http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to determine whether there is influence of Total Quality Management (TQM),
system performance measurement and reward systems on managerial performance at PT. TASPEN (Persero)
either partially or simultaneously. The population in this study is a managers of mid-level and managers of
lower PT. TASPEN (Persero) at office center Semarang. The study uses purposive sampling there are 34
respondent. The results of this research indicate that simultaneously variable of Total Quality Management (
TQM ) , system performance measurement and reward systems affect the performance of managerial finance.
Total Quality Management ( TQM ) has a positive effect on managerial performance. Performance measurement
system has a positive effect on managerial performance and rewards system has a positive effect on managerial
performance.
80
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
81
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
Rp165,7 milyar (mizan.com: Minggu, 13 Mei kinerja manajerial. Berbeda dengan penelitian
2013) Dewi (2013) yang menguji pengaruh penerapan
Kasus-kasus di atas mengindikasikan Total Quality Management (TQM), sistem
bahwa hingga pada saat ini manajerial PT. pengukuran kinerja dan sistem penghargaan
Taspen (Persero) belum dapat memberikan (reward) terhadap kinerja manajerial (studi
kontribusi kinerja terbaik yang pada akhirnya empiris pada hotel di kota Padang dan
menyebabkan kinerja perusahaan secara Bukittinggi). Hasil penelitiannya adalah Total
keseluruhan menjadi rendah. Bisa jadi hal Quality Management (TQM) tidak berpengaruh
tersebut disebabkan oleh belum diterapkannya signifikan terhadap kinerja manajerial, sistem
Total Quality Management, sistem pengukuran pengukuran kinerja berpengaruh signifikan
kinerja dan sistem reward secara maksimal positif terhadap kinerja manajerial, dan sistem
sebagai alat pengendali, sehingga ada pihak yang penghargaan tidak berpengaruh signifikan positif
merasa hasil kerjanya tidak dihargai yang terhadap kinerja manajerial.
membuat mereka akhirnya lebih mengutamakan Melalui perbedaan-perbedaan hasil yang
kepentingan pribadi di atas kepentingan ditemukan pada beberapa penelitian terdahulu
perusahaan. serta dari fenomena rendahnya kinerja PT.
Penelitian yang dilakukan oleh Narsa Taspen (Persero), penulis bermaksud untuk
(2007) tentang Total Quality Management, menguji kembali apakah Total Quality
sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan Management, sistem pengukuran kinerja dan
dan kinerja manajerial, memperoleh hasil bahwa sistem penghargaan berpengaruh secara
Total Quality Management berpengaruh signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial
signifikan terhadap kinerja manajerial, sistem jika yang menjadi objek penelitiannya adalah PT.
pengukuran kinerja berpengaruh signifikan Taspen (Persero) yang merupakan perusahaan
terhadap kinerja manajerial dan sistem BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial
penghargaan berpengaruh signifikan terhadap dana pensiun.
TQM adalah pendekatan manajemen pada yaitu memperoleh kinerja yang baik. Dalam hal
suatu perusahaan/organisasi, yang berfokus pada ini, dengan adanya TQM maka diharapkan dapat
kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari memberikan improvisasi pada kinerja manajerial.
keseluruhan sumber daya manusia pada Karena dengan adanya TQM yang merupakan
perusahaan/organisasi tersebut. Tujuan utama suatu sistem, yang melakukan perbaikan secara
dari TQM adalah perbaikan yang dilakukan terus menerus dan tetap konsisten baik dalam
secara terus menerus untuk mendapatkan hasil melayani pelanggan, maka diharapkan akan
82
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
83
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
84
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
Statistik Deskriptif
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 25 73,5%
2 Perempuan 9 26,5%
Jumlah 34 100,0%
Sumber : Data primer diolah 2013
Menunjukkan bahwa sebagian besar umur Secara keseluruhan menunjukkan bahwa semua
responden yang merupakan manajer menengah responden telah berumur lebih dari 40 tahun dan
dan bawah di PT Taspen (Persero) Kantor terdapat 3 orang (8,8%) telah berumur menjelang
Cabang Utama Semarang berada pada kelompok usia pensiun yaitu umur (53-55 tahun).
umur 50-52 tahun sebanyak 16 orang (47,1%).
85
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
Menunjukkan bahwa sebagian besar masa telah memenuhi asumsi normalitas. Uji
kerja responden yang merupakan manajer Multikolinieritas menunjukan tidak ada satupun
menengah dan bawah di PT Taspen (Persero) variabelindependen yang memiliki nilai VIF
Kantor Cabang Utama Semarang berada pada lebih dari 10. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak
kelompok masa kerja 24-46 tahun dan 27-29 terjadi multikolinearitas antar variabel
tahun masing-masing sebanyak 14 orang independen dalam model regresi. Pada analisis
(41,2%). regresi berganda diperoleh persamaan Y = 11,089
Sebelum melakukan pengujian hipotesis + 0,374 X1 + 0,298 X2+ 0,139 X3. Pada
perlu dilakukan uji prasyarat analisis. Pada uji pengujian hipotesis dilakukan pencarian nilai
normalitas menggunakan grafik P-Plot dan koefisien determinasi, uji parsial, dan uji
Histogram menunjukkan penyebaran data berada simultan. Berikut adalah hasil uji parsial (uji
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis statistik t) dapat dilihat pada tabel 5.
diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11,089 7,487 1,481 ,149
TQM (X1) ,374 ,157 ,387 2,379 ,024
Sistem Pengukuran
Kinerja (X2) ,298 ,100 ,348 2,979 ,006
Sistem Penghargaan (X3) ,139 ,063 ,282 2,215 ,035
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y)
86
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2291,275 3 763,758 45,840 ,000a
Residual 499,839 30 16,661
Total 2791,114 33
a. Predictors: (Constant), Sistem Penghargaan (X3), Sistem Pengukuran Kinerja (X2),
TQM (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y)
Pada tabel 6 diperoleh nilai Fhitung = di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
45,840 > Ftabel = 2,92 dan sig = 0,000 < 0,05 ini Semarang. Maka dengan kata lain variabel-
berarti variabel independen TQM, sistem variabel independen TQM, sistem pengukuran
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan kinerja dan sistem penghargaan mampu
secara simultan benar-benar berpengaruh menjelaskan besarnya variabel dependen kinerja
signifikan terhadap variabel dependen kinerja manajerial.
manajerial pada manajer menengah dan bawah
Model Summaryb
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,906 a ,821 ,803 4,08183
a. Predictors: (Constant), Sistem Penghargaan (X3),
Sistem Pengukuran Kinerja (X2), TQM (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y)
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted manajer menengah dan bawah di PT. Taspen
R2 = 0,803 = 80,3% ini berarti variabel bebas (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang.
TQM, sistem pengukuran kinerja dan sistem TQM dilihat dari bidang tugas manajer yang
penghargaan secara bersama-sama berupa : fokus pada pelanggan, obsesi terhadap
mempengaruhi variabel dependen kinerja kualitas, pendekatan ilmiah, komit0men jangka
manajerial sebesar 80,3% dan sisanya sebesar panjang, kerjasama tim (teamwork), perbaikan
19,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan
masuk dalam penelitian ini. pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan
tujuan, dan adanya keterlibatan dan
PEMBAHASAN pemberdayaan karyawan. Penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Narsa (2007)
Hipotesis pertama pada penelitian ini dan Amanah (2005) memberikan bukti empiris
menunjukkan adanya pengaruh TQM secara bahwa praktik Total Quality Management
parsial positif terhadap kinerja manajerial pada (TQM) berpengaruh positif dan signifikan
87
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
terhadap kinerja manajerial. Begitu juga pada antara staff dengan mencapai tujuan dan sasaran
penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), yang telah ditetapkan perusahaan (Walker,1992)
memberikan bukti bahwa TQM berpengaruh dalam Dewi (2013). Jika orang merasakan
positif terhadap kinerja manajerial. bahwa reward yang diterima didasarkan atas
Hipotesis kedua pada penelitian ini kinerja yang baik, maka motivasi orang untuk
menunjukkan adanya pengaruh sistem berusaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan
pengukuran kinerja secara parsial positif terhadap akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, jika terdapat
kinerja manajerial pada manajer menengah dan kemungkinan yang rendah suatu kinerja
bawah di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang memperoleh reward maka motivasi orang untuk
Utama Semarang. Sistem pengukuran kinerja mencapai sasaran yang telah ditetapkan akan
merupakan suatu hal yang penting dilakukan rendah pula.
agar diketahui apakah selama pelaksanaan Hipotesis ketiga pada penelitian ini
kinerja terdapat kesenjangan dari rencana yang menunjukkan bahwa secara simultan variabel
telah ditentukan atau apakah kinerja dapat Total Quality Management (TQM), sistem
dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. pengukuran kinerja dan sistem penghargaan
Sistem pengukuran kinerja yang dilakukan oleh berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan akan memotivasi manajer untuk manajerial pada manajer menengah dan bawah
bekerja lebih baik karena prestasi kerjanya sangat di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
diperlukan perusahaan. Penelitian ini sesuai Semarang. Hasil ini sesuai dengan penelitian
dengan penelitian yang dilakukan Amanah Narsa (2007) tentang Total Quality Management,
(2005), Narsa (2007), dan Sianipar (2013) yang sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan
memberikan hasil sistem pengukuran kinerja dan kinerja manajerial, memperoleh hasil bahwa
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Total Quality Management berpengaruh
kinerja manajerial. Kren dalam Sianipar (2013) signifikan terhadap kinerja manajerial, sistem
menyatakan bahwa informasi kinerja yang pengukuran kinerja berpengaruh signifikan
komprehensif dari sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial dan sistem
akan memberikan informasi yang lebih spesifik penghargaan berpengaruh signifikan terhadap
dan relevan untuk proses pengambilan kinerja manajerial. Kinerja manajerial
keputusan, sehingga dapat meningkatkan kinerja merupakan kinerja individu anggota organisasi
manajerial. dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain:
Hipotesis ketiga pada penelitian ini perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan
menunjukkan adanya pengaruh sistem staf, negosiasi, dan lain-lain. Seseorang yang
penghargaan secara parsial positif terhadap memegang posisi manajerial dalam hal ini
kinerja manajerial pada manajer menengah dan manajer menengah dan bawah diharapkan
bawah di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial,
Utama Semarang. Sistem penghargaan hal ini berbeda dengan kinerja karyawan
merupakan pemberian reward kepada para umumnya yang bersifat konkrit, kinerja
manajer yang terdiri atas pembayaran tetap saja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks.
dan pembayaran tetap ditambah variabel yang
jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja SIMPULAN
manajerial. Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Amanah (2005), Narsa Simpulan dalam penelitian ini
(2007), dan Sianipar (2013) yang memberikan menunjukan variable TQM berpengaruh positif
hasil sistem penghargaan memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Sistem pengukuran
signifikan positif terhadap kinerja manajerial. kinerja berpengaruh positif terhadap kinerja
Sistem penghargaan (reward) merupakan salah manajerial. Sistem penghargaan berpengaruh
satu strategi manajemen Sumber Daya Manusia positif terhadap kinerja manajerial. Total Quality
(SDM) untuk menciptakan keselarasan kerja Management (TQM), sistem pengukuran kinerja
88
Aditya Hernawan / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)
dan sistem penghargaan secara bersama-sama Dewi, I. R., 2013, Pengaruh Penerapan Total Quality
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Management (TQM), Sistem Pengukuran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Dan Sistem Penghargaan (Reward)
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris
variabel sistem penghargaan merupakan variabel
Pada Hotel Di Kota Padang Dan Bukittinggi).
bebas yang mempunyai pengaruh paling lemah
UNP
terhadap kinerja manajerial, oleh karena itu Ittner, D, dan Larcker, D.F. 1995, TQM And The
penerapan sistem penghargaan di PT. Taspen Choice Of Information And Reward System,
(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang harus Journal For Accounting Research
benar-benar penghargaan yang berbasis kinerja, Kurnianingsih, Retno., (2000), Pengaruh Sistem
hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan
manajer menengah dan bawah untuk Terhadap Keefektifan Penerapan Teknik Total
meningkatkan semangat kerja dan Quality Management: Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Indonesia, SNA III,
mengutamakan kepentingan organisasi
hal 227 246.
dibandingkan kepentingan pribadi. Dan subyek
Kurnianingsih, R. dan Irdriantoro, N, 2001 Pengaruh
penelitian ini terbatas pada manager tingkat Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
menengah dan bawah pada PT. Taspen (Persero) Penghargaan Terhadap Keefektifan Penerapan
Kantor Cabang Utama Semarang, sehingga bagi Teknik Total Quality Manegement Studi
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian Empiris pada Perusahaan Manufaktur di
sejenis tetapi dilakukan pada subyek yang Indonesia. Jurnal Sosiohumanika, 14 (2), Mei
berbeda dengan cakupan yang lebih luas, 2001.h.435-455.
misalnya berkaitan dengan kinerja manajerial Mahoney, T.A., T.H. Jerdee dan S.J. Carroll, 1963.
Development of Managerial performance: A
pada perusahaan daerah atau Badan Usaha
Research approach. Cincinnati. OH:
Miliki Daerah (BUMN) lainnya.
Southwestern publishing Co..
Mulyadi, dan Setiawan, J, 2007, Sistem Perencanaan
UCAPAN TERIMAKASIH dan Pengendlaian Manajemen : Sistem Pelipat
Ganda, Kinerja Perusahaan, Edisi Kesatu
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta.
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, Narsa, I M., 2007, Total Quality Management, Sistem
sehingga artikel ini dapat terselesaikan. Artikel Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan dan
ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk Kinerja Manajerial. Fakultas Ekonomi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
mencapai gelar Sarjana. Penulisan artikel dapat
Narsa, I.M., dan Yuniawati, R.D. 2003, Pengaruh
terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari
Interaksi Antara Total Quality Management
berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan
untuk Bapak dan Ibu serta keluarga saya yang Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja
selalu memberikan doa, dosen pembimbing Amir Manajerial Studi Empiris Pada PT. Telkom
Mahmud, S.Pd.,M.Si., dan ibu Linda Agustina, Divre V Surabaya. Jurusan Ekonomi
S.E., M.Si.yang selalu memberikan arahan Akuntansi. Surabaya: Universitas Kristen
selama menempuh ilmu dan seluruh teman- Petra.
teman seperjuangan Akuntansi 2008. Prajogo, Daniel I. dan Sohal, Amrik S. 2006 The
Relationship Between Organization Strategy,
Total Quality Management (TQM), And
DAFTAR PUSTAKA
Organization Performance.
Sianpar, R. D., 2013. Pengaruh Sistem Pengukuran
Angelina, R. 2012, Effect Of Total Quality Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap
Management, Reward Systems And Kinerja Manajerial. Skripsi. UNP
Organization Commitment To Managerial
Performance In Hospital In Pekanbaru".
89