Anda di halaman 1dari 8

HYDRODYNAMIC MODEL EXPLICIT UPSTREAM (BACKWARD) AND CENTRAL DIFFERENCE

Rifa Akbar Ahadiat (15114021)


Faculty of Earth Sciences and Technology, Institute of Technology, Bandung, Indonesia
rifa.akbar@students.itb.ac.id

Case

Length of channel = 3000 m


Polutant concentration = 50 ppm
Current velocity in the channel = 0.5 m/s
Source of pollutant is located at 500 m from upstream

Task #1

Calculate the pollutant concentration change in time and space along the channel for 200 seconds and grid spacing ()
of 20 m, using the following numerical scheme:
a.Backward difference
b.Central difference

Task #2

The same as Task #1 but make the source is continuously produce pollutant of 50 ppm:
a.Backward difference
b.Central difference

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Solutions

Must have description of the problem, matlab script (inl, flowchart), model result, analysis

Task #1

Untuk penyelesaian kasus pertama, maka langkah pertama adalah membagi panjang channel sebagai satuan grid.
Ukuran setiap grid adalah 20 m. Maka dalam pengolahan hal pertama adalah menghitung jumlah grid.

Jumlah grid = panjang channel / ukuran grid


= 3000 m / 20 m
= 150 grid

Kasus kedua adalah sumber polutan berada 500 m dari hulu

Posisi polutan (grid) = posisi polutan / ukuran grid


= 500 m / 20 m
= 25
Setelah diketahui posisi grid maka langkah selanjutnya adalah proses penyelesaian secara umum dengan menggunakan
pemodelan numerik. Pemodelan numerik yang digunakan adalah dengan metode selisih terbatas (Finite Difference
Method), backward difference dan central difference.
Flow Chart
Task 1 Backward difference
Matlab Script

clear all;
clc;

%Parameters
L = 3000;
dx = 20;
u = 0.5;
t = 200;
dt = 0.5;

nmax = L/dx; %ruang dengan lambang j


tmax = t/dt; %waktu dengan lambang i

%initial condition
for j=1:nmax; %pembuatan matriks waktu dan ruang dengan nilai 0
F(tmax,j)=0;
end

F(1,25)=50; %pengisian matriks pada grid 25 dengan nilai konsentrasi polutan 50

%Calculation
for i=1:tmax;
for j=1;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-0);
end
for j=2:nmax;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-F(i,j-1));
end

end

%Plotting for graph


x = 1:dx:L
plot (x,F(1,:),'r-'),grid
hold on
plot (x,F(101,:),'g-.'),grid
hold on
plot (x,F(201,:),'b--'),grid
hold on
plot (x,F(301,:),'y.-'),grid
hold on
plot (x,F(401,:),'m:'),grid
hold off

title ('Grafik Konsentrasi Polutan Metode Explicit Upstream: Backward')


xlabel ('Posisi(m)')
ylabel ('Konsentrasi Polutan (ppm)')

legend ('t=0','t=50','t=100','t=150','t=200')
Task 1 Central Difference
Matlab script

clear all;
clc;

%Parameters
L = 3000;
dx = 20;
u = 0.5;
t = 200;
dt = 0.5;

nmax = L/dx; %ruang dengan lambang j


tmax = t/dt; %waktu dengan lambang i

%initial condition
for j=1:nmax;
F(tmax,j)=0;
end

F(1,25)=50;

for i=1:tmax;
for j=1;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-0);
end
for j=2:149;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/(2*dx))*(F(i,j+1)-F(i,j-1));
end
for j=150;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(0-F(i,j-1));
end

end

%Plotting for graph


x = 1:dx:L
plot (x,F(1,:),'r-'),grid
hold on
plot (x,F(101,:),'g-.'),grid
hold on
plot (x,F(201,:),'b--'),grid
hold on
plot (x,F(301,:),'y.-'),grid
hold on
plot (x,F(401,:),'m:'),grid
hold off

title ('Grafik Konsentrasi Polutan Metode Central Difference')


xlabel ('Posisi(m)')
ylabel ('Konsentrasi Polutan (ppm)')

legend ('t=0','t=50','t=100','t=150','t=200')

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Task #2

Pada kasus 2 nilai polutan pada grid 25 (500 m dari hulu) memiliki konsentrasi yang tetap yaitu bernilai 50 ppm pada
waktu apapun. Maka dari itu penyelesain dimulai dengan mendefinisikan grid 25 dari waktu t=0 hingga t=200 memiliki
konsentrasi yang sama.

Task 2 Backward Difference


Matlab script

clear all;
clc;

%Parameters
L = 3000;
dx = 20;
u = 0.5;
t = 200;
dt = 0.5;

nmax = L/dx; %ruang dengan lambang j


tmax = t/dt; %waktu dengan lambang i

%initial condition
for j=1:nmax; %pembuatan matriks kosong
F(tmax,j)=0;
end

F(:,25)=50;%pendefinisian konsentrasi di grid 25 tetap pada waktu apapun

%Calculation
for i=1:tmax;
for j=1:24;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-0);
end
for j=25;
F(i,j)=50;
end
for j=26:nmax;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-F(i,j-1));
end

end

%Plotting for graph


x = 1:dx:L
plot (x,F(1,:),'r-'),grid
hold on
plot (x,F(101,:),'g-.'),grid
hold on
plot (x,F(201,:),'b--'),grid
hold on
plot (x,F(301,:),'y.-'),grid
hold on
plot (x,F(401,:),'m:'),grid
hold off

title ('Grafik Konsentrasi Polutan Metode Explicit Upstream: Backward')


xlabel ('Posisi(m)')
ylabel ('Konsentrasi Polutan (ppm)')

legend ('t=0','t=50','t=100','t=150','t=200')

Task 2 Central Difference


Matlab Script

clear all;
clc;

%Parameters
L = 3000;
dx = 20;
u = 0.5;
t = 200;
dt = 0.5;

nmax = L/dx; %ruang dengan lambang j


tmax = t/dt; %waktu dengan lambang i
%initial condition
for j=1:nmax;
F(tmax,j)=0;
end

F(1,25)=50;

for i=1:tmax;
for j=1;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(F(i,j)-0);
end
for j=2:24;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/(2*dx))*(F(i,j+1)-F(i,j-1));
end
for j=25;
F(i+1,j)=50;
end
for j=26:149;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/(2*dx))*(F(i,j+1)-F(i,j-1));
end
for j=150;
F(i+1,j)= F(i,j)-(u*dt/dx)*(0-F(i,j-1));
end

end

%Plotting for graph


x = 1:dx:L
plot (x,F(1,:),'r-'),grid
hold on
plot (x,F(101,:),'g-.'),grid
hold on
plot (x,F(201,:),'b--'),grid
hold on
plot (x,F(301,:),'y.-'),grid
hold on
plot (x,F(401,:),'m:'),grid
hold off

title ('Grafik Konsentrasi Polutan Metode Central Difference')


xlabel ('Posisi(m)')
ylabel ('Konsentrasi Polutan (ppm)')

legend ('t=0','t=50','t=100','t=150','t=200')

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Analisis

Diberikan data dengan nilai konsentrasi pada suatu daerah, dari data tersebut diolah dengan dua metode yang berbeda.
Metode yang pertama dengan menggunakan metode Explicit Upstream (backward) dan metode yang kedua dengan
menggunakan Central Difference. Kedua metode ini menggunakan dua kasus yang berbeda, kasus pertama menjelaskan
kondisi dimana nilai konsentrasi pada posisi 500 m dari hulu sebesar 50 ppm pada waktu t=0 dimana konsentrasi
berubah terhadap waktu dan ruang, sedangkan pada kasus kedua menjelaskan kondisi dimana nilai konsentrasi pada
posisi 500 m dari hulu sebesar 500 ppm dengan nilai konstan terhadap waktu. Dari kedua kasus ini, diselesaikan dengan
menggunakan pemodelan untuk melihat seberapa besar konsentrasi sepanjang channel dengan menggunakna metode
selisih terbatas.

Dari hasil pengolahan data dengan dua metode yang berbeda menunjukan hasil yang berbeda pula. Pengolahan dengan
menggunakan metode Explicit Upstream (backward) pada kasus pertama menunjukan nilai konsterasi pada lokasi
terjadinya polutan, semakin berkurang seiring dengan waktu yang semakin bertambah. Selain nilai konsentrasi yang
berkurang pada lokasi tersebut, konsetrasi polutan menyebar ke lokasi yang berbeda. Penyebaran nilai polutan ini
bergantung kepada besarnya dari faktor kecepatan, pada kasus ini dipengaruhi oleh kecepatan arus. Konsentrasi polutan
berkurang 0.6122 ppm pada setiap 0.5 detik. Dari hasil tersebut kita dapat melihat pola perpindahan konsentrasi
polutan terhadap waktu dan ruang. Nilai konsentrasi polutan dapat ditunjukan sebagai berikut.

Waktu (s) Konsentrasi tertinggi (ppm) Lokasi Polutant (m) Grid


0 50 500 25
50 18.03647 520 26
100 12.9148 540 27
150 10.40341 560 28
200 8.828698 600 30

Sedangkan pada kasus kedua dengan pemodelan data menggunakan Explicit Upstream (backward) dimana nilai
konsentrasi konstan di lokasi 500 m dari hulu menunjukan hasil yang berbeda. Pada kasus kedua penumpulan
konsentrasi berada pada lokasi disebelahnya. Konsentrasi polutan bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Nilai
konsentrasi polutan dapat ditunjukan sebagai berikut.

Waktu (s) Konsentrasi tertinggi (ppm) Lokasi Polutant (m) Grid


0 50 500 25
50 35.60726 520 26
100 45.90877 520 26
150 48.83704 520 26
200 49.66942 520 26

Dari kedua kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada kasus pertama nilai konsentrasi polutan akan tersebar merata
sepanjang saluran dengan nilai konsentrasi selalu berkurang terhadap waktu, hal ini menunjukan pada waktu t
maksimum nilai konsetrasi sama disetiap lokasi (grid). Sedangkan pada kasus kedua, nilai konsentrasi polutan akan
semakin meningkat disetiap gridnya mengikuti nilai polutan yang pertama. Seperti dapat dilihat dari hasil tabel pada
penambahan waktu t, nilai konsentrasi bertambah pada lokasi disebelahnya (grid selanjutnya). Hal ini dikarenakan, nilai
konsentrasi dilokasi awal selalu tetap sehingga mempengaruhi nilai konsentrasi polutan pada lokasi selanjutnya.

Untuk pengolahan dengan metode Central Difference pada studi kasus pertama dan kedua, menunjukan hasil yang tidak
biasa. Dimana terdapat konsentrasi polutan yang bernilai negatif. Hal ini tidak dapat diterima karena tidak ada nilai
polutan berkonsentrasi negatif. Sehingga hasil pengolahan data menggunakan metode Central Difference tidak cocok
digunakan untuk studi kasus yang pertama dan kedua.

Anda mungkin juga menyukai