Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

A. Masalah Utama
Harga Diri Rendah

B. Pengertian
Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa percaya diri seseorang karena merasa tidak
mampu dalam mencapai keinginan. (Fitria, 2009).

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang
menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (keliat, 2011).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri
yang negatif dan dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend,
1998).

C. Klasifikasi
Menurut Fitria (2009), harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam
berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan).
2. Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri
yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.

D. Proses Terjadinya
Konsep diri terdiri atas komponen : citra diri, ideal diri, harga diri, penampilan peran
dan identitas personal. Respons individu terhadap konsep dirinya berfluktuasi
sepanjang rentang konsep diri yaitu dari adaptif sampai maladatif.

Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua
yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.

Dalam tinjauan Life Span Teori (Yosep, 2009), penyebab terjadinya harga diri rendah
adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya.
Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal sekolah,
pekerjaan dan pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung
mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.
Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronik adalah penolakan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis
(Fitria, 2009).

Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas (Fitria, 2009).

E. Rentang respon

Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.

F. Mekanisme Koping
1. Koping jangka pendek
a) Aktivitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari krisis,
misalnya menonton TV, dan olah raga.
b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya
ikut kegiatan social politik dan agama.
c) Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara terhadap
konsep diri, misalnya aktivitas yang berkompetensi yaitu pencapaian
akademik atau olah raga.
d) Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurng berarti dalam kehidupan, misalnya penyalahgunaan zat.
2. Koping jangka panjang
a) Penutupan identitas
Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tampa memperhatikan keinginan aspirasi dan potensi individu.
b) Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat di terima oleh nilai-nilai
dan harapan masyarkat
3. Pertahanan Ego
a) Fantasi, yaitu kemampuan menggunakan tanggapan tanggapan yang dimiliki
untuk menetapkan tanggapan baru.
b) Disosiasi, yaitu respon yang tidak sesuai dengan stimulus.
c) Isolasi, yaitu menarik diri dari interaksi dengan dunia luar.
d) Projeksi, yaitu kelemahan diri sendiri dilontarkan pada orang lain.
e) Displacement, yaitu mengeluarkan perasaan perasaan yang tertekan pada
orang yang kurang mengancam atau kurang menimbulkan reaksi emosi.

G. Pohon masalah

Resiko Isolasi Sosial (effect)

(core problem)
Harga Diri Rendah

Gangguan peran
Gangguan harga diri
Gangguan identitas (causa)
Gangguan ideal diri
Gangguan citra diri

H. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji


Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan harga diri rendah
(Fitria, 2009), adalah:
a. Harga diri rendah kronik
b. Koping individu tidak efektif
c. Isolasi sosial
d. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
e. Risiko perilaku kekerasan

Sedangkan data yang perlu dikaji pada pasien dengan harga diri rendah (Fitria, 2009
dan Yosep, 2009), adalah:
Data subyektif
Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna.
Mengungkapkan dirinya merasa tidak mampu
Mengungkapkan dirinya tidak semangat untuk beraktivitas atau
bekerja.
Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri (mandi,
berhias, makan atau toileting).
Data obyektif
Kritik diri sendiri
Merasa tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimistis
Tidak menerima pujian
Penurunan produktivitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Kurang memperhatikan perawatan diri
Berkurang selera makan
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menunduk
Bicara lambat dengan nada suara lemah.

I. Penatalaksanaan
Farmakologi
1. Obat anti psikosis: Penotizin
2. Obat anti depresi: Amitripilin
3. Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam, clobozam
4. Obat anti insomnia: Phneobarbital
Terapi modalitas
o Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi
masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan
keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk mengemukakan
masalah yang dialaminya

o Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau
aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan
keadaan klien karena masalah sebagian orang merupakan persaan dan
tingkah laku pada orang lain.
o Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk mengebalikan
kesadaran klien

J. Diagnosa Keperawatan prioritas


Gangguan konsep diri: harga diri rendah

K. Rencana Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Fitria Nita. Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Jakarta: Salemba
Medika.

Herdman, T.H. 2012. International Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

Keliat, B.A. 2006. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CNHM(basic course). Buku
Kedokteran. Jakarta: EGC

Keliat, B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN(basic course). Buku
Kedokteran. Jakarta: EGC

Wilkinson A. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran : EGC

Anda mungkin juga menyukai