Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KONTROL PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32

Laporan Tugas
Mata Kuliah PLC dan Mikrokontroler

Oleh :
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2017
KELOMPOK 5

ANDRIANO SIMATUPANG (1724210123)


SANDI ANUGRAHA (1724210090)
ROSADE E. HUTASOIT (1724210188)
CYNTIA B JULISDA P (1724210124)
LAMTIUR SINAGA (1724210287)
REZA FAKHRIN SEPTIAN (1724210352)
ICHWAN SAFAR HARAHAP (1724210124)
DHENY LAMHOT A SINAGA (1724210353)
THERESIA FRANSISCA S (1724210334)
MARIO SANJAYA HS (1724210341)
MUHAMMAD ARIE S (1724210267)
ABSTRAK

Perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah modern, tidak terkecuali

peralatan electronik. Hampir semua menggunakan peralatan serba otomatis, misal Programable

logic control (PLC) adalah merupakan kontrol mikroprosesor yang serbaguna yang dirancang

untuk memenuhi tuntutan praktis diindustri dalam bidang autoniatik, sebagaai ganti dari sistem

elekrto mekanis yang menjadi tulang punggung strategi pengendalian pada system atau proses

yang kompleks. oleh karenanya hingga saat ini pengetahuan tentang sistem rangkaian

menggunakan relay tetap merupakan dasar yang sangat penting serta diperlukan dalam

pemrograman kerja dari PLC.

Perancangan simulasi Lampu Lalu Lintas ini dirancang secara miniature menggunakan

mikrokontroler sebagai pengganti PLC. Dalam hal pemrogramannya, digunakan bahasa

pemrograman yang umum digunakan dalam PLC yaitu dengan Ladder diagram, dengan

menggunakan Aplikasi Ldmikro hal ini memungkinkan program ladder dapat diterapkan di

mikrokontroler. Dari tugas kelompok yang kami buat Sistem Kontrol Lampu Lalu lintas

berbasis mikrokontroler ATmega32. Program Ladder tersebut dirancang terlebih dahulu

sebelum dimasukkan ke mikrokontroler untuk dilakukan uji simulasi dan telah sesuai dengan apa

yang diperlukan. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan bahwa, alat ini bekerja sesuai

dengan instruksi atau program yang telah di program. Prinsip kerja alat ini yaitu dimulai dari

lampu merah selama 15 detik, kemudian lampu kuning selama 5 detik terakhir lampu hijau

selama 20 detik. sequen selanjutnya lampu hijau ke lampu kuning dan kemudian kembali lagi ke

lampu merah sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.


DAFTAR ISI

Halaman

1. Halaman Judul....................................................................................................... i

2. Daftar Pesonil Kelompok 5................................................................................... ii

3. Abstrak.................................................................................................................. iii

4. Daftar Isi................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI

2.1 Alat dan Bahan ........................................................................................ 3

BAB III PERANCANGAN ALAT

3.1 Skema Design ........................................................................................ 7

3.2 Program Ladder ........................................................................................ 8

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

4.2 Saran............................................................................................................ 10

BAB V DOKUMENTASI PROJECT

5.1 Dokumentasi Project................................................................................... 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun semakin bertambah. Demikian pula
dengan kemacetan kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan dan seringnya terjadi
kecelakaan bermotor yang disebabkan lengahnya pemilik kendaraan saat memakai
kendaraannya. Kondisi ini membuat traffic light menjadi sangat penting, maka diperlukan suatu
alat yang dapat membantu pencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan kendaraan bermotor.
Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi singlechip yang sering disebut dengan
mikrokontroler. Pada perancangan dan pembuatan proyek tugas mata kuliah PLC dan
Mikrokontroler alat ini dibuat berupa miniature pengaturan traffic light.

Di karenakan Dewasa ini pengguna jalan meningkat dengan pesat, baik pengendara
sepeda motor maupun pengendara mobil. Dengan banyaknya kendaraan yang melintas
diperlukan suatu pengaturan di sebuah persimpangan, baik pertigaan, perempatan dan banyak
lagi. Dengan traffic light yang dipasang diharapkan tidak terjadi kemacetan, dengan sistem yang
diatur oleh lampu lalu lintas/ traffic light. Traffic light ini juga mencegah terjadinya kecelakaan.
Juga keadaan dari jalan tidak menentu, di pagi hari ramai orang-orang yang berangkat bekerja
atau siswa berangkat ke sekolah, saat siang hari sedikit lengang, kemudian sore harinya mulai
ramai kembali. Dengan keadaan tersebut maka dibutuhkan traffic light untuk mengatur lalu lintas
supaya berjalan lancar.

Untuk membuat traffic light kita membutuhkan beberapa alat dan software simulasi untuk
perancangannya ,Dimana sistem simulasi ini menggunakan salah satu software simulasi
Ldmikro. Software yang dapat membuat simulasi program dengan bahasa ladder yang akan di
aplikasikan ke dalam mikrokontroler. Dengan adanya software ini kita bisa membuat rangkaian
dengan cara simulasi sebelum kita membuat rancangan alat hardware dalam suatu bentuk yang
nyata.
1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

1. Merancang dan membuat alat untuk dapat bisa mengetahui cara kerja traffic light

2. Dapat mengetahui pemakaian software simulasi sebelum membuat hardware

sebenarnya.

1.2.2 Manfaat

1. Dengan adanya software simulasi ini akan dapat memudahkan pembuatan hardware.

2. Memperoleh pengetahuan tentang software simulasi dan cara kerja traffic light.
BAB II DASAR TEORI

2. Alat dan Bahan

1.1 Mikrokontroller ATMEGA 32

Bentuk Fisik Mikrokontroler AVR ATMEGA32 PDIP 40 Pin

Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:

a. VCC - Tegangan sumber


b. GND (Ground) Ground
c. Port A (PA7 PA0)
Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal
pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port
A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan
mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki
fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital Converter)
sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera
pada table.
Fungsi khusus port A

Port Alternate Function


PA7 ADC7 (ADC input channel 7)
PA6 ADC6 (ADC input channel 6)
PA5 ADC5 (ADC input channel 5)
PA4 ADC4 (ADC input channel 4)
PA3 ADC3 (ADC input channel 3)
PA2 ADC2 (ADC input channel 2)
PA1 ADC1 (ADC input channel 1)
PA0 ADC0 (ADC input channel 0)

d. Port B (PB7 PB0)


Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung
internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA.
Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan
mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.
Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya :
SCK port B, bit 7
Input pin clock untuk up/downloading memory.
MISO port B, bit 6
Pin output data untuk uploading memory.
MOSI port B, bit 5
Pin input data untuk downloading memory.
Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada table.

Port Alternate Function


PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB5 SS (SPI Slave Select Input)
PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
OCO (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
INT2 (External Interrupt 2 Input)
PB1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
PB0 T0 (Timer/Counter External Counter Input) XCK (USART External
Clock Input/Output)

e. Port C (PC7 PC0)


Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal
pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port
C digunakan sebagai input dan di pulldown secara langsung, maka port C akan
mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin
port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

Port Alternate Function


PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC6 TD1 (JTAG Test Data In)
PC5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)
PC2 TCK (JTAG Test Clock)
PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)
f. Port D (PD7 PD0)
Port D adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal
pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port
D digunakan sebagai input dan di pulldown secara langsung, maka port D akan
mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin
port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

Port Alternate Function


PD7 OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output)
PD6 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD6 OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)
PD5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)
PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)
PD1 TXD (USART Output Pin)
PD0 RXD (USART Input Pin)

2. 2 Crystal
2. 3 Resistor
2. 4 Lampu Led
2. 5 Kabel
2. 6 ATMega32
2. 7 Push Button
2. 8 Reset Botton
2. 9 Papan PCB
2. 10 Solder, Timah, Multitester, Tespen
2. 11 Capasitor
BAB III PERANCANGAN ALAT

3.1 Schema Design


3.2 Program Ladder

LDmicro export text


for 'Atmel AVR ATmega32 40-PDIP', 12.000000 MHz crystal, 10.0 ms cycle
time

LADDER DIAGRAM:

|| ; SISTEM KONTROL PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS


||
1 || ; MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA32
||
||
||
|| ; Mata Kuliah PLC dan Mikrokontroler
||
2 || ; Oleh : Kelompok 5
||
||
||
|| XS1 XS2 R1
||
3 ||-------] [------+-------]/[-------------------------------
( )-------||
|| |
||
|| R1 |
||
||-------] [------+
||
||
||
|| R1 R5 T1 R2
||
4 ||-------] [--------------]/[---------[TON 15.000 s]--------( )------
||
||
||
|| R2 T2 R3
||
5 ||-------] [---------[TON 5.000 s]--------------------------
( )-------||
||
||
|| R3 T3 R4
||
6 ||-------] [---------[TON 20.000 s]-------------------------
( )------||
||
||
|| R4 T4 R5
||
7 ||-------] [---------[TON 5.000 s]--------------------------
( )-------||
R1 R2 YMERAH
8 ||-------] [--------------]/[-------------------------------
( )-------||
||
||
|| R2 R3 YKUNING
||
9 ||-------] [--------------]/[------+------------------------
( )-------||
|| |
||
|| R4 |
||
||-------] [-----------------------+
||
||
||
R3 R4 YHIJAU
10 ||-------] [--------------]/[-------------------------------
( )-------||
||
||
||------[END]---------------------------------------------------------

I/O ASSIGNMENT:

Name | Type | Pin


----------------------------+--------------------+------
XS1 | digital in | 20
XS2 | digital in | 21
YHIJAU | digital out | 14
YKUNING | digital out | 15
YMERAH | digital out | 16
R1 | int. relay |
R2 | int. relay |
R3 | int. relay |
R4 | int. relay |
R5 | int. relay |
T1 | turn-on delay |
T2 | turn-on delay |
T3 | turn-on delay |
T4 | turn-on delay |
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Sistem Kontrol Pengaturan Lampu Lalu
Lintas berbasis Mikrokontroler ATMega32 adalah :

1. Dapat menggunakan Program Ladder di Mikrokontroler yang biasa digunakan pada


sistem kontrol PLC (Programmable Logic Control).
2. Di dalam topic Sistem Kontrol Pengaturan Lampu Lalu Lintas berbasis
Mikrokontroler ATMega32 mahasiswa dapat merakit pemodelan sederhana sesuai
dengan kondisi actual di lapangan.
3. Data yang dapat dikomunikasikan hanya data yang di perbolehkan sesuai mapping
address yang di tentukan.

4.2 Saran

Penulis menyarankan agar melakukan pemodelan menggunakan PLC


(Programmable Logic Control) dan SCADA supaya dapat mempelajari sistem automasi
yang banyak diterapkan di industri.
BAB V DOKUMENTASI PROJECT

Anda mungkin juga menyukai