Anda di halaman 1dari 3

MEKANISME RUJUKAN DAN PINDAH

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH
No, Dokumen Revisi Halaman
LAMONGAN 03 1 dari 2
000
Tanggal Terbit
09/TIM-DOTS/2013 Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP 04 Agustus 2013
dr. H. Erwin Santosa. SDA., M.Kes.
Direktur
Pengertian Suatu mekanisme untuk memastikan pasien TB yang dirujuk/ pindah
akan menyelesaikan pengobatannya dengan benar dan tuntas di tempat/
UPK lain
Tujuan 1. Memastikan pasien TB yang dirujuk untuk bisa meneruskan
pengobatannya
2. Meningkatkan angka kesembuhan pasien TB
Kebijakan 1. Rumah sakit menentukan kriteria pasien yang memerlukan rujukan
2. Kriteria rujukan
Pindah pengobatan
Pasien kategori MDR
3. Angka Rujukan dikatakan berhasil bila nilainya minimal 80 %
Prosedur RUJUKAN DALAM SATU KABUPATEN/ KOTA
L Pasien yang mendapatkan pengobatan di rumah sakit,harus dibuatkan kartu
pengobatan pasien TB (TB.01) di rumah sakit.
2. Pasien TB DOTS yang akan dirujuk dari rumah sakit harus dibuatkan surat
pengantar (formulir TB.09) dengan menyertakan fotokopi TB.01 dan sisa
OAT (bila telah diberi pengobatan).
3. Formulir TB.09 diberikan kepada pasien beserta sisa OAT untuk
diserahkan kepada RS/UPK yang dituju.
4. Rumah sakit memberikan informasi langsung (telepon atau SMS) ke
RS/UPK yang dituju dan Wasor TB/ Koordinator jejaring DOTS RS
tentang pasien yang dirujuk.
5. Tim TB DOTS menunggu hasil pengirimkan kembali lembar bagian
bawah formulir TB.09
6. Tim TB DOTS RS memastikan semua pasien yang dirujuk telah
melanjutkan pengobatan di RS/UPK yg dituju (dilakukan konfirmasi
melalui telepon atau SMS).
7. Bila pasien tidak ditemukan d RS/UPK yang dituju, petugas TB DOTS
melacak sesuai dengan alamat pasien, dan menghubungi
Wasor/Koordinator jejaring DOTS RS untuk mencari informasi di
RS/UPK lain dalam wilayahnya.
MEKANISME RUJUKAN DAN PINDAH
RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH No. Dokumen Revisi Halaman
LAMONGAN 0309/TIM-DOTS/2 000 2 dari 2
013

RUJUKAN KE KABUPATEN/ KOTA LAIN


Mekanisme rujukan sama dengan diatas, dengan tambahan :
1. Informasi rujukan diteruskan ke Wasor TB/ koordinator Jejaring DOTS RS
Provinsi yang akan menginformasikan ke Koordinator Kabupaten/Kota
yang menerima rujukan, secara telepon langsung atau dengan SMS,
2. Tim Tb DOTS RS berkoordinasi dengan Wasor TB/ Koordinator jejaring
DOTS RS Provinsi untuk memastikan bahwa pasien yang dirujuk telah
melanjutkan pengobatan ke tempat rujukan yang dituju,
3. Bila pasien tidak ditemukan maka TIM TB DOTS berkoordinasi dengan
Wasor TB/Koordinator Jejaring DOTS RS Provinsi untuk
menginformasikan kepada Wasor/Koordinator Jejaring DOTS RS
Kabupaten/Kota untuk melakukan pelacakan pasien.
Unit terkait 1. SMF Bedah dan SMF Non bedah
2. Unit-unit perawatan (ruang perawatan)
3. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai