Anda di halaman 1dari 3

Menyapa Pendengar Global

Beberapa stasiun radio loka mulai go global, sehingga siarannya bisa ditangkap di seluruh
dunia. Ada yang mema-faatkan internet, dan ada pula yang memakai teknologi satelit.
Apa kelebihan dan kenikmatannya ?
Iwan Setiawan (28 tahun) punya resep jitu guna mengobati rasa rindunya ditanah pada
Tanah Air. Caranya sederhana: lewar radio. Ya, hanya dengan mendengarkan siaran radio,
Iwan merasa kerinduannya sudah terobati. Maklum, sejak bekerja di kantor pusat AC
Nielsen Internasional di kawasan Pleasantville New York, mantan karyawan perusahaan
riset Danareksa ini semula mengira akan kehilangan hobinya mendengarkan siaran radio,
seperti ketika masih di Indonesia.
Berkat Internet, sarjana statistik lulusan Institut Pertanian Bogor ini tak harus kehilangan
hobinya mendengarkan siaran radio di Tanah Air, sembari tetap mengikuti kondisi
mutakhir negerinya. Salah satu favoritnya, siaran Jakarta First Channel dari Radio Trijaya
FM. Yang harus diatur hanya jam untuk mendengarkannya, karena perbedaan waktu
Jakarta-New York.
Itu hanyalah salah satu keuntungan implementasi Internet dalam industri siaran radio.
Trijaya memang salah satu radio di Jakarta yang mengimplementasikannya. Menurut
Indirwan, Direktur PT Radio Trijaya Shakti, teknologi internet dimanfaatkan pihaknya
sejak beberapa tahun lalu dalam bentuk pemuatan informasi tentang Radio Trijaya di
situs www.trijaya-fm.com, yang hanya berisi informasi tentang radio ini.
Nah, sejak beberap waktu lalu, situs Radio Trijaya telah dikembangkan menjadi situs
yang mampu melakukan streaming, sehingga informasi yang disiarkan Radio Trijaya bisa
pula didengar lewat Internet. Selain itu, Radio Trijaya juga merangkum berbagai berita
yang disiarkannya ke dalam format teks. Meskipun kami hanya menampilkan healine
dan berita singkat, kata Indirwan.
Situs yang dibangun Radio Trijaya itu juga dimanfaatkan untuk menayangkan beberapa
program rutin stasiun radio ini seperti Jakarta First Channel, yang biasanya ditayangkan
setiap hari secara live. Rangkuman ringkasnya dimasukkan ke situs Internet, dan bisa
dinikmati para pendengar yang tak sempat mengikuti program-program tadi.
Menurut mantan penyiar siaran berita di TVRI ini, alasan Trijaya mengadopsi teknologi
Internet didasari pertimbangan semakin pesatnya teknologi penyiaran saat ini, yang mau
tak mau haru diantisipasi sejak awal. Kalau tak diikuti, kami bisa ketinggalan, ujarnya.
Dengan Internet pula, harapan Radio Trijaya untuk go global dapat terwujud. Indirwan
mengungkapkan pengalaman salah seorang jamaah haji asal Indonesia yang mengirim
surat melalui buku tamu di situs Radio Trijaya yang mengaku merasa terharu karena
mendengar siaran Trijaya saat melakukan ibadah haji tahun lalu.
Dalam pemanfaatan teknologi internet, Radio Trijaya bekerjasama dengan pengelola
Webs88.com, guna mengerjakan dan membangun situs web Radio Trijaya, sekaligus
untuk sebagian pengelolaannya. Selain itu, stasiun radio ini juga bekerjasama dengan
portal Astaga.com dalam penyediaan konten dan informasi berita.
Menurut Indirwan, secara spesifik, pihaknya tidak terlalu mengalami kendala dalam
implementasi teknologi Internet ini, Cukup banyak awak di Trijaya memang sudah TI
literate, dan minimal mengenal Internet sejak lama, katanya. Walaupun, diakuinya, tidak
semua karyawan Radio Trijaya telah memanfaatkannya secara optimal.
Aktifitas berkirim e-mail misalnya, belum dimanfaatkan secara optimal. Buktinya, saat
SWA mengirim e-mail ke bagian Humas Radio Trijaya untuk keperluan wawancara, dan
dikirim ke alamat pr@trijaya-fm.com, hingga dua minggu lamanya, e-mail-nya tidak
pernah dibalas. Khusus soal ini, Indirwan berkilah, bagian Humas sedang sibuk-sibuknya
menghadapi pengumuman undian berhadiah dalam rangka ulang tahun ke-10 Radio
Trijaya.
Meski masih dalam tahap pengembangan, Indirwan mengakui dengan implemenasi
teknolgi internet, pihaknya mendapat banyak keuntungan. Salah satunya, selain
informasinya bisa ditangkap secara global, informasi yang dirilis pun bisa
didokumentasikan secara digital.
Selain internet, teknologi lain yang digunakan radio siaran swasta nasional di Tanah Air
adalah teknologi sound voice yang antara lain digunakan oleh Radio Jakarta News FM.
Sebagai stasiun radio yang didirikan oleh kalangan aktifis mahasiswa angkatan 1980-an,
Radio Jakarta New FM (JN) dibangun dengan semangat independen, yakni berusaha
mengirim informasi tanpa memihak. Pijakan yang dipakai adalah demokrasi, kata
Mahendro Sutanto, General Manager JN.
Pilihan menjadi radio berita bukan tanpa alasan. Menurut Mahendro, sejak kejatuhan
Soeharto Mei 1998, informasi menjadi sangat penting dalam kehidupan. Masyarakat.
Pada saat ini JN memang belum lahir. Berangkat dari kesadaran pentingnya informasi
inilah, radio ini lahir dan pertama kali menyapa para pendengarnya pada April 1999.
Sejak pertama kali muncul, JN telah mengudara dengan bantuan system komputerisasi,
dan mendigitalisasi beragam program yang mereka buat. Sebenarnya, menurut Hendro,
keinginan para pendiri adalah membangun stasion radio dengan dukungan teknologi
broadcast yang bagus. Namun, kendalanya terletak pada biaya dan belanja alat yang
cukup mahal. Maka, akhirnya diputuskan menggunakan teknologi yang lebih sederhana
yaitu teknologi sound voice. Lewat teknologi ini dimungkinkan pengubahan hasil siaran
dari semula bentuk analog diubah ke bentuk digital. Dengan perubahan ini, selain lebih
praktis, kualitas suara yang dihasilkan pun bisa dikontrol terlebih dahulu. Hendro
mencontohkan, pada wawancara lewat telepon, suara narasumber atau wartawan JN yang
sedang meliput bisa diubah, sehingga kualitasnya sama dengan suara para penyiar di
stasiun. Rencananya, JN juga akan mengembangkan radio internet, tapi belum akan
dilakukan dalam waktu dekat.
Untuk peningkatan mutu siaran, JN lebih memilih teknologi lain yang dianggap lebih
bagus, yaitu teknologi radio WorldSpace (lewat satelit). Dengan teknologi ini, siaran
radio CNN misalnya bisa direlay dan dipancarluaskan dengan hasil yang sama
bagusnya dengan mendengarkan radio CNN tersebut langsung dari sumbernya.
Aplikasinya akan kami uji cobakan pada bulan Juli tahun ini, ungkap Hendro. Karena
memakai teknologi satelit, kelebihan WorldSpace adalah kemampuannya menangkap
sinyal radio di manapun pendengar berada di seluruh dunia. Kalau mau dianggap
kekurangannya, hanya stasiun radio yang sudah bekerjasama dengan WorldSpace yang
bisa dipantau. Sudah begitu, alat penerimanya (transceiver) bersipat khusus dan relative
masih mahal jika dibandingkan pesawat radio biasa.
Di mancanegara, radio yang bisa diakses via internet sebenarnya berkembang sejak
beberapa waktu lalu. Yang disiarkan tak hanya lagu dan berita. The Archer, contohnya,
salah satu stasiun radio di Inggris yang menyiarkan drama bersambung model opera
sabun, sudah punya pendengar fanatik.
Buat Anda, jangan dulu bingung untuk mengetahui stasiun radio mana di dunia yang
sudah go Internet. Anda tinggal masuk ke situs Web-Radio.com, situs direktori yang
mencatat lebih dari 4.400 stasiun radio yang sudah terkoneksi ke Internet. Pilihan lainnya,
Anda bisa mampir ke situs Radio-Stations.net, situs yang memungkinkan Anda mencari
stasium radio online di dunia, yang uniknya bisa dilacak per negara atau per format.
Pilihan formatnya pun cukup beragam, Jika Anda penggemar musik klasik bisa
mengakses situs Clasicalwebcast.com, yang akan memandu Anda ke stasiun-stasiun radio
di seluruh dunia yang hanya memutar musik klasik. Tersedia beragam karya gubahan
komposer dunia mulai dari Mozart, Bethoven, Vivaldi, hingga Bach. Untungnya, siaran
dari situs-situs radio online ini bisa dipantau cukup dengan aplikasi semacam Real Player
atau Windows Media Player, yang biasanya juga sudah disediakan situs-situs tersebut,
sehingga Anda bisa langsung mendownloadnya. Untuk perangkat kerasnya, PC standar
dengan modem 28,8 Kb dan jangan lupa sound card dan speaker-nya) sudah bisa
digunakan untuk menikmatinya. Setelah siap, klik nama stasiun radio yang Anda
kehendaki, dan Anda tinggal menikmati siarannya dari radio yang telah Anda pilih.
Selama PC Anda terkoneksi ke Internet, selama itu pula siaran radio online ini bisa
dinikmati. Memang, tak ada gading yang tak retak. Begitu pula, siaran yang hendak kita
tangkap via Internet. Tentu saja, kalau kita memakai akses Internet broadband (berkanal
besar), semisal menggunakan serat optic atau DSL, akan lebih memberikan kenikmatan
dibandingkan akses Internet dial up biasa. Siapa tahu, di masa mendatang, hidangan
broadcast lewat Internet, lebih nikmat lagi disantap. (disadur dari majalah Swa Sembada)

Anda mungkin juga menyukai