenda, Dinas pendidikan provinsi dan Kab/kota dan
juga organisasi profesi guru pendidikan agama Islam, seper FKG, KKG, MGMP
dan juga Pokjawas PAI. Dengan adanya rapat koordinasi diharapkan program-
program yang telah dirancang oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam dapat
terwujud dengan baik.
Adapun Rapat Koordinasi yang telah dilaksanakan diantaranya; Rakor
Penyusunan Program, Rakor Sinkronisasi Program, Akurasi dan Finalisasi Pro-
gram, Sosialisasi Kebijakan Program yang melibatkan unsur dari Kanwil Ke-
menag, Kankemenag Kab/Kota, Dinas Pendidikan, Kemendikbud dan Ke-
mendagri.
ORIENTASI PENINGKATAN
KEMAMPUAN MANAJERIAL

Direktorat Pendidikan Agama Islam menggelar kegiatan Orientasi Peningkatan


Kampuan Manajerial. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan
pendidikan agama Islam.
Pengembangan sumber daya manusia sangat pen ng sebab karyawan merupa-
kan asset yang sangat pen ng dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Disamping itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia,
perlu adanya koordinasi yang cukup baik antara se ap unit kerja atau subdit yang
ada di dalam Direktorat Pendidikan Agama Islam. Hal ini pen ng mengingat bah-
wa se ap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan pengembangan yang bersifat
pengetahuan dan ketrampilan teknis yang berada di bawahnya. Jelas Dr. Amin
haedari, M.Pd
Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek
kegiatan yang dak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pela han dan
kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar
potensi yang dimiliki pegawai dapat digunakan secara efek f.
PENGUATAN KELEMBAGAAN
MELALUI POKJAWAS PAI
Direktorat Pendidikan Agama Islam mengadakan pertemuan Pokjawas PAI Na-
sional. Pertemuan tersebut diberi nama "Temu Konsultasi Kelompok Kerja Pengawas
Tingkat Nasional Pendidikan Agama Islam Tahun 2012".
Pertemuan yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu Selasa-Kamis, 29-31 Mei 2012
dihadiri oleh 52 pengawas kota yang mewakili Pokjawas Kota se-Indonesia yaitu
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepri, Bengkulu, Jam-
bi, Bali, Sulawesi, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara,
Papua, Papua Barat yang masing-masing 1 (satu) peserta; Bandar Lampung 2, Banten
4, DKI Jakarta 4, Jawa Barat 4, Jawa Tengah 5, YogYakarta 3, dan Jawa Timur 4 peser-
ta.
Materi-materi yang disampaikan dalam acara tersebut antara lain: "Konsep Dasar
Supervisi Pendidikan" yang disampaikan oleh Hindun Anwar selaku Widyaiswara
Pusdiklat Teknis Kementerian Agama RI, "Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Pengawas PAI" yang disampaikan oleh A. Kadir Djaelani, "Pengelolaan Bantuan
Beasiswa Kualifikasi GPAI dan Pengawas PAI" Oleh Kasubdit SMP Direktorat Pendidi-
kan Agama Islam Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Nifasri Muh. Nir, dan materi
terakhir adalah "Peningkatan Kinerja Pengawas PAI dalam Pelaksanaan Supervisi Pen-
didikan Paska PMA No 2 Tahun 2012" yang disampaikan oleh Imam Tholkhah selaku
Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI.
Pada tahun 2013 program pengutan kelembagaan melalui Pokjawas dengan pro-
gram mensosialisasikan PMA No. 31 Tahun 2013 dan review Kep. Dirjen No. 2001
tahun 2012 tentang Pedoman Pengawas PAI pada Sekolah.
PENINGKATAN KOMPETENSI GPAI
MELALUI WORKSHOP / TOT
Untuk melaksanakan pendidikan agama Islam yang berhasil perlu dilakukan pendidikan
agama yang terpadu. Keterpaduan tujuan, keterpaduan materi, keterpaduan proses.
Keterpaduan tujuan berarti pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan tanggung jawab
semua pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan, yaitu pemerintah, kepala sekolah,
guru, orang tua siswa, dan masyarakat.
Keterpaduan materi ialah keterpaduan isi kurikulum yang digunakan atau materi pelaja-
ran. Keterpaduan proses, berarti para pendidik hendaknya menyadari bahwa semua
kegiatan pendidikan sekurang-kurangnya tidak berlawanan dengan tujuan pendidikan keimanan
dan ketakwaan, bahkan dikehendaki semua kegiatan pendidikanmembantu tercapainya siswa
yang beriman dan bertakwa.
Untuk sampai pada keterpaduan tersebut Direktorat Pendidikan Agama Islam telah
melaksanakan berbagai macam program yang dikemas dalam bentuk workshop, diantaranya;
Workshop Penguatan Bahan Ajar PAI pada Paud dan TK, Workshop Pengembangan Model
Pembelajaran pada Paud dan TK, Workshop Pembelajaran PAI pada PAUD dan TK, Workshop
Pengembangan pendidikan Wawasan Keagamaan melalui KKG PAI, Workshop Pengembangan
Penilaian PAI SD Berbasis Afektif dan Psikomotorik, Workshop Penyusunan Soal USBN PAI pada
SD, Workshop Tuntas Baca Tulis Al-Quran pada Siswa SD, Workshop Pengembangan Standar Isi
dan Standar Kelulusan PAI SMP, Workshop Kepengawasan PAI pada SMP, Workshop penyusu-
nan soal USBN PAI, Workhsop Penyusunan Soal Ujian PAI SMA, Workshop Finalisasi Penyusunan
Soal Ujian PAI pada SMA, Workhsop Orientasi Pengelolaan PAI pada SMALB, Workshop
Pengembangan Pendidikan karakter Bangsa melalui MGMP PAI SMK, Workshop Pengem-
bangan Pembelajaran PAI pada SMK, Workshop Penyusunan Kisi-kisi Soal USBN PAI SMK, Work-
shop Pengembangan Kegiatan Ekskul PAI Siswa SMK dll.
VISITING GURU PAI
Banyak jalan menuju Roma. Begitu pun dalam konteks peningkatan mutu pen-
didikan agama Islam. Banyak cara yang dapat ditempuh dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan agama Islam, namun prioritas utama terletak pada SDM yang
menangani pendidikan.
Oleh sebab itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Ke-
menterian Agama RI berkomitmen secara berkesinambungan untuk terus
melakukan ikhtiar, melalui beragam program dan kegiatan dalam upaya meningkat-
kan profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
Salah satu program dalam rangka peningkatan kualitas profesionalitas guru aga-
ma Islam adalah melalui kegiatan visting guru pendidikan agama Islam pada
sekolah. Ini adalah salah satu program baru yang yang di telurkan oleh Direktorat
Pendidikan Agama Islam.
Diharapkan dengan program tersebut akan memberikan nuansa baru dalam
menyerap pengalaman pengelolaan pembelajaran antar sekolah dan mengambil
hikmah dari pola manajemen yang diaplikasikan, sehingga diharapkan akan terjadi
proses pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi guru PAI.
Pelaksanaan program visi ng guru ini berlangsung selama 15 (lima belas) hari
dengan persyaratan peserta diantaranya, minimal memiliki pengalaman mengajar 5
tahun, PNS dengan pangkat/golongan minimal IIIb, menguasai model pembelajaran
berbasis IT.
PAI UNGGULAN PADA SEKOLAH
Pendidikan agama Islam difungsikan sebagai pembentuk akhlaqul karimah
bagi peserta didik. Agar fungsi tersebut dapat tercapai maka perlu diterapkan
sebuah strategi pengembangannya. Diantara strategi tersebut adalah mengem-
bakan PAI Unggulan.
PAI Unggulan pada sekolah adalah program pendidikan agama Islam yang
menyelenggarakan pendidikan agama Islam di sekolah dengan memaksimalkan
waktu yang tersedia selama jam pelajaran maupun di luar jampelajaran dengan
didukung ketersediaan dan berfungsinya masjid sekolah, perpustakaan PAI, la-
boratorium PAI, dan semua warga sekolah
Aspek terpen ng dalam konsep PAI Unggulan adalah membangun tatanan
sosio-kultur sekolah yang bernuansa Islami. Para siswa dibiasakan untuk selalu
menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari, seper membi-
asakan salam, doa sebelum belajar, shalat berjamaah dsb. Dengan pembiasaan
tersebut diharapkan budaya sekolah yang islami dapat ter-
wujud.
Program PAI Unggulan pada sekolah ini direncanakan akan dil-
aksanakan pada bulan Oktober dan Nopember 2013, selama 3
( ga) tahun, yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015.
PENGEMBANGAN PAI PADA PERBATASAN

Se ap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan sik, emosional, mental, intel-
ektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Demikian pula warga
negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak
memperoleh pendidikan layanan khusus.
Untuk memenuhi hak warga negara, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi se ap warga negara tanpa diskriminasi.
Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI memberikan perha an serius terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam
di sekolah yang berada diperbatasan.
Direktorat PAI menilai pengembangan Pendidikan Agama Islam pada sekolah yang ada
diperbatasan merupakan hal yang sangat strategis karena daerah-daerah perbatasan pada
hakikatnya merupakan daerah terdepan sebagai pintu gerbang untuk memasuki Indonesia.
Jika di analisa bahwa pokok permasalahan yang terjadi pada pendidikan di daerah per-
batasan adalah masih minimnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses bela-
jar mengajar, kurangnya jumlah tenaga pendidik, rendahnya kualitas tenaga pendidik,
masih sedikitnya jumlah sekolah.
Berangkat dari permasalahan yang ada Direktorat Pendidikan Agama islam telah
merancang beberapa program, diantaranya; Pertama, pemberian bantuan yang melipu
bantuan berupa sarana/bahan ajar/ bahan prak k PAI pada sekolah bidang pembelajaran
PAI, bantuan pengembangan ROHIS, dan bantuan pengembangan oragnisasi guru PAI
(FKG, KKG, MGMP) dan Pokjawas. Kedua pemberian beasiswa yang melipu , beasiswa
untuk guru PAI dan Pengawas PAI. Selain itu, Direktorat PAI juga memiliki program per-
tukaran guru PAI. Diharapkan dengan program pertukaran guru PAI tersebut akan mem-
berikan nuansa baru dalam menyerap pengalaman pengelolaan pembelajaran antar
sekolah dan mengambil hikmah dari pola manajemen yang diaplikasikan, sehingga diharap-
kan akan terjadi proses pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi guru
PAI.

Anda mungkin juga menyukai