10/11/2017 Permasalahan Serta Strategl yang Dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam Pengembangan Jeruk Keprok
Permasalahan Serta Strategi yang Dilakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah
Selatan dalam Pengembangan Jeruk Keprok SoE
6 Oktober 2012 by admin
PENDAHULUAN
Pengembangan tanaman jeruk keprok SoE sebenarnya telah di
mulai pada tahun 2002 dengan sentra utamanya di kabupaten
Timor Tengah Selatan (TTS) tersebar terutama di kecamatan
Mollo Utara, Mollo Selatan, Amanuban Barat, dan kecamatan
Kuatnana sebagai sentra baru. Populasi Jeruk Keprok di
kabupaten TTS sampai Tahun 2011 sebanyak 475.000 pohon
dengan rincian : tanaman berproduksi : 271.459 pohon, dan
tanaman yang belum produksi : 203.541 pohon dengan produksi
totalnya pada tahun 2010 mencapai 10.240 ton. Potensi lahan
yang tersedia untuk pengembangan Jeruk Keprok SoE yang
belum digarap sekitar 22.793 ha. Pengembangan tanaman baru
tahun 2011 menggunakan dana DAU sebanyak 5000 pohon untuk desa desa Kuanfatu Kecamatan
Kuanfatu, desa Naukae Kecamatan Kuatnana, desa Mnelalete dan Haumenbaki Kecamatan
Amanuban Barat, dan Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota SoE. Pengembangan baru dari PLA
sebanyak 30.000 pohon ditanam di desa Pika Kecamatan Mollo Tengah, dan desa O'of Kecamatan
Kuatnana.
Jeruk keprok SoE sudah dikenal masyarakat jeruk di Indonesia tetapi buahnya sulit diperoleh
konsumen di pasar tradisional maupun swalayan karena produksi yang dihasilkan sentra
produksinya relatif semakin sedikit. Penurunan produksi disebabkan oleh pohon yang semakin
tua, pemeliharaan kebun yang tidak optimal dan tidak sepenuhnya menerapkan teknologi anjuran,
adanya serangan penyakit Diplodia dan Phyhoptora spp., penaganan pasca panen yang
sekedarnya, dan tanaman didera oleh kemarau panjang dan gejolah iklim yang tidak seperti
biasanya, Mengingat potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk buah jeruk keprok SoE, maka
pemerintah Daerah berupaya melakukan rehabilitasi tanaman sakit dan melakukan penanaman
baru yang merupakan program nasional pengembangan kawasan agribisnis jeruk berwarna kuning
yang kompetitif dan berkelanjutan.
hip: betiestoJitoang,pertanian.go.idloermasalahan-sertz-sratog+-yang-