Anda di halaman 1dari 11

Sistem Kendali Conveyor Otomatis

Berbasis Mikrokontroller AT89S51

Dyah Nur'ainingsih 1

Irwan Tri Handoyo 2

1.2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadanna


J1.Margonda Raya 100 Pondok Cina - Depok 16424
1 dyahnur@staff.gunadanna.ac.id

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang perancangan sistem kendali conveyor pemindah barang hasil
produksi yang bekerja secara otomatis. Alat ini menyeleksi tinggi barang yang dikendalikan
oleh Mikrolwntroller AT89S51. Pembuatan alat pemindah barang otomatis ini memerlukan
program untuk mengendalikan semua proses kerja. Secara keseluruhan sistem ini terdiri dari
empat blok rangkaian, yaitu sensor barang, pengendali barang, keluaran, dan catu doya.
Selain itu sistem ini juga dHengkapi dengan tampHan digital dan sirine unrnk menandakan
barang sudah penuh. Tahapan uji coba alat ini meliputi uji catu daya, uji rangkaian sen-
sor, uji coba rangkaian motor DC, dan uji coba alat pemindah barang otomatis. Hasil pen-
gujian menunjukkan rata-rata waktu tempuh pada jalur conveyor relatif rendah dan dirasa
cukup dapat mempercepat dan mempermudah proses penyeleksian pemindahan barang hasil
produksi ke kendaraan pengangkut.

Kata Kunc;: sistem kendali, mikrokontroler AT89S5J, otomatis, conveyor barang

Automatic Conveyor Control System


Based on AT89S51 Microcontroller
Abstract

This paper describes design of automatic material movement conveyor control system. The
tool selected the product based on material height operated by Mic.rocontrollerAT89S5J.
The making of this automated conveyor requires a program to control all working processes.
The system consists offour blocks, which are material censor, material controller, output, and
power regulator. The system also requires power regulator test, censor test, DC motor test,
andfinal product test. The test result shows that average moving time on conveyor is relatively
low, and the design objective to accelerate the product selection and moving process can be
achieved.

Keywords: control system, microcontroller AT89S5J, automatic, product conveyor

PENDAHULUAN ses pemuatan barang hasil produksi pada gu-


dang penyimpanan temyata masih menggu-
Dunia industri saat ini memerlukan nakan tenaga manusia. Demikian pula proses
suatu peralatan yang dapat bekerja secara penghitungan jumlah barang yang akurasinya
otomatis untuk meningkatkan produktivitas, masih rendah karena dilakukan secara ma-
mempersingkat waktu produksi, menurunkan nual.
biaya produksi dan meniadakan pekerjaan- Salah satu altematif yang dapat meng-
pekerjaan rutin dan membosankan yang ha- atasi itu semua adalah dengan diciptakannya
rus dilakukan manusia. suatu alat yang dapat bekerja secara otoma-
Pengamatan di lapangan tentang pro- tis. Tujuan dan tulisan ini adalah memapar-

202 Jurnal Ilmiah Teknologi & Rekayasa, VolumeJ5 No.3, Desember 2010
kan peraneangan sistem pemindah barang diraneang ini menggunakan mikrokontroler
otomatis yang dilengkapi dengan tampilan tipe AT89S51. Fitur yang dimiliki oleh tipe
jumlah barang. Alat yang diraneang tersebut tersebut adalah 4K bit ROM, 128 bit RAM, 4
juga sekaligus mampu memilih tinggi rendah buahport 8-bit I/O, 2 buah timer l6-bit, antar
barang yang akan dimasukkan ke kendaraan muka komunikasi serial, 64K pengalamatan
pangangkut barang. Manfaat yang diharapkan kode atau program memori, 64K pengalama-
dari peraneangan alat ini adalah dapat mem- tan data memori, prosesor boolean, 210 lokasi
bantu proses pengerjaan atau manufaktur dari bit-addressable, dan 4 bus operasi pengalian
produk dalam dunia industri. atau pembagian. Mikrokontroller ini memi-
liki 40 pin konfigurasi. Fungsi dari pin dapat
METODE PENELITIAN dikelompokkan menjadi sumber tegangan,
kristal, kontrol dan input-output.
Pemindah barang diraneang untuk be- Seven segment merupakan sekumpu-
kerja seeara otomatis dengan menggunakan Ian LED yang disusun sedemikian rupa se-
mikrokontroler AT89S5l sebagai pengendali. hingga pada saat menyala akan membentuk
Alat yang diraneang dilengkapi sensor yang angka desimal yang dikehendaki. Seven seg-
bertugas menggerakan, mengendalikan, dan ment dapat menampilkan bilangan desimal
mematikan motor berdasarkan tinggi rendah- o sampai 9 atau abjad alfabet. Binary Coded
nya barang. Alat ini juga bisa berfungsi seba- Decimal (BCD) to seven segment merupakan
gai pemindah barang reject atau sampah. Alat sebuah dekoder yang dapat mengubah kode
ini mempunyai tampilan keluaran berupa biner menjadi tampilan angka pada seven
seven segment yang menunjukan berapa jum- segment.
lah barang yang tinggi, rendah, reject, serta Motor DC dipergunakan untuk meng-
jumlah total barang antara barang rendah gerakan conveyor belt. Motor dapat bergerak
dengan barang tinggi. Beberapa komponen ke arah kanan dan kiri. Pada saat motor ini
utama yang dipergunakan dalam alat ini ada- beroperasi, biasanya terjadi induksi yang
lah eatu daya, sensor, mikrokontroler, seven mengakibatkan tegangan menjadi sangat
segment, IC 74LS47, motor DC, IC L293D, tinggi sehingga diperlukan motor driver un-
dan buzzer. tuk mengatur motor agar tidak mengganggu
Catu daya digunakan sebagai pemasok rangkaian lain yang berhubungan dengan
tegangan. Catu daya DC dapat dibangun de- motor. IC L293D digunakan sebagai motor
ngan menggunakan trafo step-down, dioda driver. IC L293D merupakan rangkaian pe-
penyearah, kapasitor, serta regulator. nyangga (buffer) yang dapat mempertahan-
Sensor digunakan untuk menangkap kan jumlah tegangan maupun arus sehingga
masukan pada rangkaian dan mengubah be- dapat menggerakkan motor DC dengan stabil
saran fisik tertentu menjadi suatu besaran lis- tanpa mempengaruhi rangkaian lainnya.
trik, seperti halnya photoresistor mengubah Buzzer berfungsi untuk mengubah e-
energi eahaya menjadi energi listrik. Sensor nergi listrik menjadi suara. Di dalam buzzer
juga berfungsi sebagai saklar otomatis. Sen- terdapat oscillator untuk menghasilkan bun-
sor yang dipergunakan berjenis Operational yi pada frekuensi 400 Hz untuk buzzer dan
Amplifier (Op-Amp). Alasannya adalah ka- frekuensi 3 kHz untuk bleeper.
rena sensor Op-Amp memiliki gain voltase Pembuatan alat pemindah barang oto-
yang besar, impedansi input yang sangat matis ini memerlukan program untuk meng-
tinggi, dan impedansi output yang rendah. endalikan semua proses keIja. Program terse-
Sensor Op-Amp berfungsi sebagai pemban- but digambarkan dalam bentuk bagan alir
ding tegangan yang membandingkan sebuah sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
tegangan masukan dengan tegangan masukan Setelah semua komponen tersedia dan
lainya. rangkaian selesai dibuat, maka dilakukan
Mikrokontroler adalah chip komputer pengujian alat. Pengujian bertujuan untuk
yang bisa diprogram dan digunakan untuk tu- mengetahui apakah alat yang sudah diran-
gas-tugas yang berorientasi kontrol. Alat yang eang dapat bekeIja dengan baik dan sesuai

Nur 'ainingsih, Handoyo, Sistem kendali... 203


~ "---r- .

Ttdak
Sensor 3
-~ ~ I
Sensor2
~4cm 2::2cm<4cm
Y. Y.

Motor 2 ~
'~I
/
~~nsor4
>
Y'r--
7 Segme;rt1!
~'k

J
!
I

7,segment3
L T~.k

I Y.
~Sensor5

!7 segment2

IMotor
'Counter"
1,2~: ~ 'C':"}"ter" I L
~ 'Counter" 31
L 'OFF' I 'OFF'
r- 7 segment)/, --r- -
~
f
Tldak ,/',

7 segment I ;>
y< l~
T~.k -20
Ya

T~.k
/
~
I

~ [ .~ .OW
Buzor -
L
-+-
.ow ~ent2
Buzor I .
Buzer
Va

1 ~~"
:,.:..-J
"1
[~~
~
, l'~1 ~
'ON"

-10

J
~~-

Gambar 1. Bagan Alir Peraneangan Alat


Pemindah Barang Otomatis

dengan fungsinya. Tahapan uji eoba alat ini Catu Daya


meliputi uji eatu daya, uji rangkaian sensor,
uji eoba rangkaian motor DC, dan uji eoba Rangkaian eatu daya pada rangkaian
alat pemindah barang otomatis. ini menggunakan IC 7812 dan IC 7805. IC
7805 mempunyai tegangan keluaran 4,8 V
PEMBAHASAN
sampai 5,2 V, sedangkan IC 7812 mempun-
yai tegangan keluaran 11,8 V sampai 12,2 V. Arus
Alat ini diraneang dengan masukan keluarannya adalah 5 mA sampai IA. Rang-
sensor eahaya. Masukan tersebut kemudian
kaian eatu daya ini disebut juga power supply
diproses oleh mikrokontroller AT89S51 dan
atau power regulator. Jenis rangkaian power
menghasilkan keluaran pada LED, seven seg- regulator terse but adalah rectifer dua fase.
ment, buzzer dan motor DC. Masukan pada Tegangan DC yang dihasilkan sebesar 12
alat ini menghasilkan dua kondisi, yaitu high Volt untuk motor DC dan 5 Volt untuk mikro-
dan low. Program akan mengolah masukan kontroler AT89S5I, LED, dan seven segment.
dalam kondisi low. Diagram blok dari rang- Rangkaian eatu daya tergambar pada Gambar
kaian ini tergambar dalam Gambar 2 sedang- 4.
kan rangkaian keseluruhan digambarkan pada
Gambar 3.

204 Jurnal Ilmiah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010
Mikrokontroller Indikator LED
Rangkaian
Sensor AT89S51 Seven Segment
Buzzer

Mikrokontroller
AT89S51

Gambar 2. Diagram Blok Pemindah Barang Otomatis

,...-------- ",,-- ..........-..--.--.--........--.....-..--.--........ r~:~ Juml e...n,


:I

U
5v ';ClJ::' L n

~ ::::::-::
'
- B...ng Randa"
e.'ln, Tinl,i ~lJl.~ii~~.:~i1:

m :-,,' I
,
,

..:' .
1..
. .
,
I
I
I
10< '!"I" I

,,'
~=
m!~~ ~
~~
'-=...
~
II I
I
I
5v
U '000'
$- 1::.
v
., . ~~ ,~,. _CeO ~

~------------
~~!!, '.r::::':.U:
B.,8noRaj."t

10< if'~nr
I ~ - ~ ~II

"
u """'"
1&II: U
IOKu

,,', ~
~
5v
U '000 .
1&II: -9!

1'<

- - - -- _ _ _ _ _ _ _ J L J L_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ ~
<

Gambar 3. Rangkaian Keseluruhan


Blok Masukan tegangan pada terminal negatifnya maka out-
1 put akan bersifat "LOW" (V+ < V-).
Blok masukan terdiri dari LED (Light Program mikrokontroler akan bekerja
Emitting Diode) sebagai pemancar dan foto- pada kondisi masukan "LOW". Motor 1 akan
resistor atau LDR (Light Dependent Resistor) berputar untuk menjalankan conveyor pada
sebagai penerima. Rangkaian blok masukan saat sensor 1 terhalang dari cahaya.
tergambar pada Gambar 5.
LDR berada dalam kondisi high ke- Mikrokontroler
tika mendapat cahaya yang dipancarkan oleh
LED, maka keluaran pada Op-Amp akan Mikrokontroler berfungsi sebagai pen-
bersifat "HIGH". Jika cahaya tersebut terha- gatur kerja alat agar dapat bekerja secara
lang maka keluaran pada Op-Amp bersifat sistematis. Hasil keluaran dari blok sensor
"LOW". Jika tegangan pada terminal positif dikirim ke mikrokontroler untuk diproses.
Op-Amp lebih besar daripada tegangan pada Mikrokontroler kemudian mengirimkan data
terminal negatif maka output akan berifat hasil olahan ke blok keluaran. Mikrokon-
"HIGH" (V+ < V-). Jika tegangan pada ter- troler pada pemindah barang otomatis ini
minal positif Op-Amp lebih kecil daripada menggunakan dua IC AT89S51. Penggunaan

Nur'ainingsih. Handoyo. Sistem kendali... 205


12V 5V
1000~

4700

D2

Gambar 4. Rangkaian Catu Daya

5v 5v 5v

IOOr!
5v
-o ~ t 4700 PO.O
PO.1
PO.2
PO.3
POA
PO.5

100

Gambar 5. Rangkaian Blok Sensor


Gambar 6. Rangkaian Motor DC
dan Driver Motor (IC L293D)

12 V 5V
'
IN "002
T
~ x -+I->---r-'
Y~;
7812
"70~f
~ -Go.s} j8
100~f ---1-- 100~f
.c 220V
~ -<I
~
_
-< I I IN"~
JJ-~
-r
~
m
DZ -~ ..L

Gambar 7. Titik Pengambilan Data


Tegangan (V) pada Catu Daya

port pada kedua mikrokontroler tersebut se- dihubungkan dengan eatu daya. Pengaturan
bagaimana terlihat pada Tabel I dan Tabel 2. dilakukan seeara manual dengan menekan
Semua aplikasi akan aktif dengan tombol saklar push-on pada pin reset.
menggunakan logika low sehingga kom-
ponen yang terhubung pada port disesuaikan Blok Keluaran
fungsi masukan maupun keluarannya. IC
Mikrokontroler AT89S51 adalah komponen Pemutar motor DC diatur oleh IC
inti dari blok ini. Resistor dipasang pada ke- L293D yang befungsi sebagai penyangga
luaran. Kapasitor, resistor dan saklar push-on arus yang masuk pada motor agar putaran
sebagai reset serta kristal 12 MHz dan dua motor tetap stabil. Rangkaian Motor DC dan
kapasitor non polar 30 pF sebagai osilator. driver motor terlihat pada Gambar 6. Per-
Rangkaian reset digunakan untuk intah untuk memutar motor DC dikirimkan
memberikan logika high pada kaki RST se- oleh mikrokontroler.
lama dua siklus waktu pada saat rangkaian Port 0, port 2, dan port 3 pada mik-

206 Jurnal Ilmiah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010
,
1

Tabel I. Penggunaan Port Mikrokontroler 1


Port Bit Pen22unaan
Port 0 -
Bit 0 Bit 3 -
Digit ke 2 pada
Seven segment
Bit4 - Bit 7 -
Digit ke 1 pada
Seven segment
Port 1 ~o Sensor 1
B~l Sensor 2
B~2
B~4 Led merah
B~5 Led biru
B~6 Led putih
B~7 Buzzer
Port 2 B~O-B~3 -
Digit ke 2 pada
Seven segment
Bit 4 - Bit 7 -
Digit ke 1 pada
Seven segment
Port 3 Bit0 - Bit3 -
Digit ke 2 pada
Seven segment
Bit4 - Bit7 -
Digit ke 1 pada
Seven segment

Tabel 2. Penggunaan Port Mikrokontroler 2


Port Bit Penggunaan
B 0 - Bit 1 Motor 1
Port 0
Bit 2 Bit 3 - Motor 2
Bit 4 Bit 5 - Motor 3
Port 1 Bit 0 Sensor 1
Bit 1 Sensor 2 (switch)
Bit2 Sensor 3 (switch)
Bit 3 Sensor 2
Bit4 Sensor 3
Bit 5 Sensor 4
Bit 6 Sensor 5
Port 2 Bit 0 Bit 3 - -
Digit ke 2 pada
Seven segment
Bit 4 - Bit 7 -
Digit ke 1 pada
Seven segment
rokontroler 1, serta port 3 pada mikrokon- Uji Coba Catu Daya
troler 2 digunakan sebagai penampil elek-
tronik dengan menggunakan seven segment. Uji eoba rangkaian eatu daya dilaku-
Seven segment yang digunakan adalah seven kan dengan eara merangkai rangkaian eatu
segment common anoda (CA). Blok kelu- daya seperti diperlihatkan pada Gambar 7. Ti-
aran menggunakan IC 74LS47. IC jenis ini tik uji yang dilakukan adalah terhadap titik A
berfungsi sebagai dekoder data biner men- dan titik B baik itu berupa tegangan ataupun
jadi data desimal dan eoeok dengan seven arus yang melewatinya. Alat yang digunakan
segment CA. Konversi data tersebut terlihat untuk mengambil data dalam pengukuran ini
pada Tabel 3. Data juga harns dikonversikan adalah multitester digital.
dalam bentuk heksadesimal agar seven seg- Rangkaian ini menggunakan eatu daya
ment menampilkan data yang diinginkan. dengan tegangan 5 volt dan 12 volt. Tegan-
Penggunaan IC 74LS47 akan membebaskan gan 5 V dibutuhkan untuk tegangan masuk-
satu port pada mikrokontroler sehingga dapat kan sensor, mengendalikan mikrokontroler
digunakan untuk 2 buah seven segment. AT89S51, serta mengaktifkan keluaran pada

Nur 'ainingsih, Handoyo, Sistem kendali... 207


Tabel 4. Uji Coba Sensor Saat Tidak Terhalang
J arak Tegangan Kondisi
Ukur LDR
Aktif
(em) (volt)
1 0,72 High
2 0,76 High
3 0,74 High
4 1,07 High
5 1,29 High
6 1,30 High
7 1,8 Low
8 2,12 Low
9 2,22 Low
10 2,53 Low

Tabel5. Uji Coba Sensor pada Saat Terhalang


Tegangan
Potensio Tegangan Non Tegangan Kondisi
Inverting Keluaran
(0) Inverting Aktif
(V) (V)
(V)
0 0 0 0 High
10 0,03 1,80 4,50 High
50 0,03 1,68 4,58 High
100 0,05 1,52 4,63 High
200 0,12 1,67 4,57 High
400 0,20 1,67 4,54 High
600 0,28 1,50 4,56 High
800 0,36 1,71 4,57 High
1000 0,57 1,69 4,56 High
2000 1,32 1,65 4,56 High
3000 1,78 1,25 0,11 Low
4000 2,33 1,50 0,10 Low
5000 2,77 1,75 0,1 Low
6000 3,25 1,54 0,1 Low
7000 3,72 1,62 0,1 Low
8000 4,35 1,66 0,09 Low
9000 4,68 1,75 0,1 Low
10000 4,71 1,70 0,11 Low

seven segment. Tegangan 12 V dibutuhkan 11,89 V untuk titik A dan 4,89 Volt untuk titik
sebagai sumber tegangan untuk mengaktitkan B. Standar tegangan IC regulator 7805 adalah
motor DC. Tegangan pada lilitan sekunder sebesar 5 Volt dan 12 Volt untuk IC regulator
(VPk)besamya adalah 1,414 x Vnns(12 V) 7812. F aktor kesalahan dari hasil pengukuran
atau sebesar 16,87 V, dibulatkan menjadi 17 pada titikA sebesar 0,91 % {(12 - 11,89) 1l2}
V. Rangkaian membutuhkan tegangan 12 V dan untuk titik B adalah 2,2% {(5 - 4,89) /
sehingga diperlukan IC regulator 7812 yang 5}. Batasan toleransi kesalahan alat yang bisa
mampu menghasilkan tegangan sebesar 12V. digunakan adalah 8 %, sehingga eatu daya ini
Keluaran dari IC regulator 7812 diredam memenuhi syarat untuk digunakan. Hal yang
menjadi 5 V dengan menggunakan IC regula- menyebabkan terjadinya kesalahan adalah
tor 7805. tegangan listrik PLN yang tidak stabil, pe-
Tegangan yang dikeluarkan oleh eatu rubahan tegangan akibat pembebanan, keru-
daya yang telah diukur multitester digital, sakan pada crafo dan komponen-komponen
mendapatkan pembaeaan tegangan sebesar lain, dan kesalahan manusia.

208 Jurnailimiah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010


Uji Coba Rangkaian Sensor dari jarak I em sampai dengan 10 em. Sensor
Pengujian sensor ini bertujuan untuk akan berfungsi jika ada benda yang mengha-
mengetahui seberapa jauh jarak jangkauan langi sensor tersebut.
sensor. Pengambilan data sensor dilakukan Pertama-tama,. diukur terlebih dahulu
dengan mengubah jarak pemanear LED de- nilai resistansi LDR. Didapatkan nilai ham-
nganpenerima LDR. Tegangan yang diguna- batan LDR jika tidak terkena eahaya adalah
kanuntuk menghasilkan panearan sinar pada sebesar 29,5 Kohm, sedangkan pada kondisi
LED adalah sebesar 5 Volt. Arus maksimum terkena eahaya sebesar 2, I ohm. Dari sini
padaLED adalah sebesar 60 mA, maka untuk terlihat bahwa nilai hambatan LDR akan
menghindarikerusakan akibat kelebihan arus, mengeeil pada saat kondisi terang atau terke-
perlu dipasang resistor. Besamya resistansi na eahaya.
minimal yang dipergunakan dapat dihitung Hasil uji eoba sensor pada saat tidak
menggunakan Persamaan (1). Setelah dike- terhalang terlihat pada Tabel 4. Terlihat pada
tahuibahwa besar resistansi minimal sebesar Tabel4,jikajarak sensor lebih dari 6 em, sen-
83,33.0, maka diputuskan untuk mengguna- sor sudah tidak menangkap eahaya sehingga
kanresistansi sebesar 100 .0. tidak lagi bekerja. Hal ini menunjukkan pe-
nempatan sensor yang optimal antara LED
R=V II (1) dan LDR berjarak antara 1 em sampai deng-
an 6 em.
R = 5 volt /60 mA = 83,33 .0 Hasil pereobaan pada saat sensor terha-
lang terlihat pada Tabe15. Terlihat pada Tabel
Jarak jangkauan sensor antara peman- 5, pada kondisi terhalang, tegangan keluaran
car LED dengan penerima LDR diuji mulai yang dihasilkan komparator sebesar -90%

Gambar 8. Motor DC

5v MotorDC

S."""' '0 Porto,Q


Sensor 2 1.1
0.1
SensorJ 1.2
Sensor 4
SensorS
Sensor 6 ~ 1.3
1..
'.5
02
03
0.<
0.5

AT89S51

Tabel 6. Hasil Uji Tegangan Terukur untuk Mengaktifkan Motor DC

Motor
Tegangan keluaran (volt)pada port - Status motor DC Putaran Motor DC
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
0.11 0.11 - - - - Tidakberputar
0.97 4.11 - - - - berputar CW
4,11 0,97 - - - - berputar CCW
0,99 0,11 - - Tidakberputar
2 - - 4,97 0,11 - - Berputar CW
0,11 4,97 - - Berputar CCW
0,10 0,11 Tidakberputar
3 - - - - 4,97 0,11 Berputar CW
0,12 4,97 Berputar CCW

Nur 'ainingsih, Handoyo, Sistem kendali... 209


Tabel 7. Pengujian Alat dengan Barang Tinggi
Percobaan Lamanya Barang
ke- ~encapaiSensor4
(detik)
1 08,01
2 08,84
3 08,90
4 09,22
5 09,11
6 08,85
7 08,02
8 08,23
9 08,64
10 08,30
Rata-rata 08,55

Tabel 8. Pengujian Alat dengan Barang Rendah

Percobaan Lamanya Barang


ke- ~encapai Sensor 5
(detik)
1 11,62
2 10,72
3 11,50
4 11,31
5 12,50
6 10,86
7 11,56
8 11,21
9 12,54
10 11,38
Rata-rata 11,52

Tabel 9. Pengujian Alat dengan Barang Reject


Percobaan Lamanya. Barang
ke- ~encapal Sensor 6
(detik)
1 13,2
2 12,9
3 14,23
4 16,4
5 12,08
6 11,64
7 13,28
8 11,09
9 13,7
10 13,89
Rata-rata 13,42

dari Vcc. Tegangan Pada kaki - Vcc terhubung pada pengendali mikrokontroler yang akan
ke ground sehingga tegangan keluaran dari aktif jika diberi masukan low.
komparator sebesar 0 V. Terhalangnya LED
dari cahaya menyebabkan kondisi sensor be- Uji Coba Motor DC
rada pada posisi tidak aktif(low). Kondisi ini
dimanfaatkan untuk memberi masukan ke- Motor DC yang digunakan dalam

210 Jurnailimiah Teknologi & Rekayasa. Volume15 No.3, Desember 2010


pembuatan alat pemindah barang otomatis ini jalur yang lebih pendek atau dekat. Hal ini
adalah jenis dua polaritas seperti Gambar 8. disebabkan karena penyeleksian barang di-
Pengaktifan koil dilakukan melalui driver IC mulai dari barang yang paling tinggi ke ba-
L293D. IC tersebut membutuhkan tegangan rang yang lebih rendah. Semua analisa hasil
sebesar 5 V dan 0 V. Tegangan sebesar 5 V uji rangkaian menunjukkan bahwa alat ini su-
dan 0 V ini dihasilkan dari keluaran pengen- dah dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
dali mikrokontroler yaitu pada port 0.0 sam- fungsinya.
pai dengan port 0.5 yang telah diatur dengan
program. SIMP ULAN DAN SARAN
Motor DC yang digunakan pada alat
pemindah barang otomatis ini tidak hanya di- Conveyor yang dipergunakan dalam
gunakan untuk satu arah saja tetapi bisa digu- penelitian ini mempunyai kapasitas 99 ba-
nakan dua arah, yaitu searah jarum jam (CW) rang. Rata-rata waktu yang dicapai untuk
dan berlawanan arah jarum jam (CCW). Ha- masing-masing barang dari awal masuk
sil uji tegangan terukur untuk mengaktifkan sampai pemberhentian terakhir adalah 11,10
motor DC terlihat pada Tabel 6. Terlihat pada detik. Angka ini relatif rendah dan dirasa cu-
Tabel 6, kecepatan putaran motor DC tergan- kup dapat mempercepat dan mempermudah
tung pada sumber tegangan yang diberikan proses penyeleksian pemindahan barang ha-
pada driver motor, yaitu pada kaki IC L293D sil produksi ke kendaraan pengangkut.
Vss (kaki 16) dan Vs (kaki 8) sebesar 11,78 Alat ini akan bekerja lebih baik jika
V. LED (Light Emitting Diode) yang digunakan
diganti dengan laser pointer untuk menda-
Uji Coba Alat Pemindah Barang patkan jarak pancar yang lebih jauh antara
pemancar dan penerima. Perbaikan yang lain
Pengujian ini melibatkan tahapan si- adalah saklar yang diperguankan dapat di-
mulasi untuk mengetahui berapa rata-rata ganti dengan sensor ultrasonik sehingga da-
waku yang diperlukan sejak barang masuk pat lebih sensitif dalam mendeteksi barang.
ke conveyor sampai dengan barang keluar. Penggunaan sensor ultrasonik juga berman-
Langkah pertama pengujian alat ini adalah faat untuk mengurangi jumlah komponen
memasukkan barang tinggi ke dalam conve- dalam rangkaian, karena hanya memerlukan
yor menuju sensor 4. Tercatat lamanya waktu satu saklar dari sebelumnya dua saklar.
yang dibutuhkan barang untuk mencapai sen-
sor pada Tabel 7. Terlihat bahwa rata-rata la- DAFTAR PUSTAKA
manya waktu barang tinggi untuk mencapai
sensor 4 adalah 8,55 detik. Budiharo, Widodo. 2005. Perancangan
Pengujian yang kedua adalah me- Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Elex
masukkan barang rendah menuju sensor 5. Media Komputindo. Jakarta.
Terlihat pada Tabel 8 bahwa rata-rata waktu Boylestad, Robert dan Nashelsky, Louis.
barang rendah untuk mencapai sensor 5 ada- 1992. Electronic Devices and Circuit
lah 11, 52 detik. Theory. Prentice Hall International. New
Pengujian yang ketiga adalah me- Jersey.
masukkan barang reject atau sampah menuju Eko Putra, Agfianto. 2005. Belajar Mik-
sensor 6. Terlihat pada Tabel 9 bahwa rata- rokontroler AT89C51152/55 (Teori dan
rata waktu barang reject untuk mencapai sen- Aplikasi). Gava Media. Yogyakarta.
sor 6 adalah 13,24 detik. Hughes, Fredrick W. 1990. Panduan Op -
Pengujian ini memperlihatkan bahwa Amp. Elex Media Komputindo. Jakarta.
barang yang paling lama sampai ke tempat Malvino dan Gunawan, Hanapi. 1981. Prin-
tujuan adalah barang reject, disusul oleh ba- sip-Prinsip Elektronik. Edisi 2. Erlangga.
rang rendah. Ini disebabkan karena jalur yang Jakarta.
ditempuh oleh barang lebih panjang. Barang Soeparlan, Soepono dan Yahdi, Umar. 1995.
tinggi lebih cepat mencapai sensor karena Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1 & 2. Gu-

Nur 'ainingsih, Handoyo, Sistem kendali... 211

...
nadarma. Depok. http://id.wikipedia.org/wiki/LED, Mei 2009.
http://adibakri. wordpress. com/2008/05/2 5/ http://www.fuji-piezo.comlphotoldr.htm. Mei
light-dependent-resistor/, Mei 2009. 2009.
http://alldatasheet.coml, Mei 2009.

212 Jurnaillmiah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai