PH Metri
PH Metri
MODUL : pH METRI
Oleh
Kelompok : V (Lima)
Kelas : 1B
2012
1
pH METRI
I. TUJUAN
a. Mengukur pH larutan
b. Menentukan konsentrasi NaOH
c. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan
d. Menentukan kapasitas larutan dapar
2
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT :
a. pH meter
b. Elektroda Gelas kombinasi
c. Gelas kimia 10 ml dan 250 ml
d. Labu takar 50 ml dan 100 ml
e. Pipet volume 5 ml dan 10 ml
f. Bola hisap
g. Pipet tetes
h. Magnetic stirer
i. Buret
j. Klem
k. Botol semprot
l. Neraca Analitik
3.3 BAHAN :
a. Larutan HCl 0,1 N
b. Larutan NaOH 0,1 N
c. Padatan Boraks
d. Larutan dapar pH 4 atau pH 9
e. Padatan Na2CO3
f. Air Ledeng
g. Akuades
h. Larutan CH3COOH 0.1 N
3
IV. PROSEDUR KERJA
Memasang elektroda gelas kombinasi pada socket bagian samping dari pH-meter
Memutar stand by dan mengangkat elektroda serta membilasnya dengan air suling
4
4.2 Standardisasi Larutan HCl
Titrasi
dengan HCl,
Celupkan Tekan dan catat pH
5 mL larutan tombol setiap
elektroda ke
NaOH "meas", penambahan
dalamnya
catat pH nya 0,5 mL
larutan HCl
5
4.4 Penentuan pH Air
Akuades
Tekan
Celupkan
Siapkan 50 mL tombol
elektroda ke
aquades "meas",
dalamnya
catat pH
Air Ledeng
Mencelupkan elektroda ke
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
dalamnya, tambahkan air sampai
air dalam gelas kimia 250ml
tercelup
6
4.7 Penentuan kapasitas Larutan Dapar
7
V. DATA PENGAMATAN
No HCl pH No HCl pH
1 0.5 9.07 31 15.5 8.29
2 1 9.02 32 16 8.25
3 1.5 9 33 16.5 8.22
4 2 8.98 34 17 8.18
5 2.5 8.97 35 17.5 8.15
6 3 8.95 36 18 8.09
7 3.5 8.91 37 18.5 8.05
8 4 8.89 38 19 8.01
9 4.5 8.87 39 19.5 7.97
10 5 8.85 40 20 7.92
11 5.5 8.82 41 20.5 7.85
12 6 8.81 42 21 7.78
13 6.5 8.78 43 21.5 7.68
14 7 8.76 44 22 7.57
15 7.5 8.74 45 22.5 7.45
16 8 8.71 46 23 7.28
17 8.5 8.69 47 23.5 7.01
18 9 8.67 48 24 6.49
19 9.5 8.64 49 24.5 3.72
20 10 8.62 50 25 3.14
21 10.5 8.6 51 25.5 2.9
22 11 8.56 52 26 2.75
23 11.5 8.54 53 26.5 2.65
24 12 8.52 54 27 2.58
25 12.5 8.5 55 27.5 2.54
26 13 8.46 56 28 2.52
27 13.5 8.44 57 28.5 2.51
28 14 8.41 58 29 2.48
29 14.5 8.38 59 29.5 2.45
30 15 8.35 60 30 2.42
8
Kurva Standarisasi Larutan HCl
9
7
Derajat Keasaman (pH)
4
Series1
3
0
17,5 18,5 19,5 20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5
Volume HCl (ml)
7
Derajat Keasaman (pH)
4
Series1
3
0
17,5 18,5 19,5 20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5
9
5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH
No HCl Ph
1 0.5 11.16
2 1 11.05
3 1.5 10.85
4 2 10.61
5 2.5 10.22
6 3 9.7
7 3.5 8.5
8 4 6.53
9 4.5 5.47
10 5 3.12
11 5.5 2.78
12 6 2.61
13 6.5 2.5
14 7 2.43
15 7.5 2.3
10
Derajat Keasamaan (pH)
6
0
5
,
Series1
4
0
1
10
5.3 Pembuatan Larutan Dapar pH 7
No HCl pH No HCl pH
1 0.5 8.89 22 11 8.3
2 1 8.87 23 11.5 8.27
3 1.5 8.83 24 12 8.24
4 2 8.81 25 12.5 8.21
5 2.5 8.78 26 13 8.17
6 3 8.76 27 13.5 8.14
7 3.5 8.74 28 14 8.11
8 4 8.72 29 14.5 8.07
9 4.5 8.7 30 15 8.04
10 5 8.68 31 15.5 8
11 5.5 8.65 32 16 7.95
12 6 8.61 33 16.5 7.91
13 6.5 8.59 34 17 7.87
14 7 8.57 35 17.5 7.81
15 7.5 8.55 36 18 7.76
16 8 8.5 37 18.5 7.69
17 8.5 8.48 38 19 7.62
18 9 8.45 39 19.5 7.54
19 9.5 8.4 40 20 7.44
20 10 8.38 41 20.5 7.31
21 10.5 8.32 42 21 7.14
11
VI. PENGOLAHAN DATA
NA =
,
=
,
= 0,1026 N
Maka, konsentrasi HCl sebesar 0,1026 N.
NB =
4,2 0,1026
NB = 5
= 0,08618
12
6.3 Penentuan kapasitas larutan Dapar pH 7
pH awal = 7.14
pH akhir = 7.26
Volume NaOH 0,1 N = 1 ml
Kapasitas larutan dapar pH 7 = 0, 12/1 ml NaOH 0,1N
13
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pH meter yang telah dilakukan, tahap pertama yang dilakukan adalah
proses Kalibrasi Elektroda dan pH meter. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan agar data atau
nilai yang terbaca saat pengukuran oleh alat lebih akurat. Jenis elektroda yang dikalibrasi
adalah elektroda glass dan larutan yang digunakan pada proses pengkalibrasian elektroda
adalah larutan dapar dengan pH berturut-turut 4, 7, dan 9.
Selanjutnya yaitu melakukan standarisasi pada larutan HCl (sebagai titran) dengan
menggunakan larutan boraks (Na2B4O7) (sebagai analit) sebanyak 0,475 gram yang
dilarutkan oleh 50 ml air suling. Dari titrasi tersebut didapat pH setiap penambahan 0,5 ml
HCl sebagai titrannya. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara
pH dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 24,3 ml serta konsentrasi HCl yaitu sebesar 0,1026
N. Reaksi yang terjadi antara borax dan HCl yaitu :
Na2B4O7 + HCl H2B4O7 + NaCl.
Percobaan selanjutnya adalah penentuan konsentrasi larutan NaOH sebagai analit dan
larutan HCl sebagai titrannya dimana pH yang didapat adalah penambahan setiap 0,5 ml
larutan HCl. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara pH
dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 4,2 ml serta konsentrasi NaOH yaitu sebesar
0,08618 N. Reaksi yang terjadi antara NaOH dan HCl yaitu:
NaOH + HCl NACl + H2O
Selanjutnya adalah pembuatan larutan dapar. Garam boraks ditimbang sebanyak 0,475
gram dan dilarutkan dalam 50 ml air suling. Karena dalam pembuatan garam boraks pH
garam boraks yg terukur adalah 8,97 (kurang dari 9) maka dibuatlah larutan buffer dengan
pH 7. Setelah ditambahkan HCl, pH Buffer mencapai 7,14 dengan penambahan larutan HCl
sebanyak 21 ml. Setelah pembuatan larutan dapar pH 7,14 dilakukan percobaan penentuan
kapasitas larutan dapar, dimana 50 ml larutan dapar pH 7,14 ditambah 1 ml NaOH. pH akhir
campuran larutan yang terukur sebesar 7,26. Sehingga dari data yang diperoleh kapasitas
larutan dapar adalah 0,12/1 ml NaOH 0,1N. Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan
kapasitas air suling. Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ 1 ml NaOH 0,1 N.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan pH yang terjadi pada larutan buffer lebih
14
kecil dari pada perubahan pH pada air suling. Hal tersebut menunjukkan kekuatan larutan
buffer yang dapat menjaga kesetabilan pH terhadap penambahan larutan asam, basa atau
terhadap pengenceran (penambahan air).
VIII. KESIMPULAN
Titik ekivalen titrasi standarisasi HCl pada volume HCl 24,3 ml.
Konsentrasi larutan HCl sebesar 0,1026 N.
Titik ekivalen titrasi penetralan HCl NaOH pada volume HCl 4,2 ml.
Konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,08618 N.
Kapasitas larutan dapar pH 7 yang diperoleh sebesar 0,12/ml NaOH 0,1 N.
Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
15
DAFTAR PUSTAKA
16