Anda di halaman 1dari 4

PEREKONOMIAN INDONESIA

ANDI HARTINA FAJRI ADHININGSIH


4517013115

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR

2017
INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA
Investasi domestik atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur di dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005
tentang Penanaman Modal.
Penanaman modal asing memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan
terhadap PDB sebesar 356.477,9 juta US$. Artinya setiap penambahan penanaman modal
asing sebesar 1 juta US$ maka akan mengakibatkan peningkatan PDB sebesar 356.477,9

miliar rupiah dengan asumsi variabel DI dianggp tetap (cateris paribus).

Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi tersebut,


investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.
Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap
negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta.
Meskipun demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada
tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah,
sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi
masyarakat.
Investasi Di Indonesia Dan Faktor Yang Mempengaruhinya memegang peranan penting
dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Investasi dapat
dilakukan oleh pemerintah melalui Anggaran Pembiayaan Pembangunan dan investasi
swasta/masyarakat. Investasi yang dilaksanakan pemerintah terutama untuk mendorong
penciptaan iklim usaha yang kondusif, penyediaan sarana dan prasarana, serta pemberdayaan
ekonomi rakyat.
Jadi pokok permasalahan yang menjadi pembahasan utama dari tulisan ini adalah
iklim investasi yang sangat kompleks, yang implikasinya adalah bahwa kebijakan investasi
tidak bisa berdiri sendiri. Dalam kata lain, bagaimanapun bagusnya suatu kebijakan investasi,
efektivitas dari kebijakan tersebut akan tergantung pada banyak faktor lain di luar wilayah
kebijakan investasi, karena faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi keputusan seseorang
untuk melakukan investasi atau membukan usaha baru di Indonesia. Lebih spesifik, tulisan
ini akan membahas masalah, tantangan dan potensi investasi di Indonesia.

Sebagai negara berkembang, Indonesia tentu mengupayakan pembangunan ekonomi


guna meningkatkan kemajuan perekonomian negara. Beberapa upaya telah dilakukan oleh
pemerintah, salah satunya adalah dengan menggencarkan investasi atau mengajak masyarakat
untuk giat menghimpun dana di pasar modal. Munculnya banyak investor di Indonesia juga
dilandasi oleh UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Berdasarkan undang-
undang tersebut jelas sudah Indonesia memberikan kebebasan kepada investor domestik
maupun investor asing untuk menanamkan modalnya dalam melakukan kegiatan usahanya di
wilayah Indonesia. Sehingga jelas perusahaan Indonesia diperbolehkan untuk melakukan
kerjasama dengan pihak asing dalam mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis.

Investasi tetap perusahaan dapat berupa mesin, peralatan pendukung produksi,


bangunan kantor dan pabrik. Investasi tetap perusahaan ini biasanya diwujudkan dalam
bentuk aset tetap yang berifat jangka panjang (Suparmono, 2004).
Pengertian investasi juga berkaitan dengan perubahan persediaan yang dimiliki perusahaan.
Perubuahan persedian itu dapat berupa bahan baku, perubahan kepemilikan barang setengah
jadi, dan perubahan barang jadi yang disimpan perusahaan untuk dijual pada waktu tertentu.
Perusahaan biasanya memiliki persediaan yang disimpan untuk memenuhi permintaan yang
akan meningkat di masa yang akan mendatang. Persediaan ini perlu dilakukan karena bahan
baku yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan barang akhir belum tentu slalu
tersedia di pasar, selain itu kadang harganya berfluktuasi. Apabila perusahaan mengandalkan
bahan baku utama pada persediaan di pasar, sementara ketersediaan bahan baku itu tidak
pasti, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam perkiraan biaya produksi yang
dibutuhkan(Suparmono, 2004).
Perumahan merupakan suatu aktiva atau harta yang umur ekonomisnya panjang, sehingga
bentuk aktiva ini dapat digolongkan sebagai investasi. Permintaan perumahan dipengaruhi
beberapa faktor, pertama, jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin besar jumlah kekayaan
yang dimiliki maka semakin besar jumlah perumahan yang diminta. Kedua, perubahan harga
jenis investasi lain akan berpengaruh pada permintaan perumahan. Ketiga, tingkat
pengembalian riil netto yang diperoleh dengan memiliki perumahan. Apabila tingkat
keuntungan yang diterima dari investasi perumahan sangat rendah, maka orang enggan
menginvestasikan hartanya dalam bentuk perumahan(Suparmono, 2004).
Pemerintah juga melakukan investasi. Berbeda dengan investasi perusahaan yang bertujuan
untuk mencari keuntungan, investasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, investasi pemerintah dinamakan juga investasi sosial. Investasi-
investasi tersebut meliputi pembangunan jalan raya, pelabuhan dan irigasi, mendirikan
sekolah, rumah sakit, dan bendungan. Analisis untuk investasi tersebut bukanlah aspek yang
dibahas secara mendalam dalam teori makroekonomi (Sadono Sukirno, 2006).
Peran Investasi Asing terhadap Perekonomian Indonesia. Sebagai negara berkembang,
Indonesia tentu mengupayakan pembangunan ekonomi guna meningkatkan kemajuan
perekonomian negara. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah
dengan menggencarkan investasi atau mengajak masyarakat untuk giat menghimpun dana di
pasar modal. Selain itu, munculnya banyak investor di Indonesia juga dilandasi oleh UU No.
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Berdasarkan undang-undang tersebut jelas sudah
Indonesia memberikan kebebasan kepada investor domestik maupun investor asing untuk
menanamkan modalnya dalam melakukan kegiatan usahanya di wilayah Indonesia. Sehingga
jelas perusahaan Indonesia diperbolehkan untuk melakukan kerjasama dengan pihak asing
dalam mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis.
Semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya di indonesia, itu berarti dalam
sektor industri mengalami pertumbuhan. Sehingga semakin luas kesempatan kerja bagi
masyarakat Indonesia, serta Indonesia sedikit demi sedkit mampu mengurangi
ketergantungannya terhadap negara lain. Dari segi pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai