Tugas Translet DR Putu
Tugas Translet DR Putu
kerucut serviks (pengangkatan sampel jaringan leher rahim yang lebih besar dan
berbentuk kerucut).
Stadium kanker (ukuran tumor dan apakah itu mempengaruhi bagian leher rahim
atau keseluruhan serviks, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat
lain pada tubuh).
Apakah pasien memiliki tipe tertentu dari human papilloma virus (HPV).
Apakah kanker baru saja didiagnosis atau telah kambuh (kambuh kembali).
Stadium kanker.
Pasien usia.
Terapi kanker serviks selama kehamilan tergantung stadium kanker dan masa kehamilan.
Untuk kanker serviks yang ditemukan lebih awal atau untuk kanker yang ditemukan pada
trimester terakhir kehamilan, pengobatan mungkin tertunda sampai bayi tersebut lahir.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian Kanker Serviks Selama Kehamilan.
Stadium Kanker Serviks
KUNCI UTAMA
Setelah kanker serviks didiagnosis, tes dilakukan untuk mengetahui apakah sel
kanker telah menyebar di serviks atau ke bagian tubuh yang lain.
Kanker bisa menyebar dari mana ia mulai ke bagian tubuh yang lain.
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar di dalam
serviks atau ke bagian tubuh lainnya disebut Staging. Informasi yang dikumpulkan dari
proses Staging untuk menentukan stadium penyakit. Penting untuk mengetahui
stadiumnya untuk merencanakan terapi.
CT scan (CAT scan): Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari
bagian dalam tubuh, diambil dari sudut yang berbeda. Gambar-gambar tersebut dibuat
oleh komputer yang terhubung ke mesin sinar-x. Pewarna dapat disuntikkan ke
pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ atau jaringan tampak lebih jelas.
Prosedur ini juga disebut computed tomography, computerized tomography, atau
computerized axial tomography.
PET scan (positron emission tomography scan): Suatu prosedur untuk menemukan sel-
sel tumor ganas dalam tubuh. Sejumlah glukosa radioaktif (gula) disuntikkan ke pembuluh
darah. PET Scan berputar di sekitar tubuh dan membuat gambar berdasarkan glukosa
dalam tubuh.
Sel tumor ganas muncul lebih terang dalam gambar karena lebih aktif dan mengambil
lebih banyak glukosa daripada sel normal.
Sistoskopi: Sebuah prosedur untuk melihat ke dalam vesika urinari dan uretra untuk
memeriksa daerah yang abnormal. Sebuah cystoscope dimasukkan melalui uretra ke
dalam vesika urinari. Cystoscope adalah instrumen tipis seperti tabung dengan cahaya
dan lensa untuk dilihat. alat ini dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan,
dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui tanda-tanda kanker.
Hasil pemeriksaan ini dilihat bersamaan dengan hasil biopsi tumor asli untuk
mengetahui stadium kanker serviks.
Sistem kelenjar getah bening. Kanker menyebar dari asalnya dengan masuk ke
sistem getah bening. Kanker bergerak melalui kelenjar getah bening ke bagian tubuh
yang lain.
Darah. Kanker menyebar dari tempat asal dengan masuk ke dalam darah. Kanker
bergerak melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang lain.
Kanker bisa menyebar dari tempat asal ke bagian tubuh yang lain.
Saat kanker menyebar ke bagian lain tubuh, itu disebut metastasis. Sel kanker melepaskan
diri dari tempat asal (tumor primer) dan melakukan perjalanan melalui sistem getah bening
atau darah.
Sistem getah bening. Kanker masuk ke sistem getah bening, berjalan melalui
kelenjar getah bening, dan membentuk tumor (tumor metastatik) di bagian lain tubuh.
Darah. Kanker masuk ke dalam darah, berjalan melalui pembuluh darah, dan
membentuk tumor (tumor metastatik) di bagian lain tubuh.
Tumor metastasis adalah jenis kanker yang sama dengan tumor primer. Misalnya, kanker
serviks menyebar ke paru-paru, sel kanker di paru-paru sebenarnya adalah sel kanker
serviks. Maka penyakit itu adalah kanker serviks metastatik, bukan kanker paru-paru.
Banyak kematian yang disebabkan oleh kanker dikarenakan
kanker bergerak dari tumor asli dan menyebar ke jaringan dan
organ lain. Ini disebut kanker metastatik. Animasi ini
menunjukkan bagaimana sel kanker bergerak dari tempat asal
bergerak ke bagian tubuh yang lain.
Pada karsinoma in situ (stadium 0), sel abnormal ditemukan di lapisan paling dalam dari
serviks. Sel abnormal ini bisa menjadi kanker dan menyebar ke jaringan normal di dekatnya.
Milimeter (mm). Titik pensil yang tajam kira-kira 1 mm, titik krayon
baru sekitar 2 mm, dan penghapus pensil baru berukuran sekitar 5
mm.
Tahap I
Tahap I terbagi dalam stadium IA dan IB, berdasarkan jumlah kanker yang ditemukan.
Tahap IA:
Stadium IA1 dan IA2 kanker serviks. Sejumlah kecil kanker yang
hanya bisa dilihat dengan mikroskop ditemukan di jaringan
serviks. Pada stadium IA1, kankernya tidak lebih dari 3
milimeter dalam dan tidak lebih dari 7 milimeter. Pada stadium
IA2, kanker lebih dari 3 tapi tidak lebih dari 5 milimeter dalam,
dan tidak lebih dari 7 milimeter.
Sejumlah kecil kanker yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop ditemukan di jaringan
serviks.
Tahap IA dibagi menjadi stadium IA1 dan IA2, berdasarkan ukuran tumor.
Pada stadium IA1, kankernya tidak lebih dari 3 milimeter dalam dan tidak lebih dari 7
milimeter.
Pada stadium IA2, kanker lebih dari 3 tapi tidak lebih dari 5 milimeter dalam, dan
tidak lebih dari 7 milimeter.
Tahap IB:
Tahap IB1 dan IB2 kanker serviks. Pada stadium IB1, kanker
hanya bisa terlihat dengan mikroskop dan memiliki
kedalaman lebih dari 5 mm dan lebih dari 7 mm. Kanker
dapat dilihat tanpa mikroskop dan berukuran 4 cm atau lebih
kecil. Pada stadium IB2, kanker lebih besar dari 4 cm.
Tahap IB dibagi menjadi stadium IB1 dan IB2, berdasarkan ukuran tumor.
Di tahap IB1:
kanker hanya bisa dilihat dengan mikroskop dan kedalamannya lebih dari 5
milimeter dan lebarnya lebih dari 7 milimeter; atau
Kanker bisa terlihat tanpa mikroskop dan tidak lebih dari 4 sentimeter.
Di stadium IB2, kanker bisa terlihat tanpa mikroskop dan lebih dari 4 sentimeter.
Tahap II