KOMUNIKASI
Dosen Pengampu :
Oleh
Ni Wayan Sri Ladis
1413011028
VIID
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nyalah penyusunan dan penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen
Pendidikan yang berjudul Komunikasi.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Phil. I Gusti Putu Sudiarta, M.Si.,selaku dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Pendidikan.
2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan informasi mengenai
penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Akhirnya atas segala kerendahan hati, penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3.2. Bagaimana interaksi Leader atau Manajer?
1.3.3. Apa saja jalur, bentuk, prinsip, dan hambatan komunikasi?
1.3. Tujuan
Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini yakni sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui apa saja tujuan, manfaat, pengertian, dan proses
komunikasi.
1.3.2. Untuk mengetahui interaksi Leader atau Manajer.
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja jalur, bentuk, prinsip, dan hambatan komunikasi.
1.4. Manfaat
Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa mengenai pentingnya pemahaman tentang komunikasi dalam pelaksanaan
manajemen. Baik secara pengertian komunikasi, tujuan dan manfaat komunikasi,
bagaimana proses komunikasi terjadi, bagaimana interaksi leader atau manajer, jalur
komunikasi, bentuk komunikasi, prinsip komunikasi, hambatan dalam berkomunikasi.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Proses Komunikasi
3.1.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang
kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun
bahasa nonverbal. Orang yang melakukan komunikasi disebut komunikator. Orang
yang diajak berkomunikasi disebut komunikan. Orang yang mampu berkomunikasi
secara efektif disebut komunikatif. Orang yang komunikatif ialah orang yang mampu
menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain, baik langsung maupun tidak
langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal sehingga orang lain dapat
menerima informasi (pesan) sesuai dengan harapan si pemberi informasi (pesan).
Sebaliknya, ia mampu menerima informasi atau pesan orang lain yang disampaikan
kepadanya, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa
nonverbal.
3.1.2. Tujuan dan Manfaat Komukasi
Tujuan dan manfaat komunikasi adalah sebagai sarana untuk: (1) Meningkatkan
kemampuan manajerial dan hubungan social, (2) Menyampaikan dan atau menerima
informasi, (3) Menyampaikan dan menjawab pertanyaan, (4) Mengubah perilaku (pola
pikir, perasaan, dan tindakan) melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan, (5) Mengubah keadaan social, (6) Saran untuk menyampaikan perintah,
pengarahan, pengendalian, pengkordinasian, pengambilan keputusan, negosiasi, dan
pelaporan.
3.1.3. Proses Komunikasi
Unsur-unsur dalam proses komunikasi antara lain (1) pengirim pesan (sender)
atau komunikator dan materi (isi) pesan, (2) bahasa pesan (coding), (3) media, (4)
mengartikan pesan (decoding), (5) penerima pesan (komunikan), (6) balikan (respon
penerima), (7) gangguan yang menghambat komunikasi.
Bahasa pesan bertujuan untuk menyingkat pola pikir pengirim pesan ke bentuk
bahasa, kode, atau lambang lainnya sehingga pesannya dapat dipahami orang lain.
Biasanya leader atau manajer menyampaikan pesannya dalam bentuk kata-kata,
gerakan anggota badan (bahasa tubuh). Tujuan penyampaian pesan ini adalah untuk
mengajak membujuk, mengubah sikap atau perilaku ke arah tujuan tertentu.
4
Pemilihan media dipengaruhi isi pesan yang harus disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi, dan sebagainya. Media yang dapat digunakan antara lain
telepon, radio, TV, mikrofon, memo, surat, komputer, internet, foto, papan
pengumuman, pertemuan, lokakarya, seminar, rapat kerja, penerbitan, dan sebagainya..
Penerima pesan ialah orang yang dapat memahami pesan si pengirim walaupun dalam
bentuk sandi tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan.
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan ke
pengirim pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim
pesan tidak pernah mengetahui dengan pasti apakah pesannya dapat diterima sesuai
dengan yang diharapkan Dalam umpan balik terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi
ini perlu terjadi untuk menghindari kesalahpahaman sehingga dapat diketahui bahwa si
penerima pesan sudah benar-benar memahami pesan.
Dari proses komunikasi dua arah tampak adanya interaksi atau partisipasi, baik
dari pengirim pesan maupun penerima pesan. Interaksi dan partisipasi tersebut dapat
terjadi berulang-ulang melalui paraphrasing, cek persepsi, ungkapan perasaan,
ungkapan perasaan, balikan dari kedua pihak.
3.2. Interaksi Leader atau Manajer
Setiap leader atau manajer pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan
berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti dengan bawahannya, atasannya, spesialis,
kelompok leader atau manajer, masyarakat, kelompok lain, asosiasi profesi, pemerintah,
pelanggan, stakeholder, supplier, organisasi-organisasi lain.
Sementara itu, kepala sekolah berinteraksi dengan wakilnya, guru, staf tata usaha,
dan siswa ( intern organisasi sekolah), sedangkan dengan ekstern organisasi sekolah
berinteraksi dengan Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan, pemerintah, orang
tua/ wali murid, alumni, pengusaha, masyarakat, kelompok kepala sekolah, organisasi
profesi, dan lainnya.
5
Interaksi kepala sekolah dengan pihak-pihak lain seperti pada Gambar 1.
6
2. Jalur Komunikasi yang bersifat nonformal
7
Sering kita ketahui bahwa terdapat 2 jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang melalui kata-kata baik
lisan atau tertulis. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan bahasa tubuh.
3.3.3. Prinsip Komunikasi
Prinsip prinsip yang harus dilakukan oleh seorang komunikator antara lain adalah
sebagai berikut : (1) Penuh minat terhadap materi pesan, (2) Menarik perhatian bagi
komunikan, (4) Dilengkapi dengan alat peraga, (5) Menguasai materi pesan, (6) Mengulangi
bagian yang penting, (7) Memiliki kegunaan, dan (8) Jangan menganggap bahwa setiap orang
sudah mengerti pesan yang kita berikan (perlu adanya umpan balik).
3.3.4. Hambatan Komunikasi
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penghambat atau penghalang dalam proses
berkomunikasi. Penghambat tersebut dikenal dengan istilah barrier, noises, atau bottle neck
communication. Hambatan-hambatan komunikasi lainnya antara: (1) Komunikator
menggunakan bahasa yang sukar dipahami, (2) Perbedaan persepsi akibat latar belakang yang
berbeda, (3) Terjemahan yang salah, (4) Kegaduhan, (5) Reaksi emosional seperti terlalu
bertahan (defensif) atau terlalu menyerang (agresif), (6) Gangguan fisik (gagap, tuli, buta),
(7) Semantik, yaitu pesan bermakna ganda, (8) Belum berbudaya baca dan tulis, (9)
Kecurigaan, (10) Teknik bertanya yang buruk, (11) Teknik menjawab yang buruk, (12) Tidak
jujur, (13) Tertutup, (14) Destruktif, (15) Kurang dewasa, (16) Kurang respect, (17) Kurang
menguasai materi, (18) Kurang persiapan, (19) Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar
yang buruk.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam
berinteraksi antara manusia satu dengan lainnya, terutama dalam berorganisasi. Dalam
berkomunikasi terjadi proses penyampaian atau penerimaan pesan, baik langsung
maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal. Komunikasi
memiliki tujuan dan manfaat penting yang akan membawa sebuah komunikasi menjadi
efektif, menyebabkan timbulnya rasa saling menghormati, percaya, terbuka, dan
tanggung jawab. Hal ini sangat penting dilakukan seorang leader atau manajer dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari sebuah manajemen.
Jalur komunikasi dapat bersifat formal dan nonformal, tertulis, dan lisan,
perorangan dan kelompok. Dalam manajemen pendidikan, terdapat dua jenis
komunikasi yang terjadi, yaitu komunikasi intern dan komunikasi ekstern. Komunikasi
yang bersifat intern terjadi antara kepala sekolah dengan wakilnya, guru, staf tata usaha,
dan siswa. Sedangkan komunikasi ekstern terjadi antara organisasi sekolah dengan
Dinas Pendidikan, pemerintah, orang tua siswa, alumni, pengusaha, masyarakat, dan
lainnya. Secara prinsip, seseorang dalam berkomunikasi ingin pesannya dimengerti
oleh orang yang menerima, namun ada pula hambatan-hambatan yang terjadi dalam
komunikasi.
4.2. Saran
Komunikasi yang efektif menuntut rasa saling menghormati, percaya, terbuka,
dan bertanggung jawab. Komunikasi yang diharapkan tidak sekadar komunikasi
langsung, ada baiknya bentuk komunikasi yang lainnya dipertajam juga, seperti
komunikasi secara tertulis dan komunikasi nonverbal. Seminimal mungkin hindari
faktor-faktor yang menghambat sebuah komunikasi karena akan menimbulkan salah
persepsi dan terjadinya misunderstanding antara orang satu dan lainnya. Sangat penting
untuk mengetahui teknik berkomunikasi yang efektif untuk menjadikan kita sebagai
pembicara maupun pendengar yang baik, pembaca yang baik, penulis yang baik,
pembelajar yang baik, dan pembimbing yang baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Husain, Husman. 2009. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Yogyakarta.
Bumi Aksara.
10