PENDAHLUAN
DASAR TEORI
Analisa kulitatif untuk anion melalui reaksi spesifik, anion harus dalam
keadaan tunggal tidak tercampur dengan anion lain, untuk menghindari reaksi
gangguan yang mungkinterjadi. Namun untuk beberapa anion dapat dikerjakan
dalam keadan tercampur paling banyak 2 atau 3 anion. Dalam pengambilan
reagen reaksi tidak boleh menggunakan pipetyang sama untuk reagen yang
berbeda, satu pipet untuk satu reagen.
Jika zat yang tidak diketahui tidak larut dalam air, harus dilakukan
perlakuan tertentu dengan pereaksi kimia agar menjadi larut. Beberapa anion tidak
stabil dalam larutan asam, atau bereaksi satu sama lain dalam suasana asam. Bila
terjadi keadaan tidak stabil suasan asam, maka analisis anion harus dilakukan
dalam suasana basa.
Analisis anion yang sering dilakukan meliputi 11 anion yang paling
umum, yaitu anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida, klorida, fosfat,
kromat, nitrat, dan sulfat. Untuk mempermudah kita dalam mengenali anion ini
perlu dilakukan pengelompokan pengelompokan (penggolongan anion). Dalam
praktikum secar umum dilakukan penggolongan anion menjadi dua golongan
yaitu anion golongan A dan anion golongan B. Penggolongan anion ini
berdasarkan reaksi dengan zat tertentu. Anion golongan A adalah jenis golongan
anion yang dapat menguap bila bereaksi dengan asam, yaitu (1) golongan anion
yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam klorida encer dan asam sulfat
encer seperti : karbonat, sulfit, tiosulfat, nitrit, Hypoklorit, sianida dan sianat, dan
(2) golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat
seperti semua anion A(1) dan Fluorida, Klorida, Bromida, Iodida, Nitrat, Borat,
Format, Asetat, dan Oksalat, Perklorat, Permanganat: Bromate,
Heksacyanoferrat(II) dan (III), Tiosianat, Tartrat, dan Sitrat. Anion Golongan B
adalah kelompok anion yang bereaksi di dalam larutan, yaitu (1) anion yang
menghailkan reaksi pengendapan (endapan) bila bereaksi di dalam larutannya
misalnya sulfa, Fosfat, Sussinat, Arsenat, Kromat, Silikat, Salisilat, Fosfit,
Hipofosfit, Arsenit, Dikromat, dan Benzoat dan (2) anion yang menghasilkan
reaksi oksidasi dan reaksi reduksi bila bereaksi di dalam larutan seperti Manganat,
Permanganat, Kromat, Dikromat.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Tabung Reaksi 8. Pembakar spirtus
2. Rak Tabung 9. Spatula
3. Batang Pengaduk 10. Kertas saring
4. Plat Tetes 11. Kaca Arloji
5. Pipet tetes 12. Botol Semprot
6. Gelas Kimia 100 ml 13. Penjepit Tabung
7. Gelas Kimia 250 ml 14. Penangas air
3.2 Bahan
1. Aquadest 26. H2SO4 2M
2. KMnO4 1M 27. KHSO4
3. (NH4)2CO3 28. H2SO4 pekat
4. KBr 1M 29. SiO2
5. KMnO40,1M 30. HNO3 6M
6. HNO3 2M 31. HNO31M
7. H2SO40,5M 32. FeCl3 0,1M
8. H2SO43M 33. CaCl2 1M
9. H2O210% 34. FeSO4 pekat
10. Pereaksi Molibdat
11. Larutan Kanji
12. KIO3
13. Na-nitroprusid
14. Ba(NO3)2
15. Ba(OH)2
16. HCl2M
17. Kertas Curcumin
18. NaOH 1%
19. K2CrO4
20. AgNO3 1M
21. PbOAc
22. H2SO4 1M
23. Pereaksi Thioureum 10%
24. CHCl3
25. As2O3 padat
3.3 Cara Kerja
1. Sampel yang diberikan asisten yang mengandung anion yang dianalisa.
2. Diuji anion dengan reaksi spesifik terhadap Cl- , Br-, F-, I- , NO2-, NO3-,
PO43-, BO3-, C2O42-, SCN-, OAc-, CO32-, S2-, SO42-, SO32-, S2O32-.
3. Dicatat apa yang terjadi pada reaksi dari masing masing anion dengan
reagen spesifik yang sesuai, lengkapi dengan reaksinya.
Anion Pengujian
Cl- Setetes sampel ditambahkan 2 tetes AgNO3 1 M, ditambahkan
setetes HNO3 2M, terjadi endapan putih AgCl. Endapan
dicuci dengan H2O. Endapan putihlarut dengan (NH4)2CO3
2M
a. Diambil setetes larutan diatas ditambah setes KBr 1 M,
terjadi endapankuning AgBr
b. b.Diambil setetes larutan ditambah setetes HNO3 2 M,
terjadi endapan putihAgCl
1. Setetes larutan ditambah setetes larutan AgNO3 1 M,
ditambahkan setetesHNO3, terjadi endapan,dan tidak larut
dalam (NH4)2CO3 2 M, endapanputih kuning
Br- 2. 3 tetes larutan ditambah 5 tetes CHCl3ditambahkan 3 tetes
KMnO4 1 Mdan 3 tetes H2SO4 3 M. Dikocok dan kelebihan
KMnO4 dihilangkandengan H2O2 10% beberapa tetes,
timbul warna coklat / kuning dariCHCl3 di bawah
a. Setetes larutan ditambahkan setetes Alizarin-S dan Ze
nitrat. Warna ungukuning muncul
b. Dimasukkan sedikit SiO2 padat ke dalam tabung reaksi
F-
yang telah berisilarutan, ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat,
terjadi gelembung perlahanperlahan. Diuji dengan setetes
air di ujung batang pengaduk kaca akanmenjadi keruh
I- 1. Setetes larutan tambahkan setetes AgNO3 1 M,
ditambahkan setetes HNO31 M terjadi endapan kuning
2. Setetes larutan ditambahkan setetes FeCl3, diteteskan ke
atas kertas kanjiterjadi warna biru
Sampel Anorganik
Larutan berwarna kuning dimana pelarut yang digunakan adalah pelarut aquaregia
menghasilkan
Ditambahkan
Cl- endapan
HNO3 2M
berwarna putih
Ditambah
AgNO3 1M Endapan putih
Ditambahkan kuning
Br- HNO3 2M
Sampel organik logam merupakan larutan yang diuji ketika terbentuk dua fasa,
pada saat dilarutkan dengan larutan karbon tetra klorida (CCl4). Larutan ini
terletak pada fasa bawah, dimana fasa atasnya merupakan larutan organik yang
sudah terpisahkan dengan logamnya.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada test Cl-, anion Cl- bereaksi dengan AgNO3 membentuk endapan
AgCl (perak klorida) yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan amonia
encer. Reaksi yang terjadi adalah :
Cl- + Ag+ AgCl (endapan putih)
2 AgCl + (NH4)2CO3 2 NH4Cl + Ag2CO3
Pada test Br-, anion Br- bereaksi dengan AgNO3 membentuk endapan
AgBr yang tidak larut dalam air, dan tidak larut dalam larutan amonia encer.
Reaksi yang terjadi adalah :
Br- + Ag+ Ag Br (endapan putih kuning).
2 AgBr + (NH4)2CO3 2 NH4Br + Ag2CO3
Pada sampel organik logam logam (AS 16) tidak ditemukan anion apapun
BAB VI
KESIMPULAN
Pada sampel Anorganik (AS 26), larutan positif mengandung anion Cl-
dan Br- . sedangjan sampel organik. Pada sampel organik logam logam (AS 16)
tidak ditemukan anion apapu
BAB VII
1) Reagen spesifik anion adalah reagen yang digunakan untuk mendeteksi jenis
anion tertentu yang ada dalam sebuah sampel.
2) Anion atom yaitu S2-, I-, F-, Cl-, dan Br-.
Anion molekul yaitu CO32-, SO42-, S2O32-, SCN-, dan NO3-.
3) Sifat-sifat anion
a. Menguap bila direaksikan dengan HCl dan H2SO4 encer
b. Mengalami reaksi redoks dan pengendapan
c. Sebagian besar anion O2- dan anion silikat dalam keadaan padat
d. Anion lainnya seperti Cl- berberntuk larutan
e. Beberapa unsure yang membentuk anion, terutama halogen, O, dan S
dapat terikat unsure lain secara kovalen seperti pada PCl3, CS2, atau
NO2
f. Anion oksida tidak larut dalam air dan larut dalam asam
g. Anion OH- memiliki kemampuan membetuk jembatan antaraion-ion
logam
h. Anion okso dapat juga bertindak selaku ligan dalam senyawaan
kompleks
i. Anion okso berinti banyak mempunyai 2, 3, atau 4 atom oksigen yang
terikat pada atom iti menghasilkan anion diskret.
j. Garam-garam Ag+ dan halide mempunyai sifat tidak larut dalam air
4) Golongan yang dapat membentuk anion:
a. Golongan IV A (C dan Si)
b. Golongan V A (N dan P)
c. Golongan VI A (O dan S)
d. Golongan VII A (F, Cl, Br, I)
5) Anion bermuatan negative, karena dia tertarik menuju anode dan menerima
electron bebas
6) Tulis semua reaksi dalam prosedur reagen spesifik diatas!
7) Cl- + Ag+ AgCl (endapan putih)
Br- + Ag+ AgBr (endapan kuning)
4F- + SiO2 + 2H2SO4 SiF4 + 2H2O + 2SO4-
I- + Ag+ AgI (endapan kuning)
2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe 6Fe3+ + 2NO + 4SO42- +4H2O
Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+ (cincin coklat)
PO42- + 12(NH4)2MoO + 24 H+ (NH4)4 PO12 MoO3 + 21 NH4+ (endapan
kuning)